BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. OTOF CIP-IPEC
1. Definisi CIP-IPEC
CIP-IPEC adalah Community Internship Program Interprofessional
Education And Collaboration. CIP-IPEC adalah program magang di masyarakat
untuk mengatasi masalah kesehatan dengan pendekatan Interprofesi dan lintas
program. Interprofessional education adalah merupakan pendekatan proses
pendidikan dua atau lebih disiplin ilmu yang berbeda berkolaborasi dalam proses
belajar-mengajar dengan tujuan untuk membina interdisipline atau interaksi
interprofesional yang meningkatkan praktik displin masing – masing. Comunity
internship program dengan model interprofessional education and colaboration
(CIP-IPEC) merupakan pengembangan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) terpadu
dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terpadu yang selama ini sudah secara periodik
dilakukan oleh Poltekkes Surakarta.
Pendidikan Interprofesional merupakan suatu proses dimana sekelompok
mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki perbedaan latar belakang profesi
melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu, berinteraksi sebagai
tujuan yang utama, serta untuk berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif dan
jenis pelayanan kesehatan yang lain.
Community Internship Program dengan model Interprofesional Education
Collaboration (CIP-IPEC) “ yang berorientasi pada layanan Keluarga dengan
komunitas masyarakat sebagai klien dengan konsep “One Team One Family“.
2. Tujuan CIP-IPEC
a. Memberikan bekal kepada mahasiswa dalam praktik kolaborasi interprofesi
dalam pendekatan masyarakat dan membentuk sikap serta perilaku untuk
senantiasa peka terhadap persoalan kesehatan yang dihadapi masyarakat.
b. Menambah pengalaman mahasiswa menyiapkan diri dalam menjalankan
profesinya bekerjasama dengan profesi lain dalam pemberdayaan kehidupan
bermasyarakat.
c. Mendewasakan kepribadian dan memperluas wawasan mahasiswa dalam praktik
kolaborasi interprofesi dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
6
b. Fungsi interaksi, fungsi ini mencakup koordinasi yang diperlukan antara unit-unit
yang menjadi bagian dari suatu stem sosial. Khususnya yang berkaitang dengan
kontribusi unit-unit pada organisasi dan fungsinya unit-unit terhadap keselurahan
sistem.
c. Fungsi untuk tujuan/pencapaian tujuan, fungsi ini mengatur hubungan antar
masyarakat sebagai sistem sosial dengan subtansi kepribadian. Fungsi ini
tercemin dalam penyusunan skala prioritas dari segala tujuan yang hendak
dicapai dan menentukan bagaimana suatu sistem mobilitas sumber daya serta
tenaga yang bersedia untuk mencapai tujuan tersebut.
d. Fungsi adaptasi, menyangkut hubungan antara masyarakat dengan sistem sosial
dengan subsistem organisasi tindakan dengan alam psiko-organik Secara umum
fungsi ini menyangkut hubungan kemampuan masyarakat menyesuaikan diri
terhadap lingkungan hidup.
3. Pentingnya Masyarakat
Perlunya memahami masyarakat dari :
a. Karakteristik dan kebutuhannya
1) Identifikasi populasi
2) Pahami karakteristik anggota populasi sasaran
3) Identifikasi kebutuhan populasi sasaran (bagaimana cara mengumpulkan data
kebutuhan, bagaimana mereka melihat masyarakat dan responnya terhadap
kebutuhan, bagaimana kebutuhan diekspresikan oleh orang-orang dalam
masyarakat, data faktor yang mempengaruhi kehidupan sasaran)
b. Tentukan karakteristik masyarakat
1) Identifikasi batas-batas masyarakat
2) Rumusan masalah
3) Pahami nilai-nilai dominan (kebudayaan, nilai-nilai, tradisi, keyakinan, yang
penting dan dianut masyarakat). Siapa yang menaati, dan yang menentang.
Konflik nilai di masyarakat,perasaan masyarakat dalam memberi dan
menerima pertolongan, keterlibatan populasi dalam pengambilan keputusan.
c. Pahami perbedaan masyarakat
1) Identifikasi mekanisme yang tampak dan yang tersembunyi.
2) Kenali potensi diskriminasi, hambatan yang menyebabkan sulit berintegrasi
dengan masyarakat.
d. Identifikasi struktur masyarakat
1) Kenali lokasi kekuasaan dan adanya sumber daya
10
a. Tipe Keluarga
Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan
1) Secara Tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a) Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau keduanya.
b) Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek,
paman-bibi).
2) Secara Modern, berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa
individualism maka pengelompokan tipe keluarga selain di atas adalah :
a) Tradisional Nuclear
Keluarga Inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi lefal dalam suatu ikatan perkawinan, satu
atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
b) Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
dari suami/istri, tinggal adalam pembentukan satu rumah bersama anak-
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
11
e) Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya
dan anak-anaknya dapt tinggal di rumah atau di luar rumah.
f) Dual Carrier
Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
g) Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada
jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
h) Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk kawin.
i) Three Generation
Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
j) Institusional
Yaitu anak-anak atau orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.
k) Communal
Yaitu satu rumah terdiri dari satu atau lebih pasangan monogami
dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
l) Group Marriage
Yaitu satu perumahan terdiri dari satu orang tua dan keturunannya di
dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang
lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
m) Unmarried Parent and Child
Yaitu ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya
diadopsi.
n) Cohibing Couple
Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
o) Gay and Lesbian Family
Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin
sama (Herlinawati, 2013)
12
Tugas Perkembangan :
a) Membantu sosialisasi terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan
lingkungan lebih luas (yang tidak/kurang diperoleh dari sekolah atau
masyarakat)
b) Mempertahankan keintiman pasangan
c) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yangmeningkat , termasuk
biaya kehidupan dan kesehatan anggota kelurga.
5) Tahap V : keluarga dengan anak remaja
Tugas Perkembangan :
a) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat
remaja adalah dewasa muda dan mulai memiliki otonomi.
b) Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga
c) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua . Hindari
terjadinya perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan untuk memenuhi
tumbuh dan kembang anggota keluarga.
6) Tahap IV : keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
Tugas Perkembangan :
a) Memperluas jaringan dari keluarga inti menjadi keluarga besar.
b) Mempertahankan keintiman pasangan.
c) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
d) Penataaan kembali peran orang tua dan kegiatan rumah tangga.
7) Tahap VII : Keluarga usia pertengahan.
Tugas Perkembangan :
a) Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
b) Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan anak-
anaknya dan sebaya.
c) Meningkatkan keakraban pasangan.
a. Indikator Input
1) Jumlah kader desa siaga.
2) Jumlah tenaga kesehatan di poskesdes.
3) Tersedianya sarana (obat dan alat) sederhana.
4) Tersedianya tempat pelayanan seperti posyandu.
5) Tersedianya dana operasional desa siaga.
6) Tersedianya data/catatan jumlah KK dan keluarganya.
7) Tersedianya pemetaan keluarga lengkap dengan masalah kesehatan yang
dijumpai dalam warna yang sesuai.
18
Dari keempat program tersebut penguatan promotif dan preventif melalui Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) menjadi program prioritas pada Level 1 dalam
20
kampanye hidup sehat dan merasa rugilah masyarakat yang tidak dapat mengetahui
ilmu kesehatan untuk peningkatan derajat kesehatan diri dan keluarganya.
H. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1. Definisi PHBS
PHBS adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
memahami dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
2. Tujuan PHBS
a. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
agar hidup bersih dan sehat
b. Masyarakat dapat berperan serta aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal
3. Jenis tatanan PHBS
a. PHBS Tatanan Rumah Tangga
b. PHBS Tatanan Sekolah
c. PHBS Tatanan Tempat-tempat Umum
d. PHBS Tatanan Tempat Kerja
e. PHBS Tatanan Institusi Kesehatan
4. Indikator PHBS
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, mengurangi AKI dan AKB
dalam persalinan.
b. ASI eksklusif
Memberikan bayi ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. ASI eksklusif
memberikan manfaat sebagai berikut :
1) Bayi tumbuh sehat
2) Meningkatkan kekebalan sehingga bayi tidak mudah sakit.
3) Mengandung banyak gizi
4) ASI murah karena tidak memerlukan biaya dalam pemberiannya
Cara menyimpan ASI saat bekerja :
1) ASI diperah sebelum berangkat ke tempat kerja
2) ASI perah dapat bertahan dalam suhu rungan selama 6-8 jam.
3) Dalam suhu lemari es dapat ASI perah dapat bertahan 24 jam.
4) Dalam suhu freezer dapat bertahan selama kurang lebih 6 bulan.
5) ASI perah yang di simpan dapat diberikan kepada bayi dengan cara
dihangatkan (direndam dalam air hangat) atau didiamkan dalam suhu ruangan
dan diberikan menggunakan sendok.
22