A. Identitas
No. Rekam Medis : 48.41.43
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragic
Nama : Ny A
Umur : 72 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Kawin
Sumber Informasi : Keluarga dan pasien
Pendidikan : SMA
Alamat : Padang Sidempuan
B. TRIAGE
C. General Impression
Keluhan Utama :
Pasien masuk IGD tanggal 26 Oktober 2017 pukul 07.00 WIB, diantar
oleh keluarganya dengan keluhan penurunan kesadaran dan anggota gerak sebelah
kiri lemah sejak satu minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien masuk IGD RSAM Bukittinggi diantar oleh keluarganya pada
tanggal 26-Oktober-2017 pada pukul 07.00 WIB. Klien operan dari RSUD
Padang Sidempuan. Klien diantar oleh keluarganya dengan keluhan
penurunan kesadaran dan anggota tubuh pasien lemah sebelah pada bagian
kiri. Keluarga klien mengatakan pada tanggal 20 Oktober 2017 sekitar pukul
05.00 WIB pagi, klien ingin mengambil wudhu untuk sholat subuh, namun
secara tiba-tiba klien terjatuh di kamar mandi tetapi masih bisa berpegangan
pada dinding wc dengan posisi menahan dan tidak jatuh spontan. Kemudian
keluarga membawa klien ke kamar dan pada saat itu mulai anggota gerak
sebelah kiri klien mulai melemah dan tidak bisa di gerakkan, serta terjadinya
penurunan kesadaran. Keluarga membawa klien ke RSUD Padang sidempuan
untuk mendapatkan penanganan. Keluarga mengatakan setelah dilakukan
pemeriksaan tekanan darah oleh petugas pada tanggal 20 Oktober 2017 pada
pukul 06.00 WIB didapatkan TD 180/100 mmHg dan diberikan program
terapi Forneuro 1 x 1 (kapsul ), Degrade 1 x 1 (490mg), Neulin 2 x 1 (250
mg/2 mL), Norvash 1 x 1 (5 mg).
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada saat pengkajian di
dapatkan bahwa keadaan klien tampak lemah, Orientasi (tempat waktu dan
orang) menurun dengan GCS 12 E3 V4 M5, namun klien sempat mengeluh
badan terasa lemah, kepala pusing, sesak nafas dan anggota gerak kiri tidak
bisa di gerakkan meskipun dengan bicara yang kurang jelas (pelo). Hasil
pemeriksaan fisik di dapatkan TD: 140/80 mmHg, N : 75 x/menit, R : 29 kali
permenit, S : 36,5oC. Hasil pemeriksaan laboratorium di dapatkan bahwa nilai
HGB : 13,7 g/dl, RBC : 4,67 106/ ul, WBC : 10,25 /ul, HCT : 37,7 %, PLT :
414 103/ul, PCT : . 39 %. Dari hasil pemeriksaan CT-Scan menunjukkan
tampak gambaran stroke hemoragik di daerah ventrikel latralis bilateral III
dan IV.
5. Exposure
Terpasang IVFD RL 12 jam/kolf
Suhu : 37 C
Pasien tampak lemah
Deformitas : Tidak ditemukan adanya deformitas
Contusio : Tidak ditemukan adanya trauma tumpul
Abrasi : Tidak ditemukan adanya kerusakan kulit
Penetrasi : Tidak ada
Laserasi : Tidak ditemukan adanya laserasi
Edema : Tidak ditemukan adanya edema
D. Anamnesa
1. Riwayat Penyakit saat ini
Pasien diantar oleh keluarganya dengan keluhan anggota tubuh pasien lemah
sebelah pada bagian kiri. Keluarga pasien mengatakan pasien sempat jatuh di
kamar mandi tetapi masih bisa berpegangan pada dinding wc, keadaan klien
di dapatkan wajah tampak mencong ke kiri dengan bicara sedikit pelo.
Keluhan tidak disertai dengan dan penurunan kesadaran. Klien mengatakan
bahwa ia tidak bisa tidur pada malam hari Dari Hasil pemeriksaan fisik di
dapatkan bahwa anggota gerak kiri tidak dapat digerakkan, namun klien
mengatakan merasakan sentuhan dan rangsangan nyeri, TD : 140/80 mmHg,
N : 75 kali/menit, S : 37oC, RR 25 x/menit.
2. Alergi
Pasien tdak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan dan makanan
3. Medikasi
a. Oksigen 3 liter/ i
b. IVFD RL : 12 jam/ kolf
c. Forneuro 1 x 1 (kapsul )
d. Degrade 1 x 1 (490mg)
e. Neulin 2 x 1 (250 mg/2 mL)
f. Norvash 1 x 1 (5 mg)
4. Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien memiliki riwayat Hipertensi namun tidak pernah mengalami penyakit
yang sama sebelumnya
5. Makan dan minum terakhir
Keluarga mengatakan siangnya Ny. A telah makan nasi dan minum air putih
6. Even/ peristiwa penyebab
a. Keluarga mengatakan bahwa Ny.A memiliki riwayat hipertensi
b. Pada saat klien beraktivitas ketika sedang mengambil wudhu di kamar
mandi dimana tekanan darah klien tinggi mengakibatkan pecahnya
pembuluh darah di otak sehingga menyebabkan kehilangan koordinasi
keseimbangan tubuh menjadi lumpuh sebagian dan ekstremitas atas serta
ekstremitas bawah sinistra tidak mampu digerakkan.
7. TTV
BP : 140/80 mmHg
N : 75 x/i
RR : 25x/i
S : 37 0C
E. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Inspeksi : Warna rambut tampak putih (uban) dan sedikit kehitaman,
tidak ada benjolan atau massa pada kepala pasien, rambut agak
sedikit acak-acak, wajah tampak keriput, wajah tampak miring
sebelah kiri, wajah sebelah kiri sedikit susah untuk di
gerakkan.
Palpasi : Tidak ada massa atau benjolan pada bagian kepala pasien,
tidak terdapat nyeri tekan pada bagian kepala
2. Mata
Inspeksi : Alis mata normal, kelopak mata normal, konjungtiva tidak
anemis, pupil tampak isokor, sklera unikterus, reflek cahaya
positif, pandangan terkadang kabur, mata tampak cekung.
3. Hidung
Inspeksi : Hidung tampak simetris, tidak tampak adanya kelainan atau
deformitas, tak tampak adanya pernapasan cuping hidung
Palpasi : Tidak teraba adanya nyeri tekan dan kelainan
4. Telinga
Inspeksi : Kedua telinga tampak simetris, tidak tampak adanya kelainan,
tak tampak adaya benda asing, tidak tampak adanya
penumpukan sekret dan serumen
Palpasi : Tidak terdapat adanya nyeri tekan, masa/benjolan (-)
5. Mulut
Inspeksi : Mulut tampak normal, mukosa bibir lembab, tidak ditemukan
adanya kelainan, gigi tampak banyak yang hilang, tidak
tampak adanya kelainan pada lidah.
6. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan dan lesi pada leher, tidak tampak
adanya kelainan, tidak tampak adanya kaku kuduk
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjer tyroid dan limfe
7. Dada
a. Paru
Inspeksi : Tampak pengembangan dada simetris, tidak ada lesi atau
jejas pada dada, tidak ada retraksi pada dinding dada
Palpasi : Tidak ada teraba massa, traktil fremitus simetris kiri dan
kanan
Perkusi : Resonan/ sonor
Auskultasi : Vesikuler, bronkovesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan
b. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis terlihat di ICS5 mid clavikula sinistra
Palpasi : Tidak ada pembesaran jantung, ictus cordis teraba di ICS 5
(lima) mid axilla kanan.
Perkusi : Pekak (dullness)
Askultasi : Bunyi J I-II S1 dan S2 tunggal
8. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar, tidak ditemukan adanya pembengkakan
atau benjolan, tidak ditemukan adanya jejas dan lesi.
Palpasi : Tidak teraba adanya massa/benjolan
Perkusi : Batas hepar dalam keadaan normal, bunyi perkusi redup,
batas lambung dalam keadaan normal bunyi tympani
Auskultasi : Bising usus 12x/menit
9. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
Inspeksi : Pada bagian tangan kiri pasien tampak lemah, Klien
tampak tak mampu menggerakkan tangan kirinya
Palpasi : Klien tampak merasakan rangsangan, akral teraba hangat,
tidak teraba adanya massa, nyeri tekan, dan deformitas
2) Ekstremitas bawah
Inspeksi : Kaki kiri tampak lemah, kaki kiri tak mampu bergerak
Palpasi : Klien merasakan rangsangan sentuhan, kaki tak tampak
adanya edema, pembengkakan dan nyeri tekan (-)
10. Neurologis
1) Tidak ada tanda-tanda rangsangan meningeal
2) GCS : 14
3) 12 pasang saraf kranial tidak mengalami gangguan.
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium :
Hasil Nilai Normal
HGB : 13,7 g/dl (12.0 14.0)
RBC : 4,67 106/ mm3 (4.0 5.0)
WBC : 10.25 103/mm3 (3.5 - 10.0)
HCT : 37,7 % (37.0 - 43.0)
PLT : 414 103/ mm3 (150 - 400)
PCT : 0,39 % (. 100 - . 500)
LED : 55 mm/jam <15
Penatalaksanaan
Nama Obat Golongan Indikasi Efek samping Kontra Indikasi
Kamis, 26 Suplemen - Pengobatan - Penggunaan Forneuro
vitamin defisiensi sesuai anjuran kontraindikasi
Okt 2107
vitamin B1, dosis umumnya terhadap pasien
Forneuro B6, B12, asam relatif aman dan dengan
folat, vitamin non-toksik. hipersensitif atau
(1x1)
E. - Penggunaan alergi terhadap
- Penurunan vitamin B6 dalam forneuro
kadar dosis besar dan
homosistein jangka panjang
darah. dapat
- Mengurangi menyebabkan
risiko penyakit sindroma
degeneratif neuropati.
yang - Penggunaan asam
bersumber folat yang
pada berlebihan dapat
aterosklerosis menimbulkan
dan radikal gangguan tidur,
bebas, seperti masalah
penyakit lambung, reaksi
jantung, kulit, dan kejang.
stroke, - Penggunaan
Alzheimer, vitamin E
dan lain-lain. berlebihan dapat
menimbulkan
efek mirip
antikoagulan.
Data Fokus
Analisa Data
DO :
- Klien tampak lemah
- Kesadaran : CM
- GCS : 15 (E6 V5 M4 )
- TD : 140/80 mmHg
- N : 75 kali permenit
- Wajah kiri klien tampak
kurang aktif ketika
diberikan respon nyeri
- Ekstremitas kiri klien
tampak lemah dan tak
bisa digerakkan
- Terpasang kanul nasal
dengan Oksigen 3liter
Hasil Pemeriksaan Labor :
- HGB : 13,7 g/dl
-
RBC : 4,67 106/ ul
- WBC : 10,25 /ul
- HCT : 37,7 %
-
PLT : 414 103/ul
- PCT : . 39 %
2 DS : hemiparise Hambatan
- Klien mengatakan bahwa Mobilitas Fisik
ekstremitas kirinya
mampu merasakan
sensasi namun tidak bisa
digerakkan
DO :
- Klien tampak sulit untuk
melakukan aktivitas
sehari-hari
- Klien tampak dibantu
pada saat melakukan
aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
7 Resiko Cedera Risk Kontrol Manajemen 1. Sediakan Iingkungan yang aman untuk pasien
Setelah dilakukan tindakan Lingkungan 2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan
keperawatan selama 3x24 kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat
penyakit terdahulu pasien
jam diharapkan resiko
3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
cedera dapat terkontrol memindahkan perabotan)
Kriteria Hasil : 4. Memasang side rail tempat tidur
- Klien terbebas dari 5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
cedera 6. Membatasi pengunjung
- Klien mampu 7. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.
menjelaskan 8. Mengontrol lingkungan dari kebisingan
9. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
cara/metode untuk
10. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau
mencegah injury/cedera pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan
- Klien mampu penyebab penyakit
menjelaskan faktor
resiko dari
lingkungan/perilaku
personal
- Mampu memodifikasi
gaya hidup untuk
mencegah injury
- Menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
- Mampu mengenali
perubahan status
kesehatan
8 Resiko Kerusakan Tissue Integrity : Skin Pressure 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
Integritas Kulit and Mucous Membranes Management longgar
Wound Healing : primer 2. Hindari kerutan pada tempat tidur
3. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
dan sekunder
4. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam
Setelah dilakukan tindakan sekali
keperawatan selama 3 x 24 5. Monitor kulit akan adanya kemerahan
jam diharapkan kerusakan 6. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang
integritas kulit pasien tertekan
teratasi dengan kriteria 7. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
hasil: 8. Monitor status nutrisi pasien
9. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
- Integritas kulit yang
10. Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan
baik bisa dipertahankan tekanan
(sensasi, elastisitas, 11. Ajarkan pada keluarga tentang perubahan posisi nyaman
temperatur, hidrasi, klien
pigmentasi)
- Tidak ada luka/lesi
pada kulit
- Perfusi jaringan baik
- Menunjukkan
pemahaman dalam
proses perbaikan kulit
dan mencegah
terjadinya sedera
berulang
- Mampu melindungi
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
- Menunjukkan
terjadinya proses
penyembuhan luka
IMPLEMENTASI
setiap hari dan jam A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
6. Evaluasi Diri
Tindakan ini dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Sebelum
melakukan tindakan tangan sudah dicuci terlebih dahulu. Penataklaksanaan
sudah sesuai dengan protap dari fase pre interaksi, orientasi, terminasi dan
dokumentasi. Data yang didokumentasikan adalah tindakan yang dlakukan
oleh perawat yaitu pemasangan oksigen dan mencatat respon pasien terhadap
terapi oksigen yang diberikan.
Pada waktu memasang oksigen sudah menggunakan handscoon bersih untuk
mencegah infeksi silang. Penkes yang diberikan untuk keluarga dan pasien
adalah agar pasien beristirahat terlebih dahulu dan tidak banyak bergerak
yang berguna untuk meminimalkan tekanan intrakranial dan mencegah pasien
supaya tidak muntah, juga mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk
pasien agar pasien tenang dan sesak bisa berkurang.