Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

Kebutuhan Rasa Nyaman (Nyeri) Post Op Orif C.F. Femur Sin 1/3 Medial

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 17 Juni 2017
Jam : 09.00 WIB
Tanggal masuk RS : 16 Juni 2017
Jam :10.00 WIB
Ruang : Paviliun BC
Diagnosa medis : C.F Femur Sin 1/3 Medial
1. IDENTITAS
a. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. S
Umur : 47 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Tegal Sari, Karang Jati, Kali Jambe, Sragen
Diagnosa : C.F Femur Sin 1/3 Medial
Tanggal pengkajian : 16 Juni 2017
Waktu pengkajian. : 13.00 WIB

b. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. J
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Dagang
Alamat : Tegal Sari, Karang Jati, Kali Jambe, Sragen
Hubungan dengan pasien: Suami
2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi hari ke-1 pada paha sebelah kiri
dan hidungnya.paha kiri terasa sangat nyeri, sulit digerakkan dan badan terasa
lemas.
3. RIWAYAT PENYAKIT
a. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang pada tanggal 16 Juni 2017 mengatakan bahwa pasien


mengalami kecelakaan lalu lintas menggunakan sepada motor bertabrakan
dengan sepeda motor saat akan mendahului bus yang berhenti mendadak, posisi
terjatuh sadar pingsan +5 menit.

b. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien mengatakan bahwa belum pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya,
jika sakit hanya periksa diklinik terdekat.

c. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Anggota keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang
sama dengan pasien maupun penyakit yang bersifat menurun maupun menular
seperti hipertensi,diabetes melitus dll.

4. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


a. Persepsi
Pasien berharap tindakan keperawatan dan tindakan medis yang dilakukan di
RS dapat mempercepat proses penyembuhan pasien dan dapat melakukan
aktivitas seperti biasanya lagi.

b. Pola Istirahat Tidur


Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur dengan frekuensi 6 - 7jam/hari.
Saat Sakit : Pasien mengatakan tidur hanya sebentar tidur kurang dari 5 jam
sehari. Dengan kualitas tidur tidak nyenyak.Pada waktu tertentu kadang
terbangun karena rasa nyeri pada paha kiri.

c. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3 x sehari 1 porsi sedang, dan minum
2000 cc (8 gelas)
Selama sakit : Pasien mengatakan bahwa makan hanya 1/2 dari porsi yang
diberikan dari RS dan minum 1000 cc (4 gelas)

d. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari dalam konsistensi lunak. BAK
5-7x sehari berwarna kuning jernih
Selama sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari dalam konsistensi lunak,
dipasang pempers. BAK 3-4 x sehari , dipasang DC dengan jumlah urin 800
cc/12 jam, warna kuning kecoklatan, bau khas urine.

e. Pola aktivitas dan latihan


1. Aktivitas

Aktivitas 0 1 2 3 4
Kemampuan perawatan
diri √

Makan dan minum √


Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √

Keterangan :
0: mandiri (0%)
1: Alat bantu (25%)
2: dibantu orang lain (50%)
3: dibantu orang lain dan alat (75%)
4: tergantung total (100%)

2. Latihan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa melakukan
aktivitas sehari-hari seperti bekerja
Saat sakit : Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan
aktivitas seperti sebelum sakit.

f. Pola Spiritual
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bisa melakukan solat 5 waktu serta solat
sunah dengan normal.
Saat sakit : Pasien mengatakan semenjak dirawat sholat dilakukan dengan
posisi berbaring di atas bed karena kaki sakit untuk duduk.

g. Pola peran dan hubungan

Pasien dan keluarganya mengatakan bahwa hubungan antara pasien dan


keluarganya itu baik dan dukungan keluarga membuat pasien menjadi semangat
untuk sembuh.

h. Pola pengkajian nyeri


P :Jika digeraakan
Q : Ditusuk-tusuk
R :Paha kiri + nasal
S:6
T :Terus menerus, dan berkurang ketika kaki tidak digerakkan.

5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV = TD : 150/110 mmHg
N : 88x/menit
S : 36,50 C
RR : 22x/menit
d. Berat Badan : 62 kg
e. Tinggi Badan : 160 cm
f. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala : simetris, tidak ada nyeri tekan tidak teraba benjolan
2) Mata : simetris, konjungtiva anemis, sedikit ada kotoran
3) Hidung : di balut kassa dari atas hidung hingga bawah hidung diatas
bibir
4) Mulut : bibir kering
5) Telinga : simetris, tidak ada serumen
6) Leher : tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
7) Dada
Cor :
I : IC tak tampak
P : ictus cordic teraba dan tidak mengalami pelebaran
P : pekak
A : tidak terdengar suara tambahan
Pulmo :
I : dada simetris,nampak tarikan nafas dalam
P : fremitus raba kanan dan kiri sama
P : sonor
A : suara dasar vesikuler
8) Abdomen
I : terlihat simetris, perut datar
A : bising usus 38x/menit
P : Timpani
P : distensi abdomen
9) Genetalia : Dipasang DC, dengan jumlah 800 cc/12 jam
10) Ekstermitas
Atas : Terpasang infus RL 20 tpm 500ml pada tangan kiri, tidak
edema.
Bawah : Terdapat pen di paha kaki kiri karena fraktur femur dan terdapat
luka jahitan dalam post op nya dibalut perban dengan kondisi perban
bersih dan rapi, serta dipasang drain 250 cc.
6. Data penunjang
a. Hasil rotgen
Pre Op : Tampak Close Fraktur pada femur sin 1/3 medial.
(Tanggal pemeriksaan : 16 Juni 2017 jam 10.30 WIB)
Post Op : Tampak femur dipasang pen dan skrup , dan tampak kawat.
(Tanggal 16 Juni 2017 jam 18.30 WIB)
b. Pemeriksaan laboratorium
(Tanggal pemeriksaan : 17 Juni 2017 jam 08.30)

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Lekosit 9,6 ribu/ul 4,1 - 11,1 ribu/ul
Limfosit 1,1 ribu/ul 0,8 - 4 ribu/ul
Monosit 0,3 ribu/ul 0,12 - 1,2 ribu/ul
Eritrosit 4,2 M/ul 3,9 - 5,2 M/ul
Hemogoblin 13,2 gr/ul 12 - 16 gr/dl
Hematokrit 28,80% 35 - 47 %
Trombosit 224 ribu/ul 150 -450 ribu/ul
Albumin 38 gr/dl 37 - 52 gr/dl
GDS 140 gr/dl < 160 gr/dl

c. Terapi Obat pada tanggal 17 Juni 2017

No Nama Dosis Rute


1 Metformin 500 mg 2x1 oral
2 Cefixime 100 mg 2x1 oral
3 Meloxicam 15 mg 2x1 oral
4 Cefriaxone 1 gr per 12 jam IV
5 Ketorolac 30 mg per 12 jam IV
6 Getidine 50 mg per 12 jam IV
7 Inceline 500 mg per 12 jam IV

B. Analisa Data

No DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


DS: Pasien mengatakan nyeri pada luka Nyeri Akut Luka Post Op
post operasi hari ke-1 pada paha sebelah Orif C.F. Femur
1
kiri dan hidungnya. Skala : 6 Sin /3 Medial
dan luka post
DO : operasi reposisi
OS nasal
P:Paha kiri nyeri ketika digerakan dan
hidung nyeri ketika kepala dimiringkan.
Q:Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R:Paha sebelah kiri dan tulang hidung
(Femur Sin1/3 medial an OS nasal )
S:Skala nyeri: 6
T: Nyeri terus menerus, berhenti ketika
posisi nyaman ( terlentang) dan tidak
bergerak serta kepala yang menghadap ke
atas ( tidak miring / menoleh)Terdapat
luka post operasi hari ke-1 ORIF Femur
Sin 1/3 medial (pada paha sebelah kiri)
dan luka post operasi reposisi OS nasal
pada hiungnya.

2 DS: Pasien mengatakan hari ini hari ke-1 Risiko Luka Post Op
post operasi paha kirinya dan tulang infeksi Orif C.F. Femur
1
hidungnya. Sin /3 Medial
dan luka post
DO : operasi reposisi
1. Gangguan pada pola makan yang OS nasal
kurang (asupan nutrisi kurang
baik)
2. Ventilasi ruangan yang kurang
baik, dan jumlah AC yang tidak
sebanding dengan jumlah pasien
yang ada.
3. Keluarga pasien yang tidak
memperhatikan teknik aseptik
dengan mencuci tangan.
4. Kondisi pasien yang berest.
5. Lingkungan ruangan kamar yang
dipenuhi barang dan makanan-
makanan yang mempersempit
ruang serta telah terkontaminasi
dari luar ruang pasien.
6. Terdapat luka post operasi ORIF
Femur Sin + Post reposisi hari
ke-1 nasal yang dibalut perban.
7. Imobilitas pasien yang bedrest
yang memungkinkan kurangnya
personal higiene pada pasien.
8. Banyaknya jumlah penjenguk
disetiap kali jam besuk

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan Luka Post OP ORIF C.F. Femur Sin 1/3 Medial dan
luka post operasi reposisi OS nasal
2. Risiko infeksi Luka Post OP ORIF C.F. Femur Sin 1/3 Medial dan luka post
operasi reposisi OS nasal
D. Intervensi
No Perencanaan
Dx Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV
tindakan keperawatan 2. Kaji tingkat nyeri
selama 3x24 jam nyeri pasien dengan
akut dapat berkurang , PQRST
Dengan kriteria hasil : 3. Berikan injeksi obat
1) TTV dalam batas program terapi
normal Dewasa (ceftriaxon,
tua (130-150/80- ketorolac, dan
90mmHg) getidine)
2) Nyeri berkurang 4. Ajarkan teknik napas
3) Ekpresi wajah dalam
tenang 5. Anjurkan pasien
4) Pasien dapat untuk melakukan
beraktivitas nafas dalam.
secara normal 6. Atur posisi nyaman
pasien
7. Latih pasien dengan
teknik relaksasi

2 Setelah dilakukan 1. Kaji faktor yang


tindakan keperawatan dapat meningkatkan
selama 3x24 jam, kerentanan terhadap
diharapkan infeksi
2. Lakukan medikasi
luka jahitan Post
Operasi dan lepas
drain darah kotor
3. Ajarkan kepada
pasien untuk mencuci
tangan yang benar
4. Berikan terapi
antibiotik

E. Implementasi

Tanggal, No. Implementasi Respon Paraf


Jam Dx

17-06-
2017

09.40 1 Memonitor TTV DS : Pasien mengatakan


“ya”

DO :
TTV :
TD: 140/90 mmHg
N : 80x/menit
RR: 22x/menit
S : 360C

09.45 1 Mengkaji tingkat DS : Pasien mengatakan


nyeri pasien dengan nyeri pada pangkal paha
PQRST kirinya.

DO :
Pengkajian nyeri :
P: Nyeri saat digerakkan.
Q: Nyeri seperti ditusuk-
tusuk.
R: Pangkal paha sebelah
kiri (Interthrochanter)
S: Skala nyeri 6
T: Nyeri terus menerus
dan berhenti jika posisi
terlentang dan tidak
bergerak.

10.00 1 Menginjeksi obat DS : Pasien mengatakan


program terapi “bersedia”
(ceftriaxon,
ketorolac, dan DO : - Pasien tampak
getidin) menahan sakit
- Obat dimasukkan
melalui selang infus

11.00 1 Mengajarkan teknik DS : Pasien mengatakan


napas dalam “mau”

DO : Pasien tampak
memperhatikan dan
mengerti yang diajarkan

12.30 1 Mengobservasi TTV DS : Pasien mengatakan


“ya”

DO :
TTV :
TD: 120/70 mmHg
N : 80x/menit
RR: 22x/menit
S : 360C

13.00 1 Mempertahankan DS : Pasien mengatakan


imobilisasi pada kaki “ya”
kanan dan mengatur
posisi terlentang DO : Pasien terlihat rileks
dengan pinggul dan nyaman
hingga paha diganjal
bantal

15.00 1 Menganjurkan
pasien untuk DS : Pasien mengatakan
melakukan nafas lebih rileks setelah
dalam. melakukan nafas dalam

DO : Pasien terlihat nyaman


dan rileks

19.00 1 Mengobservasi skala DS : Pasien mengatakan


nyeri nyeri pada pangkal paha
kirinya.

DO :
Pengkajian nyeri :
P: Paha kiri Nyeri saat
digerakkan.
Q: Nyeri seperti ditusuk-
tusuk.
R: Paha sebelah kirinya
(Femur Sin 1/3 Medial)
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri terus menerus
dan berhenti jika posisi
terlentang dan tidak
bergerak.

20.00 1 Mengobservasi TTV


DS : Pasien mengatakan
“ya”

DO :
TTV :
TD: 130/80 mmHg
N : 80x/menit
RR: 21x/menit
S : 360C

22.00 1 Menginjeksi obat


program terapi DS : Pasien mengatakan
(ceftriaxon, “bersedia”
ketorolac, dan
ranitidine) DO : - Pasien tampak santai
- Obat dimasukkan
melalui selang infus

22.15 1 Mengatur posisi


nyaman pasien untuk DS : Pasien mengatakan
tidur dengan posisi “ya”
telentang dan paha
kiri diganjal bantal DO : Pasien terlihat nyaman
dan segera tidur

18-06- 1 Mengobservasi TTV DS : Pasien mengatakan


2017 “ya”

08.30 DO :
TTV :
TD: 132/78 mmHg
N : 80x/menit
RR: 21x/menit
S : 380C

09.00 2 Memberikan injeksi DS : Pasien mengatakan


parasetamol 1gr/6 badanya demam dan pusing
jam.
DO : Pasien terlihat
menggigil.

09.30 2 Melakukan medikasi DS : Pasien mengatakan


luka jahitan Post “ya”
Operasi dan melepas
drain darah kotor. DO : Luka jahitan post
operasi kira-kira sepanjang
10 cm dengan jahitan
dalam, Drain berisi darah
sebanyak 50cc
10.00 2 Berikan injeksi DS : Pasien mengatakan
antibiotik “bersedia”
(Ceftriaxone 1 gr/12
jam, analgesik DO : - Pasien tampak santai
(ketorolax 30 mg/12 - Obat dimasukkan
jam), injeksi melalui melalui selang infus
IV sesuai program
terapi,

12.00 1 Memberikan edukasi DS : Keluarga dan pasien


mengenai bersedia
pentingnya cuci
tangan sebelum DO : Keluarga terlihat
melakukan kontak paham dan mempraktekan 6
fisik dengan pasien langkah cuci tangan
dan mengajarkan 6
langkah cuci tangan
yang benar, kepada
pasien dan keluarga.

12.30 1 Mengobservasi TTV DS : Pasien mengatakan


“ya”

DO :
TTV :
TD: 130/80 mmHg
N : 80x/menit
RR: 21x/menit
S : 360C

13.30 1 Mengobservasi skala DS : Pasien mengatakan


nyeri nyeri pada paha kirinya
berkurang.

DO :
Pengkajian nyeri :
P: Nyeri saat digerakkan.
Q: Nyeri senut-senut
R:Paha sebelah kiri
(Femur Sin 1/3 Medial)
S: Skala nyeri 4
T: Nyeri hilang timbul
15.00 1 Melatih teknik DS : Pasien mengatakan
relaksasi, serta “ya”
mengatur posisi
miring ke kiri untuk DO : Pasien terlihat rileks
mencegah dicubitus dan nyaman
dan mengganjal
punggung serta
sampai pinggul dan
paha dengan bantal
dan selimut
(melakukan ROM
berkolaborasi
dengan fisiotherapi)

20.00 1,2 Mengobservasi TTV DS : Pasien mengatakan


“ya”

DO :
TTV :
TD: 140/80 mmHg
N : 80x/menit
RR: 21x/menit
S : 360C

22.00 1 Menginjeksi obat DS : Pasien mengatakan


program terapi “bersedia”
(ceftriaxon,
ketorolac, dan DO : - Pasien tampak santai
ranitidine) - Obat dimasukkan
melalui selang infus

19-06- 1 Mengobservasi TTV DS : Pasien mengatakan


2017 “ya”

08.30 DO :
TTV :
TD: 132/80mmHg
N : 88x/menit
RR: 20x/menit
S : 360C

09.00 1 Mengkaji ulang DS : Pasien mengatakan


skala nyeri nyeri pada paha kirinya
berkurang.
DO :
Pengkajian nyeri :
P: Nyeri saat digerakkan.
Q: Nyeri senut-senut
R: Paha sebelah kanan
(Femur Sin 1/3 Medial)
S: Skala nyeri 3
T: Nyeri hilang timbul

10.00 1 Menginjeksi obat DS : Pasien mengatakan


program terapi “bersedia”
(ceftriaxon,
ketorolac, dan DO : - Pasien tampak santai
ranitidine) - Obat dimasukkan
melalui selang infus

1. Evaluasi

Tanggal/W Dx Evaluasi Paraf


aktu
19-06-2017 1 S :Pasien mengatakan nyeri berkurang dari nyeri hari
13.00 pertama

O:
1. P: Nyeri sudah berkurang dan kadang terasa saat
digerakkan
Q: Nyeri terasa cenut-cenut
R: Paha sebelah kiri (Femur Sin 1/3 Medial)
S: Skala nyeri 3
T: Hilang timbul
2. Pasien tampak santai
3. TTV : TD: 132/80mmHg
N : 88x/menit
RR: 20x/menit
S : 360C
(Tanggal pemeriksaan : 17 Juni 2017 jam 08.30)

A: Masalah Teratasi

P: Intervensi dihentikan (BLPL)

2 S : Pasien mengatakan luka bekas operasinya sudah


hari ke 3

O:
1. Tampak perban dalam keadaan bersih
2. Tampak drain sudah tidak dipasang
3. Tampak tidak ada tanda-tanda infeksi (Rubor, kalor,
tumor, dolor, fungsi terganggu)
4. Leukosit dalam batas normal (hasil : 8.880/ul,
Normal : 5.000-10.000/ul)
A:Masalah tertasi
P:Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai