AG DENGAN CKD ST V DI
RUANG CEMPAKA BRSUD TABANAN TANGGAL 15 -17
OKTOBER 2020
Oleh :
Ni Wayan Widiasih
NIM: 2014901035
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
(ITEKES BALI) DENPASAR
2020
FORMAT PENGUMPULAN DATA KEPERAWATAN
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama masuk Rumah Sakit :
Sesak nafas
2. Keluhan utama saat pengkajian :
Sesak nafas
3. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke ruang hemodialisa dengan keluhan nafas terasa sesak, memberat bila
dibawa jalan dan berkurang bila posisi duduk. Pasien merupakan pasien rutin cuci darah
dengan jadwal cuci 2x dalam seminggu. Tampak acites, oedema pada tungkai bawah, dan
nafas kusmaul. Kulit tampak kehitaman, disertai kering dan pasien mengatakan kulit
terasa gatal. Sebelum HD pasien sudah paham tentang apa-apa saja yang perlu dilakukan.
Seperti setiap memulai HD maupun mengakhiri HD. Pasien mengatakan sudah menjalani
HD selama 10 tahun, dan saat ini kondisinya tidak baik karena perut besar, nafsu makan
menurun, BB naik 3,5 Kg, nafas sesak, batuk, lemes, Hb 6,7, albumin 2,3, TD
170/80mmHg, N 54x/mnt, S 36,5℃, R 28x/mnt. Dx masuk CKD St V e/c DKD. Therapi
yang diadapat:
Clonidine 1 x 10 mg
Amlodiphine 1x 10 mg
Herbezer 1 x 100 mg
Calos 3 x 1
Asam folat 2 x 1
Alupurinol 1 x 100 mg
HD rutin selasa- jumat siang
4. Riwayat penyakit sebelumnya :
Pasein mengatakan memiliki penyakit kencing manis sejak 2 tahun sebelum divonis cuci
darah. Pasien adalah karyawan hotel dan saat masih muda sering mengkonsumsi
minuman beralkohol. Semenjak terkena kencing manis pasien mulai memperhatikan
kesehatannya sampai akhirnya divonis harus cuci darah akibat komplikasi kencing manis
yang dideritanya. Riwayat penyakit lain tidak ada.
5. Riwayat penyakit keluarga :
Menurut pasien, ibunya menderita kencing manis dan sudah sampai cuci darah. Saat ini
ibunya sudah meninggal. Begitu juga dengan kakaknya yang menderita penyakit yang
sama dengannya cuma belum sampai cuci darah. Ayahnya juga menderita penyakit
jantung dan saat ini sudah tiada. Riwayat penyakit lain dalam keluarga tidak ada.
C. POLA KEBIASAAN PASIEN
1. Bernafas :
Sebelum pengkajian:
Pasien mengatakan nafasnya sudah mulai memberat sejak hari ke dua post HD. Namun
masih bisa ditoleransi.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan merasa sangat sesak terutama saat dibawa jalan. R 28x/mnt, tampak
acites, oedema pada tungkai bawah, TD 170/80 x/mnt, S 36℃, terpasang oksigen nasal
canule 5 lpm, nafas kusmaul, tampak nafas cuping hidung.
3. Eliminasi
Sebelum pengkajian:
Pasien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan belum ada BAB dari kemaren, dan sama sekali sudah tidak bisa
kencing.
12. Rekreasi
Sebelum pengkajian
Pasien mengatakan mencari hiburan dengan menonton Tv
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan lebih senang dengan bercocok tanam dan berkebun, walau tidak bisa
seperti dulu lagi.
13. Belajar
Sebelum pengkajian : pasien tamatan D3 pariwisata. Dan sudah 12 tahun lebih bekerja
dibagian cooking. Setelah divonis sakit pasien mengajukan pengunduran diri dari
tempatnya kerja.hanya mengandalkan pengalamannya sebagai petani
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan tidak bisa bekerja lagi, sehingga pasien membuka warung nasi di
depan rumahnya.
14. Ibadah
Sebelum pengkajian
Pasien biasa sembahyang saat hari raya saja
Saat pengkajian :
Pasein beragama Hindu, dan saat sakit hanya bisa berdoa dalam hati.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum pasien :
a. Kesadaran : CM (Compos Mentis/ sadar penuh)
b. Bangun tubuh : Sedang
c. Postur tubuh : lordosis
d. Cara berjalan : tidak terganggu
e. Gerak motorik : Normal
f. Keadaan kulit : Warna kulit hitam kecoklatan, turgol kurang elastis, tampak
oedema pada area tungkai bagian bawah, bengkak pada wajah, pruritus+
g. Gejala cardinal: S=36,50C, N= 54x/mnt, R=28x/mnt, TD=170/80 mmHg
h. Ukuran Lain : BB = 79Kg, TB= 168 Cm
2. Kepala : kulit kepala bersih, rambut sudah mulai memutih, nyeri tekan tidak ada,
benjolan pada kulit tidak ada.
3. Mata : konjungtiva pucat, sklera putih, icterus tidak ada, pupil isokor, kelainan pada
mata tidak ditemukan.
4. Hidung : tidak ada kelainan. Terpasng O2 nasal kanule 5 lpm, nafas cuping hidung.
6. Mulut : secara umum bibir tampak bersih, mukosa kering, lidah bersih.
7. Leher : tidak ditemukan adanya distensi vena jugularis, pembesaran kelenjar tiroid,
dan adanya kelainan yang klain.
8. Thorax : bentuk dada simetris, payudara simetris, dan terdengar suara ronchi pada dada
kanan. Pergerakan dada cepat.
F. ANALISA DATA
I. Analisa Masalah
1. P : pola nafas inefektif
E : menurunnya fungsi paru
S : Pasien mengeluh nafas terasa sesak, memberat bila dibawa jalan dan berkurang bila
posisi duduk. Pasien merupakan pasien rutin cuci darah dengan jadwal cuci 2x
dalam seminggu, pasien tampak sesak, suara ronchi +, R= 28x/mnt,N 54x/mnt, TD
170/80 mmhg, nafas kusmaul+, nafas cuping hidung+, terpasang oksigen nasal
kanul 5lpm, batuk+
Proses terjadinya : kelebihan volume cairan akibat gagak ginjal menyebabkan terjadinya
osmosis air ke intrasel. Bila kelebihan air ada di paru –paru maka terjadilah efusi pleura
yang menyebabkan penurunan fungsi paru sehingga pasien menjadi sesak.
Akibat bila tidak ditanggulangi pasien akan sesak nafas dan terjadi asidosis respiratorik.
K. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah ( berdasarkan 14 kebutuhan dasar Virginia Henderson)
a. Pola nafas inefektif b/d penurunan fungsi paru sebagai efek kerusakan ginjal
b. hipervolemia b/ d retensi cairan berlebih sebagai akibat penurunan fungsi
ginjal
c. Intoleransi aktivitas b/d
berkurangnya suplai energy kejaringan sebagai akibat dari menurunya kadar
oksigen darah .
2. Rencana Perawatan
A. IMPLEMENTASI
B. EVALUASI