Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “S”

DENGAN DIAGNOSA MEDIS TB PARU

DI RUANG NUSA INDAH RSUP SANGLAH DENPASAR BALI

PADA TANGGAL 27-29 SEPTEMBER 2018

Nama kelompok : kelompok 3

Ruang : Nusa Indah

No.register : 18022491

Tanggal MRS : 23 September 2018 Jam : 22.34 WITA

Tanggal pengkajian : 27 September 2018 Jam : 10.30 WITA

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny “S”
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status marietal : belum menikah
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan : SMA
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : Desa Kalibaru Manis, Banyuwangi, Jawa Timur
Kiriman dari :-
Cara Masuk : IGD RSUP Sanglah Denpasar Bali
Diagnosa Medis :TB Paru, Suspek infeksi HIV st.iv, anemia berat, syok
hipovolemik.
Keluhan Utama : Batuk berdarah
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny “K”
Umur :21 tahun
Jenis kelamin :perempuan
Agama :Hindu
Pekerjaan :Ibu rumah tangga
Pendidikan :SMA
Bahasa yang di gunakan :Indonesia
Alamat :Jl.Tukad Balian Gang Taman Sari N0.81G
Hubungan dengan pasien :saudara perempuan
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1) Keluhan utama
Pasien mengeluh batuk berdarah
2) Keluhan saat dikaji
Pasien mengeluh sesak dan batuk berdahak, pusing, demam, dan berkeringat
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 23 September 2018 pukul 22.34 pasien masuk ke IGD RSUP
Sanglah Denpasar Bali dengan keluhan batuk berdarag sejak tanggal 17
September 2018 dengan volume darah sekitar kurang lebih 50 cc. Pasien juga
mengalami sesak napas sejak tanggal 17 September 2018 namun membaik jika
beristirahat. Setelah dilakukan pemeriksaan di IGD, pasien kemudian di
pindahkan ke ruang Nusa Indah pada tanggal 24 September 2018 untuk perawatan
lebih lanjut.
4) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan riwayat batuk lama karena kontak dengan penderita TB di
tempat kerja
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram :

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: Meninggal

: pasien

: garis keturunan
: garis pernikahan
: garis tinggal serumah

Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit yang sama dan
tidak ada riwayat penyakit keturunan
6) Keadaan Kesehatan Lingkungan
Pasien mengatakan selalu menutup jendela sehingga cahaya matahari tidak masuk
ke dalam kos
7) Riwayat Kesehatan Lainnya
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi dan tidak menggunakan alat bantu

D. RIWAYAT BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
a. Pola respirasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mengalami sesak napas
Saat sakit :pasien mengatakan mengalami sesak napas dan menggunakan alat
bantu pernafasan yaitu nasal kanul 3 lpm
b. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Sebelum sakit : pasien mengatakan merokok 1 bungkus bisa habis dalam 2 hari dan
sering minum bir
Saat sakit : pasien mengatakan sudah berhenti merokok dan minum bir sejak satu
bulan yang lalu, pasien juga mengatakan kadang-kadang menutup
mulut saat batuk dengan telapak tangan dan tidak pernah mencuci
tangan setelah batuk. Keluarga pasien juga terlihat tidak pernah
mencuci tangan sebelum dan sesudah berkunjung dan keluarga
pasien juga terlihat tidak menggunakan masker dengan benar
c. Pola nutrisi
Sebelum sakit :pasien mengatakan makan 3x sehari dan menghabiskan 1 porsi orang
dewasa fan minum 5-8 gelas per hari sekitar 1800 cc/hari
Saat saki : pasien mengatakan makan 3x sehari dan menghabiskan 3-4 sdm
makanan yang di berikan dari Rumah Sakit dan minum 4-6 gelas per
hari sekitar 1000 cc/hari.
d. Pola eliminasi
Sebelum sakit:pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek
berwarna kuning dan bau khas feses dan BAK 5-6x sehari berwarna
kuning jernih dengan bau khas urine
Saat sakit: pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek
berwarna kuning dan bau khas feses dan BAK 5-6x sehari berwarna
kuning jernih dengan bau khas urine
e. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan hanya tidur 8 jam/hari
Saat sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah saat tidur, pasien tdur selama 8
jam dan tidur siang selama kurang lebih 1-2 jam.
f. Pola personal hygiene
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 2x sehari menggunakan sabun
Saat sakit : pasien mengatakan hanya mengusap wajahnya dengan air dan dibantu
oleh kakaknya. Pasien terlihat tidak pernah mencuci tangan setelah
batuk
g. Pola aktivitas
Sebelum sakit:pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas sendirian tanpa
bantuan orang lain
Saat sakit : pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri
seperti berpakaian, berjalan hanya dibantu kakaknya.
h. Pola kognitif
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada ke-5 panca inderanya
Saat sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada ke-5 panca inderanya
i. Pola sosial
Sebelum sakit : pasien mengatakan jarang elakukan komunikasi dengan orang-orang
di lingkungan kosnya
Saat sakit : pasien mengatakan hanya bisa berkomunikasi dengan kakaknya
j. Pola spiritual
Sebelum sakit : pasien mengatakan selalu shalat 5 waktu
Saat sakit : pasien mengatakan tidak pernah shalat selama di rumah sakit
k. Pola konsep diri
Sebelum sakit :pasien mengatakan selalu percaya diri saat berinteraksi dengan orang
lain
Saat sakit : pasien mengatakan tidak malu akibat penyakit yang di alaminya

E. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1) Keadaan Umum : compos mentis
GCS : E4V5M6
2) Tanda-tanda vital
Suhu : 39˚C
Nadi : 102x/menit
Tekanan darah : 90/80mmHg
Respirasi : 30x/menit

3) Antropometri

TB : 160 cm

BB : 60 kg

4) pemeriksaan fisik

- Mata:
inspeksi : konjungtiva anemis, tidak ada lesi, refleks pupil +/+, reflek cahaya +/+
palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Hidung :
Inspeksi : tidak terdapat lesi, tidak ada odem, terpasang nasal kanul 3 lpm
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir kering, bibir pecah-pecah
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Telinga :
Inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat lesi, telinga tampak bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Rambut :
Inspeksi : rambut warna hitam kecoklatan, rambut panjang lurus, tidak ada
ketombe dan kutu.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
- Leher :
Inspeksi : tidak ada pembesaran vena jugularis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe
- Dada :
Inspeksi : tidak ada tarikan dinding dada, bentuk dada simetris, tidak ada lesi,
tidak ada odem
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : terdapat suara nafas tambahan (ronchi) di paru bagian ICS 3
- Genitalia :
Inspeksi : terpasang kateter
- Ekstermitas :
a. ekstremitas atas :
inspeksi : terpasang infus RL 20 tpm di tangan bagian kiri
palpasi : akral pasien dingin, CRT kembali dalam 3 detik

b. ekstremitas bawah :

inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada odem, kaki tampak bersih

palpasi : akral dingin

F. DIAGNOSTIC TEST/PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium :

- Pemeriksaan Darah

nama : Ny”S”

no. RM : 18022491
tanggal : 26 September 2018

PARAMETER HASIL SATUAN NILAI REMAKS METODE


RUJUKAN
WBC % 7,05 103/uL 4,1-11,0 floweytometri

 NE% 62,66 % 47-80 floweytometri

 LY% 27,14 % 13-40 Floweytometri

 MO% 8,34 % 2.0-11.0 Floweytometri

 EO% 0.87 % 0.0-5.0 floweytometri

 BA% 0.98 % 0.0-2.0 floweytometri

 NE# 4.42 103/uL 2.50-7.50 floweytometri

 LY# 1.91 103/uL 1.00-4.00 floweytometri


 MO# 0.59 103/uL 0.10-1.20 floweytometri
 EO# 0.06 103/uL 0.00-0.50 floweytometri

 BA# 0.07 103/uL 0.0-0.1 floweytometri


RBC 3.16 g/Dl 4.0-5.2 rendah floweytometri
HGB 7.03 % 12.0-16.0 rendah floweytometri
MCT 21.47 fL 36.0-46.0 rendah floweytometri
MCV 67.90 Pg 80.0-100.0 rendah Floweytometri
MCH 22.22 g/dL 26.0-34.0 rendah floweytometri
MCHC 32.72 % 31-36 floweytometri
RDW 26.98 % 11.6-14.8 tinggi floweytometri
PLT 213.80 103/uL 140-440 floweytometri
MPV 8.22 fL 6.80-10.0 floweytometri

Hasil :

- Rontgen

- Foto Thorax AP(asimetris):


Cor : besar dan bentuk kesan normal
Pulmo : tampak infiltrat pada parahilar dan parararolial kiri corakan
broncovaskuler normal
Sinus pleura kanan kiri tajam
Diaphragma kanan kiri normal
Tulang-tulang: tidak tampak kelainan
Kesan :
Cor tidak tampak kelainan
Pneumonia

Hasil :

MTB detected medium

RIF resistence not detected

Terapi Obat :

No. Nama Obat Dosis Rute Fungsi


Pemberian
1 OAT FDC 1x3 Oral Untuk mengobati TBC
dan infeksi bakteri
Mycobacterium
tertentu
2 Paracetamol 500 mg Oral Untuk meredakan
demam
3 Ferrous sulfate 3x1 Oral Untuk mengobati atau
mencegah kadar zat
besi rendah dalam
darah
4 Vit.C 3x100 mg Oral Untuk mencegah dan
mengobati defisiensi
vitamin C
5 cefixime 2x100 mg Oral Untuk mengobati
berbagai infeksi oleh
bakteri
6 Nebulizer 2,5 mg inhalasi Untuk mengencerkan
ventolin dahak
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. ANALISA DATA

NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH


1 DS:-pasien mengeluh sesak droplet mengandung Ketidakefektifan
-pasien mengeluh batuk M.Tuberculosis bersihan jalan nafas
berdarah
terhirup lewat saluran
DO:-pasien terlihat pucat pernapasan
-pasien terlihat sesak
-terdengar suara napas masuk ke paru
tambahan ronchi
TTV
TD: 90/80mmHg alveoli
N:102x/menit
RR:30x/menit proses peradangan
S: 39˚C

produksi sekret
berlebihan

sekret sukar di
keluarkan

bersihan jalan napas


tidak efektif
2 DS: - pasien mengeluh pusing Droplet mengandung
DO: - konjungtiva anemis M. Tuberculosis Gangguan perfusi
- pasien terlihat pucat jaringan
- CRT kembali dalam 3
detik Terhirup lewat
- HB = 7,03 saluran pernafasan
TTV :
TD: 90/80mmHg
N:102x/menit Masuk ke paru
RR:30x/menit
S: 39˚C
Reaksi inflamasi

Penurunan jaringan
efektif paru

Ateletaksis
Kerusakan membran
alveolar kapiler
merusak pleura

Penurunan suplai O2

Gangguan perfusi
jaringan

3 DS: pasien mengeluh demam droplet mengandung Hipertermi


dan banyak berkeringat M.Tuberculosis

DO:-pasien terlihat pucat terhirup lewat saluran


TTV pernapasan
TD: 90/80mmHg
N:102x/menit masuk ke paru
RR:30x/menit
S: 39˚C alveoli

proses peradangan

panas

hipertermi

4 DS: pasien mengatakan kadang- udara tercemar Resiko penyebaran


kadang menutup mulut saat M.tuberculosis Infeksi
batuk dengan tangannya
DO:- pasien terlihat tidak pernah
mencuci tangan setelah batuk Rentan di hirup
-pasien terlihat tidak bisa Individu
melakukan etika batuk yang
benar
-keluarga pasien terlihat tidak Masuk paru
pernah mencuci tangan
sebelum dan sesudah
mengunjungi pasien Menempel di alveoli
-keluarga pasien terlihat tidak
menggunakan maskernya
dengan benar Reaksi inflamasi

Penumpukan eksudat
dalam alveoli

Produksi sekret
berlebih

Dibatukkan /bersin

Resiko penyebaran
infeksi

B. RUMUSAN DIAGNOSA

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret sukar dikeluarkan
di tandai dengan pasien mengeluh sesak, terdengar suara nafas tambahan(ronchi),
, TD: 90/80mmHg, N:102x/menit, RR:30x/menit, S: 39˚C
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai O2 ditandai
dengan pasien mengeluh pusing, konjungtiva anemis, pasien terlihat pucat, CRT
kembali dalam 3 detik, HB= 7,03, , TD: 90/80mmHg, N:102x/menit,
RR:30x/menit, S: 39˚C
3. Hipertermi berhubungan dengan proses peradangan ditandai dengan pasien
mengeluh demam dan banyak berkeringat, pasien terlihat pucat TD: 90/80mmHg,
N:102x/menit, RR:30x/menit, S: 39˚C
4. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan udara tercemar M. Tuberculosis
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Diagnosa NOC NIC RASIONAL
o
1 Ketidakefektifan Setalah dilakukan tindakan - 1. Kaji tanda tanda vital 1.Untuk
bersihan jalan nafas keperawatan 3x24 diharapkan mengetahui
berhubungan dengan bersihan jalan nafas pasien efektif keadaan umum
sekret sukar dikeluarkan dengan kriteria hasil : pasien.
-pasien tidak sesak 22. kaji suara nafas 2.Mencegah
-tidak ada suara nafas tambahan tambahan terjadinya sesak
-RR dalam batas normal(16- 3 nafas.
20x/menit) 3.3. ubah posisi pasien ke 3.Untuk
- SPO2 >95% posisi semifowler mengontrol
pernapasan
4.Untuk
4.4. ajarkan teknik batuk mengeluarkan
efektif dahak pada saluran
pernafasan
55. beri pasien minum air 5. untuk
hangat mrngeluarkan
dahak pada saluran
pernafasan
66. kolaborasi dalam 6. untuk
pemberian nebulizer memperlancar jalan
nafas
77. kolaborasi dalam 7. membantu
pemberian O2 pasien dalam
bernafas

2 Gangguan perfusi Setelah dilakukan tindakan 1. kaji tanda-tanda vital 1.untuk mengetahui
jaringan berhubungan keperawatan selama 3x 24 jam keadaan umum
dengan penurunan suplai diharapkan perfusi jaringan pasien pasien
O2 baik dengan kriteria hasil :
-pasien tidak pucat 2. tinggikan bagian 2. untuk
- CRT kembali <2 detik kepala tempat tidur mmencegah
- HB meningkat sampai batas peningkatan
normal tekanan
intraserebral
3. pertahankan nutrisi
3. untuk
yang adekuat memfasilitasi
penyembuhan
jaringan oksigenasi
dan metabolisme
4. kolaborasi pemberian pasien
4. untuk
transfusi darah
meningkatkan
kadar HB

3 Hipertermi berhubungan Setalah dilakukan tindakan 1. kaji tanda tanda vital 1.Untuk mengetahui
dengan proses keperawatan selama 2x 24 jam keadaan umum
peradangan diharapkan suhu tubuh pasien pasien
dalam batas normal dengan 2. anjurkan pasien 2. mencegah
kriteria hasil : banyak minum air putih terjadinya dehidrasi
- Pasien tidak mengeluh 3. beri kompres hangat 3. mempercepat
demam penurunan suhu
- Suhu tubuh dalam 4. kolaborasi pemberian tubuh
batas normal obat antipiretik 4. mempercepat
penurunan suhu
tubuh
4 Risiko penyebaran Setalah dilakukan tindakan 1. Kaji TTV pasien 1. Untuk
infeksi berhubungan keperawatan 3x24 jam diharapkan mengetahui
dengan udara tercemar penyebaran infeksi tidak terjadi keadaan
M. Tuberculosis dengan kriteria hasil : umum
- Pasien memperlihatkan pasien.
prilaku sehat (menutup 2. Ajarkan pasien 2. Untuk
mulut saat cara berperilaku mengurangi
batuk/bersin) batuk dan bersih risiko
dan sehat. penularan
terhadap
orang lain.
3. Ajarkan pasien 3. Mencuci
dan keluarga tangan yang
pasien dalam benar
mencuci tangan dengan
dengan handscrab
- handscrub. mampu
membunuh
kuman yang
. ada
ditangan
sehingga
bisa
mengurangi
penyebaran
infeksi.
4. Anjurkan 4. Untuk
keluarga pasien meminimali
untuk selalu sir risiko
menggunakan penyebaran
masker saat infeksi
menjenguk untuk
pasien dan mengunjun
langsung g atau orang
melepasnya lain.
setelah keluar
dari ruangan
tersebut.
5. Anjurkan 5. Penyimpana
penggunaan n sputum
tissu untuk pada wadah
membuang yang
sputum dan terdesinfeks
membuangnya i dan
ke tempat penggunaan
sampah masker
infeksius. dapat
meminimali
sir
penyebaran
infeksi
melalui
droplet.

-
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl Jam DX Implementasi Respon Hasil Paraf


Kamis, 27 I 1. Mengkaji TTV 1.TTV :
september TD : 90/80 mmHg
N : 102/ menit
RR: 30x/ menit
S : 39℃
SPO2 : 99%
2. Mengkaji suara nafas 2.Masih terdapat suara
tambahan ronki didada bagian ICS 3
3. Mengubah posisi 3.Pasien terlihat lega
pasien ke posisi ketika bernafas.
semifowler
4. Memberikan pasien 4.Pasien minum air hangat
minum air hangat dan jalan nafasnya sedikit
longgar.
5. Mengajarkan teknik 5.Pasien mengerti cara
batuk efektif melakukan teknik batuk
6. Berkolaborasi dalam efektif.
pemberian nebulizer 6.Pasien terlihat lega saat
bernafas

II 1. Mengkaji TTV 1.TTV :


TD : 90/80 mmHg
N : 102/ menit
RR: 30x/ menit
S : 39℃
SPO2 : 99%
2. Meninggikan bagian 2. pasien terlihat nyaman
kepala tempat tidur dengan posisi yang telah
diberikan
3. Mempertahankan 3. nafsu makan pasien
nutrisi yang adekuat tetap terjaga
4. Berkolaborasi dalam 4. HB =8,25 g/dL
pemberian transfusi
darah
III 1. mengkaji TTV 1. TTV :
TD : 90/80 mmHg
N : 102/ menit
RR: 30x/ menit
S : 39℃
SPO2 : 99%
2. menganjurkan 2. pasien mengerti
pasien untuk instruksi dari perawat
banyak minum air
putih.
3. memberikan 3. suhu badan pasien
kompres hangat masih terasa hangat
4. berkolaborasi 4. suhu badan pasien
dalam pemberian menurun menjadi 370 C
antipiretik
IV 1. Mengkaji TTV 1. TTV :
TD : 90/80 mmHg
N : 102/ menit
RR: 30x/ menit
S : 39℃
SPO2 : 99%
2. Mengajarkan pasien 2. Pasien memahami cara
cara berperilaku melakukan perilaku
batuk dan bersih yang batuk dan bersin yang
sehat sehat
3. Mengajarkan pasien 3.Pasien dan keluarga
dan keluarga pasien pasien bisa melakukan
dalam mencuci cara cuci tangan yang
tangan dengan bersih dengan handcrub
handscrab
4. Mengajarkan 4.Keluarga pasien
keluarga pasien untuk memahami apa yang
selalu menggunakan dianjurkan oleh
masker saat perawat.
menjenguk pasien
dan langsung
melepasnya setelah
keluar dari ruangan
tertentu.
5. Menganjurkan pasien 5.Pasien memahami apa
dalam penggunaan yang dianjurkan oleh
sputum dan perawat
membuangnya ke
dalam sampah
infeksius.
Jumat 28 I 1. Mengkaji TTV 1. TTV :
september TD : 100/70 mmHg
2018 N : 100/ menit
RR: 25 x/ menit
S : 37,8 ℃
SPO2 98%
2. Mengkaji suara nafas
2.Masih terdapat suara
tambahan
ronki didada dibagian
atas
3. Merupakan posisi 3.Pasien terlihat lega
pasien ke semi
ketika bernafas.
fowler.
4. Memberikan pasien 4.Pasien minum air hangat
minum air hangat dan jalan nafasnya
sedikit longgar.
5. Mengajarkan teknik 5.Pasien mengerti cara
batuk efektif melakukan teknik batuk
efektif.
6. Kolaborasi pemberian 6.Pasien terlihat lega saat
nebulezer bernafas

II 1. Mengkaji TTV 1.TTV :


TD : 100/70 mmHg
N : 100X/menit
RR: 25x/ menit
S : 37,8℃
SPO2 : 98%
2. Meninggikan bagian 2. pasien terlihat nyaman
kepala tempat tidur dengan posisi yang telah
diberikan
3. Mempertahankan 3. nafsu makan pasien
nutrisi yang adekuat tetap terjaga

4. Berkolaborasi dalam 4. HB =8,25 g/dL


pemberian transfusi
darah
III 1. Mengkaji TTV 1.TTV :
TD : 100/70 mmHg
N : 100/ menit
RR: 25 x/ menit
S : 37,8 ℃
SPO2 : 98%
2. Menganjurkan pasien 2.Pasien mengerti intruksi
untuk banyak minum dari perawat
air putih.
3. Memberikan kompres 3.Suhu tubuh pasien
hangat menurun dari 37,8
℃ menjadi 37 ℃

IV 1. Mengkaji TTV 1.TTV :


TD : 100/70 mmHg
N : 100/ menit
RR: 25 x/ menit
S : 37,8 ℃
SPO2 : 98%
2. Mengajarkan pasien 2. Pasien memahami cara
cara perilaku batuk melakukan perilaku
dan bersin yang sehat batuk dan bersin yang
sehat
3. Mengajarkan pasien 3.Pasien dan keluarga
dan keluarga pasien pasien bisa melakukan
dalam mencuci cara cuci tangan yang
tangan dengan bersih dengan handcrub
handscrub
4. Mengajarkan 4.Keluarga pasien
keluarga pasien untuk memahami apa yang
selalu menggunakan dianjurkan oleh perawat.
masker saat
menjenguk pasien
dan langsung melepas
setelah keluar dari
ruangan tersebut.
5. Menganjurkan pasien 5.Pasien memahami apa
dalam penggunaaan yang dianjurkan oleh
tissu untuk perawat
membuang sputum ke
dalam sampah
infeksius
Sabtu, 29 I 1. Mengkaji TTV TTV :
september 2. Mengkaji suara nafas TD : 110/90 mmHg
2018 tambahan N : 98/ menit
3. Merubah posisi RR: 25 x/ menit
pasien ke posisi semi S : 36,8℃
fowler SPO2 : 95%
4. Memberikan pasien 1. Masih terdapat
minum air hangat suara nafas
5. Mengajarkan teknik tambahan di dada
batuk efektif bagian atas pasien
6. Berkolaborasi 2. Pasien terlihat
pemberian nebulezer nyaman dengan
poisi tersebut
3. Pasien minum air
hangat dan jalan
nafasnya sedikit
longgar
4. Pasien mengerti
cara melakukan
batuk efektif
5. Pasien terlihat lega
saat bernafas

II 1. Mengkaji tanda tanda 1. TTV :


vital TD : 110/90
2. Meninggikan bagian mmHg
kepala tempat tidur N : 98/ menit
3. Mempertahankan RR: 25 x/ menit
nutrisi yang adekuat S : 36,8℃
4. Berkolaborasi dalam SPO2 : 95%
pemberian transfusi 2. pasien terlihat
darah nyaman dengan
posisi yang telah
diberikan
3. nafsu makan
pasien tetap terjaga
4. HB =8,25 g/dL
III 1. Mengkaji TTV TTV :
2. Mengajarkan pasien TD : 110/90 mmHg
cara perilaku batuk N : 98/ menit
dan bersin yang sehat RR: 25 x/ menit
3. Mengajarkan pasien S : 36,8℃
dan mencuci tangan SPO2 : 98%
dengan handcrub 1. Pasien memahami
4. Mengajarkan cara melakukan
keluarga pasien perilaku batuk dan
untuk selalu bersin yang sehat
menggunakan masker 2. Pasien dan
saat menjenguk keluarga pasien
pasien dan langsung bisa melakukan
melepas setelah cara cuci tangan
keluar dari ruangan yang bersih dengan
tersebut. handcrub
5. Menganjurkan pasien 3. Keluarga pasien
dalam penggunaaan memahami apa
tissu untuk yang dianjurkan
membuang sputum ke oleh perawat.
dalam sampah 4. Pasien memahami
infeksius apa yang
dianjurkan oleh
perawat
V. EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal Dx Jam Evaluasi Paraf


Sabtu,29 1 S: Klien mengatakan sesak berkurang
september O: Klien terlihat sedikit sesak
2018 Suara ronci masih ada
TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 98/ menit
RR: 25 x/ menit
S : 36,8℃
SPO2 : 95%

A: Masalah teratasi sebagian


P: Intervensi dilanjutkan
1. Kaji TTV
2. Kaji adanya suara nafas tambahan
3. Penerapan posisi semi fowler
4. Berikan pasien minum air hangat
5. Bimbing pasien dalam melakukan
batuk efektif
6. Kolaborasi pemberian nebulezer
II S: Pasien mengeluh pusing
O : - Pasien terlihat pucat
- CRT kembali dalam 3 detik
- Hb : 8,23 g/dl

A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Kaji TTV
- Tinggikan bagian kepala tempat
tidur
- Pertahankan nutrisi yang adekuat
- Kolaborasi pemberian transfusi
darah
III S: pasien mengatakan sudah tidak demam
lagi
O: Pasien sudah tidak teraba panas
TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 98/ menit
RR: 25 x/ menit
S : 36,8℃
SPO2 : 95%

A: Masalah teratasi sebagian


P: Intervensi dilanjutkan

IV S: Pasien mengatakan bisa memperaktikan


perilaku hidup sehat ( menutup mulut saat
bersin dan batuk)
O: tidak muncul tanda –tanda infeksi
lanjutan
Tidak ada anggota keluarga yang tertular
penyakit seperti penderita
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai