I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Suku/Bangsa : Banjar /Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Bukit Keminting
Tgl MRS : 10 November 2020
Diagnosa Medis : Syok Hemoragik
di dalam perjalanan Tn. D mengalami kecelakaan lalu lintas, Tn. D tertabrak mobil
dan terpental ke pinggir jalan yang mengakibatkan fraktur terbuka femur kondiler
dan fraktur terbuka Cruris 1/3 proksimal disertai pendarahan hebat, Lalu Tn. D di
bawa warga dalam keadaan pingsan ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya,
Sampai di IGD Tn. D mendapatkan Terapi Infus RL 20 tpm di tangan kanan dan
oksigen simple mask 6 L/m, dan injeksi ranitidine 50mg injeksi Ketorolac 30mg,
Asam traneksamat 500mg. hasil pemeriksaan fisik terdapat TTV: TD: 90/70 mmHg,
Nadi: 120 x/m, RR: 26x/m, CRT >2 detik, GCS E:1 V:1 M:2, Telah dilakukan
tindakan pemasangan DC dan setelah ditangani di IGD Lalu Tn. D dipindah ke ruang
ICU untuk perawatan lebih intensif. pada pukul 15.00 WIB dengan diagnosa medis
Syok Hemoragik Pasien datang ke ruang ICU dengan keluhan pasien mengalami
penurunan kesadaran.GCS E:1 V:1 M:2, Keadaan umum lemas TTV: TD: 90/70
mmHg, Nadi: 120 x/m, RR: 26x/m, CRT >2 detik, dengan terapi oksigen simple
mask 6 L/m, dan injeksi ranitidine 50mg injeksi Ketorolac 30mg, Asam traneksamat
500mg.
GENOGRAM KELUARGA :
Keterangan :
: Laki – Laki : Tinggal satu rumah
: Perempuan : Hubungan Keluarga
: klien : Meninggal
C. PEMERIKASAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
Keadaan umum pasien semi koma, bentuk tubuh Sedang , berbaring terlentang,
pasien tampak diam, tampak terpasang bidai di bagian paha kanan, penampilan
pasien lusuh, terpasang infus RL 20 Tpm di tangan kanan, terpasang oksigen simple
mask 5 L/m dan terpasang kateter.
2. Status Mental :
a. Tingkat Kesadaran : Semi Koma
b. Ekspresi wajah : Meringis
c. Bentuk badan : Normal
d. Cara berbaring/bergerak : Terlentang/terbatas
e. Berbicara : Tidak mampu
f. Suasana hati : Sedih
g. Penampilan : Kurang rapi dan bersih
h. Fungsi kognitif :
Orientasi waktu : Klien tidak mampu membedakan pagi, siang, dan
malam
Orientasi Orang : Klien tidak mampu membedakan antara keluarga
dan perawat
Orientasi Tempat : Pasien tidak mengetahui bahwa sedang berada di
rumah sakit
i. Halusinasi : Tidak Ada
j. Proses berpikir :Tidak Ada
k. Insight : Baik
m. Mekanisme pertahanan diri : Adaptif
n. Keluhan lainnya: Tidak ada
3. Tanda-tanda Vital :
a. Suhu/T : 36,0 0C Axilla Rektal Oral
b. Nadi/HR : 122x/mt
c. Pernapasan/RR : 26 x/m
d. Tekanan Darah/BP : 90/70 mmhg
4. PERNAPASAN (BREATHING)
Bentuk Dada : Simetris
Kebiasaan merokok : Ya, ada kebiasaan merokok
Batuk, tidak ada
Batuk darah, tidak ada
Sputum, warna tidak ada
Sianosis, di bibir dan kuku
Nyeri dada
Dyspnoe Orthopnoe Lainnya
Sesak nafas saat inspirasi Saat aktivitas Saat istirahat
Type Pernafasan Dada Perut Dada dan perut
Kusmaul Cheyne-stokes Biot
Lainnya
Irama Pernafasan Teratur Tidak teratur
Suara Nafas Vesukuler Bronchovesikuler
Bronchial Trakeal
Suara Nafas tambahan Wheezing Ronchi kering
Ronchi basah (rales) Lainnya, Crackles
Keluhan lainnya : Tidak Ada
Masalah Keperawatan : Gangguan Pertukaran Gas
5. CARDIOVASCULER (BLEEDING)
Nyeri dada Kram kaki Pucat
Pusing/sinkop Clubing finger Sianosis
Sakit Kepala Palpitasi Pingsan
Capillary refill > 2 detik < 2 detik
Oedema : Wajah Ekstrimitas atas
Anasarka Ekstrimitas bawah
Asites
Ictus Cordis Terlihat Tidak melihat
Vena jugularis Tidak meningkat Meningkat
