Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS PADA Ny.

S DENGAN DIAGNOSA MEDIS ADHF


DI RUANGAN INTENSIVE CARE UPT RSUD UNDATA PALU

OLEH :

NADILLAH ADJAMI
PO7120421024

PRESEPTOR KLINIK PRESEPTOR INSTITUSOI

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI PROFESI NERS
TAHUN 2021
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT/KRITIS
(Di Ruang Intensive)

Nama Mahasiswa : Nining


NIM : PO7120421030
Tempat praktik : UPT RSUD UNDATA PALU
Tanggal : 11 Juli 2022

A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Ny. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tgl lahir : ujung pandang, 12 Agustus 1967
Golongan darah : A/O/B/AB
Pendidikan terakhir :
Agama : Islam
Suku : Kaili
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan :
Alamat : Desa Olaya
Tanggal Masuk RS : 18 Juni 2022
No. Reg : 01050191
Tanggal Pengkajian : 11 Juli 2022
Diagnosa medik :

2. Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. B
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Laki -Laki
Agama : Islam
Suku : Kaili
Hubungan dgn pasien : Suami
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Desa Olaya
B. Alasan dirawat di ICU
Karena Kondisi pasien yang mengalami penurunan kesadaran serta lemah anggota
gerak sebelah kanan dan membutuhkan tenaga yang lebih ahli

C. Keluhan Utama :
Lemah anggota gerak sebelah kanan

D. Riwayat Keluhan Utama :


Keluarga pasien mengatakan lemah anggota gerak sebelah kanan yang dialami pasien
secara tiba-tiba sejak tanggal 18 Juni 2022. Aktifitas pasien di bantu oleh perawat di
ruangan dan keluarga. Nampak keluarga pasien sering memberikan terapi ROM
kepada pasien.

E. Keluhan saat pengkajian :


Keluarga pasien mengatakan lemah anggota gerak sebelah kanan,

F. Pemeriksaan fisik (head to toe)


Ku : lemah
Kesadaran : Apatis
GCS E: 4 M: 5 V:1
Pemeriksaan TTV
TD :130/80 mmHg
Nadi :90 x/menit
Pernafasan :20 x/ menit
Suhu badan :37,1
Spo2 : 97%

1. Kepala dan rambut

Inspeksi : Bentuk kepala bulat, rambut nampak panjang dan beruban,


kulit kepala nampak kotor
Palpasi : Tidak ada bekas luka, tidak ada edema, dan tidak ada
nyeri tekan
2. Telinga

Inspeksi : Bentuk telinga berbentuk seperti huruf “C”, Telinga


berada pada garis imaginer, sejajar kiri dan kanan, pinna
berbentuk dengan baik, telinga bagian dalam nampak
banyak serumen
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada telinga

3. Mata

Inspeksi : Bentuk mata bulat, simetris kiri dan kanan, Sklera tidak
uterus, Konjungtiva warna merah muda, pupil mata
ishokor dengan diameter 4mm, Refleks cahaya langsung
dan tidak langsung positif.
Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan

4. Hidung

Inspeksi : Bentuk hidung mancung, Tidak ada polip, dan terdapat


septum utuh antara lubang hidung, terdapat
pengeluaran sekret, memakai masker NRM 15 Lpm
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada sinus frontalis,maksilaris
dan ethmoidalis

5. Mulut

Inspeksi : Tidak ada kelainan pada bentuk bibir, Bibir tampak


pucat, mukosa bibir kering, tidak ada peradangan pada
tonsil, lidah kotor (berwarna putih), Jumlah gigi lengkap
(32 gigi)
Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.

6. Leher

Inspeksi : Tidak nampak benjolan, tidak nampak pembesaran


tiroid, tidak terdapat peningkatan vena jugularis
Palpasi : Tidak teraba pembengkakan, tidak teraba pembesaran
kelenjar tiroid,

7. Thoraks
Dada (jantung)
Inspeksi : Tidak ada iktus cordis
Palpasi : Ictus cordis teraba di linea axilaris anterior, denyut jantung
81x/menit.
Perkusi : Bunyi jantung redup (saat diperkusi terdengar bunyi
”bleg bleg”)
Auskultasi : Adanya bunyi jantung ketiga (S3 gallop)

8. Paru-paru
Inspeksi :Bentuk dada dan gerakan dada simetris antara kiri dan
kanan,tampak menggunakan otot bantu pernafasan,
frekuensi nafas 24x/menit adanya dispnea,klien tampak
sesak
Palpasi : Pada saat dilakukan palpasi terdapat vocal premitus
dikedua paru.
Perkusi : Bunyi paru terdengar suara sonor saat diperkusi.
Auskultasi : Terdengar suara nafas tambahan (ronchi)

9. Abdomen

Inspeksi : Bentuk abdomen normal datar, tidak ada bekas luka


Auskultasi : Peristaltik usus 12x/menit, Bising usus positif
Perkusi : Timpani
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen

10. Genetalia

Inspeksi : Tidak dilakukan pengkajian secara detail karena klien


Menolak

11. Ekstrimitas atas

Inspeksi : Tidak terdapat luka pada ekstrimitas atas, pasien mampu


menggerakkan tangan, jari tangan lengkap (10 jari),
kekuatan otot penuh, terpasang infus RL di
tangan sebelah kanan
Kekuatan otot : 1 5
1 5
Palpasi : Tidak terdapat adanya nyeri tekan, tidak terdapat edema
12. Ekstrimitas bawah
Inspeksi : Tidak terdapat luka, jari jari lengkap (10 jari)
kekuatan otot penuh. Nampak kedua kaki bisa
digerakkan
Kekuatan otot :5 5
5 5
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekanan, tidak terdapat edema

13. Kulit :

Inspeksi : Kulit klien berwarna sawo matang, tidak terdapat


kelainan pada warna kulit,
Palpasi :Turgor kulit baik

G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 11/04/2022

No Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan /


Pemeriksaan Normal
Hematology
Darah lengkap
Hemoglobin (HGB) 7.9 g/dl 12-16
Leukosit (WBC) 7,9 ribu/µ/L 4,0-11,0
Entrosit (RBC) 2,69 juta/ µ/L 4,1-5,1
Hematokrit ( HCT) 24,2 % 36-47
Thrombosit (PLT) 129 ribu/ µ/L 150-450
MCV 90,0 Fl 81-99
MCH 29,4 Pg 27-31
MCHC 32,5 g/dl 31-37
RDW-CV 17,9 % 11,5-14,5
MPV 6,4 Fl 6,5-9,5
Hitung jenis lekosit
Basophil 0,5 % 0-1
Eosinophil 0,5 % 1-3
Neutrophil 67,8 % 50-70
Limfosit 23,5 % 20-40
Monosit 7,7 % 2-8
NRL 2,88 Cutoff <3,13
ALC 1856 Juta/L >1500
LED 38 mm/jam 0-20
Kimia Darah
Fungsi ginjal
Ureum 101 mg/dl <50
Kreatinin 7,36 mg/dl 0,6-1,1

H. Program terapi
 Furosemide Amp/8 jam/Iv
 Methylprednisolone 4 mg 1x1
 Rinquinol 50 mg 1x1
 Valsartan 160 mg 2x1
 Amlodipin 10 mg 2x1
 V.block 12.5 mg 2x1
 NTG pump 100 mcq/mnt/sp
 Vit.D 5000 1x1
 Asthin force 4 mg 1x1
 Aminefron 3x2
 Asam folat 2x1
PENGUMPULAN DATA
Data subjektif Data objektif
Ds Do
a. Klien mengatakan sesak nafas di Ku : Lemah
sertai batuk TTV
 TD : 158/70 mmHg
b. Klien mengatakan nyeri dada  Nadi :98x/menit
 RR : 24x/menit
c. Klien mengatakan tidak nyaman  Suhu :36,6°C
bernafas sambil berbaring
 Dispnea terpasang O2 4 liter
 Konjungtiva anemis (Hb:7,9 g/dl)
d. Klien mengatakan lemas dan
aktifitas di bantu keluarga  Klien tampak sesak

ANALISA DATA (PES)


No Data Etiologi Masalah
1. Ds Hipertensi Penurunan curah jantung
 Klien mengatakan
sesak nafas dan
nyeri dada Hipertensi heart disease

 Klien mengatakan Hipertrophy ventrikel kiri


tidak nyaman
bernafas sambil jantung (LVH)
berbaring

Do volume sekuncup ↓
TTV
 TD : 158/70 mmHg
volume residu meningkat
 Nadi :97x/menit
 RR :24x/menit
 Suhu :36,6 Penurunan Curah
 dispnea terpasang
O2 4 liter Jantung
 konjungtiva anemis
(Hb:7,9 g/dl)
2. Ds Hipertensi Pola nafas tidak efektif
 klien mengatakan
sesak nafas disertai
batuk Hipertensi heart disease
Do
 klien Nampak sesak
nafas
Hypertrophy ventrikel kiri
 klien Nampak sekali
jantung (LVH)
batuk
TTV
Volume sekuncup menurun
 TD ;158/70 mmHg
 RR :24x/menit
Volume residu meningkat
 N :97x/menit
 S :36,6
 Dispnea ( terpasang
O2 4 liter) Tekanan atrium kiri
meningkat
 Konjungtiva anemis
(Hb:7,9 gl/dl)

Transudasi cairan interstil


paru

Cairan masuk alveoli


Oedem paru

4Sesak

Pola nafas tidak efektif

3. Ds Hipertensi Intolenrasi aktifitas


 pasien mengatakan
sesak nafas Hipertensi heart disease

 pasien juga Hypertrophy ventrikel kiri


mengeluhkan lemas, jantung (LVH)
dan aktifitas dibantu
keluarga
Volume sekuncup menurun

 Do
Volume residu meningkat
TTV
 TD :158/70 mmHg
Suplai O2 dan nutrisi ke
 N : 97x/menit
 RR :24x/menit jaringan ↓
 Suhu :36,6
 Dispnea ( terpasang
Pemenuhan O2 nutrisi
O2 4 liter)
 Konjungtiva anemis terganggu
(Hb:7,9 gl/dl)

Pembetukan ATP
terganggu

Kelelahan

Aktifitas terganggu

Intolenrasi Aktifitas

Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan irama jantung
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan pertukaran gas, kelelahan otot
pernafasan.
c. Intolenrasi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan supley oksigen dan
kebutuhan (penurunan / terbatasnya curah jantung) ditandai dengan kelelahan,
kelemahan, pucat, imobilisasi.

INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan /kriteria hasil Intervensi
keperawatan

1. Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Identifikasi tanda dan


jantung
tindakan gejala penurunan curah
Keperawatan 3x 24 jantung
jam diharapkan 2. Monitor tekanan darah
penurunan curah 3. Monitor keluhan nyeri
jantung teratasi dada
dengan kriteria hasil : 4. Berikan oksigen untuk
mempertahankan
- Edema menurun
saturasi oksigen
- Dispnea menurun
5. Anjurkan beraktivitas
- Ortopnea menurun
fisik sesuai toleransi
- TTT dalam rentang
6. Kolaborasi pemberian
normal:
anti angina
 TD: 120-130
(sistol), 80-90
(diastol)
 N:
60-100x/menit
(normal)
 SB: 360C –
37.50C (normal)
 RR:16-22x/menit
(normal)
 SpO2: 96-100%
(normal)

2. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan A. Menejemen Jalan Napas


intervensi selama 3 x 24
jam, maka pola napas 1. Observasi
membaik, dengan  Monitor pola napas
kriteria hasil: (frekuensi, kedalaman,
1. Dispnea menurun usaha napas)
2. Penggunaan otot  Monitor bunyi napas
bantu napas menurun tambahan (mis.
3. Ortopnea menurun Gurgling, mengi,
4. Pernapasan cuping weezing, ronkhi
hidung menurun kering)
5. Frekuensi napas 2. Terapeutik
membaik  Posisikan semi-Fowler
6. Kedalaman napas atau Fowler
membaik  Berikan minum
hangat
 Lakukan fisioterapi
dada, jika perlu
Berikan oksigen, jika
perlu
3. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu

3. Intolenrasi aktifitas Setelah dilakukan 1. Monitor lokasi dan


tindakan ketidaknyamanan selama
Keperawatan 3x 24 melakukan
jam, intoleran aktivitasSediakan
aktivitas teratasi, 2. Lingkungan nyaman dan
dengan hasil: stimulus (Misalnya
- Frekuensi napas cahaya, suara, kunjungan)
membaik 3. Anjurkan tirah baring
- sesak saat aktivitas 4. Fasilitasi duduk disisi
menurun tempat tidur
- kemudahan dalam 5. Libatkan keluarga dalam
melakukan aktivitas aktivitas
sehari-hari cukup
meningkat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI H-1

No Hari / Diagnosa
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
1 Minggu 22.00 Dx 1 1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalam, Tgl: 17/04/2022
17/04/2022 usaha napas) Jam: 07.30
H: p: 24x/menit

2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. S: Klien mengatakan sesak nafas dan
22.25 Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering) batuk
H: Bunyi nafas ronchi
O: Klien tampak sesak nafas dan batuk
3. Memposisikan semi fowler atau fowler  TTV
22.35 H:posisi klien duduk
TD: 158/70mmHg
4. Memberikan minuman hangat N:98x/menit
22.45 R: 24 x/ menit
H:keluarga memberikan minuman hangat
S: 36,6ºc
5. Memberikan oksigen  Bunyi nafas ronchi
23.00 H:Terapi oksigen 5 liter/menit
A: Tujuan belum teratasi
6. penatalaksanaan,pemberian
bronkodilator,ekspektoran, mukolitik
23.15 P: Lanjutkan Intervensi
H: Klien memakai NRM 15 Lpm
1.Monitor pola napas (frekuensi, kedalam,
usaha napas)
2. Monitor bunyi nafas tambahan
3. Berikann minuman hangat
4. Berikan oksigen
5. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektorann mukolitik
2 Minggu 23.22 Dx.2 1. Identifikasi tanda dan gejala penurunan curah S: Klien mengatakan sesak nafas
17/04/2022 jantung Klien mengatakan nyeri dada
H :detak jantung tidak beraturan O: Klien tampak sesak
23.25 2. Monitor tekanan darah  TTV
H : TD : 158/70 Mmhg TD: 158/70mmHg
23.28 N:98x/menit
3. Monitor keluhan nyeri dada R: 24 x/ menit
H : nyeri dada tmbus belakang S: 36,6ºc
23.30 4. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
A: Tujuan belum teratasi
oksigen
H : terpasang oksigen NRM 15 Lpm P: Lanjutkan Intervensi
23.32 5. Kolaborasi pemberian anti angina
1. Identifikasi tanda dan gejala penurunan
H : kolaborasi telah dilakukan
curah jantung
2. Monitor tekanan darah
3. Monitor keluhan nyeri dada
4. Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen

.
3. Minggu 23.35 Dx. 3 1. Mengidetifikasi gangguan fungsi tubuh yang S: Klien mengatakan badan lemas dan
17/04/2022 mengakibatkan kelelahan. Aktivitas dibantu keluarga
H: klien mengatakan lelah apabila terlalu
banyak beraktifitas
O:
23.40 - KU: tampak lemah
2. Menyediakan lingkungan yang nyaman dan
- Aktivitas klien dibantu keluarga
rendah stimulus
H:perawat menyediakan lingkungan yang
A: Tujuan belum teratasi
nyaman
P: Lanjutkan Intervensi
3. Melakukan latihan rentang gerak pasif atau
23.43 1. Idetifikasi ganngguan fungsi tubuh
gerak aktif
yang mengakibatkan kelelahan
H: klien mampu mirig kiri dan kanan
2. Sediakan lingkungan yang nyaman dan
rendah stimulus
23.47 4. Menganjurkan tirah baring 3. Menganjurkan tirah baring
H: klien duduk 4. Libatkan keluarga dalam melakukan
aktifitas
23.50 5. Libatkan keluarga dalam melakukan aktifitas
H: keluaga membantu klien jika beraktifitas
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI H-2

No Hari / Diagnosa
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
1 Senin 14.00 Dx 1 1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalam, Tgl: 18/04/2022
18/04/2022 usaha napas) Jam: 20.30
H: R: 28x/menit
14.25 S: Klien mengatakan sesak nafas dan
2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis.
Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering) batuk
14.35 H: Bunyi nafas ronchi
O: Klien tampak sesak nafas dan batuk
3. Memposisikan semi fowler atau fowler  TTV
14.45 H:posisi klien duduk
TD: 150/70mmHg
4. Memberikan minuman hangat N:78x/menit
H:keluarga memberikan minuman hangat R: 28 x/ menit
15.00 S: 36,6ºc
5. Memberikan oksigen  Bunyi nafas ronchi
15.15 H:Terapi oksigen 15 liter/menit
A: Tujuan belum teratasi
6. peatalaksanaan,pemberian
bronkodilator,ekspektoran, mukolitik P: Lanjutkan Intervensi
H: Klien terpasang masker 15 Lpm
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalam,
usaha napas)
2. Monitor bunyi nafas tambahan
3. Berikann minuman hangat
4. Berikan oksigen
5. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektorann mukolitik
2 Senin 15.22 Dx.2 1. Identifikasi tanda dan gejala penurunan curah S: Klien mengatakan sesak nafas
18/04/2022 Jantung Klien mengatakan nyeri dada
H :detak jantung tidak beraturan O: Klien tampak sesak
15.25 2. Monitor tekanan darah  TTV
H : TD : 150/70 Mmhg TD: 150/70mmHg
N:78x/menit
3. Monitor keluhan nyeri dada R: 28 x/ menit
15.28
H : nyeri dada tmbus belakang S: 36,6ºc
15.30 4. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
A: Tujuan belum teratasi
oksigen
H : terpasang oksigen 15 liter P: Lanjutkan Intervensi
15.32 5. Kolaborasi pemberian anti angina
1. Identifikasi tanda dan gejala penurunan
H : kolaborasi telah dilakukan
curah jantung
2. Monitor tekanan darah
3. Monitor keluhan nyeri dada
4. Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen

.
3. Senin 15.35 Dx. 3 1. Mengidetifikasi gangguan fungsi tubuh yang S: Klien mengatakan badan lemas dan
18/04/2022 mengakibatkan kelelahan. Aktivitas dibantu keluarga
H: klien mengatakan lelah apabila terlalu
banyak beraktifitas
O:
-KU: tampak lemah
2. Menyediakan lingkungan yang nyaman dan
15.40 -Aktivitas klien dibantu keluarga
rendah stimulus
H:perawat menyediakan lingkungan yang
A: Tujuan belum teratasi
nyaman
P: Lanjutkan Intervensi
3. Melakukan latihan rentang gerak pasif atau
15.43 1. Idetifikasi ganngguan fungsi tubuh
gerak aktif
yang mengakibatkan kelelahan
H:klien mampu mirig kiri dan kanan
2. Sediakan lingkungan yang nyaman dan
rendah stimulus
15.47 4. Menganjurkan tirah baring 3. Menganjurkan tirah baring
H: klien duduk 4. Libatkan keluarga dalam melakukan
15.50 aktifitas
5. Libatkan keluarga dalam melakukan aktifitas
H: keluaga membantu klien jika beraktifitas
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI H-3

No Hari / Diagnosa
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
1 Selasa 08.15 Dx 1 1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalam, Tgl: 19/04/2022
19/04/2022 usaha napas) Jam: 13.15
H: R: 28x/menit

2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. S: Klien mengatakan sesak nafas dan
08.20 Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering) batuk
H: Bunyi nafas ronchi
O: Klien tampak sesak nafas dan batuk
3. Memposisikan semi fowler atau fowler  TTV
08.25 H:posisi klien duduk
TD: 160/70mmHg
N:98x/menit
4. Memberikan minuman hangat
08.30 R: 28 x/ menit
H:keluarga memberikan minuman hangat
S: 36,6ºc
5. Memberikan oksigen  Bunyi nafas ronchi
08.35 H:Terapi oksigen 15 liter/menit
A: Tujuan belum teratasi
6. Penatalaksanaan,pemberian
bronkodilator,ekspektoran, mukolitik P: Lanjutkan Intervensi
08.40
H: Klien terpasang masker NRM 15 Lpm
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalam,
usaha napas)
2. Monitor bunyi nafas tambahan
3. Berikann minuman hangat
4. Berikan oksigen
5. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektorann mukolitik
2 Selasa 08.43 Dx.2 1. Identifikasi tanda dan gejala penurunan curah S: Klien mengatakan sesak nafas
13/04/2022 Jantung Klien mengatakan nyeri dada
H :detak jantung tidak beraturan O: Klien tampak sesak
 TTV
08.45 2. Monitor tekanan darah TD: 158/70mmHg
N:98x/menit
H : TD : 158/70 Mmhg R: 24 x/ menit
S: 36,6ºc
08.47 3. Monitor keluhan nyeri dada
A: Tujuan belum teratasi
H : nyeri dada tmbus belakang
P: Lanjutkan Intervensi
08.50 4. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
1. Identifikasi tanda dan gejala penurunan
oksigen
curah jantung
H : terpasang oksigen 15 liter
2. Monitor tekanan darah

08.53 3. Monitor keluhan nyeri dada


5. Kolaborasi pemberian anti angina
4. Berikan oksigen untuk mempertahankan satura
H : kolaborasi telah dilakukan

.
3. Selasa 15.00 Dx. 3 1. Mengidetifikasi gangguan fungsi tubuh yang S: Klien mengatakan badan lemas dan
19/04/2022 mengakibatkan kelelahan. Aktivitas dibantu keluarga
H: klien mengatakan lelah apabila terlalu
banyak beraktifitas
O:
-KU: tampak lemah
2. Menyediakan lingkungan yang nyaman dan
15.05 -Aktivitas klien dibantu keluarga
rendah stimulus
H:perawat menyediakan lingkungan yang A: Tujuan belum teratasi
nyaman
P: Lanjutkan Intervensi
15.12 3. Melakukan latihan rentang gerak pasif atau 1. Idetifikasi ganngguan fungsi tubuh
gerak aktif
yang mengakibatkan kelelahan
H:klien mampu mirig kiri dan kanan
2. Sediakan lingkungan yang nyaman dan
rendah stimulus
15.17 4. Menganjurkan tirah baring 3. Menganjurkan tirah baring
H: klien duduk 4. Libatkan keluarga dalam melakukan
aktifitas
15.20 5. Libatkan keluarga dalam melakukan aktifitas
H: keluaga membantu klien jika beraktifitas

Anda mungkin juga menyukai