Pengkajian
2. Alasan Masuk
Klien masuk rumah sakit melalui IGD dengan keluhan lemas, penurunan
nafsu makan
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang dengan mengeluh lemas, sesak nafas dan penurunan nafsu
makan. Sebelum masuk RS urine keluar sedikit dan kaki bengkak Di IGD
pasien dipasang infus Nacl 6 tpm , injeksi ceftriaxon, nicardipin, citicolin.
GCS: 15 dengan TTV yaitu TD : 201/78mmHg, Nadi : 88x/mnit RR:
24x/mnit, S: 36,5C. Riwayat CKD on HD selasa dan jumat
Keterangan
: Perempuan
: Laki laki
: Pasien
: 1 rumah
- Sebelum sakit :
a. BAB rutin 1x sehari dengan konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan,
dan bau khas feces.
b. BAK 2-3x sehari dengan frekuensi sedikit,warna kuning pekat, bau khas
urine. Saat sakit : pasien mengatakan rutin BAB 1x sehari. BAK lebih sering
dengan frekuensi urine lebih sedikit. Warna urine kuning
- Saat sakit
a. BAB rutin 1x sehari dengan konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan,
dan bau khas feces.
b. BAK 2x sehari dengan frekuensi sedikit,warna kuning pekat, bau khas
urine. Saat sakit : pasien mengatakan rutin BAB 1x sehari. BAK lebih sering
dengan frekuensi urine lebih sedikit. Warna urine kuning
c. Pola aktivitas
- Sebelum sakit : pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas sehari hari
secara mandiri, mampu menghindari pekerjaan yang berat
- Saat sakit :
ADLS 0 1 2 3 4
Toileting √
Fooding √
Bathing √
Dresting √
Activity √
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dengan alat
2 : dibantu orang lain
3 : dengan alat & dibantu orang lain
4 : ketergantungan total
Selama sakit pasien melakukan aktivitasnya, seperti makan, minum, mandi,
ganti baju, dan BAB dibantu oleh keluarganya, pasien BAK dengan bantuan
katerisasi
d. Pola nutrisi-metabolik
- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan makan dan minum,
makan 3x sehari dengan nasi, lauk, sayur, terkadang buah buahan. Minum 6-
7 gelas air putih, terkadang minum teh atau susu (total cairan : ±1650)
- Saat sakit : Pasien mengatakan tidak nafsu makan. Makan habis ¼
porsi. Minum air putih 1-2 gelas sehari (±300).
e. Pola istirahat dan tidur
- Sebelum sakit : pasien mengatakan bisa tidur dengan nyenyak,biasa tidur
sehari kurang lebih 7-8 jam. Tidur malam pukul 21.00 sampai 05.00 WIB
- Saat sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan tidur, pasien dapat
tidur 6-7 jam per hari.
f. Pola kognitif dan perceptual
Pasien dapat berbicara dengan lancar, indera pengecapan tidak ada gangguan
dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan perawat.
g. Pola konsep diri
- Gambaran diri : pasien tidak merasa cemas dengan penyakitnya
- Ideal diri : pasien berharap bisa cepat sembuh, pulih dan bisa kembali
pulang ke rumah bersama keluarganya
- Harga diri : pasien adalah seseorang yang sangat dicintai keluarganya
- Peran diri : pasien merasa sedih karena tidak bisa membantu
keluarganya karena harus di rawat di RS
- Identitas diri : pasien mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya
merupakan cobaan dari Tuhan dan pasien selalu ingin menjadi orang baik
bagi keluarganya maupun orang lain.
h. Pola seksualitas
pasien adalah seorang nenek mempunyai 3 orang anak.
i. Pola hubungan dan peran
keluarga pasien mengatakan bahwa pasien memiliki hubungan yang baik dan
harmonis dengan keluarganya maupun dengan lingkungan sekitarnya.
j. Pola management dan koping stress
pasien mengatakan bila mempunyai masalah selalu membicarakan dnegan
keluarganya dan mencari jalan keluarganya bersama-sama.
k. Pola sistem nilai dan keyakinan
- Sebelum sakit : pasien mengatakan rutin dalam menjalani ibadah
- Saat sakit : pasien mengatakan tetap menjalankan ibadahnya di atas
tempat tidur dan banyak berdoa untuk kesembuhan dirinya
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum sedang
b. Kesadaran composmentis
c. GCS E4 / V5 / M6
d. TTV
Tekanan darah : 115/75 mmHg
Nadi : 88 x / menit
RR : 20 x / menit
Suhu : 36,4’C
e. Pemeriksaan fisik
- Kepala : kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan, rambut bersih, penyebaran rambut merata, mesocepal
- Mata : simetris, tidak ikterik, konjuntiva tidak anemis, pupil isokor
3+/3+
- Hidung : bersih tidak ada sekret, bentuk simetris, tidak ada benjolan atau
peradangan
- Telinga : bersih, tidak ada nyeri, pendengaran baik, simetris
- Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis
- Tyroid : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid atau limfe
- Integumen : warna kulit sawo matang, tidak ada edema, akral hangat,
turgor kulit baik
- Ekstremitas :
Atas : terpasang infus Nacl 6 tpm di tangan kanan, tidak ada
edema, tidak ada gangguan pergerakan
Bawah : terdapat edema di kaki kiri
- Dada / thorax
Paru paru
Inspeksi : bentuk dada normochest, simetris, tampak penggunaan otot
bantu pernafasan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus sama antara kanan
dan kiri
Perkusi : sonor pada seluruh paru
Auskultasi : tidak terdapat suara nafas tambahan, pernafasan vesikular
Jantung
Inspeksi : ictus cordis pulse tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba, kardiomegali
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1,S2 tunggal, VES (+/+)
- Abdomen
Inspeksi: tidak ada jaringan parut , perut rata, tidak buncit, tidak ada
penonjolan pada perut
Auskultasi : bising usus 18 x/ menit
Palpasi : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, hematomegali (-)
Perkusi : thympani
- Genetalia : keadaan bersih
9. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Hasil rujukan
Hematologi
Hemoglobin 12,1 13,2 – 17,3
Hematokrit 40,9 40 – 52
MCV 72,2 80-100
MCH 21,2 26 - 35
MCHC 29,4 32 – 37
Trombosit 179 150 – 450
Leukosit 6,62 3,8 – 10,6
Eritrosit 5,67 4,40 – 5,90
Neutrofil 66,1 37 – 80
Limfosit 20,4 19 – 48
Monosit 7,6 2–8
Eosinofil 5,1 0–7
Basofil 0,8 0 – 2,5
GDS 83,0 70 – 120
Ureum 46,9 0 – 30
Creatinin 1,28 0,60 – 1,10
SGOT 38,75 0 – 30
SGPT 50,0 0 – 50
a. Pemeriksaan Foto Thorax
Kesan : RO thorax cardiomegaly efusi pleura dextra
Data Objektif:
- Pasien tampak menahan nyeri
- Hasil tes BNO-IVP:
Hydronephrosis kiri ec obstruksi partial pada
Pelvioureterik Junction (Susp batu radio lusent),
penurunan fungsi ginjal kiri
- Ureum : 44.2 mg/dl
- Creatinin : 1.30 mg/dl
- TTV :
TD : 115/75 mmHg RR: 20 x/m
N: 88 x/m S: 36,4C
Data Subjektif: Imobilitas Intoleransi
- Pasien mengatakan selama sakit aktivitas Aktivitas
dibantu oleh keluarga
Data Objektif
- Pasien tampak lemah
- TTV : TD : 115/75 mmHg RR: 20 x/m
N: 88 x/m S: 36,4C
ADLS 0 1 2 3 4
Toileting √
Fooding √
Bathing √
Dresting √
Activity √
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisiologis (D0077)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas (D 0056)
3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D0080)
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
D 0077 Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN NYERI (I.
Nyeri akut berhubungan keperawatan selama 2x24 08238)
dengan Agen pencedera jam. Diharapkan intoleransi
fisiologis aktivitas klien dapat teratasi 1. Observasi
dengan kriteria hasil : lokasi, karakteristik,
- Tingkat Nyeri durasi, frekuensi,
Menurun (L.08066) kualitas, intensitas
nyeri
Identifikasi skala
nyeri
Identifikasi respon
nyeri non verbal
Identifikasi faktor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri
Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
Identifikasi pengaruh
budaya terhadap
respon nyeri
Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup
Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan
Monitor efek
samping penggunaan
analgetik
2. Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis,
akupresur, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma
terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
Control lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat
dan tidur
Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
3. Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyri secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika perlu
D. Implementasi Keperawatan
No.dx Hari/Tanggal Implementasi Respon TTD
1,2,3 9 Agustus Memonitor TTV DS : Pasien mengatakan bersedia
2021 pasien diukur TTV
DO : Hasil TTV
08.00 TD : 115/75 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,8°C
1 08.15 Mengobservasi DS :
nyeri pasien - Pasien mengatakan nyeri
dibagian pinggang kiri dan
menjalar ke belakang
- Pengkajian PQRST
P : nyeri saat melakukan aktivitas
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : pinggang kiri bawah menjalar ke
belakang
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang timbul
DO: Pasien tampak menahan nyeri
yang dirasakan
E. Evaluasi Keperawatan
No.Dx Evaluasi TTD
1. S:
- Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
- Pengkajian PQRST
P : nyeri saat melakukan aktivitas
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : pinggang kiri bawah menjalar ke belakang
S : skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul
O:
- Pasien mampu mengontrol nyeri dengan cara
mengurangi aktivitas
- Hasil TTV
TD : 120/80mmHg, N : 84 x/menit
RR : 22 x/menit, S : 36,5°C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji skala nyeri pasien
- Berikan kompres air hangat
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
analgesic
2 S: Pasien mengatakan aktivitas dibantu dengan orang lain
O:
- Pasien tampak dibantu orang lain saat aktivitas
- Pasien tampak rentang gerak terbatas karena nyeri
- Hasil TTV
TD : 120/80mmHg, N : 84 x/menit
RR : 22 x/menit, S : 36,5°C
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Buatlah jadwal harian aktivitas pasien
- Observasi TTV sebelum dan setelah aktivitas
- Kolaborasi dalam pemberian terapi
3 S:
- Pasien mengatakan setelah melakukan relaksasi nafas
dalam rasa cemas sedikit berkurang
- Pasien mengatakan mampu mengontrol cemas dengan
teknik relaksasi nafas dalam
- Pasien mengatakan sudah siap mejalani prosedur operasi
O:
- Pasien tampak tenang dan gelisah sudah berkurang
- Pasien tampak mengerti setelah dijelaskan terkait
prosedur operasi yang akan dijalankan , sehingga rasa
cemas dan takut sudah berkurang
- Hasil TTV
TD : 120/80mmHg, N : 84 x/menit
RR : 22 x/menit, S : 36,5°C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi :
- Anjurkan pasien untuk relaksasi napas dalam untuk
mengurangi cemas
- Anjurkan keluarga untuk tetap menemani pasien
- Observasi TTV pasien