U 65 TAHUN
DENGAN GANGGUAN SISTEM UROLOGI AKIBAT GYANT STONE
(VESIKOLITHIASIS) DENGAN TINDAKAN OPERASI
SECTIO ALTA DI RUANG IBS RSBSA
V. Pemeriksaaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 06 Januari 2018
No. Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Interpretasi
1 Hematologi
- Hemoglobin 13,7 L : 13,0-16,0 gr/dL N
P : 12,0-14,0
- Hematokrit/PCV 44 L : 45-55; P : 40-50 % N
- Lekosit 7000 4000-10000 /mm3 N
- Trombosit 301000 150000-400000 /mm3 N
- Coagulasi Time 7’ 5’-11’ m.det N
- Bleeding Time 1’ 1’ – 5’ m.det N
2 Serologi/
Immunologi
- HBSAG Negatif Negatif N
3 Kimia Darah
- GDS 122 <150 mg/dL N
- Kreatinin 1,5 L : 0,7-1,6; P : 0,6-1,5 mg/dL N
- SGPT 10 L :< 30; P :< 23 U/L N
b. Pemeriksaan Diagnostik
1. Thorax Foto (6 Januari 2018)
Cor sedikit membesar kelateral kiri dengan apek pada diafragma
Tampak kalsifikasi pada arcus aorta
Sinuses dan diafragma normal
Pulmo: hili suram, corakan bronkhovaskular normal, tak tampak bercak lunak
Kesan: Kardiomegali ringan dengan artherosklerosis aorta, pulmo normal
c. Therapi
1) IVFD RL 20 gtt/menit
2) Ceftriaxone 2x1gr IV jam 20.00 WIB, ST (-)
3) Ketorolak 1 amp IV jam 19.30 WIB
4) Ranitidin 1 amp IV jam 19.30 WIB
5) Dipuasakan
d. Premedikasi
1) Ondansentron 4 mg IV
2) Ketorolak 30 mg IV
3) Tramadol 100 mg IV
4) Fentanyl 25 mg
VI. Analisa Data Pre Op
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: - Dehidrasi→Pe↑ konsentrasi larutan
Klien mengeluh nyeri perut urin
bagian bawah (didaerah - Pe↑ bahan organik akibat ISK/ urin
simpisis) sejak 2 hari SMRS statis
menyebar kedaerah - Pe↑ kalsium, Pe↑ eksresi asam urat,
pinggang nyeri dirasakan Pe↑ ureum
bertambah ketika klien ↓
berkemih dan berkurang Pembentukan batu Nyeri Akut
ketika diistirahatkan. ↓
DO: Ginjal
- Skala nyeri 5(1-5) ↓
- Nyeri tekan dibagian Ureter
bawah abdomen (supra ↓
pubis) Vesika urinaria
- Klien tampak kesakitan, ↓
skala 5 (1-10) Vesikolithiasis
- TD: 140/90mmHg ↓
- RR: 22x/menit Pengeluaran urin terganggu
- N : 86 x/menit ↓
- Distensi kandung kemih Retensio urin
- Hasil USG dan BNO : ↓
Susp nefrolithiasis kiri Vesika urinaria penuh
dan vesicolithiasis. ↓
- Terdapat batu kandung Otot detrusor berkontraksi
kemih dengan diameter 52 ↓
mm/ 5,2 cm (USG 28 Des Urin tidak dapat dikeluarkan karena
2017) adanya obstruksi
↓
Konstraksi meningkat
↓
Menekan saraf
↓
Pelepasan mediator nyeri (histamin,
bradikidikinin, prostaglandin, serotinin)
↓
Dihantarkan ke medulla spinalis
↓
Hipothalamus dan sistem limbik di otak
↓
Nyeri dipersepsikan
2. DS: - Dehidrasi→Pe↑ konsentrasi larutan Gangguan
Klien mengeluh sulit urin eliminasi
berkemih disertai nyeri perut - Pe↑ bahan organik akibat ISK/ urin urin
bagian bawah sejak 2 hari statis
SMRS, nyeri dirasakan klien - Pe↑ kalsium, Pe↑ eksresi asam urat,
semakin memberat dengan Pe↑ ureum
skala 5 (1-10) dan menyebar ↓
No DATA ETIOLOGI MASALAH
ke area pinggang, klien Pembentukan batu
mengatakan sebelumnya ↓
sering berkemih, klien Ginjal
mengatakan saat berkemih ↓
keluar pasir/ kristal. Ureter
Klien mengatakan jarang ↓
minum air putih Vesika urinaria
DO: ↓
- Nyeri tekan dibagian Vesikolithiasis
bawah abdomen kuadran ↓
III Pengeluaran urin terganggu
- Klien tampak kesakitan, ↓
skala 5 (1-10) Retensio urin
- TD: 140/90mmHg ↓
- RR: 22x/menit Gangguan eliminasi urin
- N : 86 x/menit
- Distensi kandung kemih
- Tampak tegang dan keras
dibagian bawah abdomen
- Hasil USG dan BNO :
Susp nefrolithiasis kiri
dan vesicolithiasis dengan
diameter batu kandung
kemih sebesar 52 mm (5,2
cm)
3. DS: Hasil BNO terdapat batu dengan diameter Ansietas
Klien mengatakan merasa 52 mm/ 5,2 cm
khawatir dengan tindakan ↓
operasi yang akan dilakukan Tindakan operasi sectio alta
dan merupakan tindakan ↓
operasi yang pertama kalinya Wajah tegang
DO: ↓
- Wajah tampak tegang Kecemasan skala ringan karena masih
- Klien sering bertanya terorientasi dengan waktu, tempat dan
terkait prosedur yang orang
akan dilakukan
- TD: 140/90 mmHg, N:
86 x/menit, RR: 22
x/menit, T: 36,6ºC
4. DS Batu Kandung kemih Defisiensi
- Klien mengatakan ↓ pengetahuan
pernah dirawat di Al- Perubahan status kesehatan
Ihsan tahun 2016 dan ↓
desember 2017 dengan Kurang terpajan informasi tentang
keluhan nyeri bemih dan penyakit
susah buang air kecil ↓
- Klien mengatakan sudah Kesalahan dalam menginterpretasikan
di USG perut informasi
- Klien mengatakan jarang
No DATA ETIOLOGI MASALAH
minum air putih
DO:
- Hasil USG desember
2016: Susp nefrolithiasis
kiri dan vesicolithiasis,
terdapat batu kandung
kemih dengan diameter
52 mm/ 5,2 cm
- Hasil BNO desember
2017: Susp nefrolithiasis
kiri dan vesicolithiasis +
spondylosis deforman L
2-3-4
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan, 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Mengetahui peningkatan TTV pada
diharapkan nyeri klien berkurang dengan saat nyeri bertambah
kriteria hasil: 2. Kaji tingkat nyeri, lokasi 2. Peningkatan nyeri merupakan
Klien mampu mengontrol nyeri (tahu dan karasteristik nyeri serta indikasi dari obstruksi, bila nyeri
penyebab nyeri, mampu penyebaran nyeri hilang kemungkinan batu sedang
menggunakan tehnik nonfarmakologi bergerak dan ntuk memberikan
untuk mengurangi nyeri, mencari tindakan selanjutnya
bantuan) 3. Observasi abdominal pain 3. Kemungkinan ada komplikasi lain
Melaporkan bahwa nyeri berkurang 4. Kaji tanda keringat dingin, 4. Mengobservasi tanda-tanda shock
dengan menggunakan manajemen tidak dapat beristirahat dan
nyeri ekspresi wajah
Tanda vital dalam rentang normal 5. Tingkatkan pemasukan 5. menurunkan iritasi dengan
TD (systole 110-130mmHg, diastole sampai 2500 cc/hari sesuai mempertahankan cairan konstan ke
70-90mmHg), HR(60-100x/menit), toleransi mukosa kandung kemih
RR (16-24x/menit), suhu (36,5- 6. Berikan tindakan 6. Menurunkan tegangan otot,
37,50C) kenyamanan (senthan memfokuskan kembali perhatian,
terapeutik, pebgubahan meningkatkan kemampuan koping,
Klien tampak rileks mampu posisi, pijatan punggung) mengurangi rasa nyeri.
tidur/istirahat dan aktivitas terapeutik.
Dorong penggunaan teknik
relaksasi, termasuk latihan .
napas dalam, visualisasi,
pedoman imajinasi
7. Kolaborasi dengan tim 7. Analgetik memblok lintasan nyeri
medis dalam pemberian sehingga dapat mengurangi rasa
analgetik (premedikasi) nyeri.
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
2 Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Monitor pemasukan dan 1. Memberikan informasi tentang
eliminasi urin keperawatan diharapkan gangguan pengeluraan serta fungsi ginjal dan adanya
eliminasi urin teratasi dengan kriteria hasil: karakteristik urine komplikasi, misalnya infeksi dan
Nyeri kemih berkurang perdarahan
Klien mampu berkemih dengan 2. Dorong klien untuk 2. Hidrasi yang cukup
jumlah normal, tidak sulit berkemih meningkatkan pemasukan meningkatkan pengenceran
atau berkemih tidak menetes dan cairan kemih, membilas bakteri dan
tidak ada gangguan membantu mendorong lewatnya
Pola berkemih kembali normal batu
Tidak ada distensi kandung kemih 3. Observasi status mental 3. Akumulasi uremik dan
ketidakseimbangan elektrolit
dapat mempengaruhi sistem saraf
pusat
4. Periksa urin 4. Membantu mengidentifikasi tipe
batu dan pilihan terapi
5. Awasi pemeriksaan 5. Indikasi disfungsi ginjal/
laboratorium untuk komplikasi
elektrolit, BUN dan
kreatinin
6. Kolaborasi pemeriksaan 6. Antibiotikuntuk mengatasi infeksi
antibiotik, alupurinol/ dan alupurinol untuk
acstazolamid meningkatkan pH urin
3 Ansietas Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Kaji tingkat kecemasan 1. Mengetahui tingkat kecemasan
keperawatan diharapkan asietas klien 2. Motivasi klien untuk klien untuk menentukan terapi
teratasi dan atau berkurang dengan kriteria mengungkapkan kecemasan 2. Perawat mengetahui apa yang
hasil: yang dirasakan dirasakan klien
Klien mengungkan rasa cemas 3. Mengajarkan dan melatih 3. Teknik relaksasi napas dalam
berkurang teknik relaksasi napas meningkatkan vasodilatasi dan
Gelisah berkurang dalam untuk mengurangi sirkulasi sehingga membuat
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
Wajah tidak tegang kecemasan tubuh rileks
4. Jawab setiap pertanyaan 4. Informasi yang tepat dapat
klien dengan penuh mengurangi kecemasan klien
perhatian dan berikan
informasi yang benar
4 Defisiensi pengetahuan Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Tingkat pengetahuan klien
keperawatan diharapkan pengetahuan klien klien mengenai kondisinya menentukan sejauh mana
dan keluarga meningkat dengan kriteria informasi yang perlu diberikan.
hasil: 2. Menjelaskan tindakan yang 2. Informasi yang tepat
Klien dan keluarga memahami akan dihadapi klien memberikan pengetahuan bagi
penjelasan perawat klien
Klien dan keluarga mampu menjawab 3. Memotivasi untuk minum 3. Hidrasi yang cukup
pertanyaan validasi air putih 2,5 L perhari meningkatkan pengenceran
Klien dan keluarga mampu berdiskusi untuk pencegahan kemih dan membantu
aktif mendorong lewatnya batu,
mencegah kekambuhan berulang
4. Memotivasi untuk 4. Perubahan pola diit menurunkan
melakukan diit rendah oksalat dan protein sehingga
kalsium dan protein hewani akan menurunkan resiko
untuk pencegahan pembentukan batu saluran kemih
IX. Implementasi dan Evaluasi Pre Op
Paraf
Hari / Tanggal/
No. Implementasi Evaluasi /Nama
jam
perawat
1. Selasa, 09/01/ 1. Mengobservasi TTV S:
2018 2. Mengkaji intensitas nyeri, Klien mengatakan nyeri
Jam : 11.00 WIB lokasi, frekuensi dan diperut bagian bawah
penyebaran nyeri menyebar kepinggang
3. Mengobservasi abdominal Klien mengatakan sulit
pain buang air kecil
4. Jelaskan pada klien O:
tentang penyebab nyeri - Klien tampak
5. Mengajarkan tekhnik menahan rasa sakit
relaksasi napas dalam - TD : 140/ 90 mmHg
6. Mengajak ngobrol klien N: 86 x/ menit, RR :
7. Kolaborasi dengan tim 2 x/menit , S: 36,8ºC
medis dalam pemberian - Tangan klien
analgetik (premedikasi) memegang perut
- Perut bagian bawah
tampak tegang/
distensi abdomen
- Terdapat nyeri tekan
abdomen bagian
bawah di vesika
urinaria
- Diberikan obat
premedikasi dan
analgesik (Ketamin
20 mg, Ondansentron
4 mg)
- Klien melakukan
teknik relaksasi tarik
napas dalam yang
perawat ajarkan
A:
Masalah Teratasi
sebagian.
P:
Lanjutkan intervensi
B. Asuhan Keperawatan Intra Operatif
I. Pengkajian Intra Operatif
a. Identitas Pasien
- Nama/Umur : Tn. U (65 tahun)
- Ruangan : Fajar
- No. Rekam Medis : SA. 184575
b. Identitas Petugas IBS
- Operator / Pembedah : dr.Danny, SpB
- Asisten : Br. Amin
- Scrub Nurse : Br. Pebrianto
- Circulating Nurse : Ns Ridha
- Dokter Anestesi : dr. Nurhadi, Sp.An
- Perawat Anestesi : Br. Failin
c. Jenis operasi : Kotor
d. Waktu Tindakan :
- Sign In : 11.00 WIB
- Time Out : 11.25 WIB
- Mulai Incisi : 11.30 WIB
- Sign Out : 12.00 WIB
- Selesai Operasi : 12.15 WIB
- Keluar Kamar Operasi : 12.20 WIB ( transpotasi ke Recovery Room)
- Pindah Ruang Fajar : 15.00 WIB
e. Alat Penunjang Operasi
1. Set Appendectomy 4. Suction
2. Monopolar 5. Neutral Plate
3. ESU / Diathermy
f. Pemakaian Kassa dan Benda Tajam
1. Kassa 40 lembar, terpakai 30 lembar
2. Benang Non Traumatic 5 pcs (Chromic no 1: 1, chromic 2-0: 2,
polysorb 1: 1, dermalon 3-0: 1)
3. Pisau Bedah / Bistury ( No. 24 ) 1 pcs
II. Keadaan Umum Pasien
- Kesadaran : Dalam Pengaruh Obat (DPO) Anestesi
- TTV : TD. 140/90 mmHg, HR. 84 x/mnt, SpO2 : 99%
- Posisi Pasien : Supine
- Jenis Anestesi : General Anesthesi
- Medikasi :
1. Propovol 100 mg
2. Fentanyl 200 mcg
3. Noveron 25 mg
4. Tramadol 100 mg
5. Ketorolac 30 mg
6. Sevoflurane
- Lama Anesthesi : 1,5 Jam
- Lama Operasi : 1 jam
- Monitoring selama Operasi :
a. Saturasi 99%
b. O2 3Lt/mnt
c. Cairan masuk infus memakai RL_____________cc
d. Tensi : 140/90 mmHg
e. Nadi : 84 x/mnt
f. Klien terpasang neutral plate di ekstremitas bawah bagian kiri, dan
klien sudah tidak memakai aksesoris berbahan logam. Mulai di anestesi
pada jam 11.20 WIB, dan dilakukan operasi sectio alta pada jam 11.30
WIB. Ditemukan batu dengan diameter 52 mm/ 5,2 cm (keras) melekat
pada dinding vesika urinaria.
g. Perdarahan : 80 cc
h. Irigasi/ pencucian : 1000 cc
i. Suction : 1300 cc
j. Dipasang folley cateter no 18 cm, warna urin kuning
III. Analisa Data Intra Operasi
2. Resiko gangguan integritas Setelah dilakukan 1. Atur posisi dengan benar. 1. Mengikuti anatomi tubuh.
kulit berhubungan dengan tindakan keperawatan
penekanan pada bagian tubuh gangguan integritas kulit 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih 2. Kulit yang bersih dan kering dapat
yang menonjol tidak terjadi dengan, dan kering menghindarkan
kriteria hasil : berkembangbiaknya
- Tidak ada ruam 3. Catat apabila ada kemerahan , lecet pada mikroorganisme dikulit.
merah dan lecet kulit klien.
pada kulit 3. Kemerahan merupakan tanda salah
No. Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
4. Berikan posisi penganjal untuk sikut, satu bagian tubuh yang tertekan
tumit, lengan, kaki yang mengurangi dan terhambat sirkulasinya
tekanan pada luka
4. Tekanan pada luka dapat
5. Setelah operasi selesai, bersihkan kulit mengahmbat vaskularisasi yang
klien dari sisa darah dan cairan preparasi dibutuhkan untuk penyembuhan
luka
Paraf
Hari / Tanggal/
Dx Implementasi Evaluasi /Nama
Jam
Perawat
1 & 2. Selasa, 09 1. Mengajarkan teknik S:
Januari 2018 distraksi napas Klien mengatakan nyeri
Jam 14.30 – 14. dalam dan relaksasi diperut kiri
45 2. Mencuci tangan O:
setiap sebelum dan - Klien tampak masih
sesudah tindakan mengantuk
keperawatan - Klien masih tampak
3. Memonitor tanda lemah
dan gejala infeksi - TD: 130/ 80 mmHg; RR:
4. Memonitor adanya 22 x/menit; SpO₂: 100%
luka tambahan - Terdapat luka operasi
5. Mengkaji suhu yang ditutup kassa
badan pada klien dengan panjang ___cm
- Terpasang folley kateter
no 18 yang tersambug
dengan urin bag, warna
urin kuning sebanyak___
cc
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi