Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

DENGAN KASUS PPOK DI BANGSAL INAYAH

RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Tanggal Masuk : 07 Juli 2017 jam : 11.20 wib

Tanggal Pengkajian : 08 Juli 2017

Jam : 08.00 wib

Pengkaji : Nisa

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas pasien :
1) Nama : Ny. P
2) Umur : 77 tahun
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Agama : islam
5) Pekerjaan : ibu rumah tangga
6) Pendidikan : SD
7) Diagnoasa medis : PPOK eksebasi akut
8) Alamat : bayumas
b. Identitas penanggung jawab :
1) Nama : Ny.x
2) Umur : 40 tahun
3) Jenis kelamin : perempuan
4) Agama : islam
5) Pekerjaan : ibu rumah tangga
6) Alamat : banyumas
7) Hubungan dg pasien : anak
2. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak nafas
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammaddiyah Gombong hari jumat 07
juli 2017 jam 11.20 WIB dengan keluhan sesak nafas, lemas dan batuk
berdahak, pasien megatakan dahak sulit keluar, warna dahak putih,
sebelumnnya pasien sudah merasa sesak nafas sejak hari senin 03 juli 2017,
pada kamis mala 06 juli 2017 pasien dibawa ke puskesmas 2 tombak, pasien
tidak mengalami perubahan kemudian pasien dibaw ke RS PKU
Muhammadiyah gombong pada jumat 07 juli 2017 jam 11.20 WIB. Hasil
pemeriksaan di IGD menunjukan TD : 110/70 mmHg, N: 126x/Menit, RR:
36x/menit, S: 36,6 C mendapatkan terapi IVFD RL 20tpm, O2 3L pm, Injeksi
ranitidine 50 mg, injeksi decamthosone dan retriaxane 1 gram pasien dipindah
keruangn inayah pada tanggal 7 juli 2017 jam 17.00 WIB saat dikaji tanggal 8
juli 2017 jam 08.00 WIB pasien mengatakan lemas batuk berdahak sulit keluar
dan sulit tidur karena sering batuk terutama saat malam hari. Hasil
pemeriksaaan di ruang inayah adalah TD : 110/80 mmHg, RR: 32x/menit, S:
36,1 C, N: 120x/menit, SPO2 : 98%
b. Riwayat kesehatan dahulu
Pasiien mengatakan pada bulan april 2017 pasien pernah diwat ke RS di
Jakarta dengan keluhan yang sama yaitu sesak, lemas dan batuk berdahak
pasien dirawat selama 10 hari. Paisen dahulu memasak megggunakan kayu
abkar sebelum ada gas subsidi dari pemerintah
c. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit yang sama, tidak ada yang memiliki penyakit meular/ menurun.
4. Pola pemenuhan kebutuhan dasar menutu Virginia Henderson
a. Pola Oksigeasi
Sebelum sakit : pasien bernafas seperti biasa, tidak menggunakan alat bantu
pernafasan, tidak sesak tetapi sudah +/- 2 bulan batuk
berdahak, sirkulasi udara dirumah cukup jendela selalu dibuka
dan terdapat ventilasi
Saat dikaji : pasien batuk berdahak, tidak menggunakan alat bantu
pernafasan, RR: 32x/menit, tidak menggunakan otot bantu
pernafasan
b. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 2-3 kali sehari dengan sayur dan
lauk pauk porsi sedang. Minum +/- 7 gelas/ hari
Saat dikaji : pasien menghabiskan ½ porsi bubur kasar yang disediakan
dari rumah sakit minum +/- 5 gelas
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB dan BAK lancar tidak ada masalah
Saat dikaji : pasien mengatakan BAK lancar, BAB terakhir hari rabu
d. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah degan aktivitasnya
sehari-hari dan tidak menggunakan alat bantu seperti tongkat
Saat dikaji : pasien hanya berbaring ditempat tidur, segala aktivitasnya
dibantu oleh anaknya, pasie merasa sesak nafas dan lemas
e. Pola Istirahat
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur 7-8 jam saat malam hari dan kadang
tidur siang +/- 1 jam
Saat dikaji : pasien mengatakan tidurnya terganggu karena sering batuk
f. Pola berpakaian
Sebelum sakit : pasien mengatakan berganti pakaian 2x sehari dan dapat
melakukannya secara mandiri
Saat dikaji : pasie mengganti baju 2x sehari setelah seka dan dibantu oleh
keluargaya
g. Pola menjaga suhu tubuh
Sebelum sakit : pasien mengatakan jika cuaca panas menggunakan baju tipis
sedangkan jika cuaca dingin menggunakan pakaian tebal
Saat dikaji : pasien menggunakan baju tipis tetapi tetap menggunakan
selimut untuk menjaga suhu tubuhnya
h. Pola personal hygen
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 2x sehari selalu menggunakan
sabun dan keramas 2-3 x seminggu
Saat dikaji : pasien mengatakan diseka 2x sehari menggunakan air hangat
dan dibantu keluarganya
i. Pola aman dan nyaman
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik,
menggunakan bahasa jaw, tidak mengalami ganggua
komunikasi
Saat dikaji : pasien dapat berkomunikasi dengan baik dengan keluarga,
perawat maupun orang lain
j. Pola spiritual
Sebelum sakit : pasien mengatakan beragama islam, selalu menjalankan
sholat 5 waktu dan puasa wajib
Saat dikaji : pasie selalu berdoa unutk kesembuhannya

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compasmentis
c. Vital sign :
TD : 110/80 mmHg
N : 120x/menit
RR : 32x/ menit
S : 36,1 C
d. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala : bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, tidak ada hematom,
rambut, beruban, bersih.
2) Mata : kongjungtiva asimetris, skelera anikterik, fungsing
penglihatan baik, sietris
3) Hidung : bentuk hidung simetris, tidak ada lendir dan pada pasien tidak
terpasng alat bantu nafas
4) Mulut : mukosa bibir kering, lidah putih, gigi banyak yang sudah
tanggal, tidak ada pendarahan pada gusi, tidak ada stomatis
5) Telinga : simetris kanan dan kiri, sedikit serumen, tidak ada gangguan
pendengaran
6) Leher : tidak ada pembersaran kelenjar tiroid, tidak ada udema
7) Dada
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak menggunakan alat bantu
pernafasan, tidak aada retaksi dinding dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekanan, vocal fremitus paru-paru kanan dan
kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : terdengar bunyi ronkin dikedua paru-paru
8) Abdomen
Inspeksi : cekung, tidak udema, tidak ada lesi, bersih
Auskultasi : bising usus 14x/menit
Palpasi : tidak ada yeri tekan
Perkusi : rimpani
9) Ekstremitas
Atas : tangan kanan terpasang infuse RL 20 rpm, tidak ada lesi
Bawah : tidak ada lesi dan udema, tidak ada varises
6. Pemeriksaan panjang
a. Hasil pemerksaan EKG (7 juli 2017)
HR : 115
R-R, P-R : 521, 164 Sinus Tachy Cardia
QRS : 87 Low Voltase
QT-QTC : 338/468 Taough Atrial Entargement
P/QRS/T : 76/-117/-92 Anteroseptal Infaction
RVS/SVI : 0,420/0,300 Long QTC
RVS-SVI : 0,7200
b. Pemeriksaan laboratorim (7 juli 2017)
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Hematologi
Darah lengkap
Leukasit 8,76 3,6-11 /ml
Eritrasit 4,24 3,8-5,2 Juta/L
Hemaglobin 11,5 11,7-15,5 Mg/dl
Hematrosit 37,9 35-47 %
MCV 89,3 80 Fl
MCH 27,1 26-34 Pg
MCHC 30,4 32-36 g/dl
Trombosit 402 150-440 g/dl
Hitungan jenis
Basofil 0,1 0,0-1,0 %
Eosinofil 2,3 2,0-4,0 %
Neutrofil 86,9 50,00-70,0 %
Limfosit 4,5 25.0-40.0 %
Manositt 6,2 20-80 %
Kimia
Diabetes
GDS 170 70-105 Mg/dl
Faal ginjal
Ureum 73 15-39 Mg/dl
Creatinin 0,90 0,6-1,1 Mg/dl
Foal hati
SGOT 15.00 0-35 u/l
SGPT 10.00 0-35 u/l
Elektrolit
Natrium 130,9 135-147 mEo/L
Kalium 4,86 3,5-5,0 mEo/L

7. Terapi
Ceftrianxon 1 gr 2x1
Dexamtason 2x1
Ranitidin 2x1
Nebulizer Ventolin : Flexotide 1:1 per 12 jam

B. ANALISA DATA
No Data fokus Problem Etiologi
1. Data Subjektif Ketidakefektidan Sputum dalam
- Pasien mengatkan batuk sudah 2 bersihan jalan anfas jumlah yang
bulan belum sembuh-sembuh berlebih
dan dahaknya sulit keluar
- Pasien megatakan sesak nafas
Data Objektif
- Pasien terlihat sering batuk
- Pasien suilt mengeluarkan dahak
- Suara nafas rankhi
- Pasien tampak seak tetapi tidak
mau menggunakan oksigen
- RR 32x/menit, N: 120x/ menit
- SPO2: 98%, TD : 110/80mmHg
- -S: 36,1C
2. Data subjektif Gangguan pola Proses penyakit
- Pasien mengatakan sulit tidur tidur
terutama saat malam hari karena
sering batuk
Data Objektif
- Pasien tampak sering batuk
- Pasien berbicara sambil
menyatakan mata karena ingin
bisa tidur
- Pasien bicara sepertlunya karena
sering baruk

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sputum dalam jumlah
yang berlebih
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan proses penyakit
D. INTERVENSI
No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. Setelah dilakuakn tindakan keperawatan selama Manejemen jala nafas:
3x24 jam diharapkan masalah teratasi dengan 1. monitoring perubahan
kriteria hasil: status pernapasan : kepoten jalan seuara nafas setiap hari
nafas 2. pantai TTV setiap hari
Indikator IR ER 3. berikan bantuan
a. Frekuensi pernapasan 1 5 oksigenasi dengan binasal
menunjukkan nilai normal 16- kanul 3-5 liter /menit
22 x/ menit 4. berikan posisi semi
b. kemampuan mengeluarkan 2 5 fowler setiap klien dipsnea
secret dengan cara batuk efektif atau gelisah
c. suara nafas vesikuler 2 4 Lakukan fisioterapi dada
d. dipsnea saat istirahat 3 5 bila perlu
berukrang 6. ajarkan batuk efektif
d. dipsnea saat istirahat 3 5 7. motivasi pasien untuk
berkurag mengeluarkan secret
e. penggunaan otot bantu nafas 5 5 dengan cara batuk efektif
berkurang 8. kolaborasi pemberian
Keterangan terapi obat bronkodilatir
1. sangat berat 9. berikan terapi revulizer
2. berat ultrasonic
3. cukup
4. ringan
5. tidak ada
2. Setelah dilakuakn tindakan keperawatan 3x24 jam Peningkatan tidur
diharapkan masalah teratasi dengan kriteria hasil : 1. jelaskan petingnya tidur
Sleep: yang cukup
Indikator IR ER 2. moniitor pola tidur
1. observasi waktu tidur 2 5 pasien dan jumlah jam
2. perasaan segar setelah tidur 2 5 tidur
Keterangan 3. monitor pola tidur,
1. sangat terganggu pasien dan catat kondisi
2. banyak tergaggu fisik (misalnya: apnea saat
3. cukup terganggu tidur, sumbatan jalan
4. sedikit terganggu nafas, nyeri atau
5. tidak terganggu kerikdaknyamana dan
frekuensi buang air kecil)
atau psikologis keadaan
yang mengganggu
4. monitor status
oksigenasi
5. posisikan pasien unutk
mengurangi dyspnea

E. IMPLEMENTASI
Waktu No Implementasi Repon TTD
DX
8 juli 2017 1,2,3 Memonitor vital sign TD : 110/80 mmHg
Jam 08.10 N : 120 x/menit
RR: 32 x/menit
S : 36,1 C
SPO2 : 98%
08.15 1,2 Memberikan posisi semi Pasien nyaman
fowler dengan posisi semi
fowler
08.18 1 Memonitor suara nafas Suara nafas rankin
08.20 3 Mengkaji kelemahan pasien Pasien mengatakan
badannya lemas,
pasien hanya
berbaring di tempat
tidur
08.30 1 Mengajarkan batuk efektif Asien kooperatif
08.45 1 Memotivasi pasien unutk Pasien mengatakan
melakukan batuk efektif “Iya”
13.00 1 Mengevaluasi batuk efektif Pasien mampu
melakukan batuk
efektif
09 juli 1,2,3 Memonitor vital sign TD : 100/70 mmHg
2017 N : 112x/menit
RR: 30 x/menit
S : 36 C

08.15 1,2 Memonitor suara nafas Suara nafas rankhi


08.17 1,2 Memposisikan semi fowler Pasien mengatakan
nyaman
08.20 1 Megealuasi batuk efektif yang Pasien bisa batuk
sudah diajarkan efektif
08.30 1 Memotivasi pasien untuk Pasien
minum ait hangat menggunakan
kepalannya
08.35 2 Mengkaji waktu tidur Pasien mengatakan
semalam masih
susah tidur karena
masih batuk
08.40 3 Mengkaji, aktivitas pasien Pasien mengatakan
masih lemas
08.45 2 Menjelaskan pentingnya tidur Pasien tempat
untuk istirahat kooperatif
12.55 1 Mengajarkan nafas dalam Pasien tampak
kooperatif
13.00 1 Memberikan terapi rebulizer Pasien tampak
koperatif

F. EVALUASI
Waktu No Evaluaasi TD
Dx
10 Juli 1 S : - pasien mengatakan sudah bisa btuk efektif
2017 - Pasien mengatakan dahaknya sudah bisa
Jam 14.30 keluar
O: - Pasien tampak sudah bisa baatuk efektif
- Suara nafas ranhi
- TTV : TD : 90/60mmHg, N : 90x/menit, RR:
28x/menit S: 36,2
A: masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien batuk efektif
- Posisikan semi fowler

10 juli 2 S : - pasien mengatakan sudah bisa tidur, karena


2017 batuknya sudah berkurang
Jam 14.00 O: - pasien tampak lebih segar, sudah tidak lesu
A: masalah gangguan pola tidur teratasi sebgian
P: Lanjutkan intervensi
- Berikan posisi yang nyaman

Anda mungkin juga menyukai