Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPSK) NEBULIZER PADA BABY VA DI RUANG ANGGREK

BRSUD TABANAN

OLEH

NAMA : Ni Wayan Widiasih

NIM : 2014901035

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN NERS

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN ( ITEKES) BALI

DENPASAR

2020
STRATEGI PELAKSANAAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif (DS) : Klien dikeluhkan batuk dengan suara gerek-gerek dan tiap kali
muntah terdapat lendir kental.
b. Data Objektif (DO) : bayi tampak sesak, batuk, dan hidung keluar lendir bening dan
kental, terdengar suara ronchi, R 37 x/mnt, terpasang oksigen nasal kanule 2 lpm, hasil
rontgen thorak pneumonia.

2. Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d hipersekresi jalan nafas

3. Tujuan Khusus
 Membersihkan Jalan nafas
 Melonggarkan jalan nafas

4. Tindakan Keperawatan
Memberikan nebulizer

A. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
P : “ Selamat pagi, bu! Bagaimana tidurnya dedek bayinya tadi malam ?”
K : “ pagi suster, anak saya masih batuk dan sesak”
b. Perkenalan diri perawat dan klien
P : “ Perkenalkan, nama saya suster Widiasih, ibu bisa panggil saya Widi. Kalau
boleh tahu nama dedek bayinya siapa ya bu?”
K : “ namanya bayi Vania anggita”
P : “ Oh, dengan dedek bayinya saya panggil baby VA aja ya bu..”
K : “ ya sus”

c. Melengkapi identitas
P : “ Baiklah bu, saya adalah mahasiswi ITEKES BALI
yang bertugas diruangan ini. Saya perawat yang akan membantu merawat baby VA.
Hari ini, saya shif siang mulai dari jam 13.00 sampai jam 21.00 WITA nanti.”
K :”terima kasih sus”
d. Menjelaskan peran perawat dan klien
P : “ Karena baby VA dikeluhkan batuk dengan suara gerek-gerek, batuk dan sesak,
yang diakibatkan adanya penumpukan lender pada saluran nafas, disini saya akan
menjalankan terapi yang diberikan dokter yaitu memberikan nebulizer yang
ditambahkan obat agar lendirnya dapat keluar dan nafas dari Baby VA merasa
longgar sehingga tidak sesak lagi. Saya mengharapkan peran aktif Ibu untuk bekerja
sama dalam tindakan yang saya lakukan. Bagaimana, apakah Ibu bersedia ?”
K :” ya saya bersedia sus”

2. Fase Kerja
a. Mengecek program terapi medik
b. Persiapan alat
 Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter, humidifier
 Masker Nebulizer
 Obat yang akan diberikan
 Spuit 2 cc (sesuai dengan jumlah obat yang diberikan)
 Alat Tulis
c. Persiapan pasien
 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Menyiapkan lingkungan yang aman untuk klien dan memasang sampiran
d. Langkah kerja
 Memberi posisi yang nyaman pada klien
 Mengontrol flowmeter dan humidifier

 Mencuci tangan

 Menyambungkan masker nebulizer dengan tabung oksigen dengan selang penghubung

 Mengontrol apakah selang dan masker berfungsi dengan baik

 Menghisap obat sesuai instruksi medik dan memasukkannya ke dalam tabung masker
nebulizer

 Memasang masker sesuai wajah klien

 Mengalirkan oksigen sesuai indikasi medik

 Mengevaluasi respon klien (pola napas)

 Merapihkan pasien

 Cuci tangan

 Dokumentasi 

 Jenis obat dan jumlah liter oksigen yang diberikan

 Waktu pemberian

 Reaksi pasien

B. Fase Terminasi
a. Evaluasi hasil
 Evaluasi subjektif
P : “ Bagaimana bu setelah saya memberikan nebilizer pada baby VA? Nebulizer
ini akan dibrikan tiap 8 jam dan akan diberikan oleh perawat yang jaga nanti
sesuai shift ya bu.”
K : “ ya sus”
 Evaluasi objektif
P : baby VA tampak tenang, dan sempat muntah 2x dengan isi muntahan sisa asi
dan lender yang cukup kental
K : ..........
b. Rencana tindak lanjut
P : “ Baik bu, nanti atau besok jika dirumah baby VA batuk lagi ibu bisa lakukan
fisiotherapi dada yang menggunakan telapak tangan nanti saya ajarkan caranya ya
bu.”
K : “ baik sus, terima kasih banyak.”
c. Salam terapeutik
P : “ Baiklah Bu, karena saya sudah selesai dalam tindakan ini saya mohon ijin bu,
dan terima kasih atas kerja samanya. Selamat sore ya bu”
K : “ sore sus”

Nebulizer

Pengertian Nebulizer

Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol secara
terus- menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau gelombang
ultrasonik.

Mengenai nebulizer dan penguapan merupakan suatu cara pemberian obat melalui inhalasi /
pernafasan. Fungsinya sama dengan seperti dengan pemberian obat lainnya namun mempunyai
daya effectivitas lebih tinggi dibandingkan melalui mulut / oral. Sebagai contoh : yang biasa nya
penyembuhan flu selama 1 minggu, dengan terapi nebulizer sembuh dalam 3 hari.
Cara kerja terapi penguapan adalah obat-obat tersebut dilarutkan dalam bentuk cairan yang
diisikan ke nebulizer. Nebulizer mengubah partikel menjadi uap yang di hirup sehingga langsung
menuju paru-paru. Mampu menghancurkan dahak / slem / plegm.

Tujuan pemberian Nebulizer


Untuk mengurangi sesak pada penderita asma, untuk mengencerkan dahak, bronkospasme
berkurang/ menghilang.

Cara Bekerja Nebulizer

Cara bekerja Nebulizer adalah dengan penguapan. Jadi obat-obatannya diracik (berupa cairan),
dimasukan ketabungnya lalu dengan bantuan listrik menghasilkan uap yang dihirup dengan
masker khusus. Tidak ada bau apa-apa, jadi rasanya seperti bernapas biasa. terapi penguapan
sekitar 5-10 menit, 3-4 kali sehari ( seperti jadwal pemberian obat ). Dapat dipakai sejak bayi 0
bulan, anak-anak (toddler/kids) hingga dewasa.
Pengobatan lewat Nebulizer ini lebih efektif dari obat-obatan minum, karena langsung dihirup
masuk ke paru-paru, sehingga dosis yang dibutuhkan pun lebih kecil, otomatis juga lebih aman.
Biasanya dipakai untuk anak asma atau yang memang sering batuk pilek berat karena allergi
maupun flu.

 Alat Nebulizer berguna untuk yang punya masalah dengan saluran pernafasan, seperti :

 Batuk, untuk mengeluarkan lendir (plegm / slem) di paru-paru / dada, mengencerkan


daha
 Pilek / Hidung Tersumbat, melancarkan saluran pernafasan dengan terapi inhalasi ini juga

ampuh, penggunaanya sama dengan obat oral 3x sehari, campuran (obat) uapnya
biasanya juga obat-obatan yang memang untuk melancarkan jalan nafas
 Asma dan Sinusitis, bunyi tarikan nafasnya sangat kuat dan sesak nafas
 Alergy yang menyebabkan batu-batuk, pilek, dan yang menjurus ke serangan asma /
sinusitis

Obat-obatan untuk Nebulizer

 Pulmicort: kombinasi anti radang dengan obat yang melonggarkan saluran napas
 Nacl : mengencerkan dahak  
 Bisolvon cair : mengencerkan dahak
 Atroven : melonggarkan saluran napas  
 Berotex : melonggarkan saluran napas
 Inflamid :untuk anti radang  
 Combiven : kombinasi untuk melonggarkan saluran napas
 Meptin : melonggarkan saluran napas. 

Kombinasi yang dianjurkan


 Bisolvon-Berotec-Nacl

 Pulmicort-Nacl

 Combivent-Nacl

 Atroven-Bisolvon-Nacl
 
Indikasi dan Kontraindikasi Nebulizer
 Indikasi Nebulizer
Untuk penderita asma, sesak napas kronik, batuk, pilek, dan gangguan
saluran pernapasan.
 Kontraindikasi Nebulizer
        Pada penderita trakeotomi, pada fraktur didaerah hidung

Macam-macam Nebulizer
 Nebulizer Mini
        Adalah alat genggam yang menyemburkan medikasi atau agens
        pelembab, seperti agans bronkodilator atau mukolitik menjadi partikel mikroskopik
        dan mengirimkannya kedalam paru-paru ketika pasien menghirup napas.
 Nebulizer Jet-Aerosol 
        menggunakan gas bawah tekanan
 Nebulizer Ultrasonik 
        menggunakan getaran frekuensi-tinggi untuk memecah air atau obat menjadi
        tetesan atau partikel halus.

Anda mungkin juga menyukai