Anda di halaman 1dari 12

ASKEP KEJIWAAN PASIEN DALAM FASE HALUSINASI DI DESA

PRINGGASELA

O
L
E
H
M.MULTAZAM MAKBUL
(NIM 038STYC19)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
3.1 Identitas Pasien
Inisial : Tn.’’Y’’
Ruang Rawat : Rumah pasien
Tanggal Pengkajian : 23 juni 2022
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Informan : keluarga

Jiwa : Halusinasi

3.2 Alasan
Pasien Awalnya marah-marah karena kesal, melamun, sering bicara sendiri,
mondar mandir, mendengar suara-suara tanpa wujud, sering melihat orang-
orang tanpa wujud, tertawa sendiri.

3.3 Faktor Predisposisi


Pasien sebelumnya mengalami gangguan jiwa sejak ayahnya meninggal dunia
dan sebelumnya juga pasien belum pernah dibawa ke rumah sakit jiwa.
Dirumah pasien tidak pernah minum obat, sehingga timbul gejala-gejala
seperti diatas. Pasien awalnya marah-marah dan melempar barang-barang
karena kesal, suka menyendiri, melamun, sering bicara sendiri, mondar
mandir, mendengar suara-suara tanpa wujud, tertawa sendiri akhirnya
keluarga membawa pasien ke RSJ untuk diperiksa setelah diperiksa anaknya
mengalami gangguan kejiwaan akibat orang yang dicintainya meninggalinya
lalu membawa anak pulang kerumah dan dirawat dirumah . Keluarga pasien
tidak ada yang pernah mengalami gangguan jiwa.
3.4 Fisik
Pasien tidak memiliki keluhan fisik, saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital, didapatkan hasil TD : 110/80 mmHg ; N : 82x/i ; S : 36,5 oC ; P : 20x/i.
Pasien memiliki tinggi badan 172 cm dan berat badan 59 Kg.
3.5 Psikososial
3.5.1 Genogram

Penjelasan :
Pasien merupakan anak keempat dari 4 bersaudara, pasien memiliki 2
abang
dan 1 kakak perempuan. Pasien belum menikah.

:laki-laki

: perempuan

: meninggal

: pasien

3.5.2 Konsep diri


a) Gambaran diri : pasien menyukai tubuhnya yang tidak ada cacat.
b) Identitas : pasien anak ke 4 dari 4 bersaudara
c) Peran : pasien hanya sempat sekolah SMP kelas 1 yang
saat ini tidak memiliki pekerjaan
d) Ideal diri : pasien sering keluar keluyuran disekitar
desanya.
e) Harga diri : pasien merasa malu berada di lingkungannya dan
tubuh tidak bersih.
3.5.3 Hubungan social
Pasien mengganggap bahwa keluarganya adalah orang yang sangat
berarti dalam hidupnya, terutama orangtuanya. Pasien mengatakan
tidak mengikuti kegiatan di kelompok/masyarakat. Pasien
mengatakan mempunyai hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain karena pasien sulit bergaul dan selalu ingin menyendiri
dan pasien juga beranggapan bahwa orang-orang yang disekitanya
jahat dan suka mara-marah

3.5.4 Spiritual
Nilai dan Keyakinan : Pasien beragama islam dan yakin dengan
agamanya.
a. Kegiatan Ibadah : Pasien melakukan ibadah selama sholat jumat
saja

3.5.4 Status Mental


1. Penampilan pasien rapi seperti berpakaian biasa pada umum nya.
2. Pembicaraan Pasien bicara dengan tidak jelas.
3. Aktivitas Motorik
Pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari – hari.
4. Suasana perasaan
kliien tidak mampu mengepresikan perasaan nya pada saat
mendengarkan suara – suara.
Masalah keperawatan ; Gangguan Sensori Persepsi : Halusinas
5. Afek :
wajah tidak sesuai dengan topik pembicaraan
6. Interaksi selama wawancara
Pasien sulit untuk diajak
kooperatif saat wawancara
7. Persepsi
Pasien mengatakan bahwa ia mendengar ada suara-suara
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori : halusinasi
8. Proses Pikir
Pasien tidak mampu menjawab apa yang ditanya dengan
9. Isi pikir
Pasien tidak dapat mengontrol isi pikirnya,pasien tidak
mengalami gangguan isi pikir dan tidak ada waham. Pasien tidak
mengalami fobia, obsesi ataupun depersonalisasi.
10. Tingkat kesadaran
Pasien mengalami gangguan orientasi, pasien tidak mengenali
waktu, orang dan tempat.
11. Memori
Pasien tidak mampu menceritakan kejadian di masa lalu dan
yang baru terjadi.
12. Tingkat konsentrasi berhitung
Pasien tidak mampu berkonsentrasi dalam perhitungan
sederhana tanpa bantuan orang lain.
13. Kemampuan penilaian
Pasien dapat membedakan hal yang baik dan yang Daya tilik diri
Pasien tidak mengingkari penyakit yang diderita, pasien
mengetahui bahwa dia sedang sakit dan dirawat di rumah sakit
jiwa buruk (mampu melakukan penilaian).

