Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

M DENGAN
GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULAR
HIPERTENSI DI RUANG MENGKUDU
RSU Dr. RM. DJOELHAM
KOTA BINJAI

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

Deni ariansyah

AKADEMI KEPERAWATAN SEHAT BINJAI


T.A 2011-2012
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M DENGAN
GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULAR
HIPERTENSI DI RUANG MENGKUDU
RSU Dr. RM. DJOELHAM
KOTA BINJAI

Pengkajian

Identitas Pasien

a. Identitas Pengkajian

Nama : Tn.M

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 60 Tahun

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pensiun

Alamat : Jln.Sederhana Gg.Sempurna Kec.Binjai Selatan

Tanggal Masuk : 16 April 2012

No.Register : 06-46-47

Ruangan/Kamar : Mengkudu (K B )
2 2

Golongan Darah : O

Tanggal Pengkajian : 17 April 2012

Tanggal Operasi : -

Diagnosa Keperawatan : Hipertensi


b. Penanggung Jawab

Nama : Tn.D

Hubungan dengan Pasien : anak

Pekerjaan : PNS

Umur : 25 Tahun

Alamat : Jln.Sederhana Gg.Sempurna Kec.Binjai Selatan

Keluhan Utama

Pasien datang kerumah sakit, mengatakan kapala pusing, nyeri pada


tungkai, sakit kepala disertai leher terasa tegang dan kaku.

Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien dirawat dirumah sakit umum Dr.Rm Djoelham di ruangn mengkudu


dengan keluhan kepala pusing, nyeri pada ulu hati, leher dan tengkuk terasa
tegang, pasien mengatakan sulit beraktivitas.

Riwayat Masa Lalu

Pasien pernah dirawat dirumah sakit selama 4 hari pada tahun 1987 dengan
kasus yang sama, pasien dirawat dan diberi obat untuk proses penyembuhan

Riwayat Kesehatan Keluarga

Riwayat kesehatan dari keluarga bahwa penyakit hipertensi yang diderita


pasien adalah faktor keturunan dari ibu karena sebelum pasien menderita hipertensi
ibu pasien juga pernah menderita hipertensi, ibu pasien meninggal dengan riwayat
penyakit hipertensi.

Riwayat Keadaan Psikososial

Pasien mempergunakan bahasa Indonesia, presepsi terhadap penyakitnya,


pasien sangat optimis untuk cepat sembuh dan pasien selalu berharap dan berdoa
kepada Allah SWT, pasien memilki hubungan yang sangat baik dengan keluarga
dan saudara.
Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki exit (meninggal)

: Perempuan exit (meninggal)

: Tinggal satu rumah

: Hubungan / pertalian keluarga

: Penderita / pasien

Dari keterangan genogram diatas orangtua pasien keduanya sudah


meninggal, orang tua laki-laki pasien meninggal karena terserang penyakit kanker
hati, sedangkan ibu pasien meninggal karena penyakit hipertensi, dari hasil
perkawinan ke-2 orangtua pasien terdapat 10 jumlah saudara pasien, dari
kesepuluh jumlah saudara kandung pasien tersebut dirinci sebagai beriku : anak
pertama perempuan, dan anak kedua perempuan, kedua anak perempuan tersebut
meninggal karena menderita penyakit kanker rahim. Kemudian anak ketiga laki-
laki adalah pasien yang menderita penyakit hipertensi yang dirawat dirumah sakit
umum Dr.RM.Djoelham. Anak keempat perempuan, anak kelima adalah laki-laki
dan meninggal karena penyakit stroke, anak keenam laki-laki, anak ketujuh laki-
laki, anak kedelapan laki-laki, anak kesembilan laki-laki dan anak kesepuluh
perempuan. Anak kesepuluh ini meninggal karena menderita penyakit stroke.
Pasien menikah dan mempunyai tiga orang anak, yang pertama laki-laki
yang sudah menikah, anak kedua perempuan dan anak ketiga perempuan, mereka
tinggal dalam satu rumah terkecuali anak pertama yang sudah berumah tangga.
Sementara riwayat sang istri pasien, kedua orang tuanya itu sudah meninggal dan
orang tua laki-laki dari istri meninggal dikarenakan menderita penyakit kanker
hati. Jumlah saudara istri pasien ada delapan, belum ada yang meninggal dari
delapan saudara pasien tersebut.

Pemeriksaan Fisik

TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 35 c
0

Keadaan umum : Lemah


Penampilan : Pasien kurang rapi dan bersih
Kesadaran : Compos mentis (conscious) yaitu kesadaran normal
(dengan prevalensi 15) sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan
tentang keadaannya
TB : 178 cm
BB : 94 Kg
Ciri Tubuh : Gemuk

Pengkajian Pola Fungsional

a. Kepala
Bentuk kepala bulat, rambut hitam lurus kulit kepala bersih tidak terdapat ketombe
b. Penglihatan
Baik, tidak ada ikterus, konjungtiva tidak anemis pupil isokor dan slekta baik tidak
dijumpai
c. Penciuman
Bentuk dan posisi, anatomis tidak dijumpai kelainan dapat membedakan bau-bauan
d. Pendengaran
Pendengaran baik serumen ada dalam batas normal tidak ada dijumpai adanya
peradangan dan pendarahan
e. Mulut
Tidak ada masalah pada rongga mulut, gigi bersih, tidak ada pendarahan maupun
peradangan
f. Pernafasan
Tidak ada masalah pada frekuensi dan irama pernafasan
g. Jantung
Frekwensi denyut jantung dibawah normal 100x/i, bunyi jantung berirama, tidak
adanya dijumpai nyeri pada dada
h. Abdomen
Pada abdomen tidak dijumpai kelainan begitu juga pada palpasi hepar
i. Ekstremilasi
pasien mengatakan susah menggerakkan kedua kakinya dan pasien sulit
beraktivitas, semua aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan perawat
j. Pola Kebiasaan
1. Nutrisi
Sebelum masuk Rumah Sakit pola makan biasa 3 x 1 hari, makanan
kesukaan yang berlemak, sedangkan makanan pantangan tidak ada.
Sesudah masuk Rumah Sakit pola makan 3 x 1 hari. Porsi yang disajikan habis 1/3
porsi dengan diet M2, pasien dilarang makan makanan yang banyak mengandung
minyak dan lemak.

2. Eliminasi
BAB :Sebelum masuk Rumah Sakit BAB 2 x 1 hari dengan konsistensi lembek
Sesudah masuk Rumah Sakit BAB 1 x 1 hari dengan konsistensi lembek
BAK : Sebelum masuk Rumah Sakit BAK 5-6 x sehari
Sesudah masuk Rumah Sakit BAK 4-5 x sehari

3. Pola Istirahat
Sebelum masuk Rumah Sakit pasien tidur malam + 8 jam dan tidur siang + 1-2
jam,
Sesudah masuk Rumah Sakit tidur malam hanya + 2 jam pada siang hari
pasientidak bisa tidur karena suasana yang tidak tenang, kurang nyaman, sehingga
klien tampak kusam dan pucat.

4. Pola Aktivitas
Pada aktivitas sebagai kepala rumah tangga yang tiap waktu sedikit dirumah dan
jumlah jam kerja yang tiada henti, istirahat yang hanya sebentar adanya
hospitalisasi suasana dirumah sakit tidak terlaksana optimal karena badrest

5. Personal Hygine
Sebelum masuk Rumah Sakit pasien mandi 3 x sehari, cuci rambut 2 hari sekali
kulit kepala bersih, sikat gigi 2 x sehari.

6. Therapy
Infus RL : 20 gtt/i
Furosemide : 1 amp/12 jam
Amlodepine : 2 x 10 mg
Dulculax syrp :3x1
Cotrimoxazole : 3x4 80 mg
B.Laxadine : 3x1
Ludios : 2x1
Sohobion : 2x1

Data Penunjang

Adapun data penunjang dapat dilihat dari hasil laboratoriun sebagai


berikut :

No Kimia Darah Hasil Normal Unit


1 Bil.total 1,35 <1 Mg/dL
2 Bil.Direk 0,59 <0,25 Mg/Dl
3 SGOT 30,5 <37 U/I
4 SGPT 38,4 <40 U/I
5 Ureum 27,2 10-15 Mg/dL
6 Kreatinim 1,08 0,6-11 Mg/dL
7 Uric acid 7,8 3,4-70 Mg/dL
8 Cholesterol 129 <200 Mg/dL
9 total 93 <150 Mg/dL
10 Mglyceride 38 >55 Mg/dL
11 HDL 72 <150 Mg/dL
LDL

No Gula Darah Hasil Normal


1 Puasa 75-115
2 2 Jam pp <120
3 dd random 92
4 serologi

Analisa Data

N DATA PENYEBAB MASALAH


O
1 Pasien mengatakan kepala pusing, dan leher terasa tegang. Peningkatan tekanan Gangguan rasa nyaman
DO: : Px tampak meringis kesakitan, kondisi badan lemah. darah nyeri
TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 37 C 0

DS:
2 Pasien mengatakan tidak selera makan Perubahan jenis diet Gangguan pola nutrisi
DO: pasien tampak lemah, Makanan yang di sajikan habis 1/3 porsi
3 DS: Pasien mengatakan susah tidur Efek Hospitalisasi Gangguan istirahat tidur
pasien tampak pucat, mata cekung, tidur malam +
2 jam pasien susah tidur
siang
4 : pasien mengatakan kedua kakinya susah digerakkan kelemahan fisik Gangguan pola aktivitas

Do : aktivitas pasiens di bantu oleh keluarga dan perawat

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan darah d/d pasien tampak meringis kesakitan, kondisi badan
lemah.
TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 37 C 0

2. Gangguan pola nutrisi b/d perubahan jenis diet d/d Makanan yang di sajikan habis 1/3 porsi
3. Gangguan istirahat tidur b/d efek hospitalisasi d/d pasien tampak pucat, mata cekung, tidur malam + 2 jam, pasien susah tidur
siang
4. Gangguan pola aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik di tandai
dengan aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan perawat.

Diagnosa Keperawatan
Nama : Tn.M
Umur : 60 Tahun
Ruang : Mengkudu
No.Reg : 06-46-47
Tabel Asuhan Keperawatan
N DIAGNOSA
DATA TUJUAN PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN
INTERVENSI RASIONALISASI
1 Pasien Gangguan rasa nyaman Nyeri dan• Atur posisi• Dengan mengatur• Mengatur posisi
S: Pasien mengatakan
mengatakan nyeri b/d pusing semifowler posisi semi fowler pasien kepala masih
kepala pusing, peningkatan tekanan hilang pasien pasien diharapkan• Memberikan pusing
dan leher darah d/d pasien • Berikan pasien merasa istirahat yang cukupO:TD:160/100 mmHg
terasa tegang. tampak meringis istirahat yang nyaman • Menganjurkan A: Masalah belum
kesakitan, cukup • Dengan memberikan pasien untuk teratasi
DO: : Px tampak kondisi badan • Anjurkan istirahat yang cukup menghindari P: R/T dilanjutkan
meringis lemah. pasien untuk diharapkan rasa nyeri makanan yang
kesakitan, TD : 170/100 menghindari pasien berkurang mengandung garam
kondisi mmHg makanan yang• Dengan menghindari Berkolaborasi
badan lemah Pols : 90 x/i mengandung makanan yang dengan dokter
TD : RR : 22 x/i garam mengndung garam dalam pemberian
170/100 Temp : 37 C
0
• Kolaborasi diharapkan dapat obat :
mmHg dengan dokter menghindari
Pols : 90 dalam peningkatan tekanan Furosemide = 1
x/i pemberian obat darah amp/12 jam
RR : 22 x/i • Dengan Amlodepine = 2
Temp : 37 C
0
berkolaborasi dengan x 10 mg
dokter diharapkan
pasien mendapat
penanganan lebih
lanjut.
DS:
2 Pasien Gangguan pola Kebutuhan• Beri makan• Dengan memberikan• Memberikan makan S: Pasien mengatakan
mengatakan nutrisi b/d perubahan nutrisi pasien sedikit makan makan pasien pasien sedikit tapi selera makan
tidak selerajenis diet d/d terpenuhi tapi sering sedikit tapi sering sering pasien ada
makan Makanan yang di • Beri makanan diharapkan pasien • Memberikan O: Pasien masih
sajikan habis 1/3 dalam keadaan mudah mencerna makanan yang tampak lemah
DO: pasien tampak porsi hangat makanan yang hangat A: Masalah sebagian
lemah, • Beri makanan dimakannya • Memberikan teratasi
Makanan yang di yang berpariasi• Dengan memberikan makanan yangP: R/T dilanjutkan
sajikan habis • Beri penjelasan makanan dalam berpariasi
1/3 porsi tentang manfaat keadaan hangat• Memberi
makanan diharapkan dapat penjelasan tentang
menambah nafsu manfaat makanan
makan pasien
• Dengan memberikan
makanan yang
berpariasi diharapkan
pasien tidak bosan
dengan makanan
yang disediakan
• Dengan memberikan
penjelasan
makanan pada pasien,
agar pasien
mengetahui manfaat
makanan

3 DS: Pasien Gangguan istirahat Istirahat • Beri pasien• Dengan memberikan• Memberikan pasien S: Pasien mengataka
mengatakan tidur b/d efek tidur ruangan yang pasien ruangan yang ruangan yang bisa tidur siang
susah tidur hospitalisasi d/d pasien nyaman nyaman diharapkan nyaman O: Pasien tampak
pasien tampak pucat, terpenuhi • Batasi jam pasien merasa• Membatasi lemas
DO: pasien mata cekung, tidur berkunjung nyaman jamberkunjung A: Masalah sebagian
tampak pucat, malam + 2 pasien ; pagi• Dengan membatasi• Batasi jumlah teratasi
mata cekung, jam susah tidur jam 10-12 jam berkunjung pengunjung P: R/T dilanjutkan
tidur siang Sore 16-17 diharapkan pasien• Menghindari
malam + 2 Malam 19-21 dapat beristirahat keributan
jam pasien • Batasi jumlah• Dengan • Merapikan tempat
susah tidur pengunjung membatasi jumlah tidur pasien setiap
siang • Hindari pengunjung agar hari
keributan pasien merasa tenang
• Rapikan tempat
tidur pasien • Dengan menghindari
keributan diharapkan
pasien dapat
beristirahat dengan
nyaman
• Dengan merapikan
tempat tidur pasien
setiap hari diharapkan
dapat meningkatkan
kenyamanan pasien
setiap hari

4 : pasien Gangguan pola aktivitas • Bantu - Dengan membantu S : Pasien


mengatakan aktivitas b/d pasien aktivitas membantu pasien aktivitas pasienmengatakan
kedua kelemahan fisik terpenuhi pasien untuk berativitas - kedua kakinya
kakinya d/d pasien • Beri posisi Agar kedua kaki - Memberi posisi sudah bias di
susah tampak susah yang nyaman pasien tidak yang nyaman gerakan
digerakkan melakukan semi fowler terasa kaku semi fowler O : Pasien
Do : aktivitas aktivitas, semua Dekatkan - Dengan - Mendekatkan susah untuk
paiens di aktivitas dibantu barang- memberikan barang-barang beraktivitas
bantu oleh oleh keluarga dan barang posisi semifowler yang dibutuhkan A : Masalah
perawat sebagian
keluarga dibutuhkan di harapkan dapat pasien
teratasi
dan perawat pasien mengurangi rasa P : R/T
nyeri pada pasien • dilanjutkan
Pasien dapat
menjangkau barang-
barang yang
diperlukan pasien

Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan hasil pengumpulan data pada tahap pengkajian, maka


ditemukan 3 diagnosa keperawatan pada tinjauan kasus, sedangkan pada tinjauan
teoritis ditemukan 6 diagnosa keperawatan

Adapun diagnosa keperawatan yang ditemukan pada tinjauan teoritis :

