Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DENGAN DIAGNOSA MEDIS CHOLELITIASIS

Oleh :
SITI AKHIRUSSANAH, S.KEP.
2030102

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TA. 2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
PENDEKATAN REVIEW OF SISTEM (Adaptasi Henderson & Roy)

Tgl Pengkajian : 23 Nov 2020 Jam : 10.30 WIB


Tgl MRS : 20 Nov 2020 No Rekam Medik : 00-00-60-64
Ruang : A1 Diagnosa Medis : Cholelitiasis

Nama : Tn.A Pekerjaan : TNI


Umur : 50 tahun Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : Sarjana Status perkawinan : Kawin
Alamat :Kramat jegu- Sidoarjo Penanggung biaya : Istri

Riwayat Sakit dan kesehatan


Keluhan Pasien mengatakan lemas
utama
Riwayat Pasien mengatakan bahwa Seminggu yang lalu pasien pernah datang di poli bedah digestive karena
penyakit merasa tidak dapat BAB dari poli pasien disarankan untuk melakukan endoskopi. Hasil endoskopi
sekarang dalam batas normal. Kemudian pada hari Jumat 20 November 2020 Pasien mengatakan lemas,
pusing dan tidak bertenaga kemudian pasien dibawa ke IGD RSAL pada siang hari jumat tanggal 20
November 2020 oleh istrinya. Di IGD dilakukan pemeriksaan rapid sar Cov dengan hasil non reaktif
dan dilakukan fotoThorax PA dengan kesimpulan Cor& Pulmo Normal. Setelah dari IGD pasien
ditempatkan di bangsal A1. Hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh bahwa Hb pasien 7,5.
Riwayat Pasien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami penyakit seperti saat ini.
penyakit
dahulu
Riwayat Pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mempunyai Hipertensi ataupun diabetes
penyakit mellitus
keluarga
Riwayat Alergi Pasien mengatakan bahwa tidak mempunyai riwayat alergi

Keadaan umum : composmetis Kesadaran : 456


Tanda vital :
TD: 110/70 mmHg N: 89x/mnt S: 36,6C RR: 20x/menit

Nyeri: P: pasien mengatakan nyeri karena tidak bisa kentut dan sulit untuk BAB

Q: seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri hanya dirasa disekitar perut saja

S: 3 (1-10)

T: hilang timbul, nyeri dirasakan ketika bergerak miring kanan kiri


Genogram:

Keterangan :
: Laki-laki
: perempuan
: tinggal bersama
: Pasien

B1 : Breath/Pernapasan
Wawancara : pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan pernapasannya.
Inspeksi : Bentuk thorak Normal chest, Bentuk dada simetris, keadaan kulit Bersih , turgor baik,
lembap. Tdk ada Retrasksi otot bantu pernafasan, tidak terdapat pernafasan cuping hidung. Tidak
terdapat sianosis
Palpasi : Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba sama
Perkusi : Area paru : terdengar bunyi sonor
Auskultasi : Suara nafas Vesikuler, Suara tambahan tidak terdengar. SpO2: 98% , RR: 20x/menit

B2 / Blood / Sirkulasi
Inspeksi : Ictus cordis (- ), pelebaran – cm
Palpasi : Pulsasi pada dinding torak teraba kuat, crt < 2 dtk
Auskultasi : S1 S2 tunggal

B3/ Brain / Persarafan

Inspeksi : GCS = 456, bentuk kepala normal, kepala pasien simetris, tidak ada luka maupun
pembengkakan dan perdarahan.
Palpasi & perkusi: tidak terdapat nyeri tekan Penigkatan suhu tubuh (-), nyeri kepala (-), kaku
kuduk (-), kejang (-) penurunan tingkat kesadaran ( -)
Reflek fisiologi: R.Bisep, R. Trisep, R. Patella,
Reflek patologi: Babinski (-)
B4/ Bladder/ Perkemihan
Wawancara : Pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah perkemihan
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan
Palpasi : Penis : nyeri tekan ( - ), benjolan ( - ), cairan (-) Scrotum dan testis : beniolan ( - ), nyeri
tekan ( + / - ).
Perkusi : -
intake output/ Balance cairan:
intake cairan
Air (makan+minum) = 1500 cc
Cairan infus= 1000 cc
Therapi injeksi= 50 cc

output cairan
urin= 750 cc
feses= 100cc
IWL= (15 cc/kgBB/hari) = 930cc
Excess 2550cc – 1780 cc = +770 cc

B5/ Bowel/ Pencernaan

Wawancara : Pasien mengatakan susah BAB dan terasa kembung


Inspeksi : perut tampak membuncit mual (-) muntah (-)
Palpasi & perkusi : Nyeri tekan (+), pembesaran (+) lien dan hepar teraba, perabaan (keras),
Bunyi abdomen tympani
BB saat sakit:
Auskultasi : PU626x/menit
kg TB: 167 cm Makan habis 1 porsi
BB sebelum sakit: 63 kg
IMT: 62/(1,67)2 = 22,3

B6 / Bone/ Muskuloskletal
Inspeksi : Otot antar sisi kanan dan kiri simetris, deformitas (-), fraktur (-) kekuatan otot
Palpasi : -

Sistem Integumen

Inspeksi : tidak ada lesi dan jaringan parut pada kulit, warna kulit sawo matang
Palpasitidur
Istirahat : Tekstur halus,
: pasien Turgor/Kelenturan
mengatakan susah untukbaik , Lemak
tidur. Seringsubcutan tebal
terbangun saat tidur di malam hari
dari jamterdapat
Tidak 11 malam dan tidak
kelainan bisa
pada tidur lagi dan terjaga sampai pagi, tidak puas dengan tidur,pasien
kulit
mengatakan istirahat tidak cukup karena lampu terlalu terang karena ketika dirumah terbiasa tidur
dengan lampu mati. Ketika siang mau tidur pasien tidak dapat tidur karena ramai.

Gangguan tidur :gangguan pola tidur

Pola istirahat tidur


Sistem Penginderaan

Sistem penglihatan : Mata : simetris - Kelainan : tidak ada


Pupil : isokor - Reflek cahaya : +/+
Konjungtiva : tidak anemis Sclera : tidak ikterik
Lapang pandang : kesegala arah
Sistem pendengaran : Telinga : simetris - Kelainan : tidak ada Kebersihan
: bersih
Gangguan : tidak ada - Alat bantu : tidak ada
Sistem penciuman : Bentuk hidung : simetris Septum : ditengah
Gangguan/ kelainan : tidak ada Polip : tidak ada
Endokrin
Keadaan tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Terkait diabetes melitus : Hasil pemeriksaan GDA 133 mg/dL

Terkait pertumbuhan : tidak ada masalah keperawatan

Terkait hormon reproduksi : tidak ada masalah keperawatan

Terkait hormon adrenal : tidak ada masalah keperawatan

Sistem repoduksi / genitalia


Wawancara : pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah kesehatan dengan organ reproduksinya

Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada benjolan

Personal Hygiene
Mandi: 2x/hari
Keramas:2x/minggu
Ganti pakaian: 1x/hari
Sikat gigi: 1x/hari
Memotong kuku: 1x/minggu

Psikososiocultural
Ideal diri : pasien mengatakan harusnya dirinya dapat berkumpul dengan keluarga dan bekerja

Gambaran diri:pasien mengatakan bahwa fisiknya mulai melemah

Peran diri : pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang suami dan ayah dari 3 anaknya

Harga diri: pasien mengatakan bahwa dirinya berharga untuk keluarganya sehingga seharusnya dia tdk boleh
sakit

Identitas diri: pasien mengatakan bahwa dirinya adalah laki-laki, suami dan ayah dan tulang punggung
keluarga

Citra tubuh : pasien mengatakan bahwa dia menerima anggota tubuhnya

Orang paling dekat : istri dan 3 anaknya

Hubungan dgn lingkungan sekitar : baik dan tidak ada masalah


Keyakinan dan nilai : pasien mengatakan bahwa segala penyakit pasti ada obatnya dan dia akan sembuh

Koping dan toleransi stres : pasien mengatakan bahwa jika mempunyai masalah akan bercerita dengan
istrinya.
Data Penunjang / Hasil pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan Laboratorium Klinik
Tgl 20 Nov 2020
Rapid swab anti gen SARS CoV-2 Negatif
HGB 7,5
HCT 23,1 g/dL 13,2-17,3
PCT 0,582 % 0,108-0,282
3
WBC 35,83 10 /uL 4.0-10.0
Tanggal: 23 November 2020
WBC 36,92 103/uL 4.0-10.0
HGB 10,2 g/dL 13,2-17,3
HCT 32,3 % 37,0-54,0
PCT 5,16 % 0,108-0,282
Pemeriksaan Radiologi
Tanggal: 23 November 2020
Hepar besar normal: sudut tumpul, tepi irreguler, intesitas echo level parenkhym kasar in
homogen; diameter sistim vasculer normal; fibrotic peri portal (-), nodul (-). tampak gambaran
massa di lobus kanan hepar ukuran 8,24 cm x 9,36 cm
Gall bladder besar normal; tampak batu ukuran 0,68 cm; dinding tak menehal; CBD armal
Lien, pancreas besar normal, nodul (-) Ginjal kanan-kiri : besar normal, batu (-), octasis (-), echo
cortex normal, batas echo cortex dan medulla normal,
Buli : ukuran nomal, dinding tidak menebal, batu (-)
Prostat : Ukuran normal, parenkim homogen, Volume 19.22 ml
Mc burney ;appendix ; tak tumpak ocdemutus, parenkhym normal, nyeri tekan (-)
Tumpak gambaran massa di abdomen kiri bawah ukuran 9.34 cm x 12,6 cm x 10,3 cm volume
642,95 mt
Tampak multiple nodul di para aorta dan para iliaca kanan - kiri
KESAN • Hepatoma • Chirrusis hepatis • Cholelithiasis • Pembesaran kelenjar di para aorta dan
para iliaca kanan kiri

Terapi Medis ( sudah jelas)


Tanggal Terapi obat Dosis Rute Indikasi
23 Nov 2020 Inj. Omeorazole 2x 40mg IV Lambung
Inj. Transamine 1x 500mg IV Perdarahan
Inj. Vit K 1x1 amp IV Perdarahan
Nucral 1x 1 sendok Oral Lambung
Inj. Cefoperazone 3x1 IV Antibiotik
sulbactam
Inj. ondancentron 1x 8mg IV Mual
Infus Ns 3% : 0,9 2:1 IV Terapi cairan
%
PRC 3 bag

Surabaya, 23 Nov 2020


Mahasiswa

Siti Akhirussanah,S.Kep
NIM. 2030102

Clinical Instruction Institusi Clinical Instruction Klinik

Nur Muji Astuti, S.Kep.Ns.,M.Kep. Muharini, S.Kep.Ns.,


NIP. 03.044 IV/A 196410170319872005
ANALISA DATA
Data / Faktor resiko Etiologi Masalah/Problem
Ketidakadekuatan pertahanan Resiko infeksi
tubuh sekunder (penurunan
hemoglobin) : 10,2

DS: Agen pencedera Nyeri Akut


pasien mengatakan nyeri karena Fisiologis
tidak bisa kentut dan sulit untuk
BAB, seperti tertusuk-tusuk, nyeri
hanya dirasa disekitar perut saja,
skala nyeri 3 (1-10), nyeri dirasa
hilang timbul, nyeri dirasakan
ketika bergerak miring kanan kiri
DO:
- Pasien tampak nyeri kesakitan
saat dipalpasi abdomen
- Pasien terlihat sulit tidur
- Pasien tampak gelisah

DS: Hambatan Lingkungan Gangguan Pola Tidur


pasien mengatakan susah untuk (Pencahayaan)
tidur. Sering terbangun saat tidur di
malam hari dari jam 11 malam dan
tidak bisa tidur lagi dan terjaga
sampai pagi, tidak puas dengan
tidur,pasien juga mengatakan
istirahat tidak cukup karena lampu
terlalu terang karena ketika dirumah
terbiasa tidur dengan lampu mati.
Ketika siang mau tidur pasien tidak
dapat tidur karena ramai.
DO: Kelebihan asupan Hipervolemi
Hb: 10,2 cairan
Intake lebih banyak dari output +770cc SDKI Kategori
asites Fisiologis
Subkategori Nutrisi dan
Cairan
D.0022 Hal : 62
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
TANGGAL PARAF
NO MASALAH
ditemukan teratasi (nama)
KEPERAWATAN
1 Resiko infeksi 23 Nov 24 Nov Ω
2020 2020
2 Nyeri Akut b.d Agens Pencedera 23 Nov 2020 Ω
Fisiologis
3 Gangguan Pola Tidur b.d 23 Nov 2020 24 Nov Ω
Hambatan lingkungan 2020
(Pencahayaan)
4 Hipervolemia b.d kelebihan 25 Nov 2020 Ω
asupan cairan
Rencana Asuhan Keperawatan
No Masalah Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Resiko Infeksi Setelah dilakukan 1. Nyeri menurun Pencegahan infeksi (SIKI hal 278)
asuhan keperawatan
2. Bengkak 1. Monitor tanda dan gejala
selama 1x4 jam
1. Mengetahui tanda infeksi
tingkat infeksi menurun infeksi local dan sistemik
menurun 2. Mencegah pot de entry
2. Batasi jumlah pengunjung
kuman/virus atau bakteri
3. Cuci tangan sebelum dan
3. Untuk mencegah infeksi
sesudah kontak dengan pasien
4. Mengetahui tanda infeksi
dan lingkungan pasien
5. Hidup bersih dan sehat
4. Jelaskan tanda dan gejala
6. Meningkatkan imunitas
infeksi
tubuh
5. Ajarkan cara mencuci tangan
yang benar
6. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi

2 Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan 1. Keluhan Manajemen Nyeri (SIKI hal 201) 1. Agar mengetahui karakteristik
Agen Pencedera tindakan keperawatan nyeri 1. Identifikasi lokasi, nyeri pasien
Fisiologis SDKI selama 3x 8 jam menurun karakteristik, durasi,
tingkat nyeri 2. Gelisah frekuensi, kualitas dan
(D.0077 hal 172)
menurun menurun intesnsitas nyeri
Kategori: 3. Kesulitan 2. Lakukan pengkajian nyeri 2. Mengetahui skala nyeri pasien
Psikologis tidur meliputi PQRST, 3. Untuk meredakan rasa nyeri
Subkategori : menurun 3. Berikan teknik non
Nyeri dan 4. Kemampuan farmakologis untuk
Kenyamanan mengenali mengurangi nyeri Distraksi 4. Lingkungan yang menganggu
onset nyeri dan relaksasi) dapat memperberat rasa nyeri
meningkat 4. Beri informasi tentang nyeri
5. Kemampuan seperti : penyebab nyeri, 5. Meredakan rasa nyeri
menggunaka berapa lama nyeri akan 6. Menyiapkan pengetahuan
n teknik non berkurang. kepada klien
farmakologis 5. Anjurkan memonitor nyeri
7. Menyiapkan pengetahuan
meningkat secara mandiri
6. Keluhan 6. Kolaborasi pemberian kepada klien
nyeri analgesik 8. Menyiapkan pengetahuan
menurun Edukasi Proses penyakit (SIKI kepada klien
106) 9. Menyiapkan pengetahuan
(SLKI, 2018) hal 145 7. Sediakan materi dan media kepada klien
pendidikan kesehatan 10. Menyiapkan pengetahuan
8. Jelaskan penyebab dan factor
kepada klien
resiko penyakit
9. Jelaskan proses patofisiologi 11. Meningkatkan rasa nyaman
munculnya penyakit
10. Jelaskan tanda dan gejala
yang ditimbulkan oleh
penyakit
11. Jelaskan kemungkinan
terjadinya komplikasi
12. Ajarkan cara meredakan atau
mengatasi gejala yang
dirasakan

3 Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukan 1. Keluhan Dukungan tidur (SIKI,2018 hal 48)
b.d Hambatan tindakan keperawatan
sulit tidur 1. Identifikasi pola aktivitas tidur
Lingkungan selama 1x 8 jam Pola
SDKI,2016 Hal 126 Tidur membaik menurun 2. Identifikasi faktor pengganggu 1. Menentukan masalah
gangguan pola tidur
2. Keluhan tidur
2. Menentukan hal yang dapat
sering 3. Identifikasi makanan dan mengganggu tidur
3. Mengidentifikasi hal yang
terjaga minuman pengganggu tidur
dapat mengganggu tidur
menurun 4. Modifikasi lingkungan 4. Memberikan rasa aman
nyaman
3. Keluhan 5. Tetapkan jadwal tidur rutin
5. Memenuhi kebutuhan
tidak puas 6. Sesuaikan jadwal pemberian istirahat tidur
6. Tidak mengganggu jadwal
tidur obat/tindakan
tidur pasien
menurun 7. Jelaskan pentingnya tidur 7. Memberikan wawasan
kepada pasien
4. Keluhan cukup selama sakit
8. Memberikan rasa nyaman
pola tidur 8. Ajarkan relaksasi otot atau cara dan relaxsehingga dapat
tidur
berubah nonfarmakologi lainnya
menurun
5. Keluhan
istirahat
tidak cukup
menurun

(SLKI,2018 hal. 96)


Hipervolemia b.d Setelah di lakukan 1. Haluaran urin Manajemen hypervolemia (1.03114)
asuhan keperawatan
kelebihan asupan cairan meningkat (SIKI Hal : 181)
selama 3x12 jam
(D.0022) intake dan output 2. Edema dari 1. Periksa tanda dan gejala
pasien adekuat
SDKI Hal : 62 menurun nipervolemia (missal ortopnea, 1. Mengetahui adanya
3. Tekanan darah dyspnea, edema) nipervolemia
membaik 2. Identifikasi penyebab 2. Mengetahui penyebab
4. Denyut nadi hypervolemia hypervolemia dapat terjadi
membaik 3. Monitor status hemodinamik 3. Mengidentifikasi status
5. Membran (missal tekanan darah, MAP CVP, hemodinamik
membaik PAP) 4. Mengidentifikasi tanda
6. Turgor kulit 4. Monitor tanda peningkatan tekanan peningkatan tekanan onkotik
membaik onkotik plasma (missal kadar plasma
protein dan albumin meningkat) 5. Mengurangi oedema
5. Monitor kecepatan infus secara 6. Mengidentifikasi adanya efek
ketat samping diuretic
6. Monitor efek samping diuretic 7. Mengetahui asupan dan
(missal hipovolemia, hipotensi haluaran cairan
ortortostatik, hypokalemia, 8. Mengurangi odema dengan
hiponatremia) meningkatkan haluaran urin
7. Ajarkan cara mengukur dan
mencatat asupan dan haluaran
cairan
8. Kolaborasi pemberian diuretik
IMPLEMENTASI & EVALUASI

No Hari/T Implementasi Paraf Hari/Tgl No Evaluasi formatif SOAPIE Paraf


Dx gl Jam Dx / Catatan perkembangan
Jam
Senin,23 23/11/20 1. S: pasien mengatakan bahwa mengerti dengan Ω
Nov 2020 penjelsan perawat
08.00 - Timbang terima Ω 14.00
1,2,3 08.10 - mencuci tangan sebelum dan sesudah Ω O: pasien tampak mengerti dengan penjelasan
kontak dengan pasien dan lingkungan perawat
Nyeri berkurang dari skala 3 menjadi 2
pasien
Bengkak berkurang
1 10.10 - menjelaskan tanda dan gejala infeksi Ω
1 10.30 - mengajarkan cara mencuci tangan yang A: Masalah teratasi
Ω P: Intervensi dihentikan
benar
1 10.40 - menganjurkan meningkatkan asupan
nutrisi Ω
S: Pasien mengatakan bahwa masih nyeri
1 10.50 2 Ω
- membatasi jumlah pengunjung Pasien mengatakan bahwa masih susah tidur
Ω 14.30
1,2 11.00 - mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Pasien mengatakan nyeri berkurang dari skala 3
durasi, frekuensi, kualitas dan intesnsitas menjadi 2 (1-10)
nyeri O : Pasien tampak gelisah
1,2 11.05 - melakukan pengkajian nyeri meliputi Ω Pasien masih tampak mengenali onset nyeri
PQRST, Ω A : Masalah belum teratasi
2,3 11.10 - mengidentifikasi pola aktivitas tidur 15.00
P : Intervensi manajemen nyeri dilanjutkan
Ω Ω
- Mengidentifikasi faktor pengganggu
2,3 11.15
tidur 3. S: Pasien mengatakan susah tidur dan mudah
3 11.30 - Mengidentifikasi makanan dan minuman Ω terbangun saat tidur lalu terjaga sampai pagi
pengganggu tidur O: pasien tampak mengantuk
12.30
- Timbang terima A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dukungan tidur dilanjutkan

24/11/20 24/11/20 2 S: Pasien mengatakan bahwa masih nyeri Ω


12.30 - Timbang terima Ω Pasien mengatakan bahwa masih susah tidur
2,3 14.10 - mendiskusikan bersama keluarga yang 16.00
Pasien mengatakan bahwa skala nyeri berkurang
dapat mendampingi pasien Ω
2 14.15 - memberikan teknik non farmakologis dari 3 menjadi 2 (1-10)
untuk mengurangi nyeri Distraksi dan O : Pasien tampak gelisah
relaksasi): tarik napas dalam Ω
Pasien tampak memegang anggota tubuh yang
3 14.20 - menetapkan jadwal tidur rutin
3 14.30 - menjelaskan pentingnya tidur cukup nyeri
selama sakit Ω A : Masalah belum teratasi
2,3 14.30 - mengajarkan relaksasi otot atau cara
P : Intervensi no 3 dilanjutkan
nonfarmakologi : sholawatan 16.15 Ω
- timbang terima Ω
3 S: pasien mengatakan sudah dapat tidur dengan
nyenyak
O: pasien menanggapi perawat dengan
kooperatif
A: masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan Ω

25/11/20 11.10 2 S: Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang


07.30 ─ timbang terima Ω tetapi masih sering hilang timbul skala 2
2,4 08.00 ─ memeriksa abdomen pasien Ω O: pasien tampak memegang anggota tubuh yang
4 09.00 ─ melakukan penggantian cairan Ω nyeri
4 09.15 ─ mengajarkan cara mengukur dan Ω A: Masalah teratasi sebagian
09.45 mencatat asupan dan haluaran cairan P: Intervensi no 6 dilanjutkan
4 ─ memeriksa tanda dan gejala Ω
11.00 hypervolemia S: pasien mengatakan kencing sudah banyak
2,4 ─ melakukan HE di keluarga pasien Ω (1500 cc/hari)
dengan dokter penyakit dalam Pasien mengatakan perutnya masih bengkak
2 ─ melakukan kolaborasi pemberian Ω
analgesik O: tekanan darah 150/90 mmHg
2,4 ─ melakukan TTV Ω Nadi : 88x/menit
Turgor kulit membaik
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi no 4,8 dilanjutkan

EVALUASI SUMATIF

Tgl Diagnosa Evaluasi sumatif


24/11/ Risikocedera (D.0136. Kategori: Lingkungan. Sub Evaluasi dari intervensi sampai pelaksanaan, sudah dilakukan oleh perawat dan masalah
2020 keperawatan sudah diatasi
kategori: Keamanan dan Proteksi. Hal.294)
24/11/ Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis SDKI Evaluasi dari intervensi sampai pelaksanaan, sudah dilakukan oleh perawat dan masalah
2020 keperawatan belum teratasi karena pasien di diagnosa oleh dokter hepatomegali sehingga
(D.0077 hal 172) mengalami nyeri tnamun nyeri yang dialami hilang timbul
Kategori: Psikologis
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan

24/11/ GangguanPola Tidur b.d Hambatan Lingkungan Evaluasi dari intervensi sampai pelaksanaan, sudah dilakukan oleh perawat dan masalah
2020 keperawatan sudah diatasi
SDKI,2016 Hal 126

Anda mungkin juga menyukai