Anda di halaman 1dari 23

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT: - TANGGAL DIRAWAT / Jam :-

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Sdr. WH (L/P) Tanggal Pengkajian /jam: 28/01/2019


jam :15.00
Umur : 46 Alamat : Sidomulyo IV
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Informan : Keluarga dan Pasien

II. ALASAN MASUK


-
III. FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Keluarga mengatakan bahwa klien mulai mengalami gejala gangguan jiwa karena dulu klien
ketika lulus SMA ingin masuk AKABRI tetapi ayahnya menolak untuk menanda tangani surat
persyaratan masuk AKABRI karena ayah kandung dan ibunya cerai karena ada
permasalahan keluarga, kemudian klien sempat kuliah di salah satu universitas yang tidak
klien minati sampai dengan semester akhir tetapi skripsi tidak diselesaikan karena klien lebih
banyak diam dan mengurung diri sampai akhirnya munculah kondisi klien tampak berbicara
sendiri dan tertawa-tawa sendiri. Keluarga mengetahui kondisi tersebut kemudian dibawalah
klien ke RSSA untuk mendapatkan pengobatan sampai tiga kali tetapi tidak ada perubahan
akhirnya di rujuk ke RSJ lawang untuk mendapatkan perawatan disana tetapi Klien kabur
dari RSJ dan pulang kerumah akhirnya keluarga menggunakan BPJS untuk pengobatan
jalan di Puskesmas Bululawang tetapi obat yang diberikan keluarga hentikan karena klien
selalu sering muntah-muntah akibat sakitnya sampai sekarang klien tidak diberikan obat
apapun oleh keluarga.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ya tidak
Bila ya jelaskan : klien sebelumnya baik-baik saja seperti anak normal pada umumnya
gejala tersebut timbul ketika masa tugas akhir di bangku kuliahnya dan klien lebih banyak
berdiam diri dan merenung.
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil
Klien pernah menjalani pengobatan di RSSA 3 kali pengobatan kemudian tidak
dilanjutkan karena keluarga mengatakan bahwa klien di blacklist atau klien tidak pernah
berkunjung kesana karena keluarga kesulitan membawa, dan tahun 2012 pernah
dibawah ke rsj sehari kemudian klien kabur dan pulang kerumah, akhirnya keluarga
melaporkan ke puskesmas dan mendapatkan obat (keluarga lupa jenis obat) tetapi klien
mengalami mual muntah sudah 3 kali ganti obat tetapi tetap mual muntah akhirnya
keluarga menhentikan pengobatan sampai sekarang.
3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang) ya tidak
Bila ya jelaskan :
Keluarga mengatakan klien tidak pernah sakit apapun sebelumnya.

 RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan Tn. A/64 Th sdr. WH/46Th Ny.M/64 Th
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal
Jelaskan : keluarga mengatakan klien pernah mengalami penolakan oleh ayah
kandungya karena klien ketika masih dalam kandungan umur 3 bulan orangtuanya cerai
dan ketika besar saat ingin mendapatkan tanda tangan ayah kandungnya untuk
persyaratan AKABRI tidak diberikan oleh ayahnya dan tidak diakui oleh Ayah
kandungnya.
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural,
spiritual):
Keluarga mengatakan Klien pernah mengalami penolakan (tidak diakui) oleh ayah
kandungnya sendiri.
Diagnosa Keperawatan: Harga diri rendah
7. Kesan Kepribadian klien: extrovert introvert lain-lain:

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? ya tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat Pengobatan/
perawatan
_______________________ __________________________
Diagnosa Keperawatan: Tidak Anggota keluarga yang gangguan jiwa

V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
tidak rapi penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya

Jelaskan : Klien tampak menggunakan pakaian apa adanya dan kadang juga terlihat
tidak memakai pakaian yang tidak sesusai
Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan diri : berpakaian

2. Kesadaran
 Kwantitatif/ penurunan kesadaran]
compos mentis apatis/ sedasi somnolensia
sopor subkoma koma
 Kwalitatif
tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur:
sebutkan______________________________
hipnosa disosiasi: sebutkan Fugue

3. Disorientasi
waktu tempat orang
Jelaskan :
Relasi klien tinggal bersama orang tuanya selama ini hubungan dengan keluarga
tidak ada komunikasi karena keluarga mengatakan sulit berbicara dengan
klien.
Orientasi Klien ketika ditanya jam dan tahun sekarang berbicara tidak sesuai dengan
kenyataan atau tidak sesuai dengan jawaban yang diminta.
Limitasi Klien selalu menghindar ketika bertemu dengan orang baru dan pergi
dengan berbicara sendiri.
Diagnosa Keperawatan: Hambatan memori

4. Aktivitas Motorik/ Psikomotor


Kelambatan:
hipokinesia, hipoaktivitas sub stupor katatonik
katalepsi flexibilitas serea
Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas gaduh gelisah katatonik
TIK grimase tremor gagap
stereotipi mannarism katalepsi akhopraxia
command automatism atomatisma nagativisme reaksi
konversi verbigerasi berjalan kaku/ rigit kompulsif lain-2
sebutkan

5. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia marasa kesepian eforia
ambivalen apati marah depresif/ sedih
cemas: ringan sedang berat panik

Jelaskan : Klien selalu tampak selalu bersepeda atau berjalan sampai dengan larut
malam, selalu tampak gelisah dan bebicara sendiri dan tertawa sendiri keluar masuk
rumah tanpa tujuan yang jelas.
Diagnosa Keperawatan: Keluyuran

6. Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi
Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain,
sebutkan...................
Jelaskan : Klien tampak berbicara sendiri dan menjawab sendiri tetapi ketika ditanya
tidak sesuai dengan pertanyaan. Klien juga menjawab sering mendengar bisikan-bisikan
yang mengajak berbicara.
Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

7. Proses Pikir
Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan pembicaraan/
persevarasi
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat irelevansi
main kata-kata afasi assosiasi bunyi lain2 sebutkan..
Jelaskan : Klien ketika ditanya menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan dan sering
berbicara dengan kalimat yang tidak berhubungan satu dengan yang lain.
Diagnosa keperawatan:

Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
bunuh diri ideas of reference pikiran magis
alienasi isolaso sosial rendah diri
preokupasi pesimisme fobia
sebutkan.........................
waham: sebutkan jenisnya
agama somatik, hipokondrik kebesaran curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir kontrol
pikir
kejaran dosa

Jelaskan : Kien ketika di kaji menjawab sesuai dengan pikirannya sendiri dan respon
pasien tidak pernah menatap mata yang diajak berbicara dan sering menghindar ketika
bertanya
Diagnosa Keperawatan: Harga diri rendah

Bentuk Pikir
realistik nonrealistik
autistik dereistik

8. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini amnesia, sebutkan.........................
paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Jelaskan : Klien ketika diajak berbicara ketika sudah melakukan perkenalan, setelah 5 menit
berbicara klien sulit mengingat kembali nama perawat.
Diagnosa Keperawatan:Hambatan memori

9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi tidak mampu berhitung sederhana


Jelaskan : Klien ketika berbincang sering mengganti obyek pembicaran dan tidak terarah
tetapi ketika berhitung klien mampu melkukan itu.
Diagnosa Keperawatan:
10. Kemampuan Penilaian
gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : Klien tidak mampu mengambil keputusan walaupun dibantu orang lain.
Diagnosa Keperawatan:Ketidakefektifan performa peran

11. Daya Tilik Diri/ Insight


mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : klien mengatakan tidak ada keluhan apapun dan merasa dirinya sehat-sehat saja
Diagnosa Keperawatan: -

12. Interaksi selama Wawancara


bermusuhan tidak kooperatif mudah tersinggung
kontak mata kurang defensif curiga

Jelaskan : klien ketika diajak berbicara atau ditanya lebih banyak mempertahankan
pendapatnya.
Diagnosa Keperawatan:-

VI. FISIK
1. Keadaan umum : Cukup baik, GCS : 456
2. Tanda vital: TD: 110/80 N: 80 S: 36,4 P: 20X/menit
3. Ukur: TB: ±158 BB: ± 45 kg turun naik
4. Keluhan fisik: tidak ya jelaskan...............................
5. Pemeriksaan fisik:
Klien tidak memakai pakaian yang sesuai, klien tampak bersih, rambut bersih, kulit besih
dan tidak bau
Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah fisik
VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Klien dapat menerima kondisi tubuh, Tidak ada gangguan citra tubuh
b. Identitas : sebelum sakit klien adalah seorang mahasiswa teknik yang tidak bisa
menyelesaikan tugas akhirnya dan memang adalah tipe yang introvert dan
memiliki riwayat perilaku yang baik.
c. Peran : Klien sampai ini masih memperankan menjadi anak tetapi tidak bisa
melaksanakan peran dalam keluarga maupun dalam masyarakat.
d. Ideal diri : klien sempat mengutarakan ingin bekerja dan keluarga juga berharap klien
dapat sembuh dan melaksanakan aktivitasnya dengan baik.
e. Harga diri : Klien dapat bersosialisasi dengan orang tertentu yang sesuai dengan
minatnya,dan harapan keluarga dan masyarakat klien dapat melaksanakan
perannya dengan baik
Diagnosa Keperawatan : Gangguan identitas pribadi

2. Genogram

Bp. A Bp. T
64 th Ibu M 66 th
64 th

Sdr. WH FA
46 Th 25 Th

: Laki-laki

: perempuan

: Klien

: perkawinan

: cerai

3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
Klien dirawat oleh ibu dan bapak tirinya dan klien tipe orang introvert tidak pernah cerita
ke siapapun.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
keluarga mengatakan klien tidak pernah mengikuti kegiatan apapun di masyarakat,
tetapi klien sering ikut tetangganya main musik.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien seperti membatasi dirinya dengan cara bersepeda keliling desa.
Diagnosa Keperawatan: Isolasi diri

4. Spiritual dan kultural


a. Nilai dan keyakinan
Masyarakat sekitar masih menganggap bahwa gangguan jiwa sangat meresahkan dan
masyarakat masih merasa takut.
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
Tidak ada pandangan/keyakinan yang bertentangan dengan prinsip klien
c. Kegiatan ibadah
Klien tidak pernah beribadah semenjak sakit, tetapi keluarga klien selalu sholat 5 waktu
dan pergi ke masjid.
Diagnosa Keperawatan: distres spiritual

VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)

1. Makan
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
2. BAB/BAK
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
3. Mandi
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : -
Tidur malam lama : 01.00 s/d 13.00
Aktivitas sebelum / sedudah tidur : Klien sebelum tidur senang melakukan bersepeda
keliling dan sesudah tidur pasien juga berkeliling dengan sepeda.

6. Penggunaan obat : klien tidak mengkonsumsi obat karena apabila minum obat pasien
akan mual muntah.
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan : keluarga mengatakan pasien awalnya sudah pernah periksa
di RSSA sebanyak 3 kali tetapi tidak ada hasil kemudian dibawa ke RSJ tetapi pasien kabur
dan akhirnya pasien memilih rawat jalan di puskesmas Bululawang tetapi obat yang
diberikan memberi efek pasien mual muntah. Keluarga juga merasa kasihan ketika pasien
konsumsi obat dari puskesmas yang membuat dia mual muntah.
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak

8. Aktivitas di dalam rumah : Klien tidak mampu menyiapkan makanan semua dibantu
oleh keluarga dalam menyiapkan makanan dan tidak mampu melkaukan aktivitas di
dalam rumah.
Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak

9. Aktivitas di luar rumah : Klien tidak mampu melakukan aktivitas di luar rumah seperti
belanja tetapi mampu mengendarai sepeda untuk berkeliling kampung
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak

Jelaskan : Klien selama ini dirawat oleh keluarganya dan semua disediakan, klien
tidak mampu melakukan aktivitas diluar rumah ataupun aktivitas didalam rumah.
Diagnosa Keperawatan: Hambatan pemeliharaan rumah

IX. MEKANISME KOPING


Adatif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum Alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya ...................... Lainnya ......................
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan koping

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Keluarga mengatakan bahwa para masyarakat sangat peduli terhadap kondisi putranya.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
Klien tidak ada masalah dengan lingkungan.
Masalah dengan pendidikan, uraikan
Keluarga mengatakn bahwa klien adalah lulusan univ. yang ada di kota malang dan klien
sempat tidak lulus kuliah karena belum selesai
Masalah dengan pekerjaan, uraikan
Klien tidak bekerja
Masalah dengan perumahan, uraikan Tidak ada
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Keluarga mengatakan tidak ada masalah dalam keuangan selama ini klien di tanggung
atau dirawat oleh kedua orang tuanya dan tinggal bersama keluarganya.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Keluarga mengatakan sudah berganti-ganti tempat pengobatan mulai dari RSSA sampai
dengan RSJ
Masalah lainnya, uraikan Tidak ada
Diagnosa Keperawatan : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan

XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presiptasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya
_______________________________________________________________________
Diagnosa Keperawatan : Defisien Pengetahuan

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : -
Terapi medik : riwayat terapi THP dan haloperidol

XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


- Harga diri rendah kronik
- Gangguan persepsi sensorik : halusinasi pendengaran
XIV. ANALISA DATA

No DATA MASALAH
1 Ds : Harga diri Rendah
 Keluarga mengatakan sejak usia 3 bulan
dalam kandungan , ibu dan ayah
Kegagaglan berulang
kandungnya bercerai
 Keluarga juga mengatakan bahwa saat
Respon Maladaptif & Destruktif
lulus SMA klien ingin bersekolah
AKABRI tetapi sang Ayah kandung tidak
Sumber Koping & Kekuatan ego tidak adekuat
mengakui dan menolak klien.
 Keluarga mengatakan bahwa klien
adalah orang yang diam atau introvert.
 Klien sering menghindari orang baru Penilaian thd stressor

untuk berbicara.
DO:
Stressor presipitasi (perceraian orang tua, tidak
 Saat pertama kali bertemu menghindar diakui oleh orang tua kandung)
dan masuk kekamar
 Menghindari kontak mata
Faktor predisposisi ( penolakan, perceraian orang
 Menghindari untuk diajak berbicara
tua dan cita-cita yang tidak tercapai (ingin menjadi
 Menyangkal atau berbicara tidak AKABRI) )
terarah ketika ditanya

2
Ds :
 Klien mengatakan mendengar ada Gangguan persepsi sensori : halusinasi
yang mengajak berbicara pendengaran.

Do :
Isolasi sosial : menarik diri
 Klien tampak berbicara sendiri dan
tertawa sendiri
 Kemudian sering sendirian dan Gangguan Konsep diri : harga diri rendah
melamun
 Pandangan kosong
 Hiperaktivitas ditunjukan dengan
berkeliling desa menggunakan Koping individu inefektif Respon pasca
trauma Koping keluarga inefektif
sepeda sampai dengan larut
malam.
XV. POHON MASALAH

Harga diri Rendah kronis

Kegagalan berulang

Respon Maladaptif & Destruktif

Sumber Koping & Kekuatan ego tidak adekuat

Penilaian thd stressor

Stressor presipitasi (perceraian orang tua, tidak diakui oleh orang tua kandung)

Faktor predisposisi ( penolakan, perceraian orang tua dan cita-cita yang tidak tercapai (ingin
menjadi AKABRI) )
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan Konsep diri : harga diri rendah

Koping individu inefektif Respon pasca trauma Koping keluarga inefektif

XVI. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Harga diri rendah kronis


Gangguan persepsi sensorik : halusinasi pendengaran

Bululawang,
Mahasiswa

______________________________
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Berdasarkan prioritas)
Rw : 05
Nama Pasien : Sdr. WH
No. Register :-
No. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA
Dx MUNCUL TERATASI TANGAN
1 28/01/2019 Harga diri rendah Kronis
2 28/01/2019 Ganggun persepsi Sensori: pendengaran
N DIAGNOSA TINDAKAN PERTEMUAN
O
1 2 3 4 5 S.D 12
1 HALUSINASI PASIEN 1. Identifikasi halusinasi: isi, 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan
frekuensi, waktu terjadi, situasi menghardik. Beri pujian. latihan menghardik menghardik, obat dan latihan
pencetus, perasaan, respon. 2. Latih cara mengontrol dan minum obat. Beri bercakap-cakap. Beri menghardik, obat,
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan obat pujian. pujian. bercakap-cakap
halusinasi: hardik, obat, (jelaskan 6 benar: jenis, 2. Latih cara 2. Latih cara mengontrol dan kegiatan
bercakap-cakap, melakukan guna, dosis, frekuensi, mengontrol halusinasi dengan harian. Beri
kegiatan. cara, kontinuitas minum halusinasi dengan melakukan kegiatan pujian.
3.Latih cara mengontrol halusinasi obat). bercakap-cakap saat harian (mulai 2 kegiatan). 2.Latih kegiatan
dengan menghardik. 3. Masukkan pada jadual terjadi halusinasi. 3. Masukkan pada jadual harian.
4. Masukkan pada jadwal kegiatan kegiatan untuk latihan 3. Masukkan pada kegiatan untuk latihan 3.Nilai kemampuan
untuk latihan menghardik. menghardik dan minum jadual kegiatan untuk menghardik, minum obat, yang telah
obat. latihan menghardik, bercakap-cakap dan mandiri.
minum obat dan kegiatan harian. 4. Nilai apakah
bercakap-cakap. halusinasi
terkontrol.
KELUARGA 1. Diskusikan masalah yang 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
dirasakan dalam merawat dalam merawat/melatih keluarga dalam keluarga dalam keluarga dalam
pasien. pasien menghardik. Beri merawat/melatih merawat/melatih pasien merawat/melatih
2. Jelaskan pengertian, tanda dan pujian. pasien menghardik menghardik, memberikan pasien
gejala, dan proses terjadinya 2. Jelaskan 6 benar cara dan memberikan obat dan bercakap-cakap. menghardik,
halusinasi (gunakan booklet). memberikan obat. obat. Beri pujian. Beri pujian. memberikan obat
3. Jelaskan cara merawat 3. Latih cara 2. Jelaskan cara 2. Jelaskan follow up dan bercakap-
halusinasi. memberikan/membimbing bercakap-cakap dan ke PKM, tanda kambuh cakap dan
4. Latih cara merawat halusinasi: pasien minum obat. melakukan kegiatan dan rujukan. melakukan
hardik. 4. Anjurkan membantu pasien untuk mengontrol 3. Anjurkan kegiatan harian
5.Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi halusinasi. membantu pasien sesuai dan follow up.
sesuai jadual dan member pujian. 3. Latih dan sediakan jadual dan memberi Beri pujian.
pujian. waktu bercakap- pujian. 2.Nilai kemampuan
cakap dengan pasien keluarga merawat
terutama saat pasien.
halusinasi. 3. Nilai kemampuan
4. Anjurkan membantu keluarga
pasien sesuai jadual melakukan kontrol
dan memberi pujian. ke PKM.
RENCANA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA TINDAKAN PERTEMUAN
O 1 2 3 4 5 S.D 12
2 HARGA PASIEN 1. Identifikasi kemampuan 1. Evaluasi kegiatan pertama 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1.Evaluasi kegiatan
DIRI
RENDAH melakukan kegiatan dan aspek yang dipilih dan berikan pertama dan kedua pertama, kedua, dan latihan dan
positif pasien (buat daftar pujian. yang telah dilatih ketiga yang telah dilatih berikan pujian.
kegiatan) 2. Bantu pasien memilih dan berikan pujian. dan berikan pujian. 2.Latih kegiatan
2. Bantu pasien menilai kegiatan kedua yang akan 2. Bantu pasien 2.Bantu pasien memilih dilanjutkan
kegiatan yang dapat dilakukan dilatih memilih kegiatan kegiatan keempat yang sampai tak
saat ini (pilih dari daftar kegiatan) : 3. Latih kegiatan kedua (alat ketiga yang akan akan dilatih terhingga.
buat daftar kegiatan yang dapat dan cara) dilatih 3.Latih kegiatan keempat 3.Nilai kemampuan
dilakukan saat ini 4. Masukkan pada jadual 3. Latih kegiatan (alat dan cara) yang telah
3. Bantu pasien memilih salah kegiatan untuk latihan: ketiga (alat dan 4. Masukkan pada mandiri.
satu kegiatan yang dapat dua kegiatan masing- cara) jadual kegiatan untuk 4.Nilai apakah
dilakukan saat ini untuk dilatih masing dua kali per hari 4. Masukkan pada latihan: empat kegiatan, harga diri pasien
4. Latih kegiatan yang dipilih jadual kegiatan masing-masing dua kali meningkat.
(alat dan cara melakukannya) untuk latihan: tiga per hari
5. Masukkan pada jadual kegiatan, masing-
kegiatan untuk latihan dua kali per masing dua kali per
hari hari
KELUARGA 1. Diskusikan masalah yang 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi
dirasakan dalam merawat klien. keluarga dalam kegiatan keluarga keluarga dalam kegiatan keluarga
2. Jelaskan pengertian, tanda membimbing pasien dalam membimbing membimbing pasien dalam
dan gejala, dan proses terjadinya melaksanakan kegiatan pasien melaksanakan kegiatan, membimbing
harga diri rendah (gunakan kebersihan diri, beri pujian. melaksanakan beri pujian. pasien melakukan
booklet). 2. Bersama keluarga kegiatan yang telah 2. Bersama keluarga kegiatan yang
3. Jelaskan cara merawat melatih pasien dalam dilatih, beri pujian. melatih pasien dalam dipilih oleh pasien,
harga diri rendah terutama melakukan kegiatan kedua 2. Bersama melakukan kegiatan beri pujian.
memberikan pujian semua hal yang dipilih pasien keluarga melatih keempat yang dipilih 2.Nilai kemampuan
yang positif pada pasien. 3. Anjurkan membantu pasien dalam pasien keluarga
4. Latih keluarga memberi pasien sesuai jadual dan melakukan kegiatan 3. Jelaskan follow up ke membimbing
tanggung jawab kegiatan yang memberi pujian. ketiga yang dipilih PKM, tanda kambuh, pasien.
dipilih pasien: bimbing dan beri pasien rujukan, 3.Nilai kemampuan
pujian. 3. Anjurkan 4. Anjurkan membantu keluarga
5. Anjurkan membantu pasien membantu pasien pasien sesuai jadual dan melakukan kontrol
sesuai jadual dan cara sesuai jadual dan memberikan pujian. ke PKM.
memberikan pujian. memberi pujian.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Sdr. WH
NO Tanggal &
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam
1 28/1/2019 Keluarga Ds :
1.1 Berdiskusikan masalah yang dirasakan Keluarga Mengatakan bahwa
dalam merawat pasien.
1.2 Menjelaskan pengertian, tanda dan merasa cemas atas keadaan klien
gejala, dan proses terjadinya Do:
halusinasi (gunakan booklet).
Sikap gelisah dan menggerakan
1.3 Menjelaskan cara merawat halusinasi.
1.4 Melatih cara merawat halusinasi: kaki dan tangan
hardik. Mata berkaca-kaca
1.5 Menganjurkan membantu pasien sesuai
jadual dan member pujian.

Pasien DS : Pasien mengatakan belum bisa


1.1 Mengidentifikasi halusinasi: isi,
frekuensi, waktu terjadi, situasi mengontrol dengan cara
pencetus, perasaan, respon. menghardik
1.2 Menjelaskan cara mengontrol
DO :
halusinasi: hardik, obat, bercakap-
cakap, melakukan kegiatan. Pasien menghindar dan tampak
1.3 Latih cara mengontrol halusinasi bingung.
dengan menghardik.
1.4 Memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik.

Keluarga
29/01/2019 1.1 Mengevaluasi kegiatan keluarga Ds :
dalam merawat/melatih pasien Keluarga mengatakan sulit
menghardik. Beri pujian.
mengendalikan atau mengajari cara
1.2 Menjelaskan 6 benar cara
memberikan obat. menghardik
1.3 Latih cara memberikan/membimbing Do.:
pasien minum obat.
1.4 Anjurkan membantu pasien sesuai Keluarga tampak ingin belajar dan
jadual dan memberi pujian. mendapingi klien

Pasien Ds : Pasien mengatakan bisa


1.3 Mengidentifikasi halusinasi: isi, mengikuti.
frekuensi, waktu terjadi, situasi
pencetus, perasaan, respon. Do :
1.4 Menjelaskan cara mengontrol Pasien bisa mengikuti cara
halusinasi: hardik, obat, bercakap-
menghardik.
cakap, melakukan kegiatan.
1.3 Melatih cara mengontrol halusinasi Pasien tampak bingung
dengan menghardik.
1.4 Memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik.

30/1/ 2019 Keluarga Ds :


1.5 Mengevaluasi kegiatan keluarga Keluarga mengatakan pasien bisa
dalam merawat/melatih pasien
menghardik. Beri pujian. menirukan sedikit-sedikt untuk
1.6 Menjelaskan 6 benar cara menghardik
memberikan obat.
Do:
1.3 Latih cara memberikan/membimbing
pasien minum obat. Keluarga tampak megerti apa yang
1.4 Anjurkan membantu pasien sesuai dijelaskan. Dan mampu mengulang
jadual dan memberi pujian.
informasi yang didapat
Pasien Ds :
1.1Mengidentifikasi halusinasi: isi, frekuensi,
Klien berbicara melantur
waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon. Do :
1.2 Menjelaskan cara mengontrol Bebicara sendiri dan tertawa-tawa
halusinasi: hardik, obat, bercakap-
cakap, melakukan kegiatan. sendiri
1.3 Melatih cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik.
1.4 Memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik.

2 28- Keluarga : Ds:


29/01/2019 1.1 Mendiiskusikan masalah yang Keluarga mengatakan sudah
dirasakan dalam merawat klien. mengerti setelah dijelaskan
1.2 Menjelaskan pengertian, tanda dan
gejala, dan proses terjadinya harga diri Do :
rendah . Keluarga tampak antusias terlihat
1.3 Menjelaskan cara merawat harga diri
dengan bertanya
rendah terutama memberikan pujian
semua hal yang positif pada pasien. Mampu mengulangi apa yang sudah
1.4 Melatih keluarga memberi tanggung dijelaskan
jawab kegiatan yang dipilih pasien:
bimbing dan beri pujian.
1.5 Menganjurkan membantu pasien sesuai
jadual dan cara memberikan pujian.

Pasien : Ds:
1.1 Mengidentifikasi kemampuan Klien berbicara ngelantur
melakukan kegiatan dan aspek
positif pasien (buat daftar kegiatan) Do:
1.2 Membantu pasien menilai kegiatan Tampak berbicara sendiri
yang dapat dilakukan saat ini (pilih
Pandangan kosong dan tidak
dari daftar kegiatan) : buat daftar
kegiatan yang dapat dilakukan saat menatap wajah perawat
ini
1.3 Membantu pasien memilih salah
satu kegiatan yang dapat dilakukan
saat ini untuk dilatih
1.4 Melatih kegiatan yang dipilih (alat
dan cara melakukannya)
1.5 Masukkan pada jadual kegiatan
untuk latihan dua kali per hari

29/1/2019
Keluarga :
DS :
1.1 Mengevaluasi cara merawat harga diri
rendah terutama memberikan pujian Keluarga mengatakan bahwa sudah
semua hal yang positif pada pasien. memberikan pujian kepada klien
1.2 Melatih keluarga memberi tanggung
jawab kegiatan yang dipilih pasien: ketika klien mandi
bimbing dan beri pujian. Do :
1.6 Menganjurkan membantu pasien ibu klien tampak mengerti apa yang
sesuai jadual dan cara memberikan
pujian. sudah dijelaskan perawat

Pasien :
1.1 Mengevaluasi kemampuan Ds:
melakukan kegiatan dan aspek Klien mengatakan mengerti dan
positif pasien (buat daftar kegiatan) berbicara melantur dan sudah
1.2 Membantu pasien menilai kegiatan
yang dapat dilakukan saat ini (pilih melakukan mandi pagi hari serta
dari daftar kegiatan) : buat daftar sarapan
kegiatan yang dapat dilakukan saat
Do:
ini
1.3 Membantu pasien memilih salah Klien tampak pandangan kosong
satu kegiatan yang dapat dilakukan Ingin menghindar ketika diajak
saat ini untuk dilatih
1.4 Melatih kegiatan yang dipilih (alat berbicara
dan cara melakukannya) Berjalan gelisah (riwa riwi)
1.5 Masukkan pada jadual kegiatan
untuk latihan dua kali per hari

30/1/2019 Keluarga : Ds :

1.1 Evaluasi kegiatan keluarga dalam Keluarga mengatakan bahwa klien


membimbing pasien melaksanakan sudah bisa melakukan kebersihan
kegiatan yang telah dilatih, beri pujian.
diri dan menyapu
1.2 Bersama keluarga melatih pasien
dalam melakukan kegiatan ketiga Do :
yang dipilih pasien Keluarga merasa memahami dan
1.3 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberi pujian senang.
Pasien : Ds :
Klien mengatakan tidak bisa
1.1 Evaluasi kegiatan pertama yang
dipilih dan berikan pujian. menyapu dan bebricara melantur
1.2 Bantu pasien memilih kegiatan Do.
kedua yang akan dilatih
Klien tampak gelisah
1.3 Latih kegiatan kedua (alat dan cara)
1.4 Masukkan pada jadual kegiatan Klien tidak memandang kontak mata
untuk latihan: dua kegiatan masing-
masing dua kali per hari

Anda mungkin juga menyukai