3.6 Mekanisme Koping


Pasien mengalami mekanisme koping adaptif yaitu pasien dapat berbicara
baik dengan orang lain tetapi dengan pembicaraan yang tidak jela
3.7 Masalah Psikososial dan Lingkungan
Pasien mengatakan sulit berteman dengan orang lain karena pasien selalu
ingin menyendiri.
3.8 Pengetahuan Kurang Tentang Gangguan Jiwa
Pasien tidak mengetahui tentang gangguan jiwa yang di alaminya dan obat
yang dikonsumsinya.
3.9 Aspek Medik
Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid
Terapi medis yang diberikan:
Resperidon tablet 2 mg 2x1
3.10 Analisa Data

No Data Masalah keperawatan

1 Ds : Gangguan persepsi sensori


- Keluarga pasien mengatakan, : halusinasi penglihatan
bahwa pasien suka tertawa
sendiri dan berteriak
- Keluarga pasien mengatakan
Pasien sering melihat orang-
orang asing seperti : orang yang
tidak nampak, tanpa wujud dan
terkadang mendengar suara-
suara bisikan.
- Keluarga Pasien mengatakan
orang yang tanpa wujud
tersebut muncul 3 kali/ hari
disaat dia menyendiri dan ketika
melihat orang ramai.
- Pasien sangat takut dan gelisah
jika melihat orang tersebut.
DO :
- Pasien sering bicara ngawur,
terkadang bicara sendiri,
senyum-senyum sendiri.
2 Ds : Isolasi Sosial : Menarik
Keluarga Pasien mengatakan tidak Diri
mengikuti kegiatan di
kelompok/masyarakat. Pasien
mengatakan mempunyai hambatan
dalam berhubungan dengan orang
lain karena pasien sulit bergaul dan
selalu ingin menyendiri.
Do :
Pasien tampak menghindari
interaksi, terlihat sedih, pendangan
melotot
3 Ds : Harga Diri Rendah
Keluarga Pasien mengatakan anaknya
malu dan malas berinteraksi dengan
orang lain, dan personal hygiene yang
tidak baik dan ketika pasien keluar
pasien serin berbicara sendiri sambil
berjalan

Do :
Pasien tampak lemah dan tidak
bersemangat, kontak mata kurang,
pasien lebih sering menyendiri.
3.11 Pohon Masalah

Gangguan presepsi sensori :


halusinasi penglihatan

Isolasi Sosial: Menarik Diri

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri

3.12 Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi


2. Isolasi sosial : menarik diri
3.13 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Intervensi
1 Gangguan persepsi sensori : SP 1:
halusinasi 1. Identifikasi isi, waktu terjadi,
DO : situasi pencetus, dan respon
Pasien sering bicara ngawur, terhadap halusinasi
terkadang bicara sendiri, senyum- 2. Mengontrol halusinasi dengan
senyum sendiri. cara menghardik

SP 2:
Ds : Mengontrol Halusinasi dengan cara
- Keluarga pasien minum obat secara teratur
mengatakan bahwa pasien SP 3:
suka tertawa sendiri dan mengontrol halusinasi dengan cara
berteriak bercakap – cakap dengan orang lain
- Pasien sering melihat orang-
SP 4:
orang asing seperti : orang
mengontrol halusinasi dengan cara
tanpa wujud dan terkadang
melakukan aktifitas terjadwal
mendengar suara-suara
bisikan.
- Pasien mengatakan orang
yang tanpa wujud tersebut
muncul 3 kali/ hari disaat
dia menyendiri dan ketika
melihat orang ramai.
- Pasien sangat takut dan
gelisah jika melihat orang
tersebut.

2 Isolasi sosial Bina hubungan saling percaya dengan


Mengemukakan prinsip komunikasi
terapeutik
Sp1:
Menjelaskan keuntungan dan kerugian
mempunyai teman
Sp2:
Melatih pasien dengan berkenalan
dengan 2 orang
Sp3:
Melatih pasien bercakap-cakap sambil
melakukan kegiatan harian.
Sp4 :
Melati berbicara sosial: seperti
meminta sesuatu, berbelanja dan
sebagainya.

3.1.4 Implementasi dan Evaluasi

Waktu Implementasi Evaluasi


1. Data S : Senang
23 juni
2022 Tanda dan gejala :bicara O :
sendiri, marah – marah - Pasien mampu mengenali
Jam 10:45 tanpa sebab , halusinasi yang dialami nya: isi,
memalingkan muka ke frekuensi, waktu terjadi, sruasi
arah telinga, ketakutan pencetus,perasaan, respon dengan
pada suatu yang tidak mandiri
jelas.
- Pasien mampu Mengontrol
2. Diagnosa Keperawatan halusinasinya dengan cara
Husinasi penglihatan. menghardik dengan mandiri
A : Halusinasi (+)
3. Tindakan Keperawatan P:
Sp1 halusinasi - Latihan mengidentifikasi
1.Identifikasi isi, waktu halusinasinya; isi, frekuensi,
terjadi, sitausi pencetus, dan watu terjadi, sruasi pencetus,
respon terhadap halusinasi. perasaan dan respon halusinasi
2.Mengontrol halusinasi 3x/hari
dengan cara menghardik - Latihan menghardik halusinasi
3x/ hari
4.RTL
Sp2; mengontrol halusinasi
dengan cara minum obat
Sp3; mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap -
cakap

1. Data S : pasien mengatakan dia merasa


23 juni
2022 Tanda dan gejala : bicara senang bisa bercakap-cakap dengan
Jam 10 :30 atau tertawa sendiri, orang lain
mudah marah – ketakutan O : Pasien mempraktekkan cara
pada suatu yang tidak bercakap-cakap dengan orang lain
jelas, sering meludah.. A : Halusinasi penglihatan (+)
Kemampuan: P : Intervensi dilanjutkan
2. Diagnosa keperawatan - Latihan menghardik halusinasi
Halusinasi 3 x/ hari
3. Tindakan keperawatan - Latihan minum obat dengan
Sp4 : Halusinasi prinsip 6 benar 2 x/ hari
- Mengevaluasi - Latihan bercakap-cakap
kemampuan dengan orang lain 3x/ hari
Menghardik Latihan kegiatan spritual
Halusinasi
- Melatih pasien untuk
melakukan kegiatan
spritual dengan cara
berdoa.
-
RTL :
Halusinasi ; : Follow up dan
evaluasi Sp 1-4 Halusinasi
Diagnosa keperawatan : S: Senang, wajah cerah
23 juni
2022 Isolasi sosial.
O: - Pasien dapat menyebutkan
Tindakan keperawatan : keuntungan dalam berhubugan
Bina hubungan saling memiliki teman dan pasien juga
percaya dengan dapat menyebutkan kerugian tidak
Mengemukakan prinsip memiliki teman.
komunikasi terapeutik - Pasien dapat berkenalan
Sp1: dengan orang lain
Menjelaskan keuntungan disekitarnya dengan baik.
dan kerugian mempunyai A: Sp 1- Sp 2 tercapai.
teman P: intervensi dilanjutkan Sp3-Sp4.
Sp2:
Melatih pasien dengan
berkenalan dengan 2 orang

RTL:
Sp3 dan Sp4 :

Sp3: S: pasien mengatakan senang dapat


Melatih pasien bercakap- berinteraksi dengan temannya yang
cakap sambil melakukan lain,
kegiatan harian. O: pasien dapat mempraktekkan
Sp4 : cara berkenalan dengan orang lain,
Melati berbicara sosial: dan bercakap-cakap, pasien dapat
seperti meminta sesuatu, melakukan kegiatan sehari-harinya.
berbelanja dan sebagainya. A: Sp 3- Sp4 dapat tercapai.
P: intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai