Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 20 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa
Golongan Darah :B
No.CM : 301306
Tanggal masuk : 11-02-20
Tanggal Pengkajian : 12-02-20
Diagnosa Medis : Post Op Apendisitis
Alamat : Jalan Sadar Timur Desa Sekip

2) Identitas Pnanggung Jawab


Nama : Tn. A
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Melayu
Hub. Dengan Klien : Abang
Alamat : Jalan Sadar Timur Desa Sekip
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Senin 10 februari 2020 pukul 10.00 WIB klien datang ke RSUD Deli Serdang
Lubuk Pakam dengan keluhan perut sebelah kanan bawah terasa sakit dan
nyeri saat di tekan perut sebelah kanan bawah terasa sakit dan saat kaki kanan
di tekuk terasa sakit. Klien di jadwalkan operasi tanggal 11 februari 2020 jam
11.00 wib. Klien dikaji pada tanggal 12 februari 2020 pukul 12.00 WIB. Saat
dikaji, klien merasa nyeri diluka bekas operasinya ( abdomen kanan bawah)
dan balutan luka belum dibuka. Nyeri dirasakan saat klien bergerak, seperti
diiris- iris dengan skala 5 (sedang) dan dirasakan nyeri jika bergerak lamanya
kurang lebi 5 menit. Klien juga mengatakan merasa lemas dan pusing.

2) Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)


Provocative/ Penyebab : Luka Operasi/trauma pembedahan apandiksitis
Quantity/Kualitas : Seperti diiris – iris
Region/Daerah : Nyeri pada area luka operasi di abdomen kanan
bawah
Skala seviritas/intensita : 5 (sedang) klien tampak meringis
Time/waktu : Nyeri jika bergerak, lamanya kurang lebih 5 menit

3) Riwayat Penyakit Dahulu : Klien tidak pernah dirawat selama ini,


penyakit sebelumnya hanya demam dan batuk

4) Riwayat Penyakit Keluarga : Klien mengatakan tidak memiliki penyakit


keturunan

c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum :
Klien tampak lemah, kesadaran compos mentis. Tanda-tanda vital TD : 120/80
mmHg, RR : 22x/menit, HR : 89x/ menit, Term : 37.5⁰C.
2) Kepala : Bentuk kepala Ny. M bulat simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi.
3) Rambut : Rambut N.y M hitam kecoklatan. Struktur rambut sedikit keriting dan
lebat
4) Mata : Bentuk mata N.y M simetris,sklera putih, konjungtiva merah muda,tidak
ada sekret dan pembengkakan pada area mata,fungsi penglihatan bagus.
Reflek pupil terhadap cahaya baik..
5) Telinga :Simetris kanan dan kiri.Kedua telinga bersih tidak ada serumen.
Fungsi pendengaran baik.
6) Hidung : Bentuk hidung Ny.M simetris. Kebersihan bersih. Tidak ada
pembengkakan pada hidung dan penciuman baik.
7) Mulut
a. Bibir :Bentuk mulut simetris tidak ada labiosikisis dan labioplatumskisis
tidak ada pembesaran tonsil mukosa bibir lembab
b. Gigi : Gigi Ny. M utuh dan bersih dan tidak ada karies gigi. Jumlah gigi 32
c. Lidah : Warna lidah merah mudah dan sedikit kotor. Fungsi pengecapan
baik.
8) Leher : Bentuk leher Ny.M simetris. Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid
dan tidak terdapat kaku kuduk
.9) Dada : Bentuk dada Ny.M simetris, frekuensi pernafasan 22 x/menit.
10) Abdomen
a. Inspeksi : Bentuk simetris, terdapat luka bekas operasi apandiks melintang
sepanjang ±7 cm. Kondisi luka belum diketahui karena masih tertutup
perban.
b. Auskultasi : Terdengar bunyi peristaltik usus 12x/menit.
c. Palpasi : Terdapat nyeri tekan di area sekitar luka. Tinggi fundus uteri 1 cm
dibawah umbilikus.
d.Perkusi : Terdengar bunyi timpani
11) Genetelia : Ny.M terpasang kateter, jumlah cairan 300 ml 5 jam.Warna urin
klien kuning jernih. Pada bagian genetelianya tampak adanya rambut
pubis, lubang uretra normal dan tidak terdapat kelainan pada
genetelianya.
12) Ekstremitas
a. Inspeksi kuku : Warna merah muda, utuh, tidak bersih kuku
b.Capillary Refill (CRT) : Cepat (<2 detik)
c. Kemampuan berfungsi :
• Tangan kanan dan kiri : kekuatan otot skala 5, gerakan normal, Klien mampu
menggenggam kedua tangannya dengan erat dan mampu mengangkat
kedua tangannya keatas.
• Kaki kanan dan kiri : Kekuatan otot skala 3, gerakan normal. Klien mampu
mengangkat kaki tetapi langsung diturunkan karena nyeri.
d. Kulit : Kulit Ny. M tampak bersih, warna sawo matang, turgor kulit elastis,
tidak ada edema. Dan terdapat luka jahitan bekas operasi ±7 cm di
abdomen kanan bawah, luka tidak ada tanda infeksi dan masih dibalut
perban.

d. Pola aktivitas sehari-hari


Jenis Pengkajian Di Rumah Di Rumah Sakit

A Pola Nutrisi Sebelum Masuk Setelah Masuk


Rumah Sakit Rumah Sakit
1.Makan
Ny.M makan 3 makan 3 kali
kali sehari 1 porsi 1/2porsi nasi lunak
habis. habis

2.Minum 9 gelas/hari putih 5 gelas/hari putih

B Pola Eliminasi Pola Bab 1x/hari Saat dikaji belum


pada pagi, BAB.
1. BAB
konsistensi lunak
berbentuk, bau
khas, warna kuning
kecoklatan.

2. BAK 7-8 x/perhari. BAK melalui


Jumlah ±250 cc selang kateter,
sekali BAK, warna warna kuning
kuning jernih, total jernih , bau
produksi urin amoniak, total
±1500-200 cc/hari produksi urin
±1000-1500/hari.

C Pola istirahat

1. Malam Tidur malam 7-8 Tidur malam 5 jam


jam.

Tidur siang 1 jam


2. Siang Tidur siang 3 jam.
D Personal Hygiene

1. Mandi Mandi 2 kali Saat dikaji Klien


sehari, Gosok Gigi hanya dilap oleh
2. Gosok Gigi
2 kali/hari, Ganti keluarganya, tidak
3. Ganti Pakaian pakaian 2-3 x/hari sikat gigi, Ganti
pakaian 1-2 x/hari

e. Data Psikologis, Sosial, dan Spiritual


1. Data Psikologis : Emosi Klien tampak stabil, ingin merah jika di Tanya oleh
keluarganya, namun saat dikaji pasien koperatif dengan perawat
2.Data Sosial : Hubungan klien dengan keluarg, temen sebaya dan lingkungan
sekitar baik
3. Data Spiritual : Klien mengatakan beribadah sholat 5 waktu
f. Data Penunjang
1.Pemeriksaan Laboratorium (13 Februari 2020)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

HB 12,3 g/dl 12-16g/dl

Leukosit 12.200 4000-10.000

Hematokrit 30% 37-47%

Trombosit 200.000 150.000-450.000

Eritrosit 4,19 4,2-5,4

Ureum 27,5 10-50 mg/dl

Kreatinin 0,89 9-1,2

2. Thrapy
a. Cairan infusl RL 20 gtti/i
b. inj Ketorolac 1amp/8 jam
c. inj Ranitidin 1amp/8 jam
d. inj Dexametason 1amp/12jam
e. inj Ceftriaxson 1gr/12jam

2. Analisa Data
NO Sympton Etiologi Problem

1 DS : Tindakan operasi Nyeri akut

- Klien mengatakan nyeri jika ↓


bergerak
Terputusnya
- Klien mengatakan nyeri
inkonuitas jaringan,
seperti diiris- iris
pembuluh darah,dan
saraf-saraf sekitar
insisi
DO:

- Klien tampak meringis
kesakitan, Skala nyeri Merangsang
5(sedang) pengeluaran
- TD : 120/80 mmHg, RR : histamin
22x/menit, HR : 89x/ menit,
Term : 37,5 ̊C. ↓
- Terdapat luka sayatan post op
apendiks melintang ±7cm di Nyeri Akut
abdomen kanan bawah.