Suara jantung Normal, S3 > S4: mur-mur
Ada kelainan
Keluhan lainnya : Tidak Ada
Masalah Keperawatan : penurunan kapasitas intrakaranial
6. PERSYARAFAN (BRAIN)
Nilai GCS : E : 1 (Pasien sama sekali tidak dpat membuka mata)
V : 1 (Pasien tidak dapat mengeluarkan kata secara jelas)
M : 2 (Pasien dapat bergerak, apabila memperoleh rangsangan)
Refleks :
Bisep : Kanan, Skala: 2 Kiri Skala: 2
Trisep : Kanan Skala: 2 Kiri Skala : 2
Brakioradialis : Kanan Skala: 2 Kiri Skala: 2
Patella : Kanan Skala: 2 Kiri Skala: 2
Akhiles : Kanan Skala: 2 Kiri Skala:2
Refleks Babinski : Kanan , Negatif Kiri, Negatif
Refleks lainnya : Tidak ada
Keluhan lainnya : Tidak ada
Masalah Keperawatan : Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
7. ELIMINASI URI (BLADDER) :
Produksi Urine : 700 /7 jam
Warna : Kuning
Bau : Khas amoniak
Tidak ada masalah/lancer Menetes Inkotinen
Oliguri Nyeri Retensi
Poliuri Panas Hematuri
Dysuri Nocturi
Kateter Cystostomi
Keluhan Lainnya : Tidak ada
Masalah Keperawatan : Hipovelemia
Balace cairan
Masalah Keperawatan:
E. SOSIAL - SPIRITUAL
1. Kemampuan berkomunikasi
Pasien tidak mampu berkomunikasi dengan kata- kata yang
2. Bahasa sehari-hari
Keluarga pasien mengatakan pasien menggunakan bahasa dayak dalam bahasa
sehari-harinya.
3. Hubungan dengan keluarga :
Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dan keluarga baik, tidak ada masalah.
4. Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain :
Hubungan pasien dengan teman dan petugas seperti perawat, dokter, serta orang lain
baik.
5. Orang berarti/terdekat :
Orang terdekat bagi pasien adalah keluarganya yang meliputi istri, anak, cucu,
menantunya.
6. Kebiasaan menggunakan waktu luang :
Sebelum sakit kebiasaan pasien dalam meluangkan waktu berkumpul bersama
keluarganya, saat sakit pasien lebih banyak istirahat.
7. Kegiatan beribadah :
Sebelum sakit pasien selalu aktif beridah di Gereja, selama sakit pasien hanya
berdoa ditempat tidur.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Mahasiswa,
DS : Keluarga pasien
mengatakan pasien Tubuh kekurangan oksigen dan Gangguan pertukaran gas
mengalami kesulitan darah
bernafas
DO : Metabolism anaerob
TTV:
Frekuensi pernafasan 28
x/menit SaO2 99%. RR :
15x/m
- TD: 100/70mmHg
- Nadi: 120x/m
- S: 360C
TTV:
- TD: 90/70mmHg
- Nadi: 120x/m
- RR:26 x/m
- S: 360C
1. Gangguan pertukaran Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor ferkuensi, irama, kedalaman 1. Mengetahu ferkuensi, irama,
selama 1x7 jam di harapkan dan upaya nafas kedalaman dan upaya nafas
gas berhubungan
oksigenasi dan/atau eliminasi 2. Monitor pola nafas (seperti bradipnea, 2. Mengetahui pola nafas pasien
dengan perubahan takipnea, hiperventilasi, 3. Mengetahui bersihan jalan nafas
karbondiosida pada
kussmaul,cheyne-stokes, biot, ataksik) 4. Mencegah terjadinya sumbatan
membran alveolus- membran alveolus kapiler 3. Monitor adanya produksi sputum 5. Mengetahui jika ada bunyi nafas
kapiler Gangguan dalam batas normal dengan 4. Monitor adanya sumbatan jalan nafas tambahan
kriteria hasil : 5. Auskultasi bunyi nafas 6. Mencegah terjadinya hipoksia
pertukaran
1. Tingkat kesadaran 6. Monitor saturasi oksigen 7. Agar mencukupi kebutuhan
meningkat skor 5 7. Atur interval pemantauan respirasi oksigen pasien
2. Dispnea menurun skor 5 sesuai kondisi pasien 8. Mengatahui perkembangan
3. Bunyi nafas tambahan 8. Dokumentasikan hasil pemantauan keadaan pasien
menurun skor 5 9. Jelaskan tujuan dan prosedur 9. Keluarga dapat memahami tujuan
4. Gelisah menurun skor 5 pemantauan pemantauan
5. Takikardia membaik skor 10. Informasikan hasil pemantauan, jika 10. Keluarga dapat mengetahui
5 perlu perkembangan pada pasien
6. sianosis membaik skor 5
7. pola nafas membaik skor 5
8. warna kulit membaik skor
5
2. Risiko perfusi 1. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK, 1. Mengetahui tanda dan gejala
jaringan Setelah di lakukan tindakan (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan peningkatan TIK
serebral tidak selama 1x7 jam di harapkan nadi melebar, bradikardia, pola nafas 2. Status pernafasan dapat
efektif pasien fungsi kerja otak dapat
ireguler, kesadaran menurun) 3. menunjukan kemampuan pasien
membaik, dengan kriteria
hasil : 2. Monitor status pernafasan dalam upaya bernafas
3. Monitor intake dan output cairan 4. Untuk mengetahui adanya
1. Tingkat kesadaran
meingkat skor 5 4. Minimalkan stimulus dengan keseimbangan cairan tubuh
2. Tekanan intra karnial menyediakan lingkungan yang tenang 5. Lingkungan yang nyaman dapat
menurun skor 5
3. Sakit kepala menurun 5. Berikan posisi semi fowler membuat pasien tenang
skor 5 6. Cegah terjadinya kejang 6. Mencegah terjadinya komplikai pada
4. Tekanan darah sistolik
membaik skor 5 7. Kolaboraasi pemberian sedasi dan anti pasien
5. Tekanan dara diastolik konvulsan, Mencegah atau mengatasi kejang
membaik skor 5
6. Reflek saraf membaik
skor 5
7. Mobilitas fisik
membaik skor 5
8. Status neurologis
membaik skor 5
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor intake dan output cairan 1. Untuk mengetahui berapa
3. Hipovolemia
berhubungan 1X7 jam diharapkan pasien masukan dan haluaran cairan
dengan dapat memenuhi kebutuhan 2. Hitung kebutuhan cairan pasien
penurunan cairan dengan membaik
volume cairan 3. Periksa tanda gejala hipovolemia 2. Untuk pemenuhan cairan pasien
dengan kriteria :
intravaskuler
4. Berikan asupan cairan oral 3. Mengetahui tanda gejala syok
1. Tekanan darah
5. Kolaborasi pemberian cairan IV 4. Untuk menambah cairan pasien
meningkat
2. Membran mukosa isotonis 5. Untuk pemenuhan cairan
lembab
3. turgor kulit baik
4. balance cairan
seimbang
4.Penurunan kapasitas Setelah diberi Asuhan 1. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK, 1. Mengetahui tanda dan gejala
Keperawatan selama 1x7 jam, (mis. Tekanan darah meningkat, peningkatan TIK
adaptif intrakarnial
diharapkan fungsi kerja otak tekanan nadi melebar, bradikardia, 2. Status pernafasan dapat
berhubungan dengan pola nafas ireguler, kesadaran 3. menunjukan kemampuan pasien
dapat membaik, dengan
menurun) dalam upaya bernafas
gangguan kriteria hasil : 2. Monitor status pernafasan 4. Untuk mengetahui adanya
metabolisme ditandai 1. Tingkat kesadaran meingkat 3. Monitor intake dan output cairan keseimbangan cairan tubuh
skor 5 5. Lingkungan yang nyaman dapat
dengan pasien tampak 2. Tekanan intra karnial 4. Minimalkan stimulus dengan membuat pasien tenang
gelisah, pasien tampak menurun skor 5 menyediakan lingkungan yang tenang 6. Mencegah terjadinya komplikai
3. Sakit kepala menurun skor 5. Berikan posisi semi fowler pada pasien
lemah, pola nafas 5 6. Cegah terjadinya kejang 7. Mencegah atau mengatasi
takipnea, mengalami 4. Tekanan darah sistolik 7. Kolaboraasi pemberian sedasi dan anti kejang
membaik skor 5 konvulsan,
penurunan kesadaran, 5. Tekanan dara diastolik
membaik skor 5
6. Reflek saraf membaik skor
5
7. Mobilitas fisik membaik
skor 5
Status neurologis membaik
5.Defisit perawatan Setelah di lakukan asuhan 1. Monitor tingkat kemandirian 1. Mengetahui kemampuan pasien
diri berhubungn keperawatan selama 1x7 jam 2. Sediakan lingkuhan yang terapeutik 2. Penyediaan lingkungan yang aman
dengan gangguan diharapkan adanya (mis. Suasana hangat, rileks, privasi) dan privasi membuat pasien merasa
neuromuskuler peningkatan kebersihan diri nyaman
ditandai dengan,
pasien dengan kriteria hasil : 3. Siapkan keperluan pribasi (mis. Parfum, 3. Membantu mempersiapkan
Pasien tampak lemah
Pasien mengalami sikat gigi, dan sabun mandi) kebutuhan pasien agar perawatan
1. kemampuan mandi 4. Fasilitasi kemandirian, bantu klien diri terpenuhi
penurunan kesadaran,
meningkat skor 5 melakukan perawatan diri 4. Mencegah defisit peraawatan diri
Pasien tampak bedres
total, Lidah tampak 2. kemampuan mengenakan 5. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
kotor, ADL pasien pakaian meningat skor 5 6. Anjurkan melakukan perawatan diri 5. Penjadwalan secaraa rutin membantu
semua dibantu oleh 3. kemampuan ke toileting secara konsisten sesuai dengan mengigatkan dalan melakukan
perawat dan keluarga ( BAK/BAB skor 5
mandi, berpakaian, 7. Ajarkan keluarga dalam melakukan perawatan diri
4. verbalisasi keinginan perawatan diri 6. Perawatan diri secara konsisten
toileting, makan dan
melakukan perawatan diri Kolaborasi dengan keluarga dalam dapat membantu kebersihan
minum)
skor 5 memberi dukungan dan bantuan kepada 7. Keluarga dapat melakukan
5. minat melakukan pasien perawatan diri secara maksimal
perawatan diri Berkolaborasi dengan keluarga agar
6. mempertahankan keburtuhan kebersihan diri pasien
perawatan diri skor 5 dapat terpemuhi
mempertaahankankan
kebersihan mulut skor 5
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. D
Ruang Rawat : Keperawatan kritis
Tanda
tangan
Hari / Tanggal dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam
Nama
Perawat
Senin, 10 Diagnosa 5: S: keluarga mengatakan dapat memahami dan mengerti tentang Ni Made
November 2020 pentingnya perawatan diri NM
1. Memonitor tingkat kemandirian
10.00 WIB
2. Sediakan lingkuhan yang O:
- Pasien masih belum bisa ( mandi, berpakaian, toileting, makan dan
terapeutik (mis. Suasana hangat,
minum) sendiri menurun skor 1
rileks, privasi)
- Lingkungan sudah tenang dan nyaman
3. Siapkan keperluan pribasi (mis. - Sudah disiapkan keperluan pribadi
- Membantu pasien mandi, pasien tampak lebih bersih dan rapi
Parfum, sikat gigi, dan sabun
- Keluarga setuju jika besoknya dilaukan perawatan diri lagi
mandi) - Keluarga tampak mengerti tentang pentingnya kebersihan diri
- Kelurga mau membantu memberi dukungan dan bantuan keda pasien
4. Memasilitasi kemandirian, bantu
dalam perawatan diri
kila melakukan perawatan diri A: Masalah teratasi sebagian
5. Menjadwalkan rutinitas perawatan P: Lanjutkan intervensi
diri
1. monitor tingkat kemandirian
6. menganjurkan melakukan 2. Sediakan lingkuhan yang terapeutik (mis. Suasana hangat, rileks,
perawatan diri secara konsisten privasi)
3. Siapkan keperluan pribasi (mis. Parfum, sikat gigi, dan sabun
sesuai dengan kemampuan mandi)
7. Mengajarkan keluarga tentang 4. Memasilitasi kemandirian, bantu kila melakukan perawatan diri
5. jadwalkan rutinitas perawatan diri
perawatan diri 6. anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai dengan
Berkolaborasi dengan keluarga kemampuan
kolaborasi dengan keluarga dalam memberi dukungan dan bantuan
dalam memberi dukungan dan kepada pasien
bantuan kepada pasien