Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN DIABETES
MELLITUS DI RUANG ALI RUMAH SAKIT ISLAM
“SUNAN KUDUS”

Nama Mahasiswa : Agus Hermawan, S.Kep


Nim : N420184296
Tanggal Pengkajian : Senin, 4 Juni 2018
Jam Pengkajian : 16.00 WIB
Tempat Praktek : Ruang Ali

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
TTL : Jepara, 1 Januari 1952
Umur : 66 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : Welahan, Jepara
Pendidikan : SD
Pekerjaan : tidak bekerja
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
No. RM : 224xxx
Diagnosa Medis : Ulkus Pedis

2. Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. A
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Welahan, Jepara
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hub. Dengan pasien : Anak

3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Pasien mengatakan badan lemas
b. Riwayat Kesehatan Sekarang : pasien mengatakan kemarin pagi badan
terasa lemas, kepala rasanya nyut-nyutan. Lalu pasien tak sadar dan
terjatuh. Seketika itu pasien dibawa ke RSI “Sunan Kudus”, sampai di IGD
dilakukan pemerikaan TTV, TD : 161/92 mmHg, N: 98 x/menit, S:36,7oC,
SPO2 (%) : 98, GDS : 68 mg/dL, terpasang infus RL 20 tpm pada tangan
kiri. Terdapat bekas luka dikaki kanan akibat DM. Pada jam 19.20 pasien
tiba di ruang Ali.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu : pasien mengatakan mengalami diabetes
melitus sejak 10 tahun yang lalu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga : pasien mengatakan didalam
keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit turunan seperti DM,
Jantung, TBC.
e. Riwayat Alergi : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi
makanan, minuman, obat-obatan, maupun udara
f. Genogram

X X X X

X X X X X X X X

Keterangan :

: Laki-Laki X : Meninggal

: Perempuan : Tinggal satu rumah

: Pasien

4. Pola Fungsional (Menurut Virginia Henderson)


a. Pola Pernapasan
Pasien tidak mengalami gangguan pada pernapasan, pasien bernapas
nolmal 28 x/menit, tanpa menggunakan alat bantu pernapasan, irama napas
normal.
b. Kebutuhan Nutrisi
Pasien dengan BB 48 Kg dan Tinggi badan 160 cm. Nafsu makan kurang,
pasien tidak menghabiskan porsi makan dan minum yang diberikan rumah
sakit, makan 3x/hari.
c. Kebutuhan Eliminasi
Pasien mengalami gangguan pada sistem eliminasi, pasien BAB kadang 3
hari sekali kadang 5 hari baru BAB dengan konsistensi keras warna coklat,
BAK sehari 5 kali dengan warna kuning.
d. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Pasien tidak mengalami gangguan tidur, tidur malam 8 jam, tidur siang
kira-kira 1 jam
e. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Pasien takut kejadian jatuh terlurang kembali pas tidak ada orang dirumah,
pasien tampak lemas
f. Kebutuhan Berpakaian
Pasien membutuhkan bantuan dalam berpakaian, karena infus yang
terpasang pada tangan kiri, pasien mengganti pakaian 2x/ hari.
g. Kebutuhan Mempertahankan Suhu Tubuh dan Sirkulasi
Pasien membutuhan bantuan dalam mempertahankan suhu tubuh,
memasang selimut atau memakai baju tebal atau memakai baju tipis. Suhu
tubuh normal 36,7oC, dengan HR 98x/menit.
h. Kebutuhan Personal Hygiene
Pasien mandi 2x sehari dengan bantuan anaknya, gosok gigi dengan
dibantu anaknya.
i. Kebutuhan Gerak dan Keseimbangan Tubuh
Pasien berjalan dengan normal
j. Kebutuhan Berkomunikasi dengan orang lain
Pasien kooperatif dalam berkomunikasi dengan orang lain.
k. Kebutuhan Spiritual
Pasien melaksanakan shalat wajib 5 waktu
l. Kebutuhan Bekerja
Pasien tidak melakukan kegiatan bekerja.
m. Kebutuhan Bermain dan Rekreasi
Pasien tidak melakukan rekreasi
n. Kebutuhan Belajar
Pasien memahami apa itu diabetes melitus, untuk diet pasien hanya makan
sedikit- sedikit saja agar gula darah tetap stabil.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda-Tanda Vital :
Tekanan Darah : 150/88 mmHg Respirasi : 24 x/menit
o
Nadi : 88 x/menit Suhu : 36,7 C
d. Kepala : bentuk kepala mesochepal, tidak ada bekas luka, tidak ada
nyeri tekan, rambut beruban dan bersih.
e. Wajah : bentuk wajah simetris, tidak ada bekas luka,wajah tidak pucat.
f. Mata : kedua mata simetris kanan-kiri, mengalami gangguan pada
penglihatannya, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik.
g. Hidung : bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada
kesulitan bernapas.
h. Mulut : bentuk normal, warna kemerahan, kering, bentuk gigi normal,
bersih, terdapat gigi palsu pada bagian depan, warna lidah merah muda.
i. Telinga : kedua telinga simetris kanan-kiri, terdapat serumen,
kebersihan dibagian luar baik.
j. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis.
k. Dada
Paru-Paru:
I : bentuk dada kanan-kiri simetris, tidak terdapat retraksi intercosta,
pergerakan dada kanan-kiri sama, RR 24x/menit.
P : tidak ada nyeri tekan, taktil femitus teraba sisi kanan-kiri sama
P : suara sonor, batas paru pada costa 6
A : suara napas vesikuler
Jantung:
I : tidak terdapat pembekakan, tidak tampak ictus cordis
P : ictus cordis teraba di intercosta ke-5 mid klavikula kiri
P : normal ( atas : IC 2 kiri linea parastrenalis kiri, bawah : IC 5 linea
mid klavikula kiri, kanan : IC 3-4 linea parasternalis kanan )
A : Suara reguler, lub-dub
l. Abdomen
I : bentuk simetris, tidak ada bekas luka
A : peristaltik usus 5x/menit
P : suara timpani
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar.
m. Genetalia : tidak terpasang DC, keberihan tidak terkaji
n. Ekstermitas
Ekstermitas Atas : tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm, kekuatan
tangan kanan-kiri baik.
Ekstermitas Bawah : kaki kanan terdapat bekas luka akibat DM, kekuatan
kaki kanan-kiri baik.

6. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 3 Juni 2018
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 10,2 g/dL 13,5-17,5
Hematokrit 369 % 36-46
Leukosit 13,0 ribu/mmk 4.5-11
Trombosit 223 ribu /mmk 140-440
Eritrosit 4,90 juta/mmk 4.1-5.3
MCV 75 um3 80-100
MCH 24,9 pg 27-32
Eosinofil 2,5 g/dL 0-5
Basofil 0,4 % 0-2
Segmen 75,0% 47-80
Limfosit 14,0 % 13-40
Monosit 7,2 % 2-11
Golongan Darah AB
GDS 112 mg/dL 70-180
b. Terapi Medis
IV :Injeksi ceftriaxone 1 x 2 gram (per 24 jam)
Injeksi ketorolac 2 x 10mg/ml (per 12jam)
Injeksi Cefotaxim 1 x 1 gram (per 24 jam)

ANALISA DATA
Hari/Tgl/Jam DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
Senin, S : Pasien mengatakan badan lemas, Risiko Asupan diet
4 Juni 2018 pasien mengatakan menderita Ketidakstabilan
16.00 DM sejak 10 tahun. kadar glukosa
O : Pasien tampak lemas, darah
Nafsu makan kurang,
Pasien tidak menghabiskan porsi
makan dan minum yang
diberikan rumah sakit,
Pada waktu di IGD pemeriksaan
GDS : 68 mg/dL
Senin, S : Pasien mengatakan takut Risiko Jatuh Anemia
4 Juni 2018 kejadian jatuh terlurang
16.00 kembali pas tidak ada orang
O : Pasien tampak lemas,
Riwayat jatuh sebelum dibawa
ke RSI, dilakukan pemeriksaan
GDS (di IGD) 68 mg/dL
Pemeriksaan lab (3 Juni 2018)
Hb : 10,2 gr/dL
Leukosit : 13,0 ribu/mmk
TTV :
TD : 150/88 mmHg
RR : 24 x/menit
N : 88 x/menit

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan Asupan
Diet
2. Risiko Jatuh berhubungan dengan Anemia
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
HARI/TGL NO NOC NIC
/JAM DX
Senin, 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau kadar glukosa darah
4 Juni 2018 keperawatan selama 3x24jam 2. Pantau tekanan darah dan
16.00 risiko ketidakstabilan kadar denyut nadi
glukosa darah tidak terjadi: 3. Dorong asupan cairan oral
NOC : dan nutrisi
 Blood Glucose, Risk For 4. Berikan cairan IV sesuai
Unstable kebutuhan
 Diabetes Self Management

Kriteria Hasil :
- Penerimaan : kondisi
kesehatan
- Kepatuhan perilaku : diet
sehat
- Dapat mengontrol kadar
glukosa darah
- Dapat mengontrol stres
- Dapat memanajemen dan
mencegah penyakit semakin
parah
- Dapat meningkatkan
istirahat
- Pemehaman manajemen
diabetes
- Status nutrisi adekuat
24/04/2018 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi defisit kognitif
16.00 3x24jam masalah risiko jatuh atau fisik pasien yang dapat
tidak terjadi : meningkatkan potensi jatuh
NOC : dalam lingkungan tertentu
 Trauma Risk For 2. Identifikasi perilaku dan
 Injury Risk For faktor yang mempengaruhi
risiko jatuh
Kriteria Hasil: 3. Identifikasi karakteristik
- Perilaku pencegahan jatuh : lingkungan yang dapat
tindakan individu atau meningkatkan potensi untuk
pemberi asuhan untuk jatuh ( misal : lantai yang
meminimalkan faktor resiko licin dan tangga terbuka)
yang dapat memicu jatuh 4. Dorong pasien untuk
dilingkungan individu menggunakan tongkat atau
- Kejadian jatuh : tidak ada alat bantu berjalan
kejadian jatuh 5. Ajarkan pasien bagaimana
- Pengetahuan : pemahaman jatuh untuk meminimalkan
pencegahan jatuh cedera
- Pengetahuan : keamanan
pribadi
- Lingkungan rumah aman

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan asupan
diet
HARI/TGL NO IMPLEMENTASI RESPON/ HASIL TTD
/JAM DX
Senin, 1 1. Memantau kadar S : Pasien mengatakan
4 Juni 2018 glukosa darah bersedia dilakukan
16.00 pemeriksaan GDS
O : pasien kooperatif,
GDS : 112 mg/dL

17.00 2. Memantau tekanan S : pasien mengatakan


darah dan denyut nadi bersedia dilakukan
pemeriksaan TTV
O : pasien kooperatif
TTV :
TD : 150/88 mmHg
RR : 24 x/menit
N : 88 x/menit

17.15 3. Mendorong asupan S : pasien mengatakan


cairan oral dan nutrisi takut jika makan banyak-
banyak gulanya tinggi
O : pasien tampak belum
memahami diet seimbang
untuk penderita DM

17.20 4. Memberikan cairan IV S : pasien mengatakan


sesuai kebutuhan bersedia diberikan cairan
maupun obat melalui infus
O : pasien kooperatif

Selasa, 1 1. Memantau kadar S : Pasien mengatakan


5 Juni 2018 glukosa darah bersedia dilakukan
15.10 pemeriksaan GDS
O : pasien kooperatif,
GDS : 121 mg/dL

15.20 2. Memantau tekanan S : pasien mengatakan


darah dan denyut nadi bersedia dilakukan
pemeriksaan TTV
O : pasien kooperatif
TTV :
TD : 148/78 mmHg
RR : 22 x/menit
N : 89 x/menit

15.25 3. Mendorong asupan S : pasien mengatakan


cairan oral dan nutrisi bersedia makan dengan
diet seimbang
O : pasien kooperatif

Rabu, 1 1. Memantau kadar S : Pasien mengatakan


6 Juni 2018 glukosa darah bersedia dilakukan
15.30 pemeriksaan GDS
O : pasien kooperatif,
GDS : 124 mg/dL

15.35 2. Memantau tekanan S : pasien mengatakan


darah dan denyut nadi bersedia dilakukan
pemeriksaan TTV
O : pasien kooperatif
TTV :
TD : 138/88 mmHg
RR : 22 x/menit
N : 88 x/menit

16.00 3. Mendorong asupan S : pasien mengatakan


cairan oral dan nutrisi bersedia makan dengan
diet seimbang
O : pasien kooperatif
Diagnosa : Risiko Jatuh berhubungan dengan Anemia

Hari/Tgl/ No. IMPLEMENTASI RESPON/HASIL TTD


Jam Dx
Senin, 2 1. Mengidentifikasi fisik S : pasien mengatakan
4 Juni 2018 pasien yang dapat saat kepala pusing dan
16.00 meningkatkan potensi badan lemes
jatuh dalam lingkungan O : pasien riwayat
tertentu hipoglikemi dan
anemia

16.05 2. Mengidentifikasi S : pasien mengatakan


perilaku dan faktor yang makan hanya sedikit-
mempengaruhi risiko sedikit takut gulanya
jatuh tinggi
O : pasien belum
memahami diet seimbang
untuk DM

16.10 3. Mengidentifikasi S : pasien mengatakan


karakteristik lingkungan dirumah tidak pernah ada
yang dapat lantai licin dan tangga
meningkatkan potensi O : pasien kooperatif
untuk jatuh ( misal :
lantai yang licin dan
tangga terbuka)

16.15 4. Mendorong pasien untuk S : pasien mengatakan


menggunakan tongkat bersedia
atau alat bantu berjalan O : pasien kooperatif

16.20 5. Mengajarkan pasien S : pasien mengatakan


bagaimana jatuh untuk memahami
meminimalkan cedera O : pasien kooperatif

Selasa, 2 1. Mengidentifikasi fisik S : pasien mengatakan


5 Juni 2018 pasien yang dapat kondisi lebih baik
15.00 meningkatkan potensi O : tampak seger
jatuh dalam lingkungan
tertentu
15.05 2. Mengidentifikasi faktor S : pasien mengatakan
yang mempengaruhi jika kepala pusing
risiko jatuh belum makan
O : pasien kooperatif

15.10 3. Mengevaluasi pasien S : pasien mengatakan


bagaimana jatuh untuk masih ingat dengan
meminimalkan cedera cara tersebut
O : pasien kooperatif

26/04/2018 2 1. Mengidentifikasi fisik S : pasien mengatakan


15.30 pasien yang dapat kondisi lebih baik
meningkatkan potensi O : tampak seger
jatuh dalam lingkungan
tertentu

15.35 2. Mengidentifikasi faktor S : pasien mengatakan


yang mempengaruhi jika kepala pusing
risiko jatuh belum makan
O : pasien kooperatif

15.40 3. Mengevaluasi pasien S : pasien mengatakan


bagaimana jatuh untuk masih ingat dengan
meminimalkan cedera cara tersebut
O : pasien kooperatif

E. EVALUASI
Diagnosa: Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan asupan
diet
HARI/TGL NO CATATAN PERKEMBANGAN TTD
/JAM DX
Senin, 1 S : Pasien mengatakan takut jika makan banyak-
4 Juni 2018 banyak gulanya tinggi
18.00 O : pasien kooperatif, GDS : 112 mg/dL
TTV :
TD : 150/88 mmHg
RR : 24 x/menit
N : 88 x/menit
pasien tampak belum memahami diet seimbang
untuk penderita DM
A : masalah risiko ketidakstabilan kadar glukosa
darah belum terjadi
P : lanjutkan intervensi
1. Pantau kadar glukosa darah
2. Pantau tekanan darah dan denyut nadi
3. Dorong asupan cairan oral dan nutrisi

Selasa, 1 S : pasien mengatakan bersedia makan dengan diet


5 Juni 2018 seimbang
18.00 O : pasien kooperatif, GDS : 121 mg/dL
TTV :
TD : 148/78 mmHg
RR : 22 x/menit
N : 89 x/menit
A : masalah risiko ketidakstabilan kadar glukosa
darah belum terjadi
P : lanjutkan intervensi
1. Pantau kadar glukosa darah
2. Pantau tekanan darah dan denyut nadi
3. Dorong asupan cairan oral dan nutrisi

Rabu, 1 S : Pasien mengatakan bersedia untuk makan dengan


6 Juni 2018 diet seimbang
18.00 O : pasien kooperatif, GDS : 124 mg/dL
TTV :
TD : 138/88 mmHg
RR : 22 x/menit
N : 88 x/menit
A : masalah risiko ketidakstabilan kadar glukosa
darah tidak terjadi
P : hentikan intervensi

Diagnosa : Risiko Jatuh berhubungan dengan Anemia


HARI/TGL NO. EVALUASI TTD
/JAM DX
Senin, 2 S : pasien mengatakan saat kepala pusing dan badan
4 Juni 2018 lemes
18.00 pasien mengatakan makan hanya sedikit-sedikit
takut gulanya tinggi
O : pasien riwayat hipoglikemi dan anemia
pasien belum memahami diet seimbang untuk DM
pada saat pasien dirumah sakit selalu ditemani
oleh anak
konjungtiva kanan-kiri tampak anemis
A : Masalah risiko jatuh berhubungan dengan anemia
belum terjadi
P : lanjutkan intervensi :
1. Identifikasi fisik pasien yang dapat
meningkatkan potensi jatuh dalam lingkungan
tertentu
2. Identifikasi faktor yang mempengaruhi risiko
jatuh
3. Evaluasi pasien bagaimana jatuh untuk
meminimalkan cedera

Selasa, 2 S : pasien mengatakan kondisi lebih baik


5 Juni2018 pasien mengatakan jika kepala pusing belum
18.00 makan
O : pasien kooperatif, tampak seger, konjungtiva
kanan-kiri tidak anemis
A : Masalah risiko jatuh berhubungan dengan anemia
belum terjadi
P : lanjutkan intervensi :
1. Identifikasi fisik pasien yang dapat
meningkatkan potensi jatuh dalam lingkungan
tertentu
2. Identifikasi faktor yang mempengaruhi risiko
jatuh
3. Evaluasi pasien bagaimana jatuh untuk
meminimalkan cedera

Rabu, 2 S : pasien mengatakan kondisi lebih baik


6 Juni 2018 O : pasien kooperatif, tampak seger, konjungtiva
18.00 kanan-kiri tidak anemis
A : Masalah risiko jatuh berhubungan dengan anemia
tidak terjadi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai