Oleh :
Amanda Mela Sabrina
2130130
Riwayat Pasien mengatakan tidak ada penyakit serupa dengan penyakit yang dideritanya sekarang (efusi
penyakit pleura)
dahulu
Riwayat Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keluarga
penyakit
keluarga
Riwayat Alergi Tidak memiliki alergi
S: 8 (9-10)
T: terus menerus
Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
4
5
: Perempuan
: Ada hubungan
: Tinggal serumah
X : meninggal
: Pasien
B1 : Breath/Pernapasan
Wawancara : pasien terpasang oksigen, nyeri dada P: nyeri saat bernafas, Q: nyeri tajam, R: dada sebelah kiri, S: 8 (1-
10), T: terus menerus , dan dipsnea
Inspeksi : diameter thorax anterior-posterior meningkat, RR: 20x/mnt, penggunaan otot bantu nafas,
Perkusi : Pada saat perkusi bagian kiri terdengar redup dibagian anterior ICS III
Auskultasi : vesikuler
B2 / Blood / Sirkulasi
Inspeksi : Wajah pasien terlihat pucat, mata terlihat cowong , akral kaki dan tangan hangat , tidak terpasang
Palpasi : CRT < 2detik, akral teraba hangat ,nadi teraba 89x/mennit, ictus cordis teraba, tidak ada nyeri dada,
Inspeksi : pasien tidak terpasang kateter , jumlah urine yang dikeluarkan kurang lebih 1300cc/24 jam, warna kuning,
bau menyengat
Wawancara : pasien mengatakan tidak nafsu makan karena nyeri yang dirasakannya
Inspeksi : paseien jarang menghabiskan makanan ,pasien tidak terpasang NGT ,ada reflek menelan, membran mukosa
pucat
B6 / Bone/ Muskuloskletal
Inspeksi : tidak terdapat edema ,kemampuan pergerakan sendi bebas ,sakala kekuatan otot
5555 55555
5555 55555
tidak ditemukan hemiprase , tidak ada deformtias ,nyeri sendi dan tulang tidak ada,tidak terdapat alat bantu seperti
gips
Palpasi : turgor kulit baik dan elastis dan tidak terdapat kelemahan otot
Sistem Integumen
Istirahat tidur :
Jumlah tidur siang SMRS : ± 2 jam (14.00-15.00 WIB) MRS : ± 1 jam (13.00-14.00 WIB) Jumlah tidur
malam SMRS : ± 7 jam (22.00-04.00 WIB) MRS : ± 9 jam (20.00-05.00 WIB)
Pola tidur baik, tidak terdapat kehitaman pada lingkar mata, sebelum tidur berdoa terlebih dahulu
Gangguan tidur : Tidak ada insomnia
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Sistem Penginderaan
Sistem penglihatan : lapang pandang normal, pasien tidak buta warna, pasien dapat membaca dengan jarak 30cm
Sistem pendengaran : tidak ada serumen, keadaan telinga bersih, sistem pendengaran baik
Endokrin
keadaan tiroid : Tidak ada pemebesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan pada tiroid
stem repoduksi / genitalia
Tidak ada masalah keperawatan
Personal Hygiene
Harga diri: Kemampuan berbicara lancar, bahasa yang digunakan Jawa dan Indonesia. Pasien mampu beradaptasi
terhadap masalah dengan baik, pasien tidak ansietas.
Identitas diri: Pasien mengatakan berjenis kelamin laki laki dan berumur 63thn
Citra tubuh : Pasien mengatakan tidak terasa malu dengan penyakit yang di alami saat ini.
Orang paling dekat : Pasien dekat dengan keluarga terutama dengan istri dan anak-anaknya
FOTO THORAX
Cor: batas kiri jantung tertutup perselubungan
Pulmo: tak tampak infiltrat dilapang paru kanan
Tampak perselubungan homogen di hemithorax kiri bawah hingga atas
Sinus phrenicocostalis: kanan tajam
Kedua hemidiafragma: normal
Terapi Medis ( sudah jelas)
Tanggal Terapi obat Dosis Rute Indikasi
/11/2021 Infus Bluid : D5 2:1 IV -
-untuk suplemen
/11/2021 Curcuma 3x1 Oral makan
.Amanda..Mela
2130130
.................................................. ................................................................
NIP NIP :
ANALISA DATA
Data / Faktor resiko Etiologi Masalah/Problem
DS: pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri Agen pencedera fisiologis
P: nyeri saat bernafas Nyeri akut (SDKI, 0077, Hal
172)
Q: nyeri tajam
S: 8 (9-10)
T: terus menerus
DO:
- Tampak meringis
- Gelisah
- Nafsu makan berubah
DO:
- Dipsnea
- Penggunaan otot bantu nafas
- Fase ekspirasi memanjang
3 Defisit nutrisi b.d faktor psikologis (SDKI, D.0019, Hal 8/11/2021 AMS
56)
Rencana Asuhan Keperawatan
No Masalah Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Pola nafas tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan (SLKI, Hal 95) : - Manajemen jalan nafas (SIKI, Hal 186)
hambatan upaya nafas (nyeri) keperaawatan selama 2x6
1. dipsnea menurun Observasi:
(SDKI, D.0005, Hal 26) jam diharapkan sekresi atau
sputum bisa keluar 2. frekuensi nafas membaik 1. monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha 1.Untuk mengetahui pola nafas pada pasien
2. Untuk mengetahui apakah ada nafas tambahan
3. penggunaan otot bantu nafas)
Pada pasien
nafas menurun 2. monitor bunyi nafas tambahan (misal; wheezing, 3. Membantu pasien dalam mengeluarkan Secret
Tertahan
5. pemanjangan fase ronki, gurgling)
4. Upaya untuk mengeluarkan scret yang
ekspirasi menurun Terapeutik: Tertahan
5. membantu memperlancar pernafasan pasien
6. kedalaman nafas membaik 3. lakukan fisioterapi dada, jika perlu
6. membantu pasien mengeluarkan scret secara
4. lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik Mandiri
7. pemebrian kolaboratif jika diperlukan
5. berikan oksigen, jika perlu
Edukasi:
6. ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
7. kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
jika perlu
- Pemantauan respirasi (SIKI, Hal 247)
Observasi:
1. monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
1.mengetahui perfasan pada pasien untuk
nafas Tindakan selanjutnya
2. memantau adanya tanda tanda kelianan pada
2. monitor pola nafas (seperti; takipnea, bradipnea,
Pola nafas pasien
kussmaul, dll) 3. mengetahui kemampuan pasien dalam batuk
Efektif
3. monitor kemampuan batuk efektif
4. mencatat hasil dari pemantuan untuk
Terapeutik: Tindakan selanjutnya
5. memudahkan pasein untuk memahamu
4. dokumentasikan hasil pemantauan
Tujuan tersebut
Edukasi:
5. jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2 Nyeri akut b.d d agen pencedera Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan - Manajemen nyeri (SIKI, Hal 201)
fisiologis (SDKI, 0077, Hal keperaawatan selama 2x6 Observasi:
keperawatan diharapkan
172) jam diharapkan naafsu 1. identifikasi lokasi, 1.Untuk mengetahui nyeri yang terjadi pada
makan meningkat (SLKI, Hal 95) : karakterisktik,durasi,frekuensi,intensitas,skala nyeri Pasien
2. identifikasi respon non verbal 2. mengetahui respon pasien
1. keluhan nyeri menurun
Terapeutik: 3. membantu mengurangi rasa nyeri pada pasien
2. meringis menurun 3. berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi Dengan cara nonfarmakologi
rasa nyeri (hipnosis, terapi musik,pijat,kompres 4. Menambah penetahuan dan wawasan pasien
3. gelisah menurun
hangat atau dingin) Terhadapa nyeri
4. kesulitan tidur menurun Edukasi: 5. Pemberian analgesik jika diperlukan dengan
4. jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri Arahan dokter
5. frekuensi nadi membaik
Kolaborasi
5. kolaborasi pemberian anlagetik, jika perlu
3 Defisit nutrisi b.d faktor Setelah dilakukan tindakan (SLKI, Hal 121 ) : - Manajemen nurtrisi (SLKI, Hal 200)
psikologis (SDKI, D.0019, Hal keperaawatan selama 2x6 Observasi:
1. berat badan membaik
56) jam diharapkan respon 1. Identifikasi makanan yang disukai 1.Mengetahui makanan kesukaan pasien untul
2. porsi makan yang
fisiologis terhadap aktivitas 2. Monitor asupan makanan Menambah nafsu makan pasein
dihabiskan meningkat
meningkat 3. Monitor berat badan 2. memantau asupan makanan pasien
3. perasaan cepat kenyang
Terapeutik: 3 untul mengetahui asupan nutrisi pada pasien
menurun
4. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang Sudah tercukupi
4. nafsu makan membaik
sesuai 4. untuk menambah nafsu makan pasien
5. frekuensi makan membaik
5. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah 5. agar makanan mudah dicerna oleh pasien
6. membran mukosa
konstipasi 6. untuk mempercepat turunnya mkanan ke
membaik
Edukasi: Pencernaan paien
6. Anjurkan posisi duduk, jika perlu 7. melakukan kolaborasi untuk menambah
Kolaborasi: Nutrisi pada pasien
7. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika
perlu
IMPLEMENTASI & EVALUASI
No Hari/Tgl Implementasi Paraf Hari/Tgl No Evaluasi formatif SOAPIE Paraf
Dx Jam Jam Dx / Catatan perkembangan
Sen 8/11/2021 AMS Sen 811/2021 1 S: pasien mengatakan masih sesak, tapi sudah berkurang AMS
1,2,3 14.00 1. Monitor TTV 19.00 O:
TD: 131/92 mmHg TD: 131/92 mmHg
N: 88x/mnt N: 88x/mnt
S: 36,8 C S: 36,8 C
RR:20x/mnt RR:20x/mnt
1 14.10 2. memonitor bunyi nafas tambahan (terdapat suara nafas SpO2: 94%
vesikuler) Oksigen: nasal kanul 4 lpm
1 14.15 3. memberikan oksigen nasal kanul 4 lpm A: masalah teratasi sebagian
2 14.20 4. mengidentifikasi lokasi,
karakterisktik,durasi,frekuensi,intensitas,skala nyeri P: intervensi 1,3 dilanjutkan
P: nyeri saat bernafas
Q: nyeri tajam Sen 8/11/2021 2 S: pasien mengatakan nyeri pada dada sebelah kiri
R: dada sebelah kiri 19.00 O:
S: 8 (9-10) - P: nyeri saat bernafas
T: terus menerus Q: nyeri tajam
2 14.30 5. mengidentifikasi respon non verbal (didapatkan pasien R: dada sebelah kiri
tampak meringis kesakitan) S: 8 (9-10)
3 18.00 6. Memonitor asupan makanan T: terus menerus
3 18.05 7. menganjurkan posisi duduk untuk makan - pasien tamapak meringis kesakitan
3 18.20 8. Mensajikan makanan secara menarik
3 19.00 9. Mengkolaborasi pemberian anlagetik (ketorolac) A: masalah belum teratasi
P: Intervensi 4,5, dan 9dilanjutkan
S:
2. Nyeri akut b.d d agen pencedera fisiologis (SDKI, 0077, Hal 172) Pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri
O:
P: nyeri saat bernafas
Q: nyeri tajam
R: dada sebelah kiri
S: 6 (9-10)
T: terus menerus
- pasien meringis
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan (pasien KRS)
S:
3. Defisit nutrisi b.d faktor psikologis (SDKI, D.0019, Hal 56) Pasien mengatakan tidak nafsu makan
O:
- berat badan menurun minim 10% (SMRS: 60kg, MRS: 54kg)
- membran mukosa tampak pucat
A: Masalah teratasi sebagia
P: Intervensi dihentikan (pasien KRS)