BD DENGAN
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI ( HALUSINASI )
DI POLI JIWA BRSU TABANAN
Oleh:
Ni Wayan Widiasih, S.kep
2014901035
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
(ITEKES BALI) DENPASAR
2020
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Kt. BD (L ) Tanggal Pengkajian :21-12-2020
Umur : 50Tahun RM No. : 145321
Alamat : Ds. Beraban, Kediri Tabanan
Pekerjaan : petani
Informan: Anak dan istri
Bila ya jelaskan: klien pernah mengalami gangguan kecemasan sekitar 6 bulan yang lalu,
dikarenakan usaha sawahnya mengalami gagal panen. Dan 7 tahun yang lalu pernah dirawat
di RSJ dengan halusinasi dengar dan putus pengobatan sejak 5 tahun terakhir.
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil √ Kurang Berhasil Tidak Berhasil
3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
ya √ tidak
Bila ya jelaskan : klien tidak pernah mengalami penyakit fisik( kecelakaan), namun klien
mempunyai pengalaman yang buruk terhadap suatu masalah, yang mana klien tidak mampu
mengambil keputusan akan kondisi yang dialami, sehingga memendam semuanya sendiri.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
1. Aniaya fisik -
2. Aniaya seksual --=+-
3. Penolakan
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual):
Klien pernah mengalami gagal panen sehingga membuat penyakitnya yang dulu kumat lagi.
Klien kadang bengong, ngomong sendiri dan tatapan kosong
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
√ tidak rapi penggunaan pakaian Cara berpakaian
tidak sesuai tidak seperti biasanya
Jelaskan : klien berpenampilan tidak rapi, terlihat dari baju yang dipakai terbalik, rambut
acak-acakan, dan wajah kusut. Kumis dan jambang dibiarkan panjang dan terlihat ngumik
sendiri, saat ditanya mata menatap tajam kearah lawan bicara dan akan tertunduk lagi. Pada
awalnya pembicaraan klien terarah tetapi lama kelamaan kacau, berpindah-pindah dari
kalimat satu ke kalimat lain dan tidak sesuai dengan realitas (inkoheren). Kadang pasien
senyum-senyum sendiri, dan ngumik kemudian menatap keatas.
Kwalitatif
tidak berubah √ berubah
meninggi gangguan tidur: sebutkan: (-)
hipnosa disosiasi: sebutkan : ( - )
3. Disorientasi
√ waktu tempat √ orang
Jelaskan:
Klien merasa sekarang masih suasana pilkada, sehingga terus ngomong sendiri dan kadang
bengong. Klien sering mengucapkan nama ” nak jawa ae ” saat bertemu dengan orang lain.
Masalah keperawatan : halusinasi
Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas gaduh gelisah katatonik
TIK √ grimase
√ tremor gagap
stereotipi mannarism
katalepsi akhopraxia
command automatism atomatisma
nagativisme reaksi konversi
√ verbigerasi berjalan kaku/ rigit
√ kompulsif lain-2 sebutkan
5. Afek/ Emosi
√ adequat √ tumpul √ dangkal/ datar
√ labil inadequat anhedonia
marasa kesepian eforia ambivalen apati
marah depresif/ sedih
cemas: ringan sedang
berat panik
Jelaskan : Klien menunjukan emosi yang berubah-ubah. Kadang tampak datar dan
tumpul, walaupun dikasi rangsangan/stimulus, kadang tampak bersemangat dan tertawa, dan
tiba-tiba sedih sambil menangis.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori ( halusinasi )
6. Persepsi
√ halusinasi ilusi depersonalisasi
derealisasi
Macam Halusinasi
√ pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain, sebutkan
Jelaskan :klien saat diajak bicara mengatakan mendengar suara-suara yang menyuruhnya
senyum dan marah pada setiap orang yang ditemuinya. Hal ini muncul saat sedang sendiri
terutama saat malam hari dan dini hari.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori ( halusinasi dengar )
7. Proses Pikir
Arus Pikir
koheren √ inkoheren √ asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan pembicaraan/ persevarasi
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme √ bicara lambat bicara cepat
√ irelevansi main kata-kata afasi
assosiasi bunyi lain2 sebutkan..
Jelaskan : klien saat diajak bicara sangat sulit untuk mengartikan sebuah kalimat. Dan
tidak nyambung dengan pertanyaan yang diberikan.
Masalah keperawatan : waham bizar
Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
bunuh diri ideas of reference √ pikiran magis
alienasi isolaso sosial √ rendah diri
preokupasi pesimisme fobia sebutkan.........................
√ waham: sebutkan jenisnya
agama somatik, hipokondrik kebesaran
√ curiga nihilistik √ sisip pikir
siar pikir kontrol pikir kejaran
dosa
Jelaskan : klien tampak menatap tajam saat diajak bicara, dan berpikir kalau ada orang
yang menyuruhnya marah
Masalah keperawatan : waham sisip pikir
Bentuk Pikir
realistik √ nonrealistik
autistik dereistik
8. Memori
√ gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini amnesia, sebutkan.........................
paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Jelaskan : saat wawancara klien jarang menantap perawat, klien lebih suks menunduk
/menatap kedepan dengan tatapan kosong.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
VI. FISIK
1. Keadaan umum : klien tampak kusut, jambang dan kumis dibiarkan, klien lebih banyak
menunduk dan meremas tangannya.
2. Tanda vital: TD: 120/70 mmHg N: 78 x/mnt S: 36,8 ℃ R: 20 x/mnt
3. UKur: TB: 165 cm BB: 60 Kg √ turun naik
4. Keluhan fisik: √ tidak ya jelaskan...............................
5. Pemeriksaan fisik
Kepala tidak ada kelainan, mata tampak cuwong, penglihatan mulai kabur, hidung dalam batas
normal, tidak terdapat kelaianan pada area dada, perut dan ektremitas.
Jelaskan :
klien hanya mengalami masalah pada penglihatan karena faktor usia, namun penampilan klien
tampak kurang bersih, terlihat dari kuku tangan dan kaki yang panjang dan hitam
Masalah keperawatan : kurang perawatan diri.
b. Identitas : sudah sejak lama klien tidak mengetahui tentang identitas dirinya dalam artian
berapa dia punya anak, dan sudah sebesar apa anaknya.
c. Peran: klien mengalami gangguan peran sebagai ayah dari anak-anaknya sejak 7 tahun
silam. Sehingga klien tidak tau perannya dalam keluarganya.
d. Ideal diri : klien tidak mengalami gangguan dalam idel diri
e. Harga diri : saat ini klien merasa tidak berguna sebagai seorang kepala keluarga, namun
perasaan itu ditepisnya dan langsung tersenyum sambil komat-kamit.
Masalah keperawatan : harga diri rendah
2. Genogram
a. Genogram
Keterangan:
: perempuan
: laki laki
: tinggal seumah
: berpisah
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
klien paling dekat dengan istrinya
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
semenjak sakit klien jarang ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan ini diambil
aslih oleh anak-anaknya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Semenjak sakit klien mengalami gangguan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Kadang klien senyum sendiri dan kadang ngumik. Namun kadang pertanyaan orang
dijawab dengan tepat.
Masalah keperawatan : gangguan interaksi( isolasi sosial )
4. Spiritual dan kultural
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama hindu dan sebelum sakit biasa sembahyang kepura. Saat sekarang klien
tidak mau sembahyang dan jikapun sembahyang hanya dari rumah saja.
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
Klien tidak memiliki konflik akan keyakinan dan budaya.
c. Kegiatan ibadah
Klien jarang beribadah, tergantung suasana hatinya.
Masalah keperawatan:
_________________________________________________________________
1. Makan
√ Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
3. Mandi
√ Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
6. Pengginaan obat
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan Ya √ Tidak
Sistem pendukung Ya √ Tidak
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya √ Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya √ Tidak
Mencuci pakaian Ya √ Tidak
Pengaturan keuangan Ya √ Tidak
Terapi medik :
- Risperidon 2 mg dosis 12/jam( via oral)
- THP 2 mg dosis 12/jam ( via oral )
- Meloperm dosis 24/jam ( via oral )
No DATA MASALAH
1. DS : Gangguan persepsi sensori: halusinasi
Klien dikeluhkan sering bengong dengar
dan bicara sendiri sejak seminggu
yang lalu
klien saat diajak bicara
mengatakan mendengar suara-
suara yang menyuruhnya senyum
dan marah pada setiap orang yang
ditemuinya
klien tampak menatap tajam saat
diajak bicara, dan berpikir kalau
ada orang yang menyuruhnya
marah
DO :
klien sering termenung, tatapan
kosong, dan kadang ngumik-ngumik
tidak jelas, klien kadang dilihat bicara
sendiri sambil menatap keatas saat
sedang tidak ada orang disekitarnya,
Bila ditanya klien bicara dengan siapa,
klien akan menatap kosong dan
menjawab” nak jawa ae ”, dan
kemudian marah-marah tak jelas, serta
menatap tajam dengan mimik marah,
dan klien pernah dirawat di RSJ
dengan halusinasi dengar dan putus
pengobatan sejak 5 tahun terakhir.
DS :
2. Klien dikeluhkan menatap datar
dan kadang menunduk lalu Resiko perilaku kekerasan
kemudian marah-marah tanpa
sebab yang jelas saat ditanya
Namun tidak sampai merusak
benda yang ada disekitarnya.
DO :
Bila ditanya klien bicara dengan siapa,
klien akan menatap kosong dan
menjawab” nak jawa ae ”, dan
kemudian marah-marah tak jelas, serta
menatap tajam dengan mimik marah.
DS :
semenjak sakit klien dikeluhkan
jarang ikut serta dalam kegiatan
3. kemasyarakatan. Isolasi sosial ( menarik diri )
DO:
klien berpenampilan tidak rapi, terlihat
dari baju yang dipakai terbalik, rambut
acak-acakan, dan wajah kusut. Kumis
dan jambang dibiarkan panjang dan
terlihat ngumik sendiri, saat ditanya
mata menatap tajam kearah lawan
bicara dan akan tertunduk lagi.
XIV. POHON MASALAH
Mahasiswa
Ni Wayan Widiasih
NIM 2014901035
No Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan TUM: Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya
sensori mengontrol menunjukkan tanda – dengan menggunakan prinsip
persepsi: halusinasi yang tanda percaya kepada komunikasi terapeutik :
dialaminya perawat : a. Sapa klien dengan ramah
halusinasi
Tuk 1 : 1.Ekspresi wajah baik verbal maupun non verbal
(lihat/dengar/
bersahabat.
penghidu/raba Klien dapat b. Perkenalkan nama, nama
/kecap) membina hubungan 2.Menunjukkan rasa panggilan dan tujuan perawat
saling percaya senang. berkenalan
3.Ada kontak mata. c. Tanyakan nama lengkap dan
nama panggilan yang disukai
4.Mau berjabat tangan.
klien
5.Mau menyebutkan
d. Buat kontrak yang jelas
nama.
e. Tunjukkan sikap jujur dan
6.Mau menjawab salam.
menepati janji setiap kali
7.Mau duduk interaksi
berdampingan dengan
f. Tunjukan sikap empati dan
perawat.
menerima apa adanya
8.Bersedia
g. Beri perhatian kepada klien
mengungkapkan
dan perhatikan kebutuhan dasar
masalah yang dihadapi.
klien
Jengkel
4. Nama,warna,dosis,
efek terapi dan efek
5.2 Pantau klien saat penggunaan
samping obat
obat
4.2 Setelah 1x interaksi
5.3 Beri pujian jika klien
klien
menggunakan obat dengan
mendemontrasikan
benar
penggunaan obat dgn
benar 5.4 Diskusikan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
4.3 Setelah 1x interaksi
dengan dokter
klien menyebutkan
akibat berhenti minum 5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi
obat tanpa konsultasi kepada dokter/perawat jika
dokter terjadi hal – hal yang tidak di
inginkan .
TUK:
1. Klien dapat 1. Setelah 1X interaksi
membina hubungan klien menunjukkan tanda-
saling percaya tanda percaya kepada /
terhadap perawat:
o Wajah cerah,
tersenyum 1.1.Bina hubungan saling percaya
o Mau berkenalan dengan:
o Ada kontak mata • Beri salam setiap berinteraksi.
o Bersedia • Perkenalkan nama, nama
menceritakan perasaan panggilan perawat dan tujuan
o Bersedia perawat berkenalan
mengungkapkan • Tanyakan dan panggil nama
masalahnya kesukaan klien
o Bersedia • Tunjukkan sikap jujur dan
mengungkapkan menepati janji setiap kali
masalahnya berinteraksi
• Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi kllien
• Buat kontrak interaksi yang
jelas
• Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
klien
2. Klien mampu 2.Setelah 1 x interaksi 2.1 Tanyakan pada klien tentang:
menyebutkan klien dapat menyebutkan • Orang yang tinggal serumah /
penyebab menarik minimal satu penyebab teman sekamar klien
diri menarik diri dari: • Orang yang paling dekat
o diri sendiri dengan klien di rumah/ di
o orang lain ruang perawatan
o lingkungan • Apa yang membuat klien
dekat dengan orang tersebut
• Orang yang tidak dekat
dengan klien di rumah/di
ruang perawatan
• Apa yang membuat klien tidak
dekat dengan orang tersebut
• Upaya yang sudah dilakukan
agar dekat dengan orang lain
2.2 Diskusikan dengan klien
penyebab menarik diri atau
tidak mau bergaul dengan
orang lain.
2.3 Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya
3. Klien mampu 3. Setelah 1x 3.1. Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan interaksi dengan klien • Manfaat hubungan sosial.
keuntungan dapat menyebutkan • Kerugian menarik diri.
berhubungan sosial keuntungan berhubungan 3.2. Diskusikan bersama klien
dan kerugian sosial, misalnya tentang manfaat berhubungan
menarik diri. o banyak teman sosial dan kerugian menarik
o tidak kesepian diri.
o bisa diskusi 3.3. Beri pujian terhadap
o saling menolong, kemampuan klien
dan kerugian menarik diri, mengungkapkan perasaannya.
misalnya:
o sendiri
o kesepian
o tidak bisa diskusi
x. Cara pemakaian
Nama : Kt. BD (L )
Ruangan : poli jiwa BRSU Tabanan
RM No. : 145321
No. Tanggal & IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx jam
1. 22/12/20 1. Bina hubungan saling percaya dengan DS :
Pk. 08.00- menggunakan prinsip komunikasi Klien mau mengenalkan
13.00 terapeutik : dirinya, dan mau bertatap
( SP 1 ) a. Sapa klien dengan ramah baik muka dengan perawat walau
verbal maupun non verbal hanya 5 menit
DO :
b. Perkenalkan nama, nama Klien masih dengan wajah
panggilan dan tujuan perawat datar, ngumik dan meremas
berkenalan tangannya, kadang melirik
keatas dan bengong lagi,
c. Tanyakan nama lengkap dan semenit kemudian tangannya
nama panggilan yang disukai klien menutup telinga sambil
menunduk.
d. Buat kontrak yang jelas A : halusinasi dengar
P : anjurkan untuk menghardik
e. Tunjukkan sikap jujur dan setiap mendengar sesuatu.
menepati janji setiap kali interaksi