M DENGAN
GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULAR
HIPERTENSI DI RUANG MENGKUDU
RSU Dr. RM. DJOELHAM
KOTA BINJAI
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
Deni ariansyah
Pengkajian
Identitas Pasien
a. Identitas Pengkajian
Nama : Tn.M
Umur : 60 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiun
No.Register : 06-46-47
Ruangan/Kamar : Mengkudu (K B )
2 2
Golongan Darah : O
Tanggal Operasi : -
Nama : Tn.D
Pekerjaan : PNS
Umur : 25 Tahun
Keluhan Utama
Pasien pernah dirawat dirumah sakit selama 4 hari pada tahun 1987 dengan
kasus yang sama, pasien dirawat dan diberi obat untuk proses penyembuhan
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita / pasien
Pemeriksaan Fisik
TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 35 c
0
a. Kepala
Bentuk kepala bulat, rambut hitam lurus kulit kepala bersih tidak terdapat ketombe
b. Penglihatan
Baik, tidak ada ikterus, konjungtiva tidak anemis pupil isokor dan slekta baik tidak
dijumpai
c. Penciuman
Bentuk dan posisi, anatomis tidak dijumpai kelainan dapat membedakan bau-bauan
d. Pendengaran
Pendengaran baik serumen ada dalam batas normal tidak ada dijumpai adanya
peradangan dan pendarahan
e. Mulut
Tidak ada masalah pada rongga mulut, gigi bersih, tidak ada pendarahan maupun
peradangan
f. Pernafasan
Tidak ada masalah pada frekuensi dan irama pernafasan
g. Jantung
Frekwensi denyut jantung dibawah normal 100x/i, bunyi jantung berirama, tidak
adanya dijumpai nyeri pada dada
h. Abdomen
Pada abdomen tidak dijumpai kelainan begitu juga pada palpasi hepar
i. Ekstremilasi
pasien mengatakan susah menggerakkan kedua kakinya dan pasien sulit
beraktivitas, semua aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan perawat
j. Pola Kebiasaan
1. Nutrisi
Sebelum masuk Rumah Sakit pola makan biasa 3 x 1 hari, makanan
kesukaan yang berlemak, sedangkan makanan pantangan tidak ada.
Sesudah masuk Rumah Sakit pola makan 3 x 1 hari. Porsi yang disajikan habis 1/3
porsi dengan diet M2, pasien dilarang makan makanan yang banyak mengandung
minyak dan lemak.
2. Eliminasi
BAB :Sebelum masuk Rumah Sakit BAB 2 x 1 hari dengan konsistensi lembek
Sesudah masuk Rumah Sakit BAB 1 x 1 hari dengan konsistensi lembek
BAK : Sebelum masuk Rumah Sakit BAK 5-6 x sehari
Sesudah masuk Rumah Sakit BAK 4-5 x sehari
3. Pola Istirahat
Sebelum masuk Rumah Sakit pasien tidur malam + 8 jam dan tidur siang + 1-2
jam,
Sesudah masuk Rumah Sakit tidur malam hanya + 2 jam pada siang hari
pasientidak bisa tidur karena suasana yang tidak tenang, kurang nyaman, sehingga
klien tampak kusam dan pucat.
4. Pola Aktivitas
Pada aktivitas sebagai kepala rumah tangga yang tiap waktu sedikit dirumah dan
jumlah jam kerja yang tiada henti, istirahat yang hanya sebentar adanya
hospitalisasi suasana dirumah sakit tidak terlaksana optimal karena badrest
5. Personal Hygine
Sebelum masuk Rumah Sakit pasien mandi 3 x sehari, cuci rambut 2 hari sekali
kulit kepala bersih, sikat gigi 2 x sehari.
6. Therapy
Infus RL : 20 gtt/i
Furosemide : 1 amp/12 jam
Amlodepine : 2 x 10 mg
Dulculax syrp :3x1
Cotrimoxazole : 3x4 80 mg
B.Laxadine : 3x1
Ludios : 2x1
Sohobion : 2x1
Data Penunjang
Analisa Data
DS:
2 Pasien mengatakan tidak selera makan Perubahan jenis diet Gangguan pola nutrisi
DO: pasien tampak lemah, Makanan yang di sajikan habis 1/3 porsi
3 DS: Pasien mengatakan susah tidur Efek Hospitalisasi Gangguan istirahat tidur
pasien tampak pucat, mata cekung, tidur malam +
2 jam pasien susah tidur
siang
4 : pasien mengatakan kedua kakinya susah digerakkan kelemahan fisik Gangguan pola aktivitas
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan darah d/d pasien tampak meringis kesakitan, kondisi badan
lemah.
TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 37 C 0
2. Gangguan pola nutrisi b/d perubahan jenis diet d/d Makanan yang di sajikan habis 1/3 porsi
3. Gangguan istirahat tidur b/d efek hospitalisasi d/d pasien tampak pucat, mata cekung, tidur malam + 2 jam, pasien susah tidur
siang
4. Gangguan pola aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik di tandai
dengan aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan perawat.
Diagnosa Keperawatan
Nama : Tn.M
Umur : 60 Tahun
Ruang : Mengkudu
No.Reg : 06-46-47
Tabel Asuhan Keperawatan
N DIAGNOSA
DATA TUJUAN PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN
INTERVENSI RASIONALISASI
1 Pasien Gangguan rasa nyaman Nyeri dan• Atur posisi• Dengan mengatur• Mengatur posisi
S: Pasien mengatakan
mengatakan nyeri b/d pusing semifowler posisi semi fowler pasien kepala masih
kepala pusing, peningkatan tekanan hilang pasien pasien diharapkan• Memberikan pusing
dan leher darah d/d pasien • Berikan pasien merasa istirahat yang cukupO:TD:160/100 mmHg
terasa tegang. tampak meringis istirahat yang nyaman • Menganjurkan A: Masalah belum
kesakitan, cukup • Dengan memberikan pasien untuk teratasi
DO: : Px tampak kondisi badan • Anjurkan istirahat yang cukup menghindari P: R/T dilanjutkan
meringis lemah. pasien untuk diharapkan rasa nyeri makanan yang
kesakitan, TD : 170/100 menghindari pasien berkurang mengandung garam
kondisi mmHg makanan yang• Dengan menghindari Berkolaborasi
badan lemah Pols : 90 x/i mengandung makanan yang dengan dokter
TD : RR : 22 x/i garam mengndung garam dalam pemberian
170/100 Temp : 37 C
0
• Kolaborasi diharapkan dapat obat :
mmHg dengan dokter menghindari
Pols : 90 dalam peningkatan tekanan Furosemide = 1
x/i pemberian obat darah amp/12 jam
RR : 22 x/i • Dengan Amlodepine = 2
Temp : 37 C
0
berkolaborasi dengan x 10 mg
dokter diharapkan
pasien mendapat
penanganan lebih
lanjut.
DS:
2 Pasien Gangguan pola Kebutuhan• Beri makan• Dengan memberikan• Memberikan makan S: Pasien mengatakan
mengatakan nutrisi b/d perubahan nutrisi pasien sedikit makan makan pasien pasien sedikit tapi selera makan
tidak selerajenis diet d/d terpenuhi tapi sering sedikit tapi sering sering pasien ada
makan Makanan yang di • Beri makanan diharapkan pasien • Memberikan O: Pasien masih
sajikan habis 1/3 dalam keadaan mudah mencerna makanan yang tampak lemah
DO: pasien tampak porsi hangat makanan yang hangat A: Masalah sebagian
lemah, • Beri makanan dimakannya • Memberikan teratasi
Makanan yang di yang berpariasi• Dengan memberikan makanan yangP: R/T dilanjutkan
sajikan habis • Beri penjelasan makanan dalam berpariasi
1/3 porsi tentang manfaat keadaan hangat• Memberi
makanan diharapkan dapat penjelasan tentang
menambah nafsu manfaat makanan
makan pasien
• Dengan memberikan
makanan yang
berpariasi diharapkan
pasien tidak bosan
dengan makanan
yang disediakan
• Dengan memberikan
penjelasan
makanan pada pasien,
agar pasien
mengetahui manfaat
makanan
3 DS: Pasien Gangguan istirahat Istirahat • Beri pasien• Dengan memberikan• Memberikan pasien S: Pasien mengataka
mengatakan tidur b/d efek tidur ruangan yang pasien ruangan yang ruangan yang bisa tidur siang
susah tidur hospitalisasi d/d pasien nyaman nyaman diharapkan nyaman O: Pasien tampak
pasien tampak pucat, terpenuhi • Batasi jam pasien merasa• Membatasi lemas
DO: pasien mata cekung, tidur berkunjung nyaman jamberkunjung A: Masalah sebagian
tampak pucat, malam + 2 pasien ; pagi• Dengan membatasi• Batasi jumlah teratasi
mata cekung, jam susah tidur jam 10-12 jam berkunjung pengunjung P: R/T dilanjutkan
tidur siang Sore 16-17 diharapkan pasien• Menghindari
malam + 2 Malam 19-21 dapat beristirahat keributan
jam pasien • Batasi jumlah• Dengan • Merapikan tempat
susah tidur pengunjung membatasi jumlah tidur pasien setiap
siang • Hindari pengunjung agar hari
keributan pasien merasa tenang
• Rapikan tempat
tidur pasien • Dengan menghindari
keributan diharapkan
pasien dapat
beristirahat dengan
nyaman
• Dengan merapikan
tempat tidur pasien
setiap hari diharapkan
dapat meningkatkan
kenyamanan pasien
setiap hari
Diagnosa Keperawatan
1. Curah jantung, penurunan resiko tinggi terhadap b/d peningkatan after lood
vasoontriksi, iskemia miokardia, hipertrapi d/d tidak dapat diterapkan adanya tanda
dan gejala yang menetapkan diagnosa
2. Nyeri (akut) sakit kepala b/d peningkatan tekanan paskuler serebral d/d
melaporkan tentang nyeri berdenyut yang teletak region selebral terjadi pada saat
bangun tidur dan tulangn secara spontan
3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik d/d laporan verbal tentang keletian dan
kelemahan
4. Nutrisi perubahan lebih dari kebutuhan tubuh d/d masukan berlebihan dengan
kebutuhan matabolik d/d berat badan 10-20% lebih dari ideal untuk tinggi dan
bentuk tubuh
5. Koping individual, infektif b/d krisis situasional imaturrasional, perubahan hidup
beragam d/d menyatakan ketidak mampuan untuk mengatasi atau meminta bantuan
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi rencana pengobatan b/d kurang
pengetahuan/daya ingat d/d menyatakan masalah meminta informasi.
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan darah d/d pasien tampak meringis kesakitan, kondisi badan
lemas.
TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 37 C 0
2. Gangguan pola nutrisi b/d perubahan jenis diet d/d Makanan yang di sajikan habis 1/3 porsi
3. Gangguan istirahat tidur b/d efek hospitalisasi d/d pasien tampak pucat, mata cekung, tidur malam + 2 jam pasien susah tidur
siang
4. Gangguan pola aktivitas b/d kelemahan fisik d/d aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga dan perawat.
1. Curah jantung, penurunan resiko tinggi terhadap b/d peningkatan arteroid vasa
kontriksi, iskemia intruksi d/d tidak dapat diterapkan adanya tanda dan gejala yang
menetapkan diagnosis aktual. Ini tidak dijumpai pada tinjauan kasus karena px
tidak ada penurunan resiko tinggi terhadap curah jantung
2. Mekanisme koping b/d krisis situasional d/d ketidak nyamanan untuk mengatasi
atau meminta bantuan. Ini tidak dijumpai pada tinjauan kasus karena px
mempunyai mekanisme koping yang baik
3. Kurangnya pengetahuan mengenai rencana pengobatan b/d kognitif. Ini tidak baik
dijumpai pada tinjauan karena px memahami prosedur pengobatan yang diberikan
oleh tim medis.
1. Gangguan istirahat tidur b/d efek hospitalisasi d/d pasien tampak pucat, mata cekung, tidur malam + 4 jam susah tidur siang
4.3 Perencanaan
4.4 Pelaksanaan
4.5 Evaluasi