Disusun oleh :
JL. Mahkota Raya 32-B, Komplek Pondok Duta I, Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat
16451
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke bukan lagi penyakit yang asing bagi masyarakat luas belakangan ini.
Sudah banyak orang yang mengalaminya, mulai dari usia produktif sampai usia tua dan
mengenai seluruh lapisan masyarakat. Stroke disebabkan oleh gangguan suplai darah ke
otak. Biasanya gangguan suplai darah ke otak ini akibat pechnya atau tersumbatnya
pembuluh darah otak oleh gumpalan darah.
Pada tahun 2008, komplikasi dari factor resiko yang dapat dimodifikasi
khususnya hipertensi menyebabkan sekitar 9,4% kematian diseluruh dunia setiap
tahunnya dimana 51% kematian diantaranya karena penyakit stroke. Stroke dan penyakit
kardivaskuler lainnya masih menjadi penyebab kematian nomor satu di indoensia dan
diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030.
Stroke juga dapat mempengaruhi fungsi kognitif penderita. Seperti kita ketahui
bahwa fungsi kognitif sangat penting dalam kehidupan seseorang karena dengan fungsi
kognitif yang normal kita dapat memusatkan perhatian, mengingat, memiliki inisiatif,
memecahkan suatu masalah, dan memiliki fungsi perencanaan yang baik. Fungsi kognitif
sendiri di pengaruhin oleh beberapa factor anatara lain usia, genetic, tingkat pendidikan,
dan pekerjaan penderita.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana laporan pendahuluan stroke non hemoragik?
2. Bagaimana asuhan keperawatan stroke non hemoragik?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami laporan pendahuluan stroke non hemoragik.
2. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan stroke non hemoragik.
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Anatomi Fisiologi
C. Etiologi
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu : stroke iskemik dan stroke hemoragik.
a. Stroke iskemik (non hemoragik) yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang
menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke
adalah strok iskemik.
Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Stroke trombotik : proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan
2. Stroke embolik: tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
3. Hipoperfusion sistemik : berkurangnya aliran darah keseluruh bagian tubuh karena
adanya gangguan denyut jantung.
b. Adanya stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70%
kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis yaitu :
1. Hemoragik intraserebral : perdarahan yang terjadi di dalam jaringan otak.
2. Hemoragik subaraknoid: perdarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang
sempit anatara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak)
D. Patofisiologi
Infark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke daerah tertentu di otak.
Luasnya infark tergantung factor-faktor seperti lokasi dan banyak pembuluh darah
daralidan adekdatnya sirkulasi kolateral terhadap daerah yang disuplai oleh pembuluh
darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada
gangguan local (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vascular) atau karena
gangguan umum (hipoksia kareana gangguan terengah-engah dan jantung). Aterosklerosis
sering sebagai factor penyebab infark pada otak.
Perdarahan pada otak disebabkan oleh ruptur arteriosklerotik klan hipertensi
pembuluh darah . perdarahan intraserebral yang sangat luas akan akan lebih sering
menyebabkan kematian di bandingkan total penyakit ituselebro vaskulai; karena
perdarahan yang luas terjadi destruksi massa otak, peningkatan tekanan intracranial dan
yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak pada falk sere briatau lewat foram
enmagnum ( muttaqin,2008).
E. Gambaran Klinik
1. Tiba-tiba mengalami kelemahan atau kelmpuhan separo badab
2. Tiba-tiba hilang rasa peka
3. Bicara cadel atau pelo
4. Gangguan biacara atau Bahasa
5. Gangguan penglihatan
6. Mulut mencong atau tidak simetris ketika menyeringgai
7. Gangguan daya ingat
8. Nyeri kepala hebat
9. Vertigo
10. Kesadaran menurun
11. Proses kencing terganggu
12. Gangguan fungsi otak
F. Komplikasi
1. Berhungan dengan immobilisasi infeksi pernafasan , nyeri pada daerah tertekan,
konstipasi dan thrombophlebitis
2. Berhubungan dengan paralisis nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas dan terjatuh
3. Berhubungam dengan kerusakan otak epilepsy dan sakit kepala
4. Hidrocephalus
G. Penatalaksanaan
1. Stroke iskemik
Terapi umum : letakkan kepala pasien pada posisi 30º, kepala dan dada pada satu
bidang , ubah posisi tidur setia 2 jam , mobilisasi dimulai bertahap bila
hemodinamik sudah stabil. Selanjutnya bebaskan jalan napas , beri oksigen 1-2
liter/menit sampai didapatkan hasil analisis gas darah. Jika perlu dilakukan
intubasi. Demam diatasi dengan kompres dan antipiretik.
2. Stroke hemoragik
Terapi umum : pasien stroke hemeragik harus dirawat di ICU jika volume
hematoma >30 Ml, perdarahan intraventrikuler dengan hidrosefalus, dan keadaan
klinis cenderung memburuk. Tekanan darah harus diturunkan sampai tekanan
darah premorbid atau 15-20% bila tekanan sistolik >180 mmHg, diastolik >120
mmHg , MAP >130 mmHg , dan volume hematoma bertambah. Bila terdapat
gagal jantung , tekanan darah harus segera di turunkan dengan labetalol iv 10 mg
(pemberian dalam 2 menit) sampai 20mg (pemberian dalam 10 menit) maksimum
300 mg; enalapril iv 0,625-1.25mg per 6 jam ; kaptopril 3x 6,25-25 mg per oral.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
Ny A usia 56 tahun dirawat di ruang Penyakit Dalam RS Ciawi dengan keluhan kaki dan tangan
kanan mengalami kelemahan untuk bergerak dan bicara pelo. Alasan masuk RS: pasien
mengalami penurunan kesadaran dan mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kanan.
Riwayat kesehatan pasien: pasien mengatakan memiliki penyakit Hipertensi tahun 2018. Pasien
lalu ke IGD RS Ciawi dan kernudian pasien dirawat kurang lebih 3 bulan yang lalu dengan
diagnosa Hipertensi. Dari pihak keluarga pasien sebelumnya ada yang pernah mengalami
penyakit yang sama dengan pasien yaitu hipertensi dari orang tua pasien.
Pasien mengatakan selama sakit nafsu makan pasien berkurang. Pasien hanya makan 3-5 sendok
setiap kali makan. Selama dirumah sakit pasien sudah 2 hari tidak BAB. Untuk BAK pasien
terpasang kateter.Urine berwarna kuning jernih, ± 500cc. Semenjak mengalami Hipertensi pasien
mulai mengurangi makanan yang mengandung garam serta pasien belum mengerti tentang
perawatan penderita stroke. Keadaan mental Pasien dalam keadaan composmentis (sadar penuh.
Pasien tidak dapat berbicara dengan lancar/ pelo. TD = 200/100 mmHg Nadi = 60 x/menit Suhu
= 36,8 oc RR = 24 x/menit (4) Skala Nyeri. Atas Tangan kanan mengalami kelemahan dan
tangan kiri bisa digerakkan secara leluasa. Kekuatan otot kanan 4 dan kiri 5. Tangan kiri
terpasang infus Asering 20 tpm. Bawah kaki kanan mengalami kelemahan dan kiri tidak terjadi
kelemahan, ,kekuatan otot kanan 2 dan kiri 5.
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
a. Nama : Tn. A usia
b. Jenis kelamin :Laki- Laki
c. Usia : 56 tahun
d. Status perkawinan : -
e. Agama :-
f. Suku bangsa :-
g. Pendidikan :-
h. Bahasa yang digunakan : -
i. Pekerjaan :-
j. Alamat :-
k. Sumber biaya :-
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama
Dengan keluhan kaki dan tangan kanan mengalami kelemahan untuk
bergerak dan bicara pelo.
b. Riwayat kesehatan sekarang
1) Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan selama sakit nafsu makan pasien berkurang. Pasien
hanya makan 3-5 sendok setiap kali makan. Selama dirumah sakit
pasien sudah 2 hari tidak BAB. Untuk BAK pasien terpasang
kateter.Urine berwarna kuning jernih, ± 500cc. Keadaan mental Pasien
dalam keadaan composmentis (sadar penuh. Pasien tidak dapat
berbicara dengan lancar/ pelo. TD = 200/100 mmHg Nadi = 60
x/menit Suhu = 36,8 oc RR = 24 x/menit (4) Skala Nyeri. Atas Tangan
kanan mengalami kelemahan dan tangan kiri bisa digerakkan secara
leluasa. Kekuatan otot kanan 4 dan kiri 5. Tangan kiri terpasang infus
Asering 20 tpm. Bawah kaki kanan mengalami kelemahan dan kiri
tidak terjadi kelemahan, ,kekuatan otot kanan 2 dan kiri 5.
( ) kuning
- Warna ( ) kuning ( ) coklat
( ) coklat ( ) hitam
( ) hitam
- Konsitensi ( ) setengah
( ) setengah Padat
padat ( ) padat
( ) padat ( ) cair
( ) cair ( ) cair di sertai
( ) cair disertai lendir
lendir
- Keluhan yang ( ) Nyeri pada
berhubungan ( ) Nyeri pada saat BAB
dengan BAB saat BAB ( ) Kontisipasi
( ) kontisipasi ( ) diare
( ) diare ( ) tidak ada
( ) tidak ada
- Penggunaan laxatif / ( ) Ya ( ) Tidak
pencahar ( ) Ya ( ) Tidak
- Oral hygiene
- Frekuensi X/hari X/hari
- Waktu ( ) Pagi ( ) Pagi
( ) Sore ( ) Sore
( ) Setelah ( ) Setelah
Makan Makan
- Cuci Rambut
- Frekuensi X/Hari X/hari
- Sampo ( ) Ya ( ) Tidak ( ) Ya ( ) Tidak
4 Pola Istirahat Tidur
- Tidur Malam Hari ( ) Ya ( ) Tidak ( ) Ya ( ) Tidak
Lama Tidur Jam / hari Jam / hari
- Ketergantungan
- Obat ( ) Ya ( )Tidak ( ) Ya ( ) Tidak
- Jenis
- Frekuensi
- Lama Pemakaian
- Alasan / Keluhan
3. Pemeriksaaan fisik
a) Sistem penglihatan
1) Posisi mata : ( ) Simetris ( ) Asimetris
2) Kelopak mata : ( ) Normal ( ) ptosis
3) Pergerakan pola mata : ( ) Normal ( ) Abnormal
4) Konjungtiva : ( ) Merah ( ) Anemis ( ) sangat merah
5) Sklera : ( ) Ikterik ( ) Anikterik
6) Pupil : ( ) Isokor ( ) Anisokor
( ) Midriasi ( ) Miosis
b) Sistem pendengaran
1) Daun telinga : ( ) Normal / tidak sakit saat digerakan
( ) Abnormal / Sakit saat digerakan
2) Karateristik serumen ( warna , konsistensi , bau ) :
3) Kondisi telinga : ( ) Normal ( ) Kemerahan
( ) Bengkak ( ) Terdapat lesi
d) Sistem Pernafasan
1) Jalan nafas : ( ) Bersih
( ) Ada sumbatan ( ) Sputum ( ) Lendir
e) Sistem kardiovaskuler
a) Sirkulasi perifer
1) Nadi : 60 x/menit
2) Irama : ( ) Teratut ( ) Tidak teratur
3) Denyut : ( ) Lemah ( ) Kuat
4) Tekanan Darah : 200/100 mmHg
5) Distensi Vena Jugularis : ( ) Ya ( ) Tidak
6) Temperatur Kulit : ( ) Hangat ( ) Dingin
7) Warna Kulit : ( ) Pucat ( ) Cyanosis ( ) Kemerahan
8) Pengisian Kapiler : /Detik
9) Edema : ( ) Ya ( ) Tidak
( ) Tungkal Atas
( ) Tungkal bawah
( ) Periorbital
( ) Muka
( ) Anarsaka
b) Sirkulasi Jantung
1) Kecepatan Denyut Nadi : 60X/menit
2) Irama : ( ) Teratur ( ) Tidak Teratur
3) Kelainan Bunyi Jantung : ( ) murmur ()
4) Sakit Dada : ( ) Ya ( ) Tidak
5) Timbulnya : ( ) Saat beraktivitas
( ) Tanpa beraktivitas
f) Sim Hermatologi
1) Hb : gr/dl
2) Leukosit : ribu/UI
3) Trombosit : ribu/UI
4) Ht : vol%
5) Entrosit : Juta/ul
6) Kelainan : ( ) Spinomegali ( ) Plechi
( ) Pendarahan Sukar Berhenti
( ) Purpura
( ) Echimosis ( ) Lemah
( ) Hepatomegali ( ) Pucat
( ) Gusi Mudah Berdarah
( ) Mimisan
h) Sistem Pencernaan
1) Keadaan Mulut
a) Gigi : ( ) caries ( ) Tidak
b) Gigi Palsu : ( ) Ya ( ) Tidak
c) Stomatitis : ( ) Ya ( ) Tidak
d) Lidah Kotor : ( ) Ya ( ) Tidak
e) Saliva : ( ) Normal ( ) Abnormal
f) Tensil : ( ) Normal ( ) Abnormal
2) Muntah : ( ) Ya ( ) Tidak
a) Isi : ( ) Makanan ( ) Cairan
b) Warna : ( ) sesuai warna makanan
j) Sistem Urigenitalia
1) Perubahan pola berkemih : ( ) Ratensi ( ) Tidak
( ) Noctuna
2) Distensi ketegangan kandung kemih : ( ) Ya ( ) Tidak
3) Keluhan Sakit pinggang : ( ) Ya ( )Tidak
4) Pembesaran Pada Ginjal : ( ) Ya ( ) Tidak
k) Sistem Integumen
1) Turgon Kulit : ( ) Baik Elastis ( ) Sedang ( ) Buruk
2) Keadaan Kulit : ( ) Baik ( ) Terdapat Lesi ( ) Ulkus
( ) Luka ( ) Bercak Hitam ( ) Ptechie
( ) Gatal-gatal ( ) Sakit ( ) Lebam
( ) Insisi Operasi Bagian
( ) Luka Bakar ( % )
( ) Dekubitus bagian ... Luasnya ...
3) Keadaan Rambut
Tekstur : ( ) Baik ( ) Tidak
Kebersihan : ( ) Baik ( ) Tidak
l) Sistem Muskuloskeletal
1) Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya ( ) Tidak
Kekuatan ROM 45
Hasil pemeriksaan : 25
a) Ekstrimitas atas bagian dextra dan sinistra
b) Ekstrimitas bawah bagian dextra dan sinistra
2) Sakit pada tulang sendi : ( ) Ya ( ) Tidak
3) Fraktur : ( ) Ya pada bagian
( ) Tidak
4) Kelainan bentuk tulang : ( ) Kontraktur ( ) Skoliosis
( ) Lordosis ( ) Kiposis
5) Keadaan Tonus Otot : ( ) Normal ( ) Tidak
( ) Hipotoni
( ) Hipertoni
m) Sistem kekebalan tubuh
1) Suhu tubuh : 36,8ºC
2) BB sebelum sakit : ... Kg
3) BB setelah sakit : ... Kg
4) Pembesaran kelenjar getah bening : ( ) Ya ( ) Tidak
DATA PENUNJANG
THERAPY
B. Analisa data
Do : gangguan komunikasi
verbal
- tidak dapat
berbicara dengan
lancar atau pelo
No Perencanaan
SDKI
SLKI SIKI
1. Gangguan Setelah Dukungan
mobilitas fisik dilakukan mobilisasi
asuhan Observasi :
keperawatan Identifikasi
selama 3x24 adanya nyeri
jam mobilitas atau keluhan
fisik meningkat fisik lainnya
dengan KH : Identifikasi
1. Pergerakan toleransi fisik
ekatremitas melakukan
meningkat pergerakan
2. Kekuatan Monitor
otot frekuensi
meningkat jantung dan
3. ROM tekanan darah
meningkat sebelum
4. Kaku sendi memulai
menurun mobilisasi
5. Gerakan Monitor
terbatas kondisi umum
menurun selama selama
melakukan
mobilisasi
Terapeutik :
Fasilitasi
aktivitas
mobilisasi
dengan alat
bantu
Fasilitasi
melakukan
pergerakan jika
perlu
Libatkan
keluarga untuk
membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi :
Jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi
Anjurkan
melakukan
mobilisasi dini
Ajarkan
mobilisasi
sederhana yang
harus
dilakukan
(mis : duduk di
tempat tidur)
2. Deficit Setelah di Perawatan diri
perawatan diri lakukan tindakan Observasi
keperawatan Identifikasi
3x24 jam kebiasan
diharapkan aktivitas
perawatan diri perawatan diri
meningkat Monitor
dengan KH: tingkat
Perawatan diri kemandirian
1. Kemampuan Identifikasi
mandi mandi kebutuhan alat
meningkat bantu
2. Kemampuan kebersihan
menggunaka diri ,
n pakaina berpakaian,
meningkat berhias, makan
3. Kemampuan Terapeutik
makan Sediakan
meningkat lingkungan
4. Kemampuan yang terapeutik
ke toilet Siapkan
meningkat keperluan
5. Minat pribadi
melakukan Damping
keperawatan dalam
diri melakukan
meningkat keperawatan
diri
Fasilitas
kemandiria,
bantu jika tidak
mampu
melakukan
perawatan diri
Jadwalkan
rutinitas
perawatan diri
Edukasi
Anjurkan
melakukan
perawatan diri
secara
konsisten
sesuai
kemampuan.
3. Gangguan Setelah Promosi
komunikasi dilakukan komunikasi :
verbal tindakan deficit bicara
keperawatan Observasi
selama 3x24 jam Monitor proses
diharapkan kognitif ,
masalah anatomis, dan
gangguan fisiologis yang
komunikasi berkaitan
verbal dapat dengan bicara
teratasi dengan Terapeutik
KH : Gunakan
1. Berbicara metode
dengan komunikasi
lancar alternative
2. Kekuatan Modifikasi
otot lingkungan
meningkat untuk
meminimalkan
bantuan
Ulangi apa
yang
disampaikan
pasien
Gunakan juru
bicara, jika
peril
Edukasi
Anjurkan
bicara
perlahan
Kolaborasi
Rujuk ke ahli
patologi atau
terapis
4. Perfusi jaringan Setelah Manajemen
serebral tidak dilakukan peningkatan
efektif b.d tindakan tekanan
hipertensi keperawatan intrakanial
3x24 jam, Observasi :
diharapakan Identifikasi
perfusi serebral penyebab
meningkat peningkatan
dengan KH: TIK
1. Tingkat Monitor
kesadaran tanda/gejala
meningkat peningkatan
(5) TIK
2. Tekanan (mis,tekanan
kranial darah
menurun (5) meningkat,teka
3. Sakit kepala nan nadi
menurun (5) melebar,
4. Nilai rata- bardikardia,
rata tekanan pola napas
darah ireguler,
membaik (5) kesadaran
5. Tekanan menurun)
darah Monitor MAP
diastolic (mean arterial
membaik (5) pressure)
6. Gelisah Monitor CVP
menurun (5) (Central
Venous
Pressure)
Monitor
PAWP, jika
perlu
Monitor PAP,
jika perlu
Monitor ICP
(Intra Cranial
Pressure), jika
tersedia
Monitor CPP
(Cerebral
Perfusion
Pressure)
Monitor
gelombang
ICP
Terapeutik
Meminimalkan
stimulus
dengan
menyediakan
lingkungan
yang tenang
Berikan posisi
semi fowler.
Hindari
Maneuver
Valsava
Cegah
terjadinya
kejang
Hindari
penggunaan
PEEP
Hindari
penggunaan
cairan IV
hipotonik
Atur ventilator
agar PaCO₂,
optimal
Pertahankan
suhu tubuh
normal
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
sedasi anti
konvulsa, jika
perlu
Kolaborasi
pemberian
pelunak tinja ,
jika perlu.
6. Catatan Keperawatan
Terapeutik
Meminimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
memberikan posisi semi
fowler.
menghindari Maneuver
Valsava
menegah terjadinya
kejang
mengindari penggunaan
PEEP
mengindari penggunaan
cairan IV hipotonik
mengatur ventilator agar
PaCO₂, optimal
mempertahankan suhu
tubuh normal
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
sedasi anti konvulsa, jika
perlu
Kolaborasi pemberian
pelunak tinja , jika perlu.
7. Catatan Perkembangan
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan