Anda di halaman 1dari 18

SHARING JURNAL KEPERAWATAN

DASAR PROFESI
MANAJEMEN NYERI
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
LATAR BELAKANG

• Setengah dari semua pasien yang di rawat inap di Amerika Serikat mengalami nyeri akut dan
diobati menggunakan opioid. Keefektifan penatalaksanaan nyeri di rumah sakit tidak dapat
diberikan secara maksimal karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: pasien yang
merasa tidak berdaya, kurangnya pendidikan kesehatan dan intervensi non-farmakologis, serta
keterlambatan pemberian analgesic Ada peningkatan kebutuhan akan opsi perawatan utnuk
memberikan bantuan secara umum seperti nyeri dan kecemasan yang manjur dan aman. System
pemberi pelayanan kesehatan juga menghadapi krisis obat-obatan, opioid, dan sebaliknya yang
dApat meningkatkan resiko toleransi, kecanduan, kecacatan dan kematian. Penggunaan opsi
nonfarmakologis yang efektif sekarang diamanatkan oleh pedoman komisi gabungan nyeri
terbaru 1 januari 2018.
• Sebuah penelitian terbaru membandingkan opiod versus nonopiod obat
perawatan nyeri kronis periode lebih dari 12 bulan, dan menemukan
bahwa menggunakan terapi nonopiod didapatkan skor nnyeri yang lebih
rendah dari waktu ke waktu dibandingkan dengan oipioid kelompok
terapi. Obat anti nyeri kuat bukanlah cara yang efektif untuk mengelola
nyeri kronis. Terapi integrates memperluas pilihan perawatan
menawarkan harapan untuk mengatasi manajemen gejala tanpa resiko
efek samping
JURNAL

1. Randomized controlled trial of brief mindfulness training and hypnotic


suggestion for acute pain relief in the hospital setting. Garland, Eric L., et
al.
2. Beyond Pills: Acupressure Impact on Self-Rated Pain and Anxiety Scores
Monson, Elizabeth, et al.
3. Efektifitas Penggunaan Cold Pack Dibandingkan Relaksasi Nafas Dalam
untuk Mengatasi Nyeri Pasca Open Reduction Internal Fixation (ORIF)
Agung Kristanto, Fitri Arofiati
4. Pengaruh Hypnosis Auditori Lima Jari Terhadap Tanda-tanda Vital Pada
Pasien Fraktur Ekstremitas
KESIMPULAN

• Berdasarkan hasil telaah kelompok terhadap 4 jurnal terbaru dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
tentang manajemen nyeri didapatkan beberapa macam intervensi keperawatan untuk nyeri yang telah
diteliti secara ilmiah yaitu :
1. Mindfulness training
2. Sugesti hipnosis
3. Psikoedukasi
4. Akupresure
5. Kompres Cold pack
6. Relaksasi nafas dalam
7. Hypnosis auditori 5 jari
PERBEDAAN EFEKTIVITAS

• Dari segi efektivitas, tiap intervensi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Di antara tujuh intervensi tindakan yang membutuhkan paling singkat
untuk memberikan efek terapi adalah mindfulness training, sugesti hipnosis,
pskoedukasi dan relaksasi nafas dalam. Karena, waktu yang diperlukan hanyalah
15 menit. Untuk tindakan lain diperlukan waktu kurang lebih 30 menit, seperti
pada akupresure, dan hypnosis lima jari. Sedangkan, untuk kompres cold pack
diperlukan waktu yang lebih lama, karena tindakan diberikan secara bertahap
dan butuh observasi khusus
GAMBARAN EFEK TERAPI YANG
DIDAPATKAN BERBEDA SATU SAMA LAIN.

• mindfulness training, sugesti hipnosis, dan psikoedukasi memiliki kelebihan, karena


dapat digunakan lebih spesifik untuk tatalaksana nyeri akut dan dilakukan dalam
waktu yang cukup singkat (15 menit), tetapi kekurangannya penurunan nyeri yang
ditunjukkan tidak bisa terlalu kontras atau jauh berbeda. Rata-rata terapi
menunjukkan penurunan 1 sampai 2 tingkat skala nyeri. Namun, kelebihan lain
dapat dilihat dari efek sekunder dari ketiga terapi yang dapat bermanfaat untuk
menurunkan kecemasan dan mengurangi ketergantungan terhadap obat analgesik
terutama opioid.
GAMBARAN EFEK TERAPI YANG
DIDAPATKAN BERBEDA SATU SAMA LAIN.

• Teknik akupresur memiliki kelebihan dalam hal penurunan skala


nyeri, di mana untuk pasien yang masih dalam perawatan di rumah
sakit penurunan skor nyeri dapat tercapai hingga 4 poin , selanjutnya
untuk pasien pasca perawatan penurunan skala berkisar 2 poin.
Kelebihan lainnya terapi ini menunjukkan dampak penurunan
kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan nyeri.
GAMBARAN EFEK TERAPI YANG
DIDAPATKAN BERBEDA SATU SAMA LAIN.

• Sebelum mendapat perlakuan, rasa nyeri kelompok cold pack


maupun relaksasi nafas dalam relatif sama. Setelah mendapat
perlakukan kompres cold pack, pasien mengalami penurunan rasa
nyeri sebesar 1,46 poin pada pengukuran pertama analgetik I. Pada
pengukuran kedua, rasa nyeri mengalami penurunan sebesar 1,73
poin. Dan semakin meningkat penurunannya pada pengukuran
selanjutnya.
GAMBARAN EFEK TERAPI YANG
DIDAPATKAN BERBEDA SATU SAMA LAIN.

• Pada kelompok relaksasi nafas dalam, rata-rata skala


nyeri pasien mengalami penurunan rasa nyeri sebesar
0,53 poin pada pengukuran pertama analgetikI. Pada
pengukuran kedua, rasa nyeri mengalami penurunan
sebesar 0,60 poin. Dan semakin meningkat
penurunannya pada pengukuran selanjutnya.
GAMBARAN EFEK TERAPI YANG
DIDAPATKAN BERBEDA SATU SAMA LAIN.

• Meskipun secara bersamaan menunjukkan penurunan skala nyari,


namun dari 4 kali pengukuran yang dilakukan pemberian cold
pack memperlihatkan perbedaan penurunan skala nyeri sebesar
4,33 poin dengan nilai T 20,55 dibandingkan pemberian relaksasi
nafas dalam.
GAMBARAN EFEK TERAPI YANG
DIDAPATKAN BERBEDA SATU SAMA LAIN.

• Dapat dilihat kelompok cold pack dapat


menunjukkan penurunan skala nyeri yang lebih
besar, namun kelemahannya membutuhkan waktu
intervensi yang lebih lama.
GAMBARAN EFEK TERAPI YANG
DIDAPATKAN BERBEDA SATU SAMA LAIN.

• Intervensi auditori hipnosis lima jari dapat menurunkan


nyeri pada rentang nyeri ringan. Kelebihan lainmya yaitu
terapi ini dapat membuat tekanan darah sistolik dan
diastolik, frekuensi pernapasan, dan nadi pada pasien
fraktur normal setelah diberikan intervensi auditori
hipnosis lima jari selama 3 hari berturut-turut.
APLIKASI DALAM KEPERAWATAN

1. Melihat efektivitas dari terapi mindfulness training dan sugesti


hipnosis serta manfaat yang didapatkan terutama dari segi cost
efektif, maka manajemen intervensi ini merupakan salah satu terapi
yang sangat baik untuk coba diterapkan dalam asuhan keperawatan
sehari-hari. Terapi ini memiliki kelebihan, karena dapat digunakan
untuk tatalaksana nyeri akut serta tidak memerlukan waktu lama
yaitu cukup dengan 15 menit, efek terapi sudah dapat di rasakan.
Berdasarkan beberapa kasus yang terjadi, nyeri dapat berulang atau
muncul kembali ketika analgesik sudah masuk 1 jam post
pemberian analgesik, di mana paruh waktu obat belum berakhir.
Maka intervensi ini akan sangat sesuai untuk diterapkan kepada
pasien.
Selain untuk meningkatkan kepuasan pasien, karena nyeri
dapat tertangani dengan cepat dan memuaskan, terapi ini
dapat menjadi intervensi mandiri perawat yang bila dilakukan
akan meningkatkan efikasi diri perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan. Keuntungan lain bila diaplikasikan di
rumah sakit, terapi ini dapat menurunkan tingkat
ketergantungan pasien terhadap penggunaan analgesik, serta
dapat menekan biaya perawatan pasien, yang saat ini secara
umum menggunakan asuransi yang ditanggung oleh
pemerintah. Dengan demikian secara luas juga dapat
menekan anggaran untuk pembiayaan negara.
APLIKASI DALAM KEPERAWATAN

• Jadi kesimpulannnya, akupresur dapat digunakan pada masyarakat Indonesia


sebab cara dan penerapanya sangat mudah dan dapat dipahami.
• Sistem perawatan kesehatan saat ini jelas membutuhkan alat tambahan untuk
mengobati rasa sakit dan kecemasan. Dengan adanya alat tambahan, jelas ada
biaya tambahan untuk menerapkan hal itu. Dalam telaah jurnal tersebut
membuktikan bahwa akupresur adalah terapi nonfarmakologis yang secara
efektif dapat mengurangi rasa sakit dan kecemasan tanpa kejadian buruk.
Dengan adanya teknik akupresur merupakan solusi bagi sistem perawatan
kesehatan yang efektif untuk mengatasi tuntutan perawatan yang menggunakan
biaya lebih untuk mengurangi rasa sakit dan kecemasan.
APLIKASI DALAM KEPERAWATAN

• Teknik kompres dingin menggunakan cold pack bisa menjadi


bahan pertimbangan untuk dijadikan sebagai salah satu intervensi
mandiri keperawatan yang diterapkan pada pasien nyeri pasca
ORIF, namun tetap perlu memperhatikan perubahan kondisi fisik
pasien. Disamping itu diperlukan adanya kajian lebih lanjut tentang
manfaat dan efektivitas kompres dingin menggunakan cold pack
pada kasus lain sehingga dapat diimplementasikan secara luas.
APLIKASI DALAM KEPERAWATAN

• Teknik relaksasi lima jari merupakan terapi generalis yang sangat


mudah dipelajari, mudah diaplikasikan dan bisa dilakukan oleh
siapa saja terutama di Indonesia.

• Teknik relaksasi lima jari bisa menjadi bahan pertimbangan untuk


dijadikan sebagai salah satu intervensi mandiri yang diterapkan
pada pasien nyeri, namun perlu adanya kajian lebih lanjut tentang
manfaat dan efektivitas sehingga kedepannya dapat
diimplementasikan secara luas

Anda mungkin juga menyukai