Anda di halaman 1dari 13

FORMAT PENGKAJIAN USIA LANJUT PANTI WREDA

DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA DAN GERONTIK


STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA.2016/2017

A. IDENTITAS PANTI
1. Nama Panti : UPTD Griya Werdha
2. Alamat Panti : Jalan Medokan Asri Barat X Blok N-19 A Surabaya
3. Type Panti : Permanen

B. LATAR BELAKANG PENDIRIAN PANTI


Salah satu dampak dari keberhasilan pelayanan kesehatan khususnya di
Kota Surabaya ternyata memberi pengaruh terhadap peningkatan usia harapan
hidup. Peningkatan usia harapan hidup ini memberi pengaruh pada
peningkatan jumlah penduduk lanjut usia di Kota Surabaya. Peningkatan
jumlah penduduk lanjut usia ini tidak hanya terjadi pada kelompok masyarakat
yang mempunyai kemampuan ekonomi menengah ke atas tapi juga dialami
oleh kelompok ekonomi ke bawah atau keluarga miskin.
Nasib para kelompok lanjut usia dari keluarga miskin yang seringkali
mengalami penelantaran oleh keluarganya menambah beban penderitaan bagi
mereka dalam menikmati hari tua mereka. Mereka dianggap sebagai
kelompok yang sudah tidak berguna dan menambah beban keluarga, bahkan
sebagian dari mereka masih bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka.
Melihat hal tersebut, maka Pemerintah Kota Surabaya mempunyai
kebijakan khusus untuk memberi pelayanan yang berkualitas serta menjunjung
tinggi harkat dan martabat para lanjut usia khususnya bagi kelompok lanjut
usia miskin atau yang tidak memiliki keluarga dengan mendirikan UPTD
Griya Werdha.
C. VISI, MISI DAN MOTTO PANTI
1. Visi :
Terwujudnya peningkatan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui usaha bersama
pemerintah dan masyarakat.
2. Misi :
a. Melaksanakan tugas pelayanan dan rehabilitasi bagi lanjut usia dalam
upaya memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani sehingga mereka
dapat menikmati hari tua yang diliputi kebahagiaan dan ketentraman
lahir batin.
b. Peningkatan pembinaan, pelayanan dan pelatihan ketrampilan bagi
lanjut usia.
c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan lanjut usia
terlantar.

D. TUJUAN PANTI
1. Para lanjut usia dapat menikmati hari tuanya dengan aman, tenteram dan
sejahtera.
2. Terpenuhinya kebutuhan lanjut usia baik jasmani maupun rohani.
3. Terciptanya jaringan kerja pelayanan lanjut usia.
4. Terwujudkan kualitas pelayanan.

E. STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA UPTD

KASUBAG TU

STAFF
F. KAPASITAS PANTI
Jumlah Usia Lanjut berdasarkan Kriteria WHO
1. Usia 45-59 : 0 jiwa
2. Usia 60-74 : 29 jiwa
3. Usia 75-90 : 47 jiwa
4. Usia >90 : 0 jiwa

G. SARANA DAN PRA-SARANA PANTI


1. Bangunan Perumahan
Bangunan UPTD Griya Werdha Medoakan Asri Surabaya merupakan
bangunan permanen dengan dinding tembok, lantai keramik, atap genteng,
ventilasi dan pencahayaan cukup yang terdiri dari;
a. Kamar Lansia 12 kamar.
b. Kantor perawat 1 buah.
c. Kantor fisioterapi 1 buah.
d. Kantor KUPT 1 buah.
e. Ruang pertemuan aula 1 buah.
f. Ruang tamu atas bawah 2 buah.
g. Ruang makan 1 buah.
h. Musholla 1 buah.
i. Ruang dapur 1 buah.
j. Ruang perawatan khusus 1 buah.
k. Lahan pertanian 1 buah.
l. Ruang intensive isolasi 2 buah.
m. Ruang gudang 1 buah.
2. Sarana Air Bersih
Sumber air bersih untuk mandi dan memasak berasal dari PDAM dibantu
sumur yang ada di UPTD Griya Werdha Medokan Asri Surabaya.
3. Jamban Panti
Kondisi cukup bersih, memakai kran dengan toilet duduk dan sudah
terpasang handrail sebagai upaya pencegahan lansia jatuh.
4. Sarana Pembuangan Air Limbah
Air limbah bekas cuci piring langsung mengalir melalui pipa pembuangan
yang ada di wastafel dan langsung mengalir di bawah tanah.
5. Sarana Ibadah
Sarana ibadah berupa 1 buah musholla, sementara ibadah dilaksanakan
dikamar lansia masing-masing dan lobby secara terjadwal dan berjamaah.

