No.register : 18022491
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny “S”
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status marietal : belum menikah
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan : SMA
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : Desa Kalibaru Manis, Banyuwangi, Jawa Timur
Kiriman dari :-
Cara Masuk : IGD RSUP Sanglah Denpasar Bali
Diagnosa Medis :TB Paru, Suspek infeksi HIV st.iv, anemia berat, syok
hipovolemik.
Keluhan Utama : Batuk berdarah
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny “K”
Umur :21 tahun
Jenis kelamin :perempuan
Agama :Hindu
Pekerjaan :Ibu rumah tangga
Pendidikan :SMA
Bahasa yang di gunakan :Indonesia
Alamat :Jl.Tukad Balian Gang Taman Sari N0.81G
Hubungan dengan pasien :saudara perempuan
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1) Keluhan utama
Pasien mengeluh batuk berdarah
2) Keluhan saat dikaji
Pasien mengeluh sesak dan batuk berdahak, pusing, demam, dan berkeringat
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 23 September 2018 pukul 22.34 pasien masuk ke IGD RSUP
Sanglah Denpasar Bali dengan keluhan batuk berdarag sejak tanggal 17
September 2018 dengan volume darah sekitar kurang lebih 50 cc. Pasien juga
mengalami sesak napas sejak tanggal 17 September 2018 namun membaik jika
beristirahat. Setelah dilakukan pemeriksaan di IGD, pasien kemudian di
pindahkan ke ruang Nusa Indah pada tanggal 24 September 2018 untuk perawatan
lebih lanjut.
4) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan riwayat batuk lama karena kontak dengan penderita TB di
tempat kerja
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram :
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: Meninggal
: pasien
: garis keturunan
: garis pernikahan
: garis tinggal serumah
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit yang sama dan
tidak ada riwayat penyakit keturunan
6) Keadaan Kesehatan Lingkungan
Pasien mengatakan selalu menutup jendela sehingga cahaya matahari tidak masuk
ke dalam kos
7) Riwayat Kesehatan Lainnya
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi dan tidak menggunakan alat bantu
D. RIWAYAT BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
a. Pola respirasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mengalami sesak napas
Saat sakit :pasien mengatakan mengalami sesak napas dan menggunakan alat
bantu pernafasan yaitu nasal kanul 3 lpm
b. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Sebelum sakit : pasien mengatakan merokok 1 bungkus bisa habis dalam 2 hari dan
sering minum bir
Saat sakit : pasien mengatakan sudah berhenti merokok dan minum bir sejak satu
bulan yang lalu, pasien juga mengatakan kadang-kadang menutup
mulut saat batuk dengan telapak tangan dan tidak pernah mencuci
tangan setelah batuk. Keluarga pasien juga terlihat tidak pernah
mencuci tangan sebelum dan sesudah berkunjung dan keluarga
pasien juga terlihat tidak menggunakan masker dengan benar
c. Pola nutrisi
Sebelum sakit :pasien mengatakan makan 3x sehari dan menghabiskan 1 porsi orang
dewasa fan minum 5-8 gelas per hari sekitar 1800 cc/hari
Saat saki : pasien mengatakan makan 3x sehari dan menghabiskan 3-4 sdm
makanan yang di berikan dari Rumah Sakit dan minum 4-6 gelas per
hari sekitar 1000 cc/hari.
d. Pola eliminasi
Sebelum sakit:pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek
berwarna kuning dan bau khas feses dan BAK 5-6x sehari berwarna
kuning jernih dengan bau khas urine
Saat sakit: pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek
berwarna kuning dan bau khas feses dan BAK 5-6x sehari berwarna
kuning jernih dengan bau khas urine
e. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan hanya tidur 8 jam/hari
Saat sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah saat tidur, pasien tdur selama 8
jam dan tidur siang selama kurang lebih 1-2 jam.
f. Pola personal hygiene
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 2x sehari menggunakan sabun
Saat sakit : pasien mengatakan hanya mengusap wajahnya dengan air dan dibantu
oleh kakaknya. Pasien terlihat tidak pernah mencuci tangan setelah
batuk
g. Pola aktivitas
Sebelum sakit:pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas sendirian tanpa
bantuan orang lain
Saat sakit : pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri
seperti berpakaian, berjalan hanya dibantu kakaknya.
h. Pola kognitif
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada ke-5 panca inderanya
Saat sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada ke-5 panca inderanya
i. Pola sosial
Sebelum sakit : pasien mengatakan jarang elakukan komunikasi dengan orang-orang
di lingkungan kosnya
Saat sakit : pasien mengatakan hanya bisa berkomunikasi dengan kakaknya
j. Pola spiritual
Sebelum sakit : pasien mengatakan selalu shalat 5 waktu
Saat sakit : pasien mengatakan tidak pernah shalat selama di rumah sakit
k. Pola konsep diri
Sebelum sakit :pasien mengatakan selalu percaya diri saat berinteraksi dengan orang
lain
Saat sakit : pasien mengatakan tidak malu akibat penyakit yang di alaminya
3) Antropometri
TB : 160 cm
BB : 60 kg
4) pemeriksaan fisik
- Mata:
inspeksi : konjungtiva anemis, tidak ada lesi, refleks pupil +/+, reflek cahaya +/+
palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Hidung :
Inspeksi : tidak terdapat lesi, tidak ada odem, terpasang nasal kanul 3 lpm
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir kering, bibir pecah-pecah
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Telinga :
Inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat lesi, telinga tampak bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Rambut :
Inspeksi : rambut warna hitam kecoklatan, rambut panjang lurus, tidak ada
ketombe dan kutu.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
- Leher :
Inspeksi : tidak ada pembesaran vena jugularis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe
- Dada :
Inspeksi : tidak ada tarikan dinding dada, bentuk dada simetris, tidak ada lesi,
tidak ada odem
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : terdapat suara nafas tambahan (ronchi) di paru bagian ICS 3
- Genitalia :
Inspeksi : terpasang kateter
- Ekstermitas :
a. ekstremitas atas :
inspeksi : terpasang infus RL 20 tpm di tangan bagian kiri
palpasi : akral pasien dingin, CRT kembali dalam 3 detik
b. ekstremitas bawah :
inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada odem, kaki tampak bersih
Laboratorium :
- Pemeriksaan Darah
nama : Ny”S”
no. RM : 18022491
tanggal : 26 September 2018
Hasil :
- Rontgen
Hasil :
Terapi Obat :
A. ANALISA DATA
produksi sekret
berlebihan
sekret sukar di
keluarkan
Penurunan jaringan
efektif paru
Ateletaksis
Kerusakan membran
alveolar kapiler
merusak pleura
Penurunan suplai O2
Gangguan perfusi
jaringan
proses peradangan
panas
hipertermi
Penumpukan eksudat
dalam alveoli
Produksi sekret
berlebih
Dibatukkan /bersin
Resiko penyebaran
infeksi
B. RUMUSAN DIAGNOSA
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret sukar dikeluarkan
di tandai dengan pasien mengeluh sesak, terdengar suara nafas tambahan(ronchi),
, TD: 90/80mmHg, N:102x/menit, RR:30x/menit, S: 39˚C
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai O2 ditandai
dengan pasien mengeluh pusing, konjungtiva anemis, pasien terlihat pucat, CRT
kembali dalam 3 detik, HB= 7,03, , TD: 90/80mmHg, N:102x/menit,
RR:30x/menit, S: 39˚C
3. Hipertermi berhubungan dengan proses peradangan ditandai dengan pasien
mengeluh demam dan banyak berkeringat, pasien terlihat pucat TD: 90/80mmHg,
N:102x/menit, RR:30x/menit, S: 39˚C
4. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan udara tercemar M. Tuberculosis
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Diagnosa NOC NIC RASIONAL
o
1 Ketidakefektifan Setalah dilakukan tindakan - 1. Kaji tanda tanda vital 1.Untuk
bersihan jalan nafas keperawatan 3x24 diharapkan mengetahui
berhubungan dengan bersihan jalan nafas pasien efektif keadaan umum
sekret sukar dikeluarkan dengan kriteria hasil : pasien.
-pasien tidak sesak 22. kaji suara nafas 2.Mencegah
-tidak ada suara nafas tambahan tambahan terjadinya sesak
-RR dalam batas normal(16- 3 nafas.
20x/menit) 3.3. ubah posisi pasien ke 3.Untuk
- SPO2 >95% posisi semifowler mengontrol
pernapasan
4.Untuk
4.4. ajarkan teknik batuk mengeluarkan
efektif dahak pada saluran
pernafasan
55. beri pasien minum air 5. untuk
hangat mrngeluarkan
dahak pada saluran
pernafasan
66. kolaborasi dalam 6. untuk
pemberian nebulizer memperlancar jalan
nafas
77. kolaborasi dalam 7. membantu
pemberian O2 pasien dalam
bernafas
2 Gangguan perfusi Setelah dilakukan tindakan 1. kaji tanda-tanda vital 1.untuk mengetahui
jaringan berhubungan keperawatan selama 3x 24 jam keadaan umum
dengan penurunan suplai diharapkan perfusi jaringan pasien pasien
O2 baik dengan kriteria hasil :
-pasien tidak pucat 2. tinggikan bagian 2. untuk
- CRT kembali <2 detik kepala tempat tidur mmencegah
- HB meningkat sampai batas peningkatan
normal tekanan
intraserebral
3. pertahankan nutrisi
3. untuk
yang adekuat memfasilitasi
penyembuhan
jaringan oksigenasi
dan metabolisme
4. kolaborasi pemberian pasien
4. untuk
transfusi darah
meningkatkan
kadar HB
3 Hipertermi berhubungan Setalah dilakukan tindakan 1. kaji tanda tanda vital 1.Untuk mengetahui
dengan proses keperawatan selama 2x 24 jam keadaan umum
peradangan diharapkan suhu tubuh pasien pasien
dalam batas normal dengan 2. anjurkan pasien 2. mencegah
kriteria hasil : banyak minum air putih terjadinya dehidrasi
- Pasien tidak mengeluh 3. beri kompres hangat 3. mempercepat
demam penurunan suhu
- Suhu tubuh dalam 4. kolaborasi pemberian tubuh
batas normal obat antipiretik 4. mempercepat
penurunan suhu
tubuh
4 Risiko penyebaran Setalah dilakukan tindakan 1. Kaji TTV pasien 1. Untuk
infeksi berhubungan keperawatan 3x24 jam diharapkan mengetahui
dengan udara tercemar penyebaran infeksi tidak terjadi keadaan
M. Tuberculosis dengan kriteria hasil : umum
- Pasien memperlihatkan pasien.
prilaku sehat (menutup 2. Ajarkan pasien 2. Untuk
mulut saat cara berperilaku mengurangi
batuk/bersin) batuk dan bersih risiko
dan sehat. penularan
terhadap
orang lain.
3. Ajarkan pasien 3. Mencuci
dan keluarga tangan yang
pasien dalam benar
mencuci tangan dengan
dengan handscrab
- handscrub. mampu
membunuh
kuman yang
. ada
ditangan
sehingga
bisa
mengurangi
penyebaran
infeksi.
4. Anjurkan 4. Untuk
keluarga pasien meminimali
untuk selalu sir risiko
menggunakan penyebaran
masker saat infeksi
menjenguk untuk
pasien dan mengunjun
langsung g atau orang
melepasnya lain.
setelah keluar
dari ruangan
tersebut.
5. Anjurkan 5. Penyimpana
penggunaan n sputum
tissu untuk pada wadah
membuang yang
sputum dan terdesinfeks
membuangnya i dan
ke tempat penggunaan
sampah masker
infeksius. dapat
meminimali
sir
penyebaran
infeksi
melalui
droplet.
-
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Kaji TTV
- Tinggikan bagian kepala tempat
tidur
- Pertahankan nutrisi yang adekuat
- Kolaborasi pemberian transfusi
darah
III S: pasien mengatakan sudah tidak demam
lagi
O: Pasien sudah tidak teraba panas
TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 98/ menit
RR: 25 x/ menit
S : 36,8℃
SPO2 : 95%