Oleh :
AFISSA RAHMA AYUNDA
163.0003
B2 / Blood / Sirkulasi
Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, tidak ada pembesaran vena jugularis, bentuk dada
normo chest, akral tangan dan kaki tidak pucat.
Palpasi : CRT 2 detik, akral tidak pucat, ictus cordis teraba (ICS V MID Clavikula
sinistra), frekuensi nadi 78x/menit, irama reguler, teraba kuat, kecepatan cepat,
tidak ada nyeri tekan di dada.
2 2
2 2
Auskultasi : Irama jantung regular, bunyi jantung S1 S2 tunggal lup dup
Inspeksi : Tidak terdapat edema, kemampuan pergerakan sendi bebas, skala kekuatan
otot
5555 5555
5555 5555 tidak ditemukan atrofi dan hiperatrofi, tidak ada paralisis, tidak
terdapat hemiparase dan tidak ada deformitas, nyeri sendi dan nyeri tulang
tidak ditemukan, tidak terdapat fraktur, tidak ditemukan adanya dislokasi dan
alat bantu seperti traksi atau gips
Palpasi : Turgor kulit baik dan elastis dan tidak terdapat krepitasi, tidak terjadi
kelemahan otot.
Perkusi : ------
Auskultasi : ------
Sistem Integumen
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak ada kelainan pigmentasi, tidak ditemukan
kepucatan dan sianosis
Palpasi : Turgor kulit baik, suhu kulit hangat
Perkusi : ------
Auskultasi : ------
Sistem penglihatan : Lapang pandang normal, pasien tidak buta warna, pasien tidak
memakai alat bantu melihat, konjungtiva anemis, sklera mata
ikterik, pupil isokor, reaksi terdapat cahaya normal
Sistem pendengaran : Tidak ada serumen, keadaan telinga bersih, system pendengaran
baik
Sistem penciuman : Tidak ada polip, mukosa hidung lembab, septum hidung ditengah,
tidak ada pernafasan cuping hidung, pasien menangkap bau dan
dapat memerjemahkan
Sistem perabaan : Pasien bisa membedakan perabaan kasar dan halus dengan sesuai
Sistem perasa : Pasien bisa membedakan rasa makanan yang di coba oleh pasien
Endokrin
Keadaan tiroid : Tidak ada pemebesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan pada
tiroid
Terkait Diabetes Melitus : Pasien tidak mempunyai riwayat diabetes mellitus
Pasien mengatakan mempunyai 1 orang istri dan 2 orang anak. pasien mengatakan tidak
ada masalah dalam hubungan seksual
Personal Hygiene
Aktivitas SMRS MRS
Mandi 2x sehari 2x sehari
Keramas 1x sehari Belum pernah
Menggosok gigi 3x sehari 2x sehari
Menyisir rambut 2 x sehari 2x sehari
Memotong kuku 1x seminggu Belum pernah
Psikososiocultural
Ideal diri : Pasien dapat menerima kondisi yang dialami saat ini
Gambaran diri : Pasien mengatakan tidak ada kekurangan yang ada didirinya
karena pemberian Tuhan wajib disyukuri, penampilan pasien
terlihat rapi
Peran diri : Pasien sebagai ayah dari 2 anak dan sebagai suami dari istrinya
Harga diri : Pasien dapat menerima kondisinya, tidak minder dengan kondisi
kesehatannya dan mau berinteraksi sosial dengan orang lain
seperti mengawali pembicaraan dan memberikan respon jika di
ajak berkomunikasi.
Orang paling dekat : Pasien paling dekat dengan istri dan 2 orang anak pasien
Hubungan dengan sekitar : Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga dan
tetangga rumah
Keyakinan dan nilai : Pasien bersuku bangsa jawa, pasien menganut agama islam,
pasien mampu melakukan ibadah dengan baik sebelum masuk
rumah sakit ataupun saat dirumah sakit, pasien mengatakan
status ekonomi pasien cukup terpenuhi untuk kebutuhan sehari-
hari dengan keluarga
Mahasiswa
DO :
Pasien tampak menyeringai
Pasien terpasang triway
kateter ukuran 24
Pasien terpasang irigasi
kateter
Page 8
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Intervensi
No Masalah Tujuan Kriteria Hasil Rasional
(Observasi , Mandiri, Edukasi, Kolaborasi)
1 Nyeri akut b.d prosedur invasif Setelah dilakukan 1. Klien mengatakan 1. Observasi tanda-tanda vital pasien dan 1. Mengetahui perkembangan
tindakan keperawatan nyeri berkurang atau tingkat nyeri yang dialami pasien kondisi klien dan tindakan
selama 3x24 jam hlang (PQRST) keperawatan yang akan
diharapkan nyeri kan 2. Skala nyeri 2. Mengajarkan pasien teknik pengalihan dilakukan
berkurang atau nyeri berkurang rasa nyeri dengan cara teknik distraksi 2. Terknik non farmakologis
hilang 3. Klien tampak rileks dan relaksasi pengendalian nyeri akan efektif
3. Edukasi kepada pasien dan keluarga bila nyeri pasien berbeda pada
tentang penyebab nyeri tingkat yang dapat ditoleransi
4. Kolaborasi dengan tim dokter untuk dan untuk meningkatkan
pemberian obat analgesic kualitas kenyamanan
5. Evaluasi skala nyeri pasien 3. Agar pasien dan keluarga
mengetahui penyebab nyeri
4. Untuk mengurangi dan
mengendalikan rasa nyeri pada
pasien
5. Untuk memfasilitasi
pengkajian yang akurat tentang
ptingkat nyeri yang dirasakan
pasien
2 Resiko tinggi infeksi b.d kateter di Setelah dilakukan 1. Terbebas dari tanda 1. Pertahankan sistem kateter steril, berikan 1. mencegah pemasukan bakteri
buli-buli tindakan keperawatan gejala infeksi perawatan kateter reguler dengan dan infeksi / sepsis lanjut.
selama 3x24 jam 2. Memperlihakan antiseptik
diharapkan luka insisi hygiene personal 2. Ambulasi dengan kantung drainase 2. Menghindari reflek balik urin
bedah sembuh yang adekuat dependen. dapat memasukkan bakteri ke
dalam buli – buli.
3. Awasi tanda dan gejala infeksi saluran 3. Mendeteksi Infeksi Sejak Dini
perkemihan
4. Berikan antibiotik sesuai indikasi 4. Kemungkinan Diberikan
5. Lakukan irigasi kateter secara berkala Secara Profilaktik
Berhubungan Dengan
Peningkatan Resiko Pada
Prostatektomi.
Hari/Tgl Masalah Keperawatan Waktu Implementasi Paraf Tanggal/ Evaluasi formatif SOAPIE / Catatan
Jam perkembangan
Selasa Dx 1 09.00 Mengobservasi tingkat nyeri pasien. Pasien mengatakan nyeri Selasa Dx 1
06-12-16 pada daerah abdomen dextra, nyerti terasacekot-cekot dengan 06-12-16 S: Pasien mengatakan nyeri pada saat berkemih
skala nyeri 4 dari 1-10 P : Post Operasi TURP
Dx 2 10.00 Memberikan injeksi ceftriaxone 1g/vial dan ranitidine 2ml/vial Q : Sengkring-sengkring
melalui bolus R : Pada saluran perkemihan
S : skala nyeri 4 dari 1-10
Dx 2 11.30 Mempertahankan sistem kateter steril, berikan perawatan kateter T : nyeri hilang timbul
reguler dengan sabun dan air
O : Observasi tanda-tanda vital
Dx 1,2 12.00 Observasi tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
TD : 120/70 mmHg
RR : 20x/menit
RR : 20x/menit
N : 80x.menit
N : 82x.menit
S : 36,7°C
S : 36°C
Dx 1,2 12.30 Pasien tampak menyeringai
Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui
Pasien terpasang triway kateter ukuran 24
bolus
Dx 2 13.00 Pasien terpasang irigasi kateter
Ambulasi dengan kantung drainase dependen.
A : Masalah belum teratasi
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab
Dx 1 16.00 nyeri P : Intervensi 1,2,4 dilanjutkan
Observasi tanda-tanda vital
Dx 1,2 17.00 TD : 110/70 mmHg Dx 2
RR : 18x/menit S : Pasien mengatakan bahwa jika berkemih
N : 82x.menit melalui kateter
S : 36,4°C
O:
Dx 2 19.00 Mengobservasi tanda dan gejala infeksi saluran perkemihan
Pasien terpasang triway kateter ukuran 24
Dx1,2 20.00 Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui Pasien terpasang irigasi kateter
bolus Jumlah urine ± 2400 cc/24 jam
Memberikan injeksi ceftriaxone 1g/vial dan ranitidine 2ml/vial
Dx 2 22.00 Warna urine kuning
melalui bolus
Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui Input ±3900 cc/24jam
Dx1,2 04.00
bolus A: Masalah belum teratasi
Dx 1,2 04.30 Observasi tanda-tanda vital P: Intervensi 3,4 dilanjutkan
TD : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 80x.menit
S : 36,7°C
Dx 1
Rabu Dx 2 08.20 Melakukan aff irigasi kateter Rabu S: Pasien nyeri sudah berkurang
07-12-16 07-12-16 P : Post Operasi TURP
Dx 1,2 08.30 Melakukan pemasangan plug/ venvlon pada pasien Q : Sengkring-sengkring
R : Pada saluran perkemihan
Memberikan injeksi ceftriaxone 1g/vial dan ranitidine 2ml/vial S : skala nyeri 3 dari 1-10
Dx 2 10.00 melalui bolus T : nyeri hilang timbul
Mengajarkan pasien teknik pengalihan rasa nyeri dengan cara O : Observasi tanda-tanda vital
Dx 1 11.00 teknik relaksasi dengan cara nafas dalam TD : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
Observasi tanda-tanda vital N : 84x.menit
Dx 1,2 12.00 TD : 110/70 mmHg
RR : 20x/menit S : 36°C
N : 80x.menit Pasien tampak menyeringai
Pasien terpasang triway kateter ukuran 24
S : 36,5°C
Pasien tidak terpasang irigasi kateter
A : Masalah belum teratasi
Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui
Dx 1,2 12.30 P : Intervensi 1,4 dilanjutkan
bolus
Dx 1 14.00 Dx 2
Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab nyeri
S : Pasien mengatakan bahwa jika berkemih
Observasi tanda-tanda vital melalui kateter
Dx 1,2 17.00
TD : 130/90 mmHg
RR : 20x/menit O:
N : 81x.menit Pasien terpasang triway kateter ukuran 24
S : 36,1°C Pasien terpasang irigasi kateter
Jumlah urine ± 1000 cc/24 jam
Dx 1 20.00 Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui Warna urine kuning
bolus
Input ±2100 cc/24jam
Memberikan injeksi ceftriaxone 1g/vial dan ranitidine 2ml/vial A: Masalah belum teratasi
Dx 2 22.00
melalui bolus P: Intervensi 1 dilanjutkan
Dx 1,2 04.00 Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui
bolus
S:-
Resiko tinggi infeksi b.d kateter di O : Pasien tidak terpasang kateter
buli-buli A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien KRS