Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN Tn.

AG DENGAN CKD ST V DI
RUANG CEMPAKA BRSUD TABANAN TANGGAL 15 -17
OKTOBER 2020

Oleh :
Ni Wayan Widiasih
NIM: 2014901035

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
(ITEKES BALI) DENPASAR
2020
FORMAT PENGUMPULAN DATA KEPERAWATAN

A. IDENTITAS Pasien Penanggung


(Hubungan dengan penanggung)

Nama : Tn.AG Ibu. W


Umur : 55th. 47 th
Jenis Kelamin : Laki-laki wanita
Status Perkawinan: Menikah menikah
Suku /Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SD SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Swasta
Alamat : Br. Delod peken Tabanan Br. Delod peken Tabanan
Alamat Terdekat : Br. Delod peken Tabanan Br. Delod peken Tabanan
Nomor Telepon : - -
Nomor Register : 709468 -
Tanggal MRS : 15-10-2020

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama masuk Rumah Sakit :
Sesak nafas
2. Keluhan utama saat pengkajian :
Sesak nafas
3. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke ruang hemodialisa dengan keluhan nafas terasa sesak, memberat bila
dibawa jalan dan berkurang bila posisi duduk. Pasien merupakan pasien rutin cuci darah
dengan jadwal cuci 2x dalam seminggu. Tampak acites, oedema pada tungkai bawah, dan
nafas kusmaul. Kulit tampak kehitaman, disertai kering dan pasien mengatakan kulit
terasa gatal. Sebelum HD pasien sudah paham tentang apa-apa saja yang perlu dilakukan.
Seperti setiap memulai HD maupun mengakhiri HD. Pasien mengatakan sudah menjalani
HD selama 10 tahun, dan saat ini kondisinya tidak baik karena perut besar, nafsu makan
menurun, BB naik 3,5 Kg, nafas sesak, batuk, lemes, Hb 6,7, albumin 2,3, TD
170/80mmHg, N 54x/mnt, S 36,5℃, R 28x/mnt. Dx masuk CKD St V e/c DKD. Therapi
yang diadapat:
 Clonidine 1 x 10 mg
 Amlodiphine 1x 10 mg
 Herbezer 1 x 100 mg
 Calos 3 x 1
 Asam folat 2 x 1
 Alupurinol 1 x 100 mg
 HD rutin selasa- jumat siang
4. Riwayat penyakit sebelumnya :
Pasein mengatakan memiliki penyakit kencing manis sejak 2 tahun sebelum divonis cuci
darah. Pasien adalah karyawan hotel dan saat masih muda sering mengkonsumsi
minuman beralkohol. Semenjak terkena kencing manis pasien mulai memperhatikan
kesehatannya sampai akhirnya divonis harus cuci darah akibat komplikasi kencing manis
yang dideritanya. Riwayat penyakit lain tidak ada.
5. Riwayat penyakit keluarga :
Menurut pasien, ibunya menderita kencing manis dan sudah sampai cuci darah. Saat ini
ibunya sudah meninggal. Begitu juga dengan kakaknya yang menderita penyakit yang
sama dengannya cuma belum sampai cuci darah. Ayahnya juga menderita penyakit
jantung dan saat ini sudah tiada. Riwayat penyakit lain dalam keluarga tidak ada.
C. POLA KEBIASAAN PASIEN
1. Bernafas :
Sebelum pengkajian:
Pasien mengatakan nafasnya sudah mulai memberat sejak hari ke dua post HD. Namun
masih bisa ditoleransi.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan merasa sangat sesak terutama saat dibawa jalan. R 28x/mnt, tampak
acites, oedema pada tungkai bawah, TD 170/80 x/mnt, S 36℃, terpasang oksigen nasal
canule 5 lpm, nafas kusmaul, tampak nafas cuping hidung.