2 DS : - Luka Operasi Gangguan integritas


apendiks kulit
DO :

- Terdapat luka sayatan post op
apendiks melintang ±7cm di Terputusnya
abdomen kanan bawah.
- inkonuitas jaringan

Kerusakan Jaringan

Gangguan integritas
kulit

3 DS : - Klien mengatakan lemas dan Tindakan operasi Gangguan mobilitas


nyeri saat bergerak apendiks fisik berhubungan

DO : Klien tampak lemah, selama di ↓


rumah sakit dibantu oleh keluarga.
Imobilisasi

Gangguan mobilitas
fisik

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d luka insisi d/d luka operasi di abdomen kwuadran kanan bawah
dengan panjang ±7cm.
2. Gangguan intergritas kulit b/d terputusnya inkonuitas jaringan d/d luka operasi di
abdomen kwuadran kanan bawah dengan panjang ±7cm.
3. Gangguan mobilitas fisik b/d adanya luka pada abdomen kwuadran kanan bawah
d/d semua kebutuhan di bantu oleh keluarga

C. Proses Keperawatan

NO Diagnosa Perencananan
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasionalisasi

1 Nyeri akut b/d luka Setelah diberikan 1. Kaji tingkat nyeri 1. berguna dalam
insisi d/d luka asuhan keperawatan yang dirasakan, catat pengawasan ke
12/2/2020
operasi di abdomen selama 3x 24 jam lokasi, karakteristik efektifan obat,
kwuadran kanan diharapkan nyeri klien beratnya (skala 0-10 kemajuan
bawah dengan hilang/terkontrol dengan ) selidiki dan penyembuhan,
panjang ±7cm. kriteria hasil : laporkan perubahan perubahan pada
nyeri dengan tepat karakteristik nyeri dan
1. klien mengatakan
nyeri berkurang / hilang menurunkan abses
2. Wajah tidak tampak
2. Observasi tanda- 2. Nyeri dapat
meringis
tanda vital menyebabkan gelisah
3. klien mampu serta tekanan darah
mendemonstrasikan dan nadi dapat
teknik relaksasi meningkat,

3. Berikan 3. Dapat mengurangi


lingkungan yang ketidaknyamanan.
tenang dan nyaman

4. Tehnik nafas dalam


4. Ajarkan dapat melepaskan
penggunaan tekhnik tegangan emosional
relaksasi nafas dalam dan otot atau
mengurangi rasa nyeri

5. Kolaborasi dengan 5. Mengurangi rasa

dokter dalam nyeri, mempermudah

pemberian analgetik kerjasama dengan


intervensi terapi lain.

2 Gangguan Setelah diberikan 1.kaji luas dan 1.Pengkajian yang


intergritas kulit b/d asuhan keperawatan keadaan luka serta tepat terhadap luka
12/2/2020
terputusnya selama 3x 24 jam proses penyembuhan dan proses
inkonuitas jaringan diharapkan perfusi penyembuhan luka
d/d luka operasi di jaringan baik dengan akan membantu dalam
abdomen kwuadran kriteria hasil : menentukan tindakan
kanan bawah selanjutnya
1. luka sembuh
dengan panjang
dengan baik, 2.Rawat luka dengan 2. Mencegah
±7cm.
2. intergritas kulit baik dan benar Jaga masuknya
yang baik dapat kebersihan sekitar mikroorganisme
di pertahankan luka dan lingkungan melalui luka operasi.
klien serta rawat luka
dengan tehnik
aseptik.

3.Anjurkan klien
3. Mobilisasi
untuk mobilisasi
meningkatkan
secara bertahap.
sirkulasi darah
sehingga mempercepat
penyembuhan luka.

3 Gangguan Setelah diberikan 1. Pantau 1. Mengetahui sampai


mobilitas fisik b/d asuhan keperawatan kemampuan klien sejauh mana
12/2/2020
adanya luka pada selama 3x 24 jam dalam beraktivitas. kemampuan klien
abdomen kwuadran diharapkan masalah dalam beraktivitas
2. Bantu klien dalam
kanan bawah d/d teratasi sebagian dengan
memenuhi 2. Untuk
semua kebutuhan kriteria hasil :
kebutuhannya. memandirikan klien
di bantu oleh
1.Keadaan umum baik. dan meminimalkan
keluarga 3. Bantu klien untuk
terjadinya kelemahan
2. Klien dapat mobilisasi secara
fisik yang lebih lanjut.
mobilisasi secara bertahap.
bertahap. 3. Mobilisasi
4. Berikan edukasi
meningkatkan
tentang pentingnya
sirkulasi darah
mobilisasi post op
sehinggga
apendik
mempercepat
penyembuhan luka,
nyeri berkurang, klien
dapat bergerak atau
beraktivitas tanpa
adanya keluhan nyeri.

4. Meningkatkan
pengetahuan klien
tentang pentingnya
mobilisasi sehingga
klien termotivasi untuk
melakukannya
CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 12/2/2020 Nyeri akut b/d luka insisi 1. Mengkaji tingkat S : Klien mengatakan
d/d luka operasi di nyeri yang di rasakan nyeri pada luka post op
10.00 wib
abdomen kwuadran klien (P,Q,R,S,T). apendik.
kanan bawah dengan
Klien mengatakan O : -Terdapat luka insisi
panjang ±7cm.
nyeri seperti diiris – post op apendik dengan
iris , nyeri dirasakan panjang melintang ± 7cm
pada saat. Skala nyeri
-Skala nyeri 5 ( sedang)
5 (sedang)
- Tanda-tanda vital
2. Mengobservasi
tanda-tanda vital TD : 120/80 mmHg, RR :
22x/menit, HR : 89x/
TD : 120/80 mmHg, menit, S : 37,5 ̊C.
RR : 22x/menit, HR :
89x/ menit, S : 37.5 ̊C.
3. Memberikan A : Masalah belum

lingkungan yang teratasi .

nyaman dan tenang. P : Intervensi di lanjutkan

4. Mengajarkan tehnik
relaksasi nafas dalam.

5. Memberikan obat
analgetik :

Ceftriaxson 1gr/12jam
Ketorolac 1amp/8 jam.

2 12/2/2020 Gangguan intergritas 1.Mengobservasi TTV S :-


kulit b/d terputusnya TD : 120/80 mmHg,
13.30 wib O : Balutan masih tampak
inkonuitas jaringan d/d RR:22x/menit,
HR : 89x/ menit, rapi, dan masih tampak
luka operasi di abdomen Term : 37,5 ̊C.
bersih,suhu 37,5 ̊ C, post
kwuadran kanan bawah
2.. Menjaga op hari ke-2.
dengan panjang ±7cm.
kebersihan sekitar luka Tidak tampaktanda-tanda
klien.. infeksi

- Balutan masih A : Masalah belum


tampak rapi, balutan teratasi.
masih tampak bersih,
P : Intervensi dilanjutkan.
post op hari ke 2.

3. Menganjurkan
mobilisasi secara
bertahap.

4.Klien tampak
meringis menahan
sakit.

3 12/2/2020 Gangguan mobilitas fisik 1. Memantau S : Klien mengatakan


b/d adanya luka pada kemampuan klien lemas dan nyeri saat
14.00 wib
abdomen kwuadran dalam beraktivitas. bergerak
kanan bawah d/d semua
2. Membantu klien O : Klien tampak lemas,
kebutuhan di bantu oleh
dalam memenuhi Aktivitas dibantu oleh
keluarga
kebutuhannya. keluarga dan perawat.

3. Membantu klien A : Masalah belum


untuk mobilisasi teratasi.
secara bertahap.
P : Intervensi di
4. Memberikan lanjutkan.
edukasi tentang
pentingnya mobilisasi
CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 13/2/2020 Nyeri akut b/d luka insisi 1. Mengkaji tingkat S : Klien mengatakan
d/d luka operasi di nyeri yang di rasakan nyeri sudah mulai
10.00 wib
abdomen kwuadran klien (P,Q,R,S,T). berkurang
kanan bawah dengan
Klien mengatakan O : -Terdapat luka insisi
panjang ±7cm.
nyeri seperti diiris – post op apendik dengan
iris , nyeri dirasakan panjang melintang ± 7cm
pada saat. Skala nyeri
-Skala nyeri 3 ( sedang)
3 (sedang)
- Tanda-tanda vital
2. Mengobservasi
tanda-tanda vital TD : 120/90 mmHg,
RR : 20x/menit,
TD : 120/90 mmHg, HR : 85x/ menit,
RR : 20x/menit, HR : S : 37,5 ̊
C .
85x/ menit, S : 37.5 ̊C.
3. Memberikan
A : Masalah teratasi
lingkungan yang
sebagian
nyaman dan tenang.
P : Intervensi di lanjutkan
4. Mengajarkan tehnik
relaksasi nafas dalam.

5. Memberikan obat
analgetik :

Ceftriaxson 1gr/12jam
Ketorolac 1amp/8 jam.

2 13/2/2020 Gangguan intergritas 1.Mengobservasi TTV S :-


kulit b/d terputusnya TD : 120/90 mmHg,
10.30 wib O : Balutan masih tampak
inkonuitas jaringan d/d RR:20x/menit,
HR : 85x/ menit, rapi, dan masih tampak
luka operasi di abdomen Term : 37,5 ̊C.
bersih,suhu 37,5 ̊ C, post
kwuadran kanan bawah
op hari ke-3.
dengan panjang ±7cm.
2.. Menjaga Tidak tampak tanda-tanda
kebersihan sekitar luka infeksi
klien..
A : Masalah belum
- Balutan masih teratasi.
tampak rapi, balutan
P : Intervensi dilanjutkan.
masih tampak bersih,
post op hari ke 2.

3. Menganjurkan
mobilisasi secara
bertahap.

4.Klien tampak
meringis menahan
sakit.

3 13/2/2020 Gangguan mobilitas fisik 1. Memantau S : - Klien mengatakan


b/d adanya luka pada kemampuan klien sudah mulai hilang lemas.
11.00 wib
abdomen kwuadran dalam beraktivitas.
-Klien mengatakan sudah
kanan bawah d/d semua
2. Membantu klien tidak begitu nyeri saat
kebutuhan di bantu oleh
dalam memenuhi bergak
keluarga
kebutuhannya.
O : Klien tampak masih
3. Membantu klien lemas, Aktivitas dibantu
untuk mobilisasi oleh keluarga dan
secara bertahap. perawat.

4. Memberikan A : Masalah teratasi


edukasi tentang sebagian.
pentingnya mobilisasi
P : Intervensi di
lanjutkan.
CATATAN PERKEMBANGAN
No Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 14/2/2020 Nyeri akut b/d luka insisi 1. Mengkaji tingkat S : Klien mengatakan
d/d luka operasi di nyeri yang di rasakan nyeri sudah mulai hilang
10.00 wib
abdomen kwuadran klien (P,Q,R,S,T). namun suka timbul
kanan bawah dengan
Klien mengatakan O : -Terdapat luka insisi
panjang ±7cm.
nyeri seperti diiris – post op apendik dengan
iris , nyeri dirasakan panjang melintang ± 7cm
pada saat. Skala nyeri
-Skala nyeri 1 (ringan)
1(ringan)
- Tanda-tanda vital
2. Mengobservasi
tanda-tanda vital TD : 120/80 mmHg,
RR : 20x/menit,
TD : 120/80 mmHg, HR : 80x/i menit,
RR : 20x/menit, HR : S : 37,5 ̊C.
80x/ menit, S : 37.5 ̊C.
3. Memberikan
A : Masalah teratasi
lingkungan yang
sebagian .
nyaman dan tenang.
P : Intervensi di lanjutkan
4. Mengajarkan tehnik
relaksasi nafas dalam.

5. Memberikan obat
analgetik :

Ceftriaxson 1gr/12jam
Ketorolac 1amp/8 jam.

2 14/2/2020 Gangguan intergritas 1.Mengobservasi TTV S :-


kulit b/d terputusnya TD : 120/80 mmHg,
11.30 wib O : Balutan masih tampak
inkonuitas jaringan d/d RR:22x/menit,
HR : 89x/ menit, rapi, dan masih tampak
luka operasi di abdomen Term : 37,5 ̊C.
bersih,suhu 37,5 ̊ C, post
kwuadran kanan bawah
2.. Menjaga op hari ke-4.
dengan panjang ±7cm.
kebersihan sekitar luka
Tidak tampak tanda-tanda
klien.. infeksi

- Balutan masih A : Masalah teratasi


tampak rapi, balutan sebagian
masih tampak bersih,
P : Intervensi dilanjutkan.
post op hari ke 2.

3. Menganjurkan
mobilisasi secara
bertahap.

4.Klien tampak
meringis menahan
sakit.

3 14/2/2020 Gangguan mobilitas fisik 1. Memantau S : Klien mengatakan


b/d adanya luka pada kemampuan klien lemas sudah tidak ada.
12.00 wib
abdomen kwuadran dalam beraktivitas.
-klien mengatakan sudah
kanan bawah d/d semua
2. Membantu klien tidak begitu nyeri saat
kebutuhan di bantu oleh
dalam memenuhi bergerak
keluarga
kebutuhannya.
O : Klien tampak masih
3. Membantu klien dibantu oleh keluarga dan
untuk mobilisasi perawat saat beraktivitas
secara bertahap.
A : Masalah teratasi.
4. Memberikan sebagian
edukasi tentang
P : Intervensi di
pentingnya mobilisasi
lanjutkan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah penulis menerapkan asuhan keperawatan pada pasien Ny.M dengan gangguan
Sistem Integumen : Luka Post Op Apendiks di ruang seroja RSUD Deli Serdang Medan,
maka penulis membahas kesenjangan antara teoritis dan kasus secara nyata. Pembahasan
ini sesuai dengan tahap proses keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Asuhan keperawatan pada Ny. M dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dari tanggal 12
Agustus sampai 14 Februari 2020. Adapun uraian pembahasan mengenai asuhan
keperawatan yang telah diberikan kepada pasien adalah:

A. Tahap Pengkajian
Dalam tahap pengkajian pasien dengan post op apendiks dimana pada Ny. M
memiliki keluhan nyeri pada luka operasi pada perut kuadran kanan atas dan saat
dikaji objektif skala nyeri Ny. M skala nyeri : 5 ( sedang)
B. Diagnosis Keperawatan
Adapun diagnosis keperawatan yang terdapat di landasan teoritis adalah:

1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan menyeluruh.


2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu
dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor biologi.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan interna ; perubahan kondisi
metabolik, perubahan sirkulasi.
4. Cemas berhubungan dengan perubahan peran dalam lingkungan sosial
5. Nyeri akut b.d peradangan pada sel hati
6. Resiko infeksi b.d adanya kegagalan hati
7. Harga diri rendah b.d adanya pruritus dan ikterik
8. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi pada peradangan sel-sel hati

Berdasarkan landasan teoritis pada pasien dengan post op apendiks terdapat 8


diagnosis keperawatan sedangkan pada kasus terdapat 3 diagnosis keperawatan.
C. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada kasus didasarkan pada prioritas masalah yang sebelumnya
telah dilakukan setelah pelaksanaan analisa data yang antara lain:
1. Prioritas tertinggi diberikan kepada masalah kesehatan yang mengancam
keselamatan / kehidupan px antara lain:
a. . Nyeri akut b/d luka insisi d/d luka operasi di abdomen kwuadran kanan
bawah dengan panjang ±7cm.
b. Gangguan intergritas kulit b/d terputusnya inkonuitas jaringan d/d luka
operasi di abdomen kwuadran kanan bawah dengan panjang ±7cm.
c. Gangguan mobilitas fisik b/d adanya luka pada abdomen kwuadran kanan
bawah d/d semua kebutuhan di bantu oleh keluarga

2. Prioritas masalah juga disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dasar manusia


menurut hirarki Maslow.

D. Tahap Implementasi
Dalam melaksanakan tindakan keperawatan disesuaikan dengan masalah yang
dihadapi pasien.

E. Tahap Evaluasi
Adapun hasil evaluasi terhadap tindakan keperawatan pada kedua diagnosa
keperawatan tersebut yaitu
 Nyeri pasien teratasi sebagian
 Imobilisasi terarasi sebagian
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Pada tahap pengkajian penulis melakukan pendekatan terhadap pasien dan
keluarga sehingga data yang mencakup bio, psiko, sosial, dan spiritual dapat
dikumpulkan dengan baik.
b. Pada tahap diagnosis keperawatan penulis menemukan 3 diagosis pada Ny. M
yaitu: Nyeri akut, Gangguan Intergritas kulit dan Imobilisasi
c. Pada tahap perencanaan penulis memfokuskan pada rencana tindakan sesuai
dengan masalah dan kondisi klien.
d. Pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan.

B. Saran
a. Diharapkan pada pasien yang mengalami tanda dan gejala Apendiks atau usus
buntu supaya secepatnya memeriksakan diri ke rumah sakit untuk
mendapatkan pengobatan dan perawatan.
b. Kepada perawat untuk lebih memperhatikan dalam perawatan untuk mencegah
komplikasi.
c. Diharapkan sebelum pulang keluarganya diberi pendidikan kesehatan
meningkatkan derajat kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai