Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN TN “A” DIAGNOSA POST OPERASI BPH (BENIGNA PROSTAT


HIPERPLASIA) DI PAVILIUN G 1 RUMKITAL DR. RAMELAN
SURABAYA

Oleh :
AFISSA RAHMA AYUNDA
163.0003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


KEPERAWATAN STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2016/2017
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
PENDEKATAN REVIEW OF SISTEM (Adaptasi Henderson & Roy)

Tgl Pengkajian : 6 Desember 2016 Jam : 14.57 WIB


Tgl MRS : 4 Desember 2016 No Rekam Medik : 0307XXX
Ruang : Paviliun G1 Diagnosa Medis : Post Op BPH

Nama Pasien : Tn. A Pekerjaan : Purn TNI AL


Umur : 76 Tahun Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA Status perkawinan : Menikah
Alamat : Candi Penanggung biaya : Keluarga

Riwayat Sakit dan kesehatan


Keluhan Pasien mengatakan nyeri pada saat berkemih
utama
Riwayat Pasien datang ke IGD RS Muji Rahayu pada tanggal 23 Oktober 2016
penyakit dengan keluhan tidak bisa kencing, di IGD dilakukan tindakan pemasangan
kateter dan dianjurkan untuk rawat inap, pasien rawat inap 4 hari kemudian
sekarang
pulang ke rumah. Pada tanggal 28 November 2016 pasien dibawa keluarga
ke IGD RSAL dr. Ramelan Surabaya pada pukul 14.57 WIB dan diberikan
tindakan pemasangan infus NaCl 0,9% dan dianjurkan dokter untuk rawat
inap di ruang G1 RSAL dr. Ramelan Surabaya kemudian pasien disarankan
untuk operasi dengan diagnosa medis BPH. Pasien dilakukan tindakan
operasi TURP pada hari Senin tanggal 5 Desember 2016 pada pukul 07.00
WIB dan pasien kembali ke ruangan G1 pada hari Selasa tanggal 6
Desember 2016 pada pukul 09.00 WIB.
Riwayat Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit Hipertensi sejak 10 tahun yang
lalu.
penyakit
dahulu
Riwayat Pasien mengatakan bahwa keluarga pasien tidak ada yang mngalami penyakit
penyakit yang sama dengan yang diderita oleh pasien.
keluarga
Riwayat Pasien mengatakan bahwa tidak pernah memiliki alergi terhadap
Allergi makanan,maupun obat
Keadaan umum : Kesadaran :
Baik Compos mentis
Nadi 78x/menit Suhu 36,2° C RR 20x/menit Tensi 130/80
Lokasi : Axila mmHg

Genogram Laki-laki Meninggal

Perempuan ada hubungan

Pasien Tinggal 1 rumah


B1 : Breath/Pernapasan
Inspeksi : Pasien tidak terlihat sesak nafas, irama nafas regular dengan kecepatan
20x/menit, pasien tidak memakai selang O2, pernafasan cuping hidung tidak
ada, pergerakan dada simetris.
Palpasi : Vocal femitus teraba seimbang kanan dan kiri, pergerakan dada teraba
simetris.
Perkusi : Perkusi dada sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler dan tidak ditemukan suara nafas tambahan

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

B2 / Blood / Sirkulasi

Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, tidak ada pembesaran vena jugularis, bentuk dada
normo chest, akral tangan dan kaki tidak pucat.
Palpasi : CRT 2 detik, akral tidak pucat, ictus cordis teraba (ICS V MID Clavikula
sinistra), frekuensi nadi 78x/menit, irama reguler, teraba kuat, kecepatan cepat,
tidak ada nyeri tekan di dada.
2 2
2 2
Auskultasi : Irama jantung regular, bunyi jantung S1 S2 tunggal lup dup

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

B3/ Brain / Persarafan

Inspeksi : Reflek mata 4 (membuka secara spontan), reflek verbal 5 (orientasi


baik), reflek motorik 6 (melakukan perintah dengan benar), kesadaran
composmentis.
Palpasi dan perkusi : - reflek fisiologis (patella +/+, kremaster +/+, trisep +/+, bisep +/+)
- reflek patologis (babinsky -/-, brudzinsky-/-, kernig -/-)
Auskultasi : ------
Anamnesa :
- N1 Olfaktorius : Pasien dapat mengidentifikasi bau dengan baik
- N2 Optikus : Pasien dapat memebedakan warna dengan baik dan memiliki
ketajaman penglihatan yang baik
- N3 Occulomotorius : Tidak ada edema palpebral konjungtiva tidak anemis dan reflek
pupil isokor
- N4 Trochlearis : Pergerakan bola mata pasien memiliki luas pandang baik
- N5 Trigeminus : Pasien bisa merasakan perubahan kualitas benda saat kontak
dengan kulit dan otot wajah berfungsi dengan baik
- N6 Abducen : Bola mata pasien bisa memfokuskan pandangan dan bisa mengikuti
perubahan arah dengan baik
- N7 Fasialis : Pasien dapat membedakan rasa dengan baik
- N8 Vestibulotrochleari : Pasien bisa membedakan dan mendengarkan sumber suara
dengan baik
- N9 Glosofaringeus : Reflek menelan pasien baik
- N10 Vagus : Getaran pita suara baik saat pasien berbicara
- N11 Assesorius : Kekuatan otot dan kesimetrisan bahu baik serta memiliki daya
dorong baik
- N12 Hipoglosus: Pasien memiliki pergerakan dan kekuatan lidah yang baik

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan


B4/ Bladder/ Perkemihan
Inspeksi : Jumlah urine ± 1300 cc/24 jam, warna urine kuning, input ± 2500 cc/24jam,
pasien terpasang triway kateter ukuran 24, terpasang irigasi kateter.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, tidak terdapat distensi pada
kandung kemih
Perkusi : Suara kandung kemih sonor
Auskultasi : ---------
Anamnesa : Pasien mengatakan frekuensi berkemih kurang lebih 5-6 dalam sehari, pola
minum dalam sehari pasien dapat menghabiskan kurang lebih 2,5 liter, Pasien
mengatakan nyeri pada saat berkemih
P : Post Operasi TURP
Q : Sengkring-sengkring
R : Pada saluran perkemihan
S : skala nyeri 4 dari 1-10
T : nyeri hilang timbul

Masalah Keperawatan : Nyeri Akut


Resiko Tinggi Terhadap Infeksi

B5/ Bowel/ Pencernaan


Inspeksi : Pasien dapat menghabiskan 1porsi tiap makan, tidak di dapatkan
hematemesis dan melena pada feses pasien, pasien ,mendapatkan diet
(jenis lunak, sedian: nasi lunak)
Auskultasi : Tedengar peristaltic usus 10x/menit
Palpasi dan perkusi :Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Anamnesa : Pasien mengatakan BAB 1x sehari

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan


B6/Bone/Muskuloskeletal

Inspeksi : Tidak terdapat edema, kemampuan pergerakan sendi bebas, skala kekuatan
otot
5555 5555
5555 5555 tidak ditemukan atrofi dan hiperatrofi, tidak ada paralisis, tidak
terdapat hemiparase dan tidak ada deformitas, nyeri sendi dan nyeri tulang
tidak ditemukan, tidak terdapat fraktur, tidak ditemukan adanya dislokasi dan
alat bantu seperti traksi atau gips
Palpasi : Turgor kulit baik dan elastis dan tidak terdapat krepitasi, tidak terjadi
kelemahan otot.
Perkusi : ------
Auskultasi : ------

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Sistem Integumen
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak ada kelainan pigmentasi, tidak ditemukan
kepucatan dan sianosis
Palpasi : Turgor kulit baik, suhu kulit hangat
Perkusi : ------
Auskultasi : ------

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Pola Istirahat Tidur

Istirahat tidur : Jumlah tidur siang SMRS : ± 2 jam (14.00-15.00 wib)


MRS : ± 3 jam (13.00-16.00 wib)
Jumlah tidur malam SMRS : ± 7 jam (22.00-04.00 wib)
MRS : ± 9 jam (21.00-04.00 wib)
Pola tidur baik, tidak terdapat kehitaman pada lingkar mata, ritual sebelum tidur berdoa terlebih
dahulu
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Sistem Penginderaan

Sistem penglihatan : Lapang pandang normal, pasien tidak buta warna, pasien tidak
memakai alat bantu melihat, konjungtiva anemis, sklera mata
ikterik, pupil isokor, reaksi terdapat cahaya normal
Sistem pendengaran : Tidak ada serumen, keadaan telinga bersih, system pendengaran
baik
Sistem penciuman : Tidak ada polip, mukosa hidung lembab, septum hidung ditengah,
tidak ada pernafasan cuping hidung, pasien menangkap bau dan
dapat memerjemahkan
Sistem perabaan : Pasien bisa membedakan perabaan kasar dan halus dengan sesuai
Sistem perasa : Pasien bisa membedakan rasa makanan yang di coba oleh pasien

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Endokrin
Keadaan tiroid : Tidak ada pemebesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan pada
tiroid
Terkait Diabetes Melitus : Pasien tidak mempunyai riwayat diabetes mellitus

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Sistem repoduksi / genitalia

Pasien mengatakan mempunyai 1 orang istri dan 2 orang anak. pasien mengatakan tidak
ada masalah dalam hubungan seksual

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Personal Hygiene
Aktivitas SMRS MRS
Mandi 2x sehari 2x sehari
Keramas 1x sehari Belum pernah
Menggosok gigi 3x sehari 2x sehari
Menyisir rambut 2 x sehari 2x sehari
Memotong kuku 1x seminggu Belum pernah

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Psikososiocultural

Ideal diri : Pasien dapat menerima kondisi yang dialami saat ini
Gambaran diri : Pasien mengatakan tidak ada kekurangan yang ada didirinya
karena pemberian Tuhan wajib disyukuri, penampilan pasien
terlihat rapi
Peran diri : Pasien sebagai ayah dari 2 anak dan sebagai suami dari istrinya
Harga diri : Pasien dapat menerima kondisinya, tidak minder dengan kondisi
kesehatannya dan mau berinteraksi sosial dengan orang lain
seperti mengawali pembicaraan dan memberikan respon jika di
ajak berkomunikasi.
Orang paling dekat : Pasien paling dekat dengan istri dan 2 orang anak pasien
Hubungan dengan sekitar : Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga dan
tetangga rumah
Keyakinan dan nilai : Pasien bersuku bangsa jawa, pasien menganut agama islam,
pasien mampu melakukan ibadah dengan baik sebelum masuk
rumah sakit ataupun saat dirumah sakit, pasien mengatakan
status ekonomi pasien cukup terpenuhi untuk kebutuhan sehari-
hari dengan keluarga

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan


Data Penunjang / Hasil pemeriksaan diagnostic Darah Lengkap/ Kimia klinik / Blood gas
analisa / Radiologis

Hasil laboratorium hematologi tanggal 05 Desember 2016


Parameter Result Unit Reference
Natrium 133,0 mmol/L 135-145
Kalium 4,07 mmol/L 3,5-5
Chlorida 105,6 mmol/L 95-108
WBC 10,0 10^3/uL 4,0-10,0
RBC 3.73 10^6/uL 3,90-6,00
HGB 9,7 g/dL 11,5-17,0
HCT 30,6 % 35,0-54,0
Terapi Medis
Tanggal Terapi obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping
30-11-2016
Ceftriaxone 2x1 vial/ Infeksi bakteri, Wanita hamil, Sariawan, mudah
1gr/vial IV menginitis, wanita lelah, nyeri
sepsis menyusui, tenggorokan
gangguan
fungsi hati,
gangguan
fungsi ginjal

Ranitidine 2x1 Tukak lambung, Wanita hamil, Mual, sakit kepala,


2ml/ vial ampul/ IV ulu hati, sakit wanita sakit perut, urin
maag menyusui, keruh
gangguan
fungsi hati,
gangguan
fungsi ginjal

Antrain 3x1 Nyeri setelah Hipersensitif Kemerahan,


2ml/ vial ampul/ IV operasi terhadap agranulositosis
metamizole
Na

Kalnex 3x1 Perdarahan Gangguam Mual, muntah,


50mg/vial ampul/ IV sesudah operasi fungsi ginjal anorexia, pusing,
berat, sakit kepala
hematuria,
resiko tinggi
trombosis

Surabaya,6 Desember 2016

Mahasiswa

Afissa Rahma Ayunda


NIM. 163.0003

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Rifka Pahlevi S.Kep.,Ns Amy Ardianti S.Kep., Ns


NIP : 03.048 NIP : 197901242006042001
ANALISA DATA
Data / faktor resiko Etiologi Masalah
DS: Pasien mengatakan nyeri pada Prosedur invasif Nyeri akut
saat berkemih
P : Post Operasi TURP
Q : Sengkring-sengkring
R : Pada saluran perkemihan
S : skala nyeri 4 dari 1-10
T : nyeri hilang timbul

DO :
 Pasien tampak menyeringai
 Pasien terpasang triway
kateter ukuran 24
 Pasien terpasang irigasi
kateter

Observasi tanda-tanda vital


TD : 130/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 78x/menit
S : 36,2° C

DS : Pasien mengatakan bahwa jika


berkemih melalui kateter
Resiko tinggi terhadap Kateter di buli-buli
DO : infeksi
 Pasien terpasang triway
kateter ukuran 24
 Pasien terpasang irigasi
kateter
 Jumlah urine ± 1300 cc/24
jam
 Warna urine kuning
 Input ± 2500 cc/24jam

Page 8
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

MASALAH TANGGAL PARAF


NO Evaluasi Sumatif (nama)
KEPERAWATAN ditemukan Teratasi
1. Nyeri akut b.d prosedur 06-12-2016 08-12-2016 Masalah
invasif teratasi

2. Resiko tinggi infeksi b.d 06-12-2016 08-12-2016 Masalah


kateter di buli-buli teratasi

Dep KMB GADAR STIKes Hang Tuah Surabaya Page 9


Rencana Asuhan Keperawatan

Intervensi
No Masalah Tujuan Kriteria Hasil Rasional
(Observasi , Mandiri, Edukasi, Kolaborasi)
1 Nyeri akut b.d prosedur invasif Setelah dilakukan 1. Klien mengatakan 1. Observasi tanda-tanda vital pasien dan 1. Mengetahui perkembangan
tindakan keperawatan nyeri berkurang atau tingkat nyeri yang dialami pasien kondisi klien dan tindakan
selama 3x24 jam hlang (PQRST) keperawatan yang akan
diharapkan nyeri kan 2. Skala nyeri 2. Mengajarkan pasien teknik pengalihan dilakukan
berkurang atau nyeri berkurang rasa nyeri dengan cara teknik distraksi 2. Terknik non farmakologis
hilang 3. Klien tampak rileks dan relaksasi pengendalian nyeri akan efektif
3. Edukasi kepada pasien dan keluarga bila nyeri pasien berbeda pada
tentang penyebab nyeri tingkat yang dapat ditoleransi
4. Kolaborasi dengan tim dokter untuk dan untuk meningkatkan
pemberian obat analgesic kualitas kenyamanan
5. Evaluasi skala nyeri pasien 3. Agar pasien dan keluarga
mengetahui penyebab nyeri
4. Untuk mengurangi dan
mengendalikan rasa nyeri pada
pasien
5. Untuk memfasilitasi
pengkajian yang akurat tentang
ptingkat nyeri yang dirasakan
pasien

2 Resiko tinggi infeksi b.d kateter di Setelah dilakukan 1. Terbebas dari tanda 1. Pertahankan sistem kateter steril, berikan 1. mencegah pemasukan bakteri
buli-buli tindakan keperawatan gejala infeksi perawatan kateter reguler dengan dan infeksi / sepsis lanjut.
selama 3x24 jam 2. Memperlihakan antiseptik
diharapkan luka insisi hygiene personal 2. Ambulasi dengan kantung drainase 2. Menghindari reflek balik urin
bedah sembuh yang adekuat dependen. dapat memasukkan bakteri ke
dalam buli – buli.
3. Awasi tanda dan gejala infeksi saluran 3. Mendeteksi Infeksi Sejak Dini
perkemihan
4. Berikan antibiotik sesuai indikasi 4. Kemungkinan Diberikan
5. Lakukan irigasi kateter secara berkala Secara Profilaktik
Berhubungan Dengan
Peningkatan Resiko Pada
Prostatektomi.

Dep KMB GADAR STIKes Hang Tuah Surabaya


Page 10
IMPLEMENTASI & EVALUASI

Hari/Tgl Masalah Keperawatan Waktu Implementasi Paraf Tanggal/ Evaluasi formatif SOAPIE / Catatan
Jam perkembangan
Selasa Dx 1 09.00 Mengobservasi tingkat nyeri pasien. Pasien mengatakan nyeri Selasa Dx 1
06-12-16 pada daerah abdomen dextra, nyerti terasacekot-cekot dengan 06-12-16 S: Pasien mengatakan nyeri pada saat berkemih
skala nyeri 4 dari 1-10 P : Post Operasi TURP
Dx 2 10.00 Memberikan injeksi ceftriaxone 1g/vial dan ranitidine 2ml/vial Q : Sengkring-sengkring
melalui bolus R : Pada saluran perkemihan
S : skala nyeri 4 dari 1-10
Dx 2 11.30 Mempertahankan sistem kateter steril, berikan perawatan kateter T : nyeri hilang timbul
reguler dengan sabun dan air
O : Observasi tanda-tanda vital
Dx 1,2 12.00 Observasi tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
TD : 120/70 mmHg
RR : 20x/menit
RR : 20x/menit
N : 80x.menit
N : 82x.menit
S : 36,7°C
S : 36°C
Dx 1,2 12.30  Pasien tampak menyeringai
Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui
 Pasien terpasang triway kateter ukuran 24
bolus
Dx 2 13.00  Pasien terpasang irigasi kateter
Ambulasi dengan kantung drainase dependen.
A : Masalah belum teratasi
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab
Dx 1 16.00 nyeri P : Intervensi 1,2,4 dilanjutkan
Observasi tanda-tanda vital
Dx 1,2 17.00 TD : 110/70 mmHg Dx 2
RR : 18x/menit S : Pasien mengatakan bahwa jika berkemih
N : 82x.menit melalui kateter
S : 36,4°C
O:
Dx 2 19.00 Mengobservasi tanda dan gejala infeksi saluran perkemihan
 Pasien terpasang triway kateter ukuran 24
Dx1,2 20.00 Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui  Pasien terpasang irigasi kateter
bolus  Jumlah urine ± 2400 cc/24 jam
Memberikan injeksi ceftriaxone 1g/vial dan ranitidine 2ml/vial
Dx 2 22.00  Warna urine kuning
melalui bolus
Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui  Input ±3900 cc/24jam
Dx1,2 04.00
bolus A: Masalah belum teratasi
Dx 1,2 04.30 Observasi tanda-tanda vital P: Intervensi 3,4 dilanjutkan
TD : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 80x.menit
S : 36,7°C
Dx 1
Rabu Dx 2 08.20 Melakukan aff irigasi kateter Rabu S: Pasien nyeri sudah berkurang
07-12-16 07-12-16 P : Post Operasi TURP
Dx 1,2 08.30 Melakukan pemasangan plug/ venvlon pada pasien Q : Sengkring-sengkring
R : Pada saluran perkemihan
Memberikan injeksi ceftriaxone 1g/vial dan ranitidine 2ml/vial S : skala nyeri 3 dari 1-10
Dx 2 10.00 melalui bolus T : nyeri hilang timbul

Mengajarkan pasien teknik pengalihan rasa nyeri dengan cara O : Observasi tanda-tanda vital
Dx 1 11.00 teknik relaksasi dengan cara nafas dalam TD : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
Observasi tanda-tanda vital N : 84x.menit
Dx 1,2 12.00 TD : 110/70 mmHg
RR : 20x/menit S : 36°C
N : 80x.menit  Pasien tampak menyeringai
 Pasien terpasang triway kateter ukuran 24
S : 36,5°C
 Pasien tidak terpasang irigasi kateter
A : Masalah belum teratasi
Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui
Dx 1,2 12.30 P : Intervensi 1,4 dilanjutkan
bolus
Dx 1 14.00 Dx 2
Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab nyeri
S : Pasien mengatakan bahwa jika berkemih
Observasi tanda-tanda vital melalui kateter
Dx 1,2 17.00
TD : 130/90 mmHg
RR : 20x/menit O:
N : 81x.menit  Pasien terpasang triway kateter ukuran 24
S : 36,1°C  Pasien terpasang irigasi kateter
 Jumlah urine ± 1000 cc/24 jam
Dx 1 20.00 Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui  Warna urine kuning
bolus
 Input ±2100 cc/24jam
Memberikan injeksi ceftriaxone 1g/vial dan ranitidine 2ml/vial A: Masalah belum teratasi
Dx 2 22.00
melalui bolus P: Intervensi 1 dilanjutkan

Dx 1,2 04.00 Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial melalui
bolus

Dep KMB GADAR STIKes Hang Tuah Surabaya


Kamis Dx 1,2 04.00 Observasi tanda-tanda vital pasien : Kamis Dx 1
08-12-2016 TD : 120/80 mmHg 08-12-2016 S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa
RR : 20x/menit nyeri lagi
N : 84x.menit O : pasien tampak rileks
S : 36°C A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien KRS
Memberikan injeksi kalnex 50mg/vial dan antrain 2ml/vial Dx 2
Dx 1 04.15
melalui bolus S:-
O : Pasien tidak terpasang kateter
Mengkaji tingkat nyeri pasien, intensitas nyeri pasien. Pasien A : Masalah teratasi
Dx 1 07.30
mengatakan sudah tidak merasa nyeri dibandingkan P : Intervensi dihentikan pasien KRS
sebelumnya
Dx 1,2 08.15
Aff kateter dan aff venflon

Pasien diperbolehkan dokter untuk KRS dan diberikan terapi


Dx 1,2 10.30
obat oral untuk diminum di rumah.
EVALUASI SUMATIF

Hari / tgl Diagnosa Evaluasi sumatif


Kamis Nyeri akut b.d prosedur invasif S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa
08-12-2016 nyeri lagi
O : pasien tampak rileks
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien KRS

S:-
Resiko tinggi infeksi b.d kateter di O : Pasien tidak terpasang kateter
buli-buli A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien KRS

Anda mungkin juga menyukai