2. Makan dan Minum


Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan makan 3x/hari dan minum 1-2 gelas perhari, karena sudah tidak bisa
kencing
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan belum makan dari pagi karena perutnya terasa mual dan kembung,
Pasien tidak ada riwayat alergi makanan, dan minum hanya setengah gelas dari pagi
( 100CC)

3. Eliminasi
Sebelum pengkajian:
Pasien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan belum ada BAB dari kemaren, dan sama sekali sudah tidak bisa
kencing.

4. Gerak dan Aktivitas :


Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan hanya bisa beraktivitas dan melakukan aktifitas sehari-hari
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan nafas sesak sehingga berusaha untuk istirahat agar sesaknya tidak
bertamabh. Pasien mengatakan merasa kurang nyaman dengan kondisinya sekarang.
ADL dibantu keluarga.

5. Istirahat dan Tidur


Sebelum pengkajian:
Pasien mengatakan jarang tidur siang dan malam hari tidur jam 20.00 wita dan bangun
kadang –kadang jam 4 atau 5 pagi
Saat pengkajian : pasien mengatakan tadi malam tidak bisa tidur karena sesak sehingga
ilarikan ke UGD. Dan langsung dipindahkan ke ruang rawat inap untuk selanjutnya akan
dilakukan hemodialisa.
6. Kebersihan diri :
Sebelum pengkajian
Pasien mandi 2x/hari memakai sabun dan keramas 2x/mgg dengan mengunakan sampo
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan sudah mandi sebelum kerumah sakit untuk berobat, pasien juga
mengatakan sudah gosok gigi. Secara umum penampilan diri pasien bersih.

7. Pengaturan Suhu Tubuh


Sebelum pengkajian
Pasien mengatakan badan tidak panas
Saat pengkajian :
pasien mengatakan tidak ada keluhan terhadap suhu tubuhnya, S 36,5 ℃
8. Rasa Nyaman
Sebelum pengkajian : pasien merasa nyaman dengan kesehariannya
Saat pengkajian :
pasien mengatkan kurang nyaman dengan kondisinya, akibat nyeri pada scrotomnya,
nyeri bertambah bila dibawa jalan, intensitas nyeri sedang, lokasi area scrotom, dan skala
nyeri 5 dari sepuluh skala yang diberikan.
9. Rasa Aman
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan merasa aman dirumah
Saat pengkajian :
pasien merasa cemas jika sesaknya bertambah dan takut akan berpengaruh terhadap
hasil cucci darahnya.
10. Data Sosial :
Sebelum pengkajian
Pasien mengatakan keadaan keluarganya harmonis
Saat pengkajian: pasien mengatakan tidak ada keluhan terhadap lingkungan sosial dan
komunikasi terhadap anak-anaknya.

11. Prestasi dan Produktivitas


Sebelum pengkajian
Pasien adalah karyawan hotel disebuah hiotel ternama. Dan memutuskan berhenti sejak
diponis cuci darah.
Saat pengkajian :
pasien mengatakan sejak menjalani HD, paisen merasa tidak mampu untuk
melanjutkan pekerjaannya sehingga memilih tinggal dirumah.

12. Rekreasi
Sebelum pengkajian
Pasien mengatakan mencari hiburan dengan menonton Tv
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan lebih senang dengan bercocok tanam dan berkebun, walau tidak bisa
seperti dulu lagi.

13. Belajar
Sebelum pengkajian : pasien tamatan D3 pariwisata. Dan sudah 12 tahun lebih bekerja
dibagian cooking. Setelah divonis sakit pasien mengajukan pengunduran diri dari
tempatnya kerja.hanya mengandalkan pengalamannya sebagai petani

Saat pengkajian :
Pasien mengatakan tidak bisa bekerja lagi, sehingga pasien membuka warung nasi di
depan rumahnya.
14. Ibadah
Sebelum pengkajian
Pasien biasa sembahyang saat hari raya saja
Saat pengkajian :
Pasein beragama Hindu, dan saat sakit hanya bisa berdoa dalam hati.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum pasien :
a. Kesadaran : CM (Compos Mentis/ sadar penuh)
b. Bangun tubuh : Sedang
c. Postur tubuh : lordosis
d. Cara berjalan : tidak terganggu
e. Gerak motorik : Normal
f. Keadaan kulit : Warna kulit hitam kecoklatan, turgol kurang elastis, tampak
oedema pada area tungkai bagian bawah, bengkak pada wajah, pruritus+
g. Gejala cardinal: S=36,50C, N= 54x/mnt, R=28x/mnt, TD=170/80 mmHg
h. Ukuran Lain : BB = 79Kg, TB= 168 Cm

2. Kepala : kulit kepala bersih, rambut sudah mulai memutih, nyeri tekan tidak ada,
benjolan pada kulit tidak ada.

3. Mata : konjungtiva pucat, sklera putih, icterus tidak ada, pupil isokor, kelainan pada
mata tidak ditemukan.

4. Hidung : tidak ada kelainan. Terpasng O2 nasal kanule 5 lpm, nafas cuping hidung.

5. Telinga : bersih, kedua telinga simetris, pendengaran baik.

6. Mulut : secara umum bibir tampak bersih, mukosa kering, lidah bersih.

7. Leher : tidak ditemukan adanya distensi vena jugularis, pembesaran kelenjar tiroid,
dan adanya kelainan yang klain.

8. Thorax : bentuk dada simetris, payudara simetris, dan terdengar suara ronchi pada dada
kanan. Pergerakan dada cepat.

9. Abdomen : Tampak acites, keluhan mual, nyeri tekan tidak ada.

10. Genetalia : genetalia tampak bersih, kencing tidak bisa.


11. Anus : tampak bersih.
12. Ekstremitas
Atas : tidak ditemukan adanya kelainan pada extemitas atas.
Bawah: tampak oedema pada tungkai bawah.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Pemeriksaan laboratorium tanggal 27/9/2020

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


Hemoglobin 8.3 g/dl 14 – 18 g/dl
Hematokrit 42 % 43 – 51 %
Eritrosit 4,98 juta / µL 4,5 – 5,5 juta / µL
Leukosit 7.400 /µL 5000 – 10000 /µL
Trombosit 109.000 /mm3 150.000 – 400.000 /mm3
Bleeding time 1 menit 30 detik 1 – 5 menit
Clotting time 15 menit 1 – 16 menit
Gula darah sewaktu 234 mg% < 200 mg%
Creatinin 15,5
BUN 78
Asam urat 10,2

F. ANALISA DATA

Analisa Data Pasien Tn. AG dengan CKD St V di Ruang Hemodialisa RSUD


Tabanan
Tanggal 15 Oktober 2020

Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan


- Pasien mengeluh nafas -pasien tampak sesak Pola nafas inefektif
terasa sesak, -suara ronchi +
- memberat bila dibawa -R= 28x/mnt,N 54x/mnt,
jalan dan berkurang TD 170/80 mmhg
bila posisi duduk. -nafas kusmaul+
- Pasien merupakan -nafas cuping hidung+
pasien rutin cuci darah - terpasang oksigen nasal
dengan jadwal cuci 2x kanul 5lpm
dalam seminggu. - batuk+

- Pasien mengeluh sesak -tampak acites, anuria Hipervolemia


nafas -oedema pada tungkai
- Pasien merupakan bawah, BB 79 Kg
pasien ritin cuci darah - kelbihan berat badan 3,5
- Pasien mengatakan Kg dari berat badan kering
lemes dan perut pasien, TD 170/80, S
membesar 36,7℃
- pasien tampak sesak
-nafas kusmaul
- bengkak pada area wajah

- Pasien mengatakan -pasien tampak sesak Intoleransi aktivitas.


nafas sesak sehingga - R 28x/mnt
berusaha untuk -ADL dibantu keluarga
istirahat agar sesaknya - terpasang oksigen nasal
tidak bertamabh. kanule 5lpm
- Pasien mengatakan -lemes +
merasa kurang
nyaman dengan
kondisinya sekarang.
- Pasien mengatakan
merasa sangat sesak
terutama saat dibawa
jalan.

H. Rumusan Masalah Keperawatan


1. pola nafas inefektif
2. hipervolemi
3. Intoleransi Aktivitas

I. Analisa Masalah
1. P : pola nafas inefektif
E : menurunnya fungsi paru
S : Pasien mengeluh nafas terasa sesak, memberat bila dibawa jalan dan berkurang bila
posisi duduk. Pasien merupakan pasien rutin cuci darah dengan jadwal cuci 2x
dalam seminggu, pasien tampak sesak, suara ronchi +, R= 28x/mnt,N 54x/mnt, TD
170/80 mmhg, nafas kusmaul+, nafas cuping hidung+, terpasang oksigen nasal
kanul 5lpm, batuk+
Proses terjadinya : kelebihan volume cairan akibat gagak ginjal menyebabkan terjadinya
osmosis air ke intrasel. Bila kelebihan air ada di paru –paru maka terjadilah efusi pleura
yang menyebabkan penurunan fungsi paru sehingga pasien menjadi sesak.
Akibat bila tidak ditanggulangi pasien akan sesak nafas dan terjadi asidosis respiratorik.

2. P : Kelebihan volume cairan( hipervolemia )


E: retensi cairan berlebih sebagai akibat penurunan fungsi ginjal
S : Pasien mengeluh sesak nafas, Pasien merupakan pasien rutin cuci darah, Pasien
mengatakan lemes dan perut membesar, tampak acites, anuria, oedema pada
tungkai bawah, kelbihan berat badan 3,5 Kg ,BB 79 Kg, TD 170/80, S 36,7℃,
pasien tampak sesak, nafas kusmaul, bengkak pada area wajah
Proses Terjadinya : adanya komplikasi dari kencing manis, menyebabkan
penurunan fungsi ginjal, sehingga terjadi gangguan reabsorpsi cairan, yang
menyebabkan peningkatan sekresi ADH dan aldostreon yang menyebabkan
terjadinya retensi air dan natrium. Terjadi peningkatan kadar natrium dalam darah
yang menyebabkan terjadinya oedema dan asites ( hypervolemia ).
Akibat jika tidak ditanggulangi : Jika tidak ditanggualangi pasien akan
mengalami hemokonsetrasi yang menyebabkan terjadinya asidosis metabolic dan
respiratorik..
3. P : Intoleransi aktivitas
E : berkurangnya suplai energy kejaringan sebagai akibat dari menurunya kadar
oksigen darah .
S : Pasien mengatakan nafas sesak sehingga berusaha untuk istirahat agar sesaknya
tidak bertambah, Pasien mengatakan merasa kurang nyaman dengan kondisinya
sekarang., Pasien mengatakan merasa sangat sesak terutama saat dibawa jalan. pasien
tampak sesak, R 28x/mnt, ADL dibantu keluarga, terpasang oksigen nasal kanule
5lpm, lemes +

Proses terjadinya : adanya gagal ginjal menyebabkan gangguan hantaran oksigen


kejaringan sebagai akibat terjadinya asidosis respiratorik sehingga energy yang
dibutuhkan sel tidak tercukupi. Hal ini menyebabkan pasien mudah lelah, sehingga
terjadi gangguan pada aktivitas pasien
J. DIAGNOSE KEPERAWATAN
1. Pola nafas inefektif b/d menurunnya fungsi paru
d/d Pasien mengeluh nafas terasa sesak, memberat bila dibawa jalan dan
berkurang bila posisi duduk. Pasien merupakan pasien rutin cuci darah dengan
jadwal cuci 2x dalam seminggu, pasien tampak sesak, suara ronchi +, R=
28x/mnt,N 54x/mnt, TD 170/80 mmhg, nafas kusmaul+, nafas cuping hidung+,
terpasang oksigen nasal kanul 5lpm, batuk+.
2. Kelebihan volume cairan( hipervolemia ) b/d retensi cairan berlebih sebagai
akibat penurunan fungsi ginjal
d/dPasien mengeluh sesak nafas, Pasien merupakan pasien rutin cuci darah,
Pasien mengatakan lemes dan perut membesar, tampak acites, anuria, oedema
pada tungkai bawah, kelbihan berat badan 3,5 Kg, TD 170/80, S 36,7℃, pasien
tampak sesak, nafas kusmaul, bengkak pada area wajah
3. Intoleransi aktivitas
b/d berkurangnya suplai energy kejaringan sebagai akibat dari menurunya kadar
oksigen darah .
d/d Pasien mengatakan nafas sesak sehingga berusaha untuk istirahat agar sesaknya
tidak bertambah, Pasien mengatakan merasa kurang nyaman dengan kondisinya
sekarang., Pasien mengatakan merasa sangat sesak terutama saat dibawa jalan. pasien
tampak sesak, R 28x/mnt, ADL dibantu keluarga, terpasang oksigen nasal kanule
5lpm, lemes +

K. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah ( berdasarkan 14 kebutuhan dasar Virginia Henderson)
a. Pola nafas inefektif b/d penurunan fungsi paru sebagai efek kerusakan ginjal
b. hipervolemia b/ d retensi cairan berlebih sebagai akibat penurunan fungsi
ginjal
c. Intoleransi aktivitas b/d
berkurangnya suplai energy kejaringan sebagai akibat dari menurunya kadar
oksigen darah .

2. Rencana Perawatan

No Hari/Tgl Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


/ Jam Keperawa Hasil
tan
1. 15/10/20 .Pola nafas Setelah diberikan askep 1. Monitor pola 1. Mengetahui
13.00 wita inefektif b/d selama 1x 4 jam nafas( frekuens berat
menurunnya diharapkan pola nafas i, kedalaman, ringannya
fungsi paru kembali efektif dengan usaha nafas) penyakitnya.
d/d Pasien kriteria: 2. Monitor 2. Memudahka
mengeluh 1. pasien tampak adanya bunyi n perawat
nafas terasa tenang nafas untuk
sesak, 2. sesak berkurang tambahan. memberikan
memberat bila dengan R 20 x/mnt 3. Berikan posisi asuhan
dibawa jalan 3. pasien mampu jalan semifowler keperawatan,
dan berkurang tanpa keluhan 4. Ajarkan teknik 3. Memberikan
bila posisi sesak. batuk efektif kenyamanan
duduk. Pasien 4. Batuk (-) 5. Berikan paa psien
merupakan 5. Nafas cuping oksigen dengan 4. Memudahka
pasien rutin hidung( -) nasal kanul n
cuci darah 6. Ronchi berkurang sesuai pengeluaran
dengan jadwal kebutuhan dahak jika
cuci 2x dalam 6. Monitor AGD ada
seminggu, 7. kolaborasi 5. Membantu
pasien tampak dengan dokter pemenuhan
sesak, suara tentang kebutuhan
ronchi +, R= pemberian oksigen
28x/mnt,N Mukolitik, 6. Untuk
54x/mnt, TD Bronkodilator mengetahui
170/80 mmhg, 8. Beri KIE tindakan yg
nafas tentang batuk dibutuhkan
kusmaul+, efektig selanjutnya
nafas cuping 7. Mengencerka
hidung+, n dahak dan
terpasang membebaska
oksigen nasal n jalan nafas
kanul 5lpm, 8. Memudahka
batuk+. n pengeluran
dahak.

2. 15/10/20 2.Kelebihan Setelah diberikan askep 1. Identifikasi 1. Mengetahui


13.00 wita volume selama 3x24 jam tanda dan standa dan
cairan( hiperv diharapkan kelebihan gejala gejala
olemia ) b/d cairan bisa teratasi dengan hipervolemia hipervolemia
retensi cairan kriteria: 2. Identifikasi 2. Mengetahui
berlebih 1. Sesak berkurang penyebab apa yang
sebagai akibat 2. Oedema berkurang hipervolemia menyebabka
penurunan 3. Asites berkurang 3. Monitor status n
fungsi ginjal 4. Tanda vital dalam hemodinamik hipervolemia
d/dPasien batas normal 4. Monitor intake 3. Mengetahui
mengeluh 5. Pasien memahami dan output tingkat
sesak nafas, tentang pengaturan cairan keparahan
Pasien keseimbangan 5. Monitor tanda akibat
merupakan cairan hemokonsentra hipervolemia
pasien rutin si( bun 4. Mencapai
cuci darah, sc,elektrolit,bj keseimbanga
Pasien urin, n antara
mengatakan hematocrit) intake dan
lemes dan 6. Timbang BB output
perut tiap hari 5. Mmudahkan
membesar, 7. Batasi asupan tindakan
tampak acites, cairan dan selanjutnya
anuria, natrium 6. Mengetahui
oedema pada 8. Ajarkan cara perubahan
tungkai memantau BB akibat
bawah, asupan dan hipervolemia
kelbihan berat haluaran cairan 7. Membuat
badan 3,5 Kg, 9. Kolaborasi pasien
TD 170/80, S tentang mandiri
36,7℃, pasien pemberian dalam
tampak sesak, deuretik pemenuhan
nafas asupan
kusmaul, cairan
bengkak pada 8. Mengurangi
area wajah hipervolemia

3. 15/10/20 Intoleransi Setelah diberikan askep 1. Identifikasi 1. Untuk


13.00 wita aktivitas selama 2x24 jam kemampuan mengetahui
b/d diharapkan pasien mampu pasien sejauh mana
berkurangnya melakukan aktivitas secara beraktivitas pasien
suplai energy bertahap, dengan kriteria: 2. Monitor tanda- mampu
kejaringan
1. Pasien tidak lemas tanda vital beraktivitas
sebagai akibat
dari menurunya 2. Pasien tidak sesak 3. Anjurkan 2. Mengetahui
kadar oksigen saat beraktivitas beraktivitas efek aktivitas
darah . 3. pasien tampak secara bertahap terhadap
d/d Pasien tenang 4. Libatkan TTV
mengatakan 4. pasien mampu keluarga dalam 3. Dukungan
nafas sesak memenuhi aktivitas perawatan keluarga
sehingga secara bertahap 5. Jelaskan sangat
berusaha untuk metode dibutuhkan
istirahat agar aktivitas sehari saat kondisi
sesaknya tidak -hari pasien lemah
bertambah,
6. Anjurkan untuk 4. Dengan
Pasien
mengatakan menjaga menemani
merasa kurang keseimbangan pasien akan
nyaman dengan intake dan merasa
kondisinya output diperhatikan
sekarang., 7. Bantu setiap 5. Memudahka
Pasien aktivitas yang n pasien
mengatakan dibutuhkan untuk latihan
merasa sangat
pasien 6. Untuk
sesak terutama
saat dibawa 8. Kolaborasi mencegah
jalan. pasien dengan akhli kelebihan
tampak sesak, gizi untuk cairan yang
R 28x/mnt, makanan yang akan
ADL dibantu bisa mempengaru
keluarga, meningkatkan hi aktivitas
terpasang energy saat pasien
oksigen nasal beraktivitas 7. Agar pasien
kanule 5lpm, merasa
lemes + tenang dan
diperhatikan
8. Pemebrian
gizi
seimbang
mampu
meningkatka
n energy
yang
dibutuhkan
pasien untuk
beraktivitas

A. IMPLEMENTASI

Hari/T No Tindakan Keperawatan Evaluasi/respon Paraf


gl/Jam DK
Senin, Dx 1. Monitor pola  nafas cuping hidung, R
15/10/2 1,2,3 nafas( frekuensi, 28x/mnt
0 kedalaman, usaha nafas)  terdengar ronchi pada dada
13.00 – 2. Monitor adanya bunyi kanan
19.00 nafas tambahan.  S 36,7℃, N 64x/mnt, TD
3. memberikan posisi 160/78 mmHg
semifowler
4. mengajarkan teknik batuk  Pasien sudah diberikan posisi
efektif semi fowler
5. memberikan oksigen  Pasien mau mengikuti ajaran
dengan nasal kanul sesuai yang diberikan
kebutuhan
6. Melibatkan keluarga
dalam pemenuhan  Oksigen dengan nasal kanul 5
aktivitas pasien lpm
7. mengidentifikasi tanda dan
gejala hypervolemia  Keluarga membantu pasien
8. mengidentifikasi penyebab dalam perawatan
hypervolemia
9. memonitor status  TD 160/70, S 36,6℃, R 24
hemodinamik x/mnt, N 78x/mnt
10. memonitor intake dan
output cairan  pasien tampak sesak, terdapat
11. menimbang BB oedema pada ektremitas
12. membatasi asupan cairan bawah, wajah bengkak, acites
dan natrium
13. Kolaborasi tentang  pasien menderita CKD ST V
pemberian deuretik
14. mengidentifikasi  pasien biasa minum200-300 cc
kemampuan pasien perhari karena sudah tidak bisa
beraktivitas kencing lagi
Jumat, Dx 15. memonitor tanda-tanda
 BB 76.5KG
16/10/2 1,2,3 vital
0 16. Menganjurkan beraktivitas
 pasien saat ini sedang
1300- secara bertahap
menjalani HD dengan UFG 3L
19.30 17. melibatkan keluarga dalam
perawatan
18. menjelaskan metode  TD 170/80, N 76x/mnt, R
aktivitas sehari –hari 24x/mnt, S 36,5 ℃
19. menganjurkan untuk
menjaga keseimbangan  Pasien mampu untuk berjalan
intake dan output sampai ke kamar mandi

 Keluarga membantu pasien


dalam memenuhi
kebutuhannya

Sabtu, Dx  Pasien mengerti tentang


17/10/2 1,2,3 1. memonitor TTV asupan cairan yang harus
0 2. menimbang BB dikonsumsinya
13.00- 3. memonitor satus
19.00 hemodinamik pasien  S 36,5℃, N 76x/mnt, R
4. melibatkan keluarga dalam 20x/mnt, TD 160/75 mmHg
perawatan
5. menevaluasi pola nafas
 BB 73,5 Kg
6. menevaluasi aktivitas
pasien  Asites +, oedema tungkai
bawah berkurang, oedema
wajah berkurang

 Keluarga membantu pasien


dalam pemenuhan
kebutuhannya.

 Pola nafas kembali efektif

 Pasien mampu beraktifitas


tanpa sesak.

B. EVALUASI

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Evaluasi (SOAP)


Keperawatan
Kamis , Dx 1 S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak dan nafasnya
15/10/2020 sudah seperti sebelumnya
17.00wita O : k/u baik, kes. CM, sesak berkurang, terpasang oksigen
nasal kanul 5 lpm,ronchi masih terdengar sedikit, nafas
cuping hidung -, batuk -, HD +, UFG 3L, • TD 160/70, S
36,6℃, R 24 x/mnt, N 78x/mnt
A : pola nafas inefektif teratasi sebagian
P : lanjutkan renpra
Ingatkan pasien untuk selalu membatasi asupan cairan dan
garam.

Sabtu, Dx 2 S : pasien mengatakan sudah tidak sesak lagi


17/10/20 O : pasien tampak tenang, oedema ekstremitas bawah
19.00wita berkurang, asites +, oedema pada wajah berkurang, pasien
mampu berjalan kekamar mandi sendiri, • S 36,5℃, N
76x/mnt, R 20x/mnt, TD 160/75 mmHg
A : hypervolemia teratasi sebagian
P : pertahankan kondisi pasien, lanjutkan renpra tentang
pembatasan asupan cairan

S : pasien mengatakan tidak sesak lagi


Sabtu,17/10/20 Dx 3 O : pasien masih tampak lemah, pasien tampak tidak sesak
19.00 wita lagi, pasien mampu berjalan kekamar mandi tanpa dibantu,
pasien mampu melakukan aktivitas ringan secara bertahap
S 36,5℃, N 76x/mnt, R 20x/mnt, TD 160/75 mmHg
A : intoleransi aktivitas teratasi
P ; pertahankan kondisi pasien
Kolaborasi pemberian vitamin untuk menambah
stamina.

Anda mungkin juga menyukai