H. KEGIATAN DALAM PANTI


1. Jadwal Kegiatan Usia Lanjut
a. Dalam per Hari :
Lansia dalam tiap harinya melakukan mandi pagi, sholat subuh
berjamaah, makan pagi bersama, berjemur, mendengarkan musik dan
menonton televisi, makan snack, sholat dzuhur berjamaah, makan
siang bersama, istirahat siang, mandi sore, sholat ashar berjamaah,
makan malam bersama, sholat maghrib berjamaah, tausiyah, dan sholat
isya’ berjamaah.
b. Dalam per Minggu :
1) Senin : Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
2) Selasa : Potong kuku, fisioterapi dan cukur rambut.
3) Rabu : Melakukan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok).
4) Kamis : Fisioterapi
5) Jum’at : Kerja bakti
6) Sabtu : Jalan-jalan pagi sekitar panti.
7) Minggu : Senam Pagi.
c. Dalam per Bulan :
Lansia melakukan rekreasi di Kebun Bibit Wonorejo Surabaya.
2. Jadwal kegiatan pengurus panti
a. Dalam per Hari :
............................................................................................................
...
b. Dalam per Minggu :
............................................................................................................
...
c. Dalam per Bulan :
............................................................................................................
...
d. Dalam per Tahun :
............................................................................................................
...

I. HUBUNGAN LINTAS PROGRAM DAN SEKTORAL


1. Lintas Program :
a. Bidang Kesehatan (Puskesmas Medokan Asri – lansia telah
mempunyai kartu tanpa bayar).
b. Sekolah / Perguruan Tinggi / Akademi dalam rangka pengembangan
ilmu pengetahuan dan sebagai pusat informasi masyarakat.
c. Keamanan (LINMAS).
d. PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) guna memberikan keterampilan
bagi para Lansia.
2. Lintas Sektoral :
Saat ini UPTD Griya Werdha Surabaya sedang membuka kerjasama
seluas-luasnya untuk mencapai visi dan misi.

J. DISTRIBUSI PENDANAAN
1. Swadana :
Pendanaan berasal dari APBD II Pemerintah Kota Surabaya.
2. Donatur : ................................................................................................
.................................
3. Dinas sosial :
...................................................................................................
..............................
K. DATA KESEHATAN PER TAHUN
1. Jumlah Kematian :
Dari hasil pengkajian didapatkan data 5 lansia telah meninggal sejak
UPTD Griya Werdha Medokan Asri berdiri.
2. Jumlah Kesakitan :
Dari hasil pengkajian didapatkan data :
a. 1 lansia telah menjalani operasi Batu Ginjal.
b. 1 lansia telah menjalani operasi fraktur femur pada tanggal 14 Oktober
2014 dan dilakukan perawatan di RS Haji Surabaya.
c. 5 lansia telah menjalani operasi Katarak di BKMM.
d. 1 lansia menderita katarak dan hernia skrotalis, tidak dapat dilakukan
operasi karena resiko yang ditimbulksn besar, sekarang masih dirawat
di ruang intensive.
e. 1 lansia mengalami intoleransi aktivitas karena penyakit yang dialami
dan masih dirawat diruang intensive.
3. Urutan (5) lima penyakit terbanyak pada usia lanjut :
a. Nyeri Sendi
Sebanyak 42 lansia (52.70%)
b. Gatal
Sebanyak 11 lansia (14.86%)
c. Pusing
Sebanyak 8 lansia (10.81%)
d. Penglihatan Kabur
Sebanyak 7 lansia (9.45%)
e. Batuk
Sebanyak 4 lansia (5.40%)
4. Tempat pelayanan kesehatan & keperawatan
a. Rumah sakit :
1) RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya
2) Dr. Soetomo
3) BKMM
4) RSU Haji
b. Pukesmas :
Puskesmas Medokan Ayu
c. Dokter Praktik :
d. Perawat/Bidan :
e. Posyandu : .
f. Lain-lain :
.......................................................................................
..............................
Diagnosa Tujuan/
No Intervensi Implementasi Evaluasi
keperawatan Intervensi
1. Nyeri Kronis b.d Setelah dilakukan Observasi: 1. Mengkaji aktivitas sehari- S:
Ketunadayaan tindakan keperawatan 1. Kaji aktivitas sehari-hari hari lansia dan gejala-
Fisik (Hipertensi, selama ...x 24 jam nyeri lansia dan gejala-gejala gejala fisik nyeri. O:
Gout Arthritis, kronis berkurang yang fisik nyeri. 2. Memanajemen nyeri (NIC) A:
Osteoathritis). ditandai dengan kriteria 2. Manajemen nyeri (NIC) 3. Memantau tingkat P:
hasil: a. Pantau tingkat kepuasan lansia terhadap
1. Menyatakan secara kepuasan lansia manajemen nyeri pada
verbal pengetahuna terhadap manajemen interval tertentu.
tentang cara nyeri pada interval 4. Menentukan dampak
alternatif untuk tertentu. pengalaman nyeri pada
meredakan nyeri. b. Tentukan dampak kuliatas hidup (misalnya;
2. Melaporkan bahwa pengalaman nyeri tidur, selera makan,
tingkat nyeri lansia pada kuliatas hidup aktivitas, alam perasaan).
dipertahankan atau (misalnya; tidur, selera 5. Memberikan dorongan
berkurang. makan, aktivitas, alam kepada lansia untuk
3. Mengenali faktor perasaan). menerima keterbatasan
yang dapat Mandiri: yang disebabkan oleh nyeri
meningkatkan nyeri 3. Berikan dorongan kepada dan untuk menggunakan
dan melakukan lansia untuk menerima aktivitas pengalihan,
tindakan pencegahan keterbatasan yang rekreasional, dan tindakan
nyeri. disebabkan oleh nyeri pengurangan nyeri.
4. Melaporkan dan untuk menggunakan 6. Mengatur periode istirahat
kesejahteraan fisik aktivitas pengalihan, tanpa terganggu.
dan fisiologis. rekreasional, dan 7. Mengajarkan lansia untuk
tindakan pengurangan menggunakan teknik
nyeri. relaksasi, distraksi, musik,
4. Atur periode istirahat kompres hangat, atau terapi
tanpa terganggu. lainnya dalam menangani
Edukasi: nyeri.
5. Ajarkan lansia untuk 8. Mengajarkan lansia tentang
menggunakan teknik teknik seperti memijat
relaksasi, distraksi, dengan balsem saat merasa
musik, kompres hangat, lelah yang dilakukan secara
atau terapi lainnya dalam perlahan.
menangani nyeri. 9. Mengadakan pertemuan
6. Ajarkan lansia tentang multidisipliner untuk
teknik seperti memijat merencanakan asuhan
dengan balsem saat keperawatan lansia.
merasa lelah yang 10. Mempertimbangkan
dilakukan secara rujukan untuk lansia ke
perlahan. pelayanan kesehatan
Kolaborasi: pendukung lainnya.
7. Adakan pertemuan
multidisipliner untuk
merencanakan asuhan
keperawatan lansia.
8. Pertimbangkan rujukan
untuk lansia ke pelayanan
kesehatan pendukung
lainnya.
2. Kerusakan Setelah dilakukan 1. Kaji kondisi luka setiap
Integritas Kulit b.d tindakan keperawatan mengganti balutan pada
Faktor Mekanik selama ...x 24 jam nyeri saat memandikan.
(Terkena kronis berkurang yang 2. Kaji atau tidak adanya
Penekatan) dan ditandai dengan kriteria tanda-tanda infeksi luka
Imobilisasi Fisik. hasil: (nyeri saat palpasi,
edema, pruritus indurasi,
hangat, bau busuk, eskar,
dan eksudat.
3. Evaluasi tindakan
pengobatan atau
pembalutan topikal yang
dapat meliputi balutan
kassa yang sudah diolesi
salep.
4. Lakukan perawatan luka
atau perawatan kulit
secara rutin yang dapat
meliputi tindakan berikut
:
a. ubah dan atur posisi
pasien secara sering
b. pertahankan jaringan
sekitar terbebas dari
drainage dan
kelembaban yang
berlebihan.
c. Lindungi pasien dari
kontaminasi feses dan
urin.
d. Lindungi pasien dari
ekskresi luka lain.
5. Perawatan luka (NIC) :
a. Lepas balutan dan
plester
b. Bersihkan dengan
norma salin atau
pembersih
nontoksik, jika perlu
tempatkan area
lukapada bak
khusus.
c. Lakukan perawatan
ulkus kulit.
d. Atur posisi untuk
mencegah
penekanan pada
luka.
6. lakukan masase
diarea sekitar luka
untuk merangsang
sekitar luka.
7. Ajarkan cara
mempertahankan
luka : berjalanan
menggunakan luka,
serta mengurangi
penekanan area luka,
dan mengajarkan
untuk
mempertahankan
luka supaya tetap
kering saat mandi.
8. Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang diit
makanan.
3. Gangguan Rasa Setelah dilakukan
Nyaman b.d tindakan keperawatan
selama ...x 24 jam nyeri
kronis berkurang yang
ditandai dengan kriteria
hasil:
4. Resiko Jatuh b.d Setelah dilakukan Obeservasi :
Kondisi Fisiologis tindakan keperawatan 1. pencegahan jatuh (NIC)
(Gangguan selama ...x 24 jam nyeri a. identifikasi karakteristik
Penglihatan, kronis berkurang yang lingkungan yang dapat
Athritis). ditandai dengan kriteria meningkatkan potensi jatuh,
hasil: misalnya lantai licin, dan
tangga tanpa pengamanan.
b. pantau cara berjalan,
keseimbangan, dan tingkat
keletihan pada saat
ambulasi.
2. identifikasi faktor yang
mempengaruhi kebutuhan
keamanan (seperti gaya
berjalan dan kesimbangan).
Mandiri :
3. Bantu pasien saat
ambulasi
4. Reorientasikan
pasien dengan
realitas dan
lingkungan sesegera
mungkin.
5. Ketidakefektifan Setelah dilakukan
Bersihan Jalan tindakan keperawatan
Napas b.d Produksi selama ...x 24 jam nyeri
Sputum kronis berkurang yang
ditandai dengan kriteria
hasil:

Anda mungkin juga menyukai