1. Curah jantung, penurunan resiko tinggi terhadap b/d peningkatan after lood
vasoontriksi, iskemia miokardia, hipertrapi d/d tidak dapat diterapkan adanya tanda
dan gejala yang menetapkan diagnosa
2. Nyeri (akut) sakit kepala b/d peningkatan tekanan paskuler serebral d/d
melaporkan tentang nyeri berdenyut yang teletak region selebral terjadi pada saat
bangun tidur dan tulangn secara spontan
3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik d/d laporan verbal tentang keletian dan
kelemahan
4. Nutrisi perubahan lebih dari kebutuhan tubuh d/d masukan berlebihan dengan
kebutuhan matabolik d/d berat badan 10-20% lebih dari ideal untuk tinggi dan
bentuk tubuh
5. Koping individual, infektif b/d krisis situasional imaturrasional, perubahan hidup
beragam d/d menyatakan ketidak mampuan untuk mengatasi atau meminta bantuan
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi rencana pengobatan b/d kurang
pengetahuan/daya ingat d/d menyatakan masalah meminta informasi.

Sedangkan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada tinjauan kasus

1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan darah d/d pasien tampak meringis kesakitan, kondisi badan
lemas.
TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 37 C 0

2. Gangguan pola nutrisi b/d perubahan jenis diet d/d Makanan yang di sajikan habis 1/3 porsi
3. Gangguan istirahat tidur b/d efek hospitalisasi d/d pasien tampak pucat, mata cekung, tidur malam + 2 jam pasien susah tidur
siang
4. Gangguan pola aktivitas b/d kelemahan fisik d/d aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga dan perawat.

Adapun berbandingan antara diagnosa keperawatan menurut tinjauan teoritis


yang tidak terdapat pada tinjauan kasus

1. Curah jantung, penurunan resiko tinggi terhadap b/d peningkatan arteroid vasa
kontriksi, iskemia intruksi d/d tidak dapat diterapkan adanya tanda dan gejala yang
menetapkan diagnosis aktual. Ini tidak dijumpai pada tinjauan kasus karena px
tidak ada penurunan resiko tinggi terhadap curah jantung
2. Mekanisme koping b/d krisis situasional d/d ketidak nyamanan untuk mengatasi
atau meminta bantuan. Ini tidak dijumpai pada tinjauan kasus karena px
mempunyai mekanisme koping yang baik
3. Kurangnya pengetahuan mengenai rencana pengobatan b/d kognitif. Ini tidak baik
dijumpai pada tinjauan karena px memahami prosedur pengobatan yang diberikan
oleh tim medis.

Sedangkan diagnosa keperawatan pada tinjauan kasus yang tidak ditemukan


pada tinjauan teoritis

1. Gangguan istirahat tidur b/d efek hospitalisasi d/d pasien tampak pucat, mata cekung, tidur malam + 4 jam susah tidur siang

4.3 Perencanaan

Merupakan lanjutan dari diagnose keperawatan dalam rangka mengatasi


permasalahan yang timbul, penulis menyusun satu perencanaan tindakan
keperawatan agar asuhan keperawatan yang diberikan dapat dilakasanakan lebih
rasional dan benar-benar berkualitas sehingga kebutuhan px dapat terpenuhi
dengan optimal.

4.4 Pelaksanaan

Pada dasarnya dalam tahap pelaksanaan penulis tetap mengacu pada


perencanaan yang disusun sebelumnya dimana semua rencana tindakan dapat
dilaksanakan dengan baik tanpa adanya kesulitan atau hambatan yang berarti. Hal
ini dapat terlaksana dengan baik berkat adanya kerja sama yang baik antara penulis
dengan px, keluarga px dan tim medis juga tersedianya fasilitas yang memadai.

4.5 Evaluasi

Merupakan proses pencapaian tujuan yang baik antara penulis dengan


keluarga px, dokter dan perawat ruangan, sehinigga hasil yang ditetapkan dapat
diamati dengan jelas, disamping itu px memberikan respon yang positif terhadap
tindakan keperawatan yang diberikan oleh perawat.

Anda mungkin juga menyukai