Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN INFILTRAT PARU, ASITES, SUSPECT CA


OVARII DI RUANG RAJAWALI 4A

RSUP DR KARYADI SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Stase KDP

Oleh :
Martha Yunida A Veronika Yuliani TSP
Masruruoh Siti Nurkhasanah
Nur Afifatur R Wella Emanuela A
Riska Ade Feni Oktavianingtyas
Semi Mugiarti Ni’matul Fauziah

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2018
ASUHAN KEPERAWATAN

1.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan hari Sabtu tanggal 24 Maret 2018 pukul 16.00 di ruang
Rajawali 4A RSUP Dr. Kariadi Semarang secara alloanamnesa dan
autoanamnesa.
I. IdentitasPasien
Nama : Ny. R
JenisKelamin : Perempuan
Umur : 49 tahun
TTL :7 Januari 1969
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Pemalang
Dx. Medis : Infiltrat Paru, Asites, suspect ca ovarii
II. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. A
Alamat : Pemalang
Hub.dengan pasien : Suami
III. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri datang saat duduk dan hilang saat berbaring,
pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, pasien mengatakan
nyeri di area perut, pasien mengatakan skala nyeri 4, pasien mengatakan
nyeri hilang timbul.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan sudah sekitar 6 bulan batuk tidak sembuh-sembuh.
Pasien mengatakan riwayat batuk didapat dari aktivitas pasien dalam
membantu suami untuk menyemprot mangga. Kemudian oleh keluarga
diperiksa ke dokter penyakit dalam dan didiagnosa TBC, namun setelah
minum obat TBC tidak kunjung sembuh. Sebulan sebelum masuk
Rumah Sakit perut membesar nyeri dan membuat sesak napas.
Kemudian pasien periksa lagi ke RS di Pemalang didiagnosa tumor
paru. Kemudian dirujuk ke RSUP Dr. Karyadi. Di RSUP di diagnosa
tumor ovarii yang sudah menjalar ke paru.
3. Riwayat kesehatan dulu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat sakit
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada riwayat penyakit menurun
seperti hipertensi, diabetus, jantung
V. Kebiasaan sehari-hari
a. Pola Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan penyakitnya adalah penyakit yang berbahaya
tetapi dapat disembuhkan
b. Pola Nutrisi
Sebelumdi RS : Pasien mengatakan makan biasa sehari 3x, habis
1 porsi, pasien mengatakan jarang menimbang
berat badan, pasien mengatakan tidak ada
pantangan makanan apapun.
Saatdi RS : Pasien mengatakan makan hanya habis ½ porsi
karena merasa sesak, LILA 23,5 cm, hasil lab: Hb
11,5 g/dL, Ht 36,9 %, trombosit 677 103/L, GDS
126 g/dL, albumin 3,6 g/dL, mukosa bibir kering
c. Pola Aktivitas
Sebelum di RS :Pasien mengatakan aktivitas seperti biasa
sebagai ibu rumah tangga (mencuci baju,
mencuci piring, menyapu, dll)
Aspek yang dinilai 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/minum V 0= mandiri
Mandi V 1= dibantu alat
Berpakaian V 2= dibantu orang lain
Berpindah V 3=dibantu alat dan orang
Toileting V lain
BAB/BAK V 4 tergantung semuanya
Indeks Katz berdasarkan tabel diatas bernilai A yaitu aktivitas
pasien sebelum di RS dilakukan secara mandiri
Saat di RS : Pasien mengatakan tidak melakukan aktivitas
apapun, untuk makan, minum, ganti baju dibantu
oleh keluarga.
Aspek yang dinilai 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/minum V 0= mandiri
Mandi V 1= dibantu alat
Berpakaian V 2= dibantu orang lain
Berpindah V 3=dibantu alat dan orang
Toileting V lain
BAB/BAK V 4 tergantung semuanya
Indeks Katz berdasarkan tabel diatas bernilai G yaitu semua
aktivitas dibantu orang lain.
d. Pola Eliminasi
Sebelum di RS : Pasien mengatakan BAB setiap hari, tidak ada
gangguan dalam BAB dan BAK
Saat di RS : Pasien mengatakan belum BAB semenjak
masuk ke RSUP, BAK
e. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum di RS : Pasien mengatakan biasa tidur pukul 21.30-04.00
Saat di RS : Pasien mengatakan tidur tidak nyenyak
f. Pola Peran
Sebelum di RS :Pasien mengatakan jika di rumah pasien
berperan sebagai ibu rumah tangga, pasien
memahami tugas dan perannya sebagai ibu rumah
tangga
Saat di RS : Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah
seorang pasien yang harus mempertibngkan saran
dari tenaga medis demi status kesehatannya.
g. Pola Kognitif dan Persepsi
Sebelum di RS : Pasien mengatakan merasakan nyeri di area
perut dan merasakan sesak napas
Saat di RS : Pasien mengatakan merasakan nyeri di area
perut dan merasakan sesak napas
h. Pola Kebersihan Diri
Sebelumdi RS : Pasien mengatakan mandi sehari 2x
Saatdi RS : Pasien mengatakan mandi sehari 2x di bantu
keluarga
i. Pola Koping terhadap Stress
Sebelumdi RS : Pasien mengatakan jika ada masalah selalu
menceritakan kepada suaminya
Saat di RS : Pasien mengatakan jika ada masalah selalu
menceritakan kepada suaminya
j. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Sebelum di RS : pasien mengatakan belum menopause, G2P2A1
Saatdi RS : Pasien mengatakan sudah mempunyai anak, pasien
mengatakan tidak keputihan
k. Kepercayaan dan Keyakinan
Sebelumdi RS : Pasien mengatakan selalu berdoa dan sholat
Saatdi RS : Pasien mengatakan selalu berdoa dan sholat
VI. PF ( PemeriksaanFisik )
1. Keadaan umum : sakit sedang, terpasang infuw 20 tpm, terpasang O2
3lt/menit.
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV : Nadi 112x/menit, Suhu 36,70C, TD 130/90
mmHg, RR 23x/menit
4. Kepala : rambut beruban, tidak ada kelainan, rambut
rontok
5. Mata : konjungtiva anemis, tidak ada kotoran
6. Hidung : simetris, tidak ada luka
7. Telinga : telinga simetris, tidak ada luka
8. Bibir dan Mulut : mukosa bibir kering
9. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
10. Payudara : tidak ada benjolan di payudara
11. Dada
- Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada flat, tampak penggunaan otot bantu
nafas.
Palpasi : vocal fremitus tidak seimbang antara kanan-kiri
(getaran kiri lebih terasa dibanding getaran kanan)
Perkusi : redup
Auskultasi : terdengar suara ronkhi dibagian apex paru
- Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis terabadi ICS 5 mid klavikula sinistra
Perkusi : pekak di ICS 2 sternalis dextra, pekak di ICS 2
sternalis sinistra, pekak di ICS 4 mid klavikula
sinistra, pekak di ICS 5 anterior axila sinistra
Auskultasi : suara jantung S1, S2
12. Abdomen
Inspeksi : abdomen tampak cembung
Auskultasi :Bising usus 8x/menit
Palpasi : teraba keras, ada nyeri tekan di kuadran 1, 2
Perkusi : timpani di semua kuadran
13. Punggung : tidak ada cedera punggung
14. Genetelia dan Anus : bersih, tidak ada keputihan
15. Extremitas
Atas : terpasang infus di tangan kiri, capillary refill 2 detik, tidak
sianosis
Bawah : tidak ada luka, capillary refill 2 detik, tidak sianosis
16. Kulit: turgor kulit elastis

VII. Pemeriksaan Penunjang


1. Laboratorium tanggal 23 Maret 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Keterangan
rujukan
Hb 11,5 g/dL 12-15 L
Ht 36,9 % 35-47
Erotrosit 5,21 106/uL 4,4-5,9
MCH 22,1 Pg 27-32 L
MCV 70,8 fL 76-96 L
MCHC 31,2 g/dL 29-36
Leukosit 17,5 103/uL 3,6-11 H
Trombosit 677 103/uL 150-400 H
RDW 22 % 11,6-14,8 H
PV 9,1 fL 4-11
GDS sewaktu 126 Mg/dL 80-160
Bilirubin total 0,60 Mg/dL 0,3-1,2
Bilirubin direk 0,32 Mg/dL 0,0-0,2
Bilirubin indirek 0,28 Mg/dL 0,2-0,8
Total protein 6,5 g/dL 6,4-8,2
abumin 3,6 g/dL 3,4-5,0
Globulin 2,9 g/dL 2,3-3,5
SGOT 43 U/L 15-34
SGPT 23 U/L 15-60
Alkali phosphatase 105 U/L 50-136
Gamma GT 50 U/L 5-55
Urem 28 Mg/dL 15-39
Kreatinin 1,00 Mg/dL 0,6-1,3
Elektrolit 136-145
Natrium 133 Mmol/L 3,5-5,1
Kalium 3,4 Mmol/L 98-107
Klorida 91 Mmol/L
Waktu prothrombin 10,1 detik 9,4-11,3
PPT Kontrol 10,9 detik
Waktu 28,3 detik 27,7-40,2
Thromboplastin
APTT Kontrol 33 detik

2. Radiologi tanggal 21 Maret 2018


USG
Kesan :
- Lesi kistik bentuk multiloculated batas tak tegas disertai bagian
padat pada regio adneksa kanan yang sebagian menempel dan sulit
dipisahkan dengan struktur bowel (ukuran ± AP 9,16 x LL 11,1 x
CC 8,59 cm)  curiga neoplasma ovarium kistik
- Lesi hipodens bentuk dan tipe irreguler batas tak tegas tepi reguler
pada segen 8 hepar (ukuran ± 1,4 x 4,6 cm) DD/massa hepar,
metastasis
- Multipel limfadenopati pada paraaorta, mesenteriu dan inguinal
kanan kiri (ukuran ± 1,13 x 1,0 cm)
- Pelebaran vena porta disertai trombus di dalamnya (sepanjang ± 5
cm, diameter 1,3 cm)
- Asites permagna
Multiple nodul pada segman 5,7-10 paru kanan kiri cenderung
gambaran nodul metastasis. Penebalan pleura kanan aspek
posteroinferior cenderung metastasis.
3. Terapi
No Obat Dosis Rute Indikasi
1. Infus RL 20 tpm parenteral Cairan dan
elektrolit
2. N-asetylsistein 200mg/8 jam Oral Obat untuk
mengencerkan
dahak
3. Ampicilin 1,5g/8 jam parenteral Pengobatan dan
sulbactan pencegahan infeksi
bakteri
4. Atrofen, birotect, Inhalasi Terapi
NacL bronkodilator
untuk
pemeliharaan
bronkospasme
5. Methylprednisolon 125 mg/24 parenteral Pengobatan
jam penyakit alergi,
peradangan pada
kulit dan saluran
pernafasan

3.2 Analisa Data


No. DATA MASALAH ETIOLOGI
(SYMPTOM) KEPERAWATAN
1 DS : Pasien Nyeri Akut Agen cedera
19/3/2018 mengatakan nyeri biologis
Pkl18.00 datang saat duduk
dan hilang saat
berbaring, pasien
mengatakan nyeri
seperti ditusuk-
tusuk, pasien
mengatakan nyeri di
area perut, pasien
mengatakan skala
nyeri 4, pasien
mengatakan nyeri
hilang timbul.
DO : pasien tampak
kesakitan, Nadi
112x/menit, Suhu
36,70C, TD 130/90
mmHg.
2 DS: Pasien Ketidaksimbangan Faktor biologis
19/3/2018 mengatakan makan Nutrisi : Kurang dari (kanker)
Pkl18.00 hanya habis ½ porsi kebutuhan tubuh
karena merasa
sesak, pasien
mengatakan rambut
rontok.
DO : Bising usus
8x/menit, LILA 23,5
cm
3 DS : Pasien Ketidakefektifan Pola Hiperventilasi,
19/3/2018 mengatakan sudah Napas posisi tubuh yang
Pkl18.00 sekitar 6 bulan menghambat
batuk tidak sembuh- ekspansi paru.
sembuh. Pasien
mengeluh sesak
nafas.
DO : RR 23x/menit.
Pasien terpasang O2
nasal kanul
3lt/menit, vocal
fremitus tidak
seimbang antara
kanan-kiri, terdapat
penggunaan otot
bantu nafas,
capillary refill 2
detik, tidak sianosis,
hasil pemeriksaan
radiologi didapat
kan kesan : Multiple
nodul pada segman
5,7-10 paru kanan
kiri cenderung
gambaran nodul
metastasis.
Penebalan pleura
kanan aspek
posteroinferior
cenderung
metastasis

3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologi ditandai dengan
pasien mengatakan nyeri datang saat duduk dan hilang saat berbaring,
pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, pasien mengatakan nyeri
di area perut, pasien mengatakan skala nyeri 4, pasien mengatakan nyeri
hilang timbul, pasien tampak kesakitan, Nadi 112x/menit, Suhu 36,70C,
TD 130/90 mmHg.
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan faktor biologis ditandai dengan pasien mengatakan makan hanya
habis ½ porsi karena merasa sesak, pasien mengatakan rambut rontok,
bisingusus 8x/menit, pasien menderita kanker servix, mukosa bibir
kering.
3. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan hiperventilasi, posisi
tubuh yang menghambat ekspansi paru ditandai dengan pasien
mengatakan sudah sekitar 6 bulan batuk tidak sembuh-sembuh. Pasien
mengeluh sesak nafas. RR 23x/menit. Pasien terpasang O2 nasal kanul
3lt/menit, vocal fremitus tidak seimbang antara kanan-kiri, terdapat
penggunaan otot bantu nafas, capillary refill 2 detik, tidak sianosis, hasil
pemeriksaan radiologi didapat kan kesan : Multiple nodul pada segman
5,7-10 paru kanan kiri cenderung gambaran nodul metastasis. Penebalan
pleura kanan aspek posteroinferior cenderung metastasis

3.4 PRIORITAS DIAGNOSA


1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi, posisi
tubuh yang menghambat ekspansi paru.
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera biologis
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan faktor biologis.

3.5 RENCANA KEPERAWATAN


No Tanggal NOC NIC Tanda
DX & Waktu Tangan
1 Sabtu, Ketidak efektifan NIC 1 : Monitor
24/3/2018 pola napas dapat pernafasan (3350)
16.30 teratasi setelah 1. Monitor kecepatan,
dilakukan tindakan irama, kedalaman
keperawatan selama dan kesulitan
5x24 jam dengan bernafas
kriteria hasil : 2. Catat pergerakan
NOC 1 : Status dada, penggunaan
pernafasan (0415) otot bantu nafas,
a) Frekuensi dan retraksi pada
pernafasan 16- otot subclavicula
20 x/menit dan interkosta
b) Irama 3. Monitor suara nafas
pernafasan tambahan
reguler 4. Monitor pola nafas
c) Batuk 5. Monitor saturasi
berkurang oksigen
d) Penggunaan 6. Monitor keluhan
otot bantu nafas sesak nafas pasien
minimal 7. Monitor hasi foto
e) Sesak nafas thorax
berkurang 8. Berikan bantuan
NOC 2 : Status terapi nafas jika
sirkulasi (0401) diperlukan
a) Saturasi oksigen (misalnya
95-100% nebulizer)
b) Capillary refill NIC 2 : Terapi Oksigen
< 2 detik (3320)
1. Pertahankan
kepatenan jalan nafas
2. Berikan oksigen
tambahan seperti
yang diperintahkan

2 Nyeri dapat NIC 1 : Manajemen


berkurang setelah Nyeri (1400)
dilakukan tindakan 1. Observasi adanya
keperawatan selama petunjuk non verbal
5x24 jam dengan mengenai
kriteria hasil : ketidaknyamanan
NOC 1 : Tingkat 2. Lakukan pengkajian
Nyeri (2012) nyeri komprehensif
a) Nyeri berkurang 3. Ajarkan prinsip-
(skala 1-3) prinsip manajemen
b) Pasien tidak nyeri
tampak (distraksi,relaksasi)
kesakitan 4. Berikan individu
NOC 2 : Tanda- penurun nyeri yang
tanda vital (0802) optimal dengan
a) Tekanan darah peresepan analgesik
normal (110- 5. Berikan posisi
120/80-90 nyaman
mmHg) NIC 2 : Monitor Tanda
b) Nadi 60-100 tanda vital (6680)
x/menit 1. Monitor tekanan
c) Irama nadi darah, nadi, suhu
teratur dengan tepat
d) Suhu 36,5- 2. Monitor irama dan
37,50C kekuatan nadi
3 Ketidakseimbangan NIC 1 : Manajemen
nutrisi : kuran dari gangguan makan (1030)
kebutuhan tubuh 1. Timbang berat badan
dapat teratasi setelah klien secara rutin
dilakukan tindakan 2. Monitor lingkar
keperawatan selama lengan
5x24 jam dengan 3. Monitor intake atau
kriteria hasil : asupan makanan dan
NOC 1 : Nafsu cairan secara tepat
makan (1014) 4. Dorong klien untuk
a) Nafsu makan mendiskusikan
pasien makanan yang
bertambah disukai dengan ahli
b) Porsi makan gizi
pasien kembali 5. Anjurkan pasien
seperti semula untuk makan sedikit
c) Asupan nutrisi tapi sering
adekuat NIC 2: Monitor Nutrisi
(1160)
1. Monitor turgor kulit
dan mobilitas
2. Lakukan pemeriksaan
laboratorium dan
monitor hasilnya
3. Monitor adanya mual
muntah

3.6 IMPLEMENTASI
No Tanggal Implementasi Tanda
Dx & Waktu tangan
3 Minggu, Memonitor mual dan muntah
26/3/2018 R.Subj : pasien mengatakan tidak mual dan tidak
07.30 muntah.
R.Obj : -

1 07.30 Memberikan posisi nyaman


R.Subj : pasien mengatakan lebih nyaman
dengan posisi berbaring.
R.Obj : pasien tampak nyaman

2 10.00 Memonitor TTV


R.Subj : pasien mengeluh sesak nafas, perut
kencang
R.Obj : TD 130/80 mmHg, N 102 x/menit, S
36,70C
1 10.00 Memonitor status pernafasan pasien
R.Subj : pasien mengatakan sesak nafas
R.Obj : irama nafas teratur, cepat, dan dangkal.
RR 22 x/menit, pasien terpasang O2 binasal 3
lt/menit.

3 10.00 Memonitor asupan makan dan minum pasien


R.Subj : pasien mengatakan tiap kali makan
hanya menghabiskan ½ porsi.
R.Obj : pasien tampak lemas

2 10.00 Memonitor nyeri


R.Subj : pasien masih mengeluh nyeri,
bertambah jika duduk, berkurang jika berbaring,
nyeri di perut bagian atas, seperti ditusuk, skala
nyeri 4, nyeri terus menerus.
R.Obj : pasien tampak kesakitan

3.7 EVALUASI
No Tanggal Evaluasi Tanda
& Waktu Tangan
1. Minggu, S : pasien mengeluh sesak nafas, pasien
25/3/2018 mengeluh nyeri, bertambah jika duduk,
13.30 berkurang jika berbaring, nyeri di perut bagian
atas, nyeri seperti ditusuk, skala nyeri 4, nyeri
datang terus menerus, pasien mengatakan makan
hanya habis ½ porsi
O : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering,
capillary refill 2 detik, terpasang O2 binasal 3
lt/menit, TD 130/80 mmHg, Nadi 102 x/menit,
RR 22 x/menit, S 36,70C
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Implementasi
No Tanggal Implementasi Tanda
Dx & Waktu Tangan
3 Senin, Memonitor mual dan muntah
26/3/2018 R.Subj : pasien mengatakan tidak mual dan tidak
14.30 muntah.
R.Obj : -

2 17.00 Memonitor TTV


R.Subj : pasien mengeluh sesak nafas, perut
kencang
R.Obj : TD 130/80 mmHg, N 102 x/menit, S
36,70C

1 17.00 Memonitor status pernafasan pasien


R.Subj : pasien mengatakan sesak nafas
R.Obj : irama nafas teratur, cepat, dan dangkal.
RR 22 x/menit, pasien terpasang O2 binasal 3
lt/menit.

3 18.00 Memonitor asupan makan dan minum pasien


R.Subj : pasien mengatakan makan 1x, hanya
habis ½ porsi, pasien mengeluh sesak bila makan
terlalu banyak.
R.Obj : pasien tampak lemas

2 19.30 Memonitor nyeri


R.Subj : pasien masih mengeluh nyeri,
bertambah jika duduk, berkurang jika berbaring,
nyeri di perut bagian atas, seperti ditusuk, skala
nyeri 4, nyeri terus menerus.
R.Obj : pasien tampak kesakitan

2 19:35 Mengajarkan tehnik distraksi


R.Subj : pasien mengatakan nyeri berkurang
tetapi hanya sementara
R.Obj : Pasien tampak nyaman
EVALUASI
No Tanggal Evaluasi Tanda
& Waktu Tangan
1. MINGGU, S : pasien mengeluh sesak nafas, pasien
25/3/2018 mengeluh nyeri, bertambah jika duduk,
21.00 berkurang jika berbaring, nyeri di perut bagian
atas, nyeri seperti ditusuk, skala nyeri 4, nyeri
datang terus menerus, pasien mengatakan makan
hanya habis ½ porsi

O : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering,


capillary refill 2 detik, terpasang O2 binasal 3
lt/menit, TD 140/80 mmHg, Nadi 102 x/menit,
RR 22 x/menit, S 36,70C

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

IMPLEMENTASI
No Tanggal Implementasi Tanda
Dx & Waktu tangan
1 Selasa, Mengantar pasien untuk melakukan pungsi plura
27/3/2018 R Sunj: pasien meneluh sesak napas
08.00 R Obj: hasil USG: akumulasi cairan paru-paru
kanan lebih banyak dibanding paru-paru kiri,
paru-paru kiri akumulasi cairan ada di apex

1 09.00 Mengantar pasien untuk melakukan pungsi asites


R.Subj : pasien mengatakan sesak napas
berkurang, pasien mengatakan perut sudah tidak
begitu kencang
R.Obj : cairan yang dikeluarkan sebanyak 4L

2 10.00 Memonitor TTV


R.Subj : pasien mengeluh sesak nafas, perut
kencang
R.Obj : TD 120/80 mmHg, N 92 x/menit, S
36,70C, RR 21x/menit

1 10.00 Memonitor status pernafasan pasien


R.Subj : pasien mengatakan sesak nafas
R.Obj : irama nafas teratur, cepat, dan dangkal.
RR 22 x/menit, pasien terpasang O2 binasal 3
lt/menit.
3 10.00 Memonitor asupan makan dan minum pasien
R.Subj : pasien mengatakan tiap kali makan
hanya menghabiskan ½ porsi.
R.Obj : pasien tampak lemas

2 10.00 Memonitor nyeri


R.Subj : pasien masih mengeluh nyeri,
bertambah jika duduk, berkurang jika berbaring,
nyeri di perut bagian atas, seperti ditusuk, skala
nyeri 4, nyeri terus menerus.
R.Obj : pasien tampak kesakitan
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi, posisi


tubuh yang menghambat ekspansi paru.
Oksigenasi adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel
tubuh.
Ketidakefektifan Pola Napas yang dialami oleh Ny. R berhubungan
dengan hiperventilasi, posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru ditandai
dengan pasien mengatakan sudah sekitar 6 bulan batuk tidak sembuh-
sembuh. Pasien mengeluh sesak nafas.RR 23x/menit. Pasien terpasang O2
nasal kanul 3lt/menit, vocal fremitus tidak seimbang antara kanan-kiri,
terdapat penggunaan otot bantu nafas, capillary refill 2 detik, tidak sianosis,
hasil pemeriksaan radiologi didapat kan kesan : Multiple nodul pada segman
5,7-10 paru kanan kiri cenderung gambaran nodul metastasis. Penebalan
pleura kanan aspek posteroinferior cenderung metastasis. Diberikan tindakan
keperawatan Terapi Oksigen dengan mempertahankan kepatenan jalan nafas
memberikan oksigen tambahan ssuai kebutuhan

B. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.


Nyeri adalah Pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan yang mengenai tubuh individu akibat yang tidak jaringan
yang actual/potensial dalam merespon terhadap rangsangan. Nyeri adalah
keadaan Individu yang mengalami rensansi yang menyenangkan dalam
merespon terhadap rangkaian yang berbahaya. Jika nyeri tidak diatasi
dengan segara akan menimbulkan komplikais yang fatal antar lain seperti
Edema Pulmonal, Kejang , Masalah Mobilisasi, Hipertensi, Hipertermi,
Gangguan pola istirahat dan tidur.
Nyeri yang dialami oleh Ny.R termasuk Nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera biologis ditandai dengan pasien mengatakan nyeri datang saat
duduk dan hilang saat berbaring, pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
tusuk, pasien mengatakan nyeri di area perut, pasien mengatakan skala nyeri
4, pasien mengatakan nyeri hilang timbul, pasien tampak kesakitan, Nadi
112x/menit, Suhu 36,70C, TD 130/90 mmHg.
Tindakan yang dilakukan perawat pada saat mengetahui kondisi Ny.R
mengalami nyero antara lain dalah Manajemen Nyeri.

C. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan faktor biologis.

Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi zat tubuh.
Secara umum gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan
kelebihan nutrisi, obesitas, mal nutrisi, DM, hipertensi, jantung koroner,
kanker dan anoreksia nervousa.
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada Ny.R yang berhubungan
dengan faktor biologis. Adapun tindakan yang dilakukan adalah Memonitor
TTV tiap 4 jam, mengkaji pola makan dan minum, Memonitor intake dan
output. Kendala yang dihadapi dalam melakukan tindakan di atas adalah
pertanda kita tidak dapat Memonitor TTV setiap 4 jam karena padatnya
aktivitas perawat dan waktu jaga, untuk itu perlu direncanakan agar perawat
yang jaga berikutnya melanjutkan intervensi Memonitor TTV tiap 4 jam.
Kedua kita tidak dapat Memonitor apakah nutrisi yang harus diberikan ke
pasien benar-benar dapat diberikan apa tidak karena kita tidak dapat
Memonitor langsung.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi, posisi
tubuh yang menghambat ekspansi paru. Diberikan tindakan
keperawatan Terapi Oksigen dengan mempertahankan kepatenan jalan
nafas, memberikan oksigen tambahan ssuai kebutuhan
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera biologis. Tindakan yang
dilakukan perawat pada saat mengetahui kondisi Ny.R mengalami nyero
antara lain dalah Manajemen Nyeri antara lain adalah Observasi adanya
petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanan, Lakukan pengkajian
nyeri komprehensif, Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
(distraksi,relaksasi), Berikan individu penurun nyeri yang optimal
dengan peresepan analgesik, Berikan posisi nyaman.
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan faktor biologis. Adapun tindakan yang dilakukan adalah
Memonitor TTV tiap 4 jam, mengkaji pola makan dan minum,
Memonitor intake dan output, Monitor turgor kulit dan mobilitas,
Lakukan pemeriksaan laboratorium dan monitor hasilnya, Monitor
adanya mual muntah.

Anda mungkin juga menyukai