Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN TN “N” DIAGNOSA POST OPERASI HIL (HERNIA INGUINAL


LATERAL) DI PAVILIUN G 1 RUMKITAL DR. RAMELAN
SURABAYA

Oleh :
AFISSA RAHMA AYUNDA
163.0003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


KEPERAWATAN STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2016/2017
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
PENDEKATAN REVIEW OF SISTEM (Adaptasi Henderson & Roy)

Tgl Pengkajian : 30 November 2016 Jam : 16.15 WIB


Tgl MRS : 29 November 2016 No Rekam Medik : 0510XXX
Ruang : Paviliun G1 Diagnosa Medis : Post Op HIL

Nama Pasien : Tn. N Pekerjaan : POLRI


Umur : 47 Tahun Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : Sarjana Status perkawinan : Menikah
Alamat : Bangkalan Penanggung biaya : Keluarga

Riwayat Sakit dan kesehatan


Keluhan Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kiri bawah
utama
Riwayat Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut sebelah kiri sejak kurang lebih 2
penyakit bulan yang lalu tetapi tidak dirasakan oleh pasien, nyeri hilang timbul, nyeri
hilang ketika digunakan untuk duduk. Pada tanggal 29 November 2016
sekarang
pasien dibawa oleh keluarga pasien ke IGD RSAL karena sudah tidak tahan
oleh rasa sakit yang dialaminya, sesampainya di IGD RSAL pasien
diberikan terapi infus Ns 0,9% kmudian pasien dipindah di paviliun
G1dengan diagnose medis HIL (Hernia Inguinal). Pada tanggal 30
November 2016 pasien dilakukan operasi pada pukul 07.00 dengan diagnosa
medis HIL (Hernia Inguinal), dan pasien kembali ke ruangan G1 pada pukul
12.00.
Riwayat Pasien mengatakan sekitar 4 tahun yang lalu pada tahun 2012 pernah menderita
sakit yang sama yaitu HIL (Hernia Inguinal) di bagian kanan. Pasien
penyakit
mengatakan saat sakit pasien sering melakukan pijat alternatif. Namun sakit
dahulu
yang dirasakan pasien tidak kunjung sembuh dan akhirnya pasien pergi ke
rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya, sehingga akhirnya dilakukan
tindakan operasi pada bagian kiri.
Riwayat Pasien mengatakan bahwa keluarga pasien tidak ada yang mngalami penyakit
penyakit yang sama dengan yang diderita oleh pasien.
keluarga
Riwayat Pasien mengatakan bahwa tidak pernah memiliki alergi terhadap
Allergi makanan,maupun obat
Keadaan umum : Kesadaran :
Baik Compos mentis
Nadi 78x/menit Suhu 36,2° C RR 20x/menit Tensi 120/70
Lokasi : Axila mmHg

Genogram Laki-laki Meninggal

Perempuan ada hubungan

Pasien Tinggal 1 rumah


B1 : Breath/Pernapasan
Inspeksi : Pasien tidak terlihat sesak nafas, irama nafas regular dengan kecepatan
20x/menit, pasien tidak memakai selang O2, pernafasan cuping hidung tidak
ada, pergerakan dada simetris.
Palpasi : Vocal femitus teraba seimbang kanan dan kiri, pergerakan dada teraba
simetris.
Perkusi : Perkusi dada sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler dan tidak ditemukan suara nafas tambahan

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

B2 / Blood / Sirkulasi

Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, tidak ada pembesaran vena jugularis, bentuk dada
normo chest, akral tangan dan kaki tidak pucat.
Palpasi : CRT 2 detik, akral tidak pucat, ictus cordis teraba (ICS V MID Clavikula
sinistra), frekuensi nadi 78x/menit, irama reguler, teraba kuat, kecepatan cepat,
tidak ada nyeri tekan di dada.
2 2
2 2
Auskultasi : Irama jantung regular, bunyi jantung S1 S2 tunggal lup dup

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

B3/ Brain / Persarafan

Inspeksi : Reflek mata 4 (membuka secara spontan), reflek verbal 5 (orientasi


baik), reflek motorik 6 (melakukan perintah dengan benar), kesadaran
composmentis.
Palpasi dan perkusi : - reflek fisiologis (patella +/+, kremaster +/+, trisep +/+, bisep +/+)
- reflek patologis (babinsky -/-, brudzinsky-/-, kernig -/-)
Auskultasi : ------
Anamnesa :
- N1 Olfaktorius : Pasien dapat mengidentifikasi bau dengan baik
- N2 Optikus : Pasien dapat memebedakan warna dengan baik dan memiliki
ketajaman penglihatan yang baik
- N3 Occulomotorius : Tidak ada edema palpebral konjungtiva tidak anemis dan reflek
pupil isokor
- N4 Trochlearis : Pergerakan bola mata pasien memiliki luas pandang baik
- N5 Trigeminus : Pasien bisa merasakan perubahan kualitas benda saat kontak
dengan kulit dan otot wajah berfungsi dengan baik
- N6 Abducen : Bola mata pasien bisa memfokuskan pandangan dan bisa mengikuti
perubahan arah dengan baik
- N7 Fasialis : Pasien dapat membedakan rasa dengan baik
- N8 Vestibulotrochleari : Pasien bisa membedakan dan mendengarkan sumber suara
dengan baik
- N9 Glosofaringeus : Reflek menelan pasien baik
- N10 Vagus : Getaran pita suara baik saat pasien berbicara
- N11 Assesorius : Kekuatan otot dan kesimetrisan bahu baik serta memiliki daya
dorong baik
- N12 Hipoglosus: Pasien memiliki pergerakan dan kekuatan lidah yang baik

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan


B4/ Bladder/ Perkemihan
Inspeksi : Jumlah urine kurang lebih 3300 cc/24 jam, warna urine kuning,tidak
terpasang, input ± 4500 cc/hari
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, tidak terdapat distensi pada
kandung kemih
Perkusi : Suara kandung kemih sonor
Auskultasi : ---------
Anamnesa : Pasien mengatakan frekuensi berkemih kurang lebih 9-10x dalam sehari, pola
minum dalam sehari pasien dapat menghabiskan kurang lebih 4,5 liter

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

B5/ Bowel/ Pencernaan


Inspeksi : Pasien dapat menghabiskan 1porsi tiap makan, tidak di dapatkan
hematemesis dan melena pada feses pasien, pasien ,mendapatkan diet
(jenis lunak, sedian: nasi lunak)
Auskultasi : Tedengar peristaltic usus 10x/menit
Palpasi dan perkusi :Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Anamnesa : Pasien mengatakan BAB 1x sehari

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

B6/Bone/Muskuloskeletal

Inspeksi : Tidak terdapat edema, kemampuan pergerakan sendi bebas, skala kekuatan
otot
5555 5555
5555 5555 tidak ditemukan atrofi dan hiperatrofi, tidak ada paralisis, tidak
terdapat hemiparase dan tidak ada deformitas, nyeri sendi dan nyeri tulang
tidak ditemukan, tidak terdapat fraktur, tidak ditemukan adanya dislokasi dan
alat bantu seperti traksi atau gips
Palpasi : Turgor kulit baik dan elastis dan tidak terdapat krepitasi, tidak terjadi
kelemahan otot.
Perkusi : ------
Auskultasi : ------

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Sistem Integumen
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak ada kelainan pigmentasi, tidak ditemukan
kepucatan dan sianosis, terdapat luka bekas insisi pada abdomen sinistra
sepanjang 7 cm dengan kondisi luka baik tidak ada rembesan, tidak ada darah
maupun pus, luka di tutup dengan kasa
Palpasi : Turgor kulit baik, suhu kulit hangat
Perkusi : ------
Auskultasi : ------
Anamnesa : Pasien mengatakan nyeri pada luka insisi
P : Pada saat bergerak
Q : nyeri cekot-cekot
R : pada abdomen dextra
S : skala nyeri 4 dari 1-10
T : nyeri hilang timbul

Masalah Keperawatan : Kerusakan Integritas Kulit

Pola Istirahat Tidur

Istirahat tidur : Jumlah tidur siang SMRS : ± 2 jam (14.00-15.00 wib)


MRS : ± 3 jam (13.00-16.00 wib)
Jumlah tidur malam SMRS : ± 7 jam (22.00-04.00 wib)
MRS : ± 9 jam (21.00-04.00 wib)
Pola tidur baik, tidak terdapat kehitaman pada lingkar mata, ritual sebelum tidur berdoa terlebih
dahulu
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Sistem Penginderaan

Sistem penglihatan : Lapang pandang normal, pasien tidak buta warna, pasien tidak
memakai alat bantu melihat, konjungtiva anemis, sklera mata
ikterik, pupil isokor, reaksi terdapat cahaya normal
Sistem pendengaran : Tidak ada serumen, keadaan telinga bersih, system pendengaran
baik
Sistem penciuman : Tidak ada polip, mukosa hidung lembab, septum hidung ditengah,
tidak ada pernafasan cuping hidung, pasien menangkap bau dan
dapat memerjemahkan
Sistem perabaan : Pasien bisa membedakan perabaan kasar dan halus dengan sesuai
Sistem perasa : Pasien bisa membedakan rasa makanan yang di coba oleh pasien

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Endokrin
Keadaan tiroid : Tidak ada pemebesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan pada
tiroid
Terkait Diabetes Melitus : Pasien tidak mempunyai riwayat diabetes mellitus

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Sistem repoduksi / genitalia

Pasien mengatakan mempunyai 1 orang istri dan 3 orang anak. pasien mengatakan tidak
ada masalah dalam hubungan seksual

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Personal Hygiene
Aktivitas SMRS MRS
Mandi 2x sehari 2x sehari
Keramas 1x sehari Belum pernah
Menggosok gigi 3x sehari 2x sehari
Menyisir rambut 2 x sehari 2x sehari
Memotong kuku 1x seminggu Belum pernah

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Psikososiocultural

Ideal diri : Pasien dapat menerima kondisi yang dialami saat ini
Gambaran diri : Pasien mengatakan tidak ada kekurangan yang ada didirinya
karena pemberian Tuhan wajib disyukuri, penampilan pasien
terlihat rapi
Peran diri : Pasien sebagai ayah dari 3 anak dan sebagai suami dari istrinya
Harga diri : Pasien dapat menerima kondisinya, tidak minder dengan kondisi
kesehatannya dan mau berinteraksi sosial dengan orang lain
seperti mengawali pembicaraan dan memberikan respon jika di
ajak berkomunikasi.
Orang paling dekat : Pasien paling dekat dengan istri dan 3 orang anak pasien
Hubungan dengan sekitar : Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga dan
tetangga rumah
Keyakinan dan nilai : Pasien bersuku bangsa jawa, pasien menganut agama islam,
pasien mampu melakukan ibadah dengan baik sebelum masuk
rumah sakit ataupun saat dirumahsakit, pasien mengatakan
status ekonomi pasien cukup terpenuhi untuk kebutuhan sehari-
hari dengan keluarga

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan


Data Penunjang / Hasil pemeriksaan diagnostic Darah Lengkap/ Kimia klinik / Blood gas
analisa / Radiologis

Hasil laboratorium hematologi tanggal 17 November 2016


Parameter Result Unit Reference
Gluc 92 mg/dL 76-110
SGOT 20 U/L 0-35
SGPT 18 U/L 0-37
BUN 15 mg/dL 10-24
Creat 1,3 mg/dL 0,5-1,5
Terapi Medis
Tanggal Terapi obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping
30-11-2016
Ceftriaxone 2x1 vial/ Infeksi bakteri, Wanita hamil, Sariawan, mudah
1gr/vial IV menginitis, wanita lelah, nyeri
sepsis menyusui, tenggorokan
gangguan
fungsi hati,
gangguan
fungsi ginjal

Ranitidine 2x1 Tukak lambung, Wanita hamil, Mual, sakit kepala,


2ml/ vial ampul/ IV ulu hati, sakit wanita sakit perut, urin
maag menyusui, keruh
gangguan
fungsi hati,
gangguan
fungsi ginjal

Ketorolac 3x1 Nyeri akut yang Hipersensitif Ulkus, perdarahan


30mg/ vial ampul/ IV berjangka terhadap saluran cerna dan
pendek (< 5 ketorolac perforasi
hari) tromethamine

Surabaya,30 November 2016

Mahasiswa

Afissa Rahma Ayunda


NIM. 163.0003

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Rifka Pahlevi S.Kep.,Ns Amy Ardianti S.Kep., Ns


NIP : 03.048 NIP : 197901242006042001
ANALISA DATA
Data / faktor resiko Etiologi Masalah
DS: Pasien mengatakan nyeri pada luka Agen cedera fisik Nyeri akut
operasi daerah perut kiri bawah (luka insisi bedah)
(inguinal)
P : Pada saat bergerak
Q : cekot-cekot
R : Pada abdomen sinistra (inguinal)
S : skal nyeri 4 dari 1-10
T : Waktu nyeri hilang timbul

DO :
 Pasien tampak menyeringai
 Pasien tampak kesakitan
 Tampak luka post operasi ±7cm,
dengan kondisi luka baik tidak ada
pus maupun darah dan terbalut kasa
kering

Observasi tanda-tanda vital


TD : 120/70 mmHg
RR : 20x/menit
N : 78x/menit
S : 36,2° C

DS : -
Luka insisi bedah Kerusakan integritas kulit
DO : Terdapat luka post operasi pada
daerah abdomen sinistra (inguinal)
sepanjang ±7 cm dengan kondisi
luka baik tidak ada pus maupun
darah dan terbalut kasa kering

Page 8
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

MASALAH TANGGAL PARAF


NO Evaluasi Sumatif (nama)
KEPERAWATAN ditemukan Teratasi
1. Nyeri akut b.d agen cedera 30-11-2016 Masalah teratasi
fisik (luka insisi bedah)

2. Kerusakan integritas kulit 30-11-2016 Masalah teratasi


b.d luka insis bedah

Dep KMB GADAR STIKes Hang Tuah Surabaya Page 9


Rencana Asuhan Keperawatan

Intervensi
No Masalah Tujuan Kriteria Hasil Rasional
(Observasi , Mandiri, Edukasi, Kolaborasi)
1 Nyeri akut b.d agen cedera fisik Setelah dilakukan 1. Klien mengatakan 1. Observasi tanda-tanda vital pasien dan 1. Mengetahui perkembangan
(luka insisi bedah) tindakan keperawatan nyeri berkurang atau tingkat nyeri yang dialami pasien kondisi klien dan tindakan
selama 3x24 jam hlang (PQRST) keperawatan yang akan
diharapkan nyeri kan 2. Skala nyeri 2. Mengajarkan pasien teknik pengalihan dilakukan
berkurang atau nyeri berkurang rasa nyeri dengan cara teknik distraksi 2. Terknik non farmakologis
hilang 3. Klien tampak rileks dan relaksasi pengendalian nyeri akan efektif
3. Edukasi kepada pasien dan keluarga bila nyeri pasien berbeda pada
tentang penyebab nyeri tingkat yang dapat ditoleransi
4. Kolaborasi dengan tim dokter untuk dan untuk meningkatkan
pemberian obat analgesic kualitas kenyamanan
5. Evaluasi skala nyeri pasien 3. Agar pasien dan keluarga
mengetahui penyebab nyeri
4. Untuk mengurangi dan
mengendalikan rasa nyeri pada
pasien
5. Untuk memfasilitasi
pengkajian yang akurat tentang
ptingkat nyeri yang dirasakan
pasien

2 Kerusakan integritas kulit b.d luka Setelah dilakukan 1. Pasien menunjukkan 1. Mengobservasi kulit pasien tiap 1. Untuk menentukan perawatan
insisi bedah tindakan keperawatan tidak adanya pergantian tugas jaga dan kulit pasien
selama 3x24 jam kerusakan integritas dokumentasikan kondisi luka pasien 2. Untuk mengurangi rasa tidak
diharapkan luka insisi kulit 2. Melakukan perawatan luka setiap pagi nyaman pada pasien dan
bedah sembuh 2. Luka insisi pasien 3. Memberikan edukasi kepada pasien mencegah infeksi
baik dan tidak untuk tidak memegang luka dan selalu 3. Untuk mencegah timbulnya
terdapat infeksi menjaga kebersihan infeksi
4. Memberikan posisi yang nyaman pada 4. Untuk mengurangi tekanan,
pasien meningkatkan sirkulasi dan
mencegah kerusakan kulit yang
lebih parah

Dep KMB GADAR STIKes Hang Tuah Surabaya


Page 10
IMPLEMENTASI & EVALUASI

Hari/Tgl Masalah Keperawatan Waktu Implementasi Paraf Tanggal/ Evaluasi formatif SOAPIE / Catatan
Jam perkembangan
Rabu Dx 1 13.00 Mengobservasi tingkat nyeri pasien. Pasien mengatakan nyeri Rabu Dx 1
30-11-2016 pada daerah abdomen dextra, nyerti terasacekot-cekot dengan 30-11-2016 S : Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka
sakal nyei 4 darin 1-10 bekas operasi
Dx 1 14.00 Mengajarkan pasien untuk menarik nafas dalam kemudian P : Saat bergerak
dikeluarkan lewat mulut secara perlahan untuk mengurangi rasa Q : Nyeri cekot-cekot
nyeri R : Di daerah abdomen dextra (inguinal)
S : Skala nyeri 4 dari 1-10
Dx 2 14.30 Memberikan posisi yang nyaman untuk pasien dengan posisi semi T : Hilang timbul
fowler O:
Dx 2 17.00 Observasi tanda-tanda vital  Pasien tampak menyeringai
TD : 120/70 mmHg  Pasien tampak memegangi daerah
RR : 20x/menit luka
N : 82x.menit  Observasi tanda-tanda vital pasien :
S : 36°C TD : 120/70 mmHg
Dx 2 18.00 Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga untuk tidak RR : 20x/menit
memegangi daerah luka dan selalu menjaga kebersihan N : 82x.menit
S : 36°C
Dx 1,2 20.00 Memberikan injeksi injeksi ketorolac 30mg/vial melalui bolus. A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Dx 2 22.00 Memberikan injeksi ceftriaxone 1g/vial dan ranitidine 2ml/vial Dx 2
melalui bolus S:-
O : Luka bekas operasi sepanjang 7 cm dengan
Dx1,2 04.00 Observasi tanda-tanda vital kondisi luka baik tidak ada darah maupun
Kamis TD : 110/80 mmHg pus, luka dibalut dengan kasa kering
01-12-2016 RR : 20x/menit A : Masalah kerusakan integritas kulit teratasi
N : 80x.menit
sebagian
S : 36,2°C
P : Intervensi dilanjutkan
Kamis Dx 1
Dx1,2 04.30 01-12-2016 S : Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
Memberikan injeksi ketorolac 30mg/vial melalui bolus.
P : Saat bergerak
Mengkaji tingkat nyeri pasien. Pasien mengatakan nyeri sudah Q : Nyeri cekot-cekot
Dx 1 07.30
berkurang dari sebelumnya R : Di daerah abdomen dextra (inguinal)
S : Skala nyeri 2 dari 1-10
T : Waktu hilang timbul
O:
Dx 2 08.20 Menganjurkan pasien untuk ganti baju agar luka dalam keadaan  Pasien tampak menyeringai
bersih dan mencegah terjadinya infeksi
 Pasien tampak memegangi daerah
Dx 1 08.30 Mengkaji tingkat nyeri pasien. Pasien mengatakan nyeri sudah luka
berkurang dari sebelumnya  Pasien tampak melindungi luka
 Observasi tanda-tanda vital pasien :
Dx 2 10.00 Memberikan injeksi ceftriaxone 1g/vial dan ranitidine 2ml/vial TD : 120/80 mmHg
melalui bolus RR : 20x/menit
N : 81x.menit
Dx 1 11.00 Mengajarkan pasien teknik pengalihan rasa nyeri dengan cara S : 36,1°C
teknik relaksasi dengan cara nafas dalam
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
Dx 1,2 12.00 Observasi tanda-tanda vital P : Intervensi dilanjutkan
TD : 120/80 mmHg Dx 2
RR : 20x/menit S:-
N : 80x.menit O : Luka bekas operasi sepanjang 7 cm dengan
S : 36,4°C kondisi luka baik tidak ada darah maupun
pus, luka dibersihkan dengan NS 0,9%
Dx 1 12.30 Memberikan injeksi ketorolac 30mg/vial melalui bolus. dan dibalut dengan kasa kering
Dx 2 14.00 A : Masalah kerusakan integritas kulit teratasi
Melakukan rawat luka pada pasien. Luka dibersihkan dengan sebagian
menggunakan NS 0,9%, kemudian dikeringkan menggunakan
P : Intervensi dilanjutkan
kassa. Luka sepanjang 7cm. Tidak ada pus maupun darah dan
tidak ada rembesan
Dx 1 16.00
Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab nyeri
Dx 1,2 17.00
Observasi tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 81x.menit
S : 36,1°C
Dx 1 20.00 Memberikan injeksi ketorolac 30mg/vial melalui bolus.

Dx 2 22.00 Memberikan injeksi ceftriaxone 1g/vial dan ranitidine 2ml/vial


melalui bolus

Dep KMB GADAR STIKes Hang Tuah Surabaya


Jum’at Dx 1,2 04.00 Observasi tanda-tanda vital pasien : Jumat Dx 1
02-12-2016 TD : 120/80 mmHg 02-12-2016 S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa
RR : 20x/menit nyeri lagi
N : 84x.menit O : pasien tampak rileks
S : 36°C A : Masalah nyeri akut teratasi
Dx 1 04.15 P : Intervensi dihentikan pasien KRS
Memberikan injeksi ketorolac 30mg/vial melalui bolus. Dx 2
Dx 1 07.30 S:-
Mengkaji tingkat nyeri pasien, intensitas nyeri pasien. Pasien O : Luka pasien semakin membaik, luka tidak
mengatakan sudah tidak merasa nyeri dibandingkan ada pus maupun darah dan tidak ada
sebelumnya rembesan
A : Masalah kerusakan integritas kulit teratasi
Pasien diperbolehkan dokter untuk KRS dan diberiakn terapi
Dx 1,2 10.30 P : Intervensi dihentikan pasien KRS
obat oral untuk diminum di rumah.
Asam mefenamat 500 mg/tablet
Cefixime 100 mg.tablet
EVALUASI SUMATIF

Hari / tgl Diagnosa Evaluasi sumatif


Jum’at Nyeri akut b.d agen cedera fisik (luka S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa
012-12-2016 insisi bedah) nyeri lagi
O : pasien tampak rileks
A : Masalah nyeri akut teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien KRS

Kerusakan integritas kulit b.d luka S:-


insisi bedah O : Luka pasien semakin membaik, luka
tidak ada pus maupun darah dan tidak
ada rembesan
A : Masalah kerusakan integritas kulit
teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien KRS

Anda mungkin juga menyukai