HALUSINASI PENDENGARAN
1. Identitas Pasien
Inisial : Ny. H
Ruang Rawat : RS Dadi makassar
Tanggal Pengkajian : 3 maret 2021
Umur : 39 Tahun
Agama : Kisten
Informan : Pasien dan perawat
2. Alasan Masuk
Pasien Awalnya marah-marah karena kesal, melamun, sering bicara
sendiri, mondar mandir, mendengar suara-suara tanpa wujud, sering
melihat orang- orang arab tanpa wujud, tertawa sendiri.
3. Faktor Predisposisi
Pasien sebelumnya mengalami gangguan jiwa sejak SMP kelas 1 dan
sebelumnya juga pasien belum pernah dibawa ke yayasan pemenang
jiwa. Dirumah pasien tidak pernah minum obat, sehingga timbul
gejala-gejala seperti diatas. Pasien awalnya marah-marah dan
melempar barang-barang karena kesal, suka menyendiri, melamun,
sering bicara sendiri, mondar mandir, mendengar suara-suara tanpa
wujud, tertawa sendiri akhirnya keluarga membawa pasien ke
Yayasan Pemenang Jiwa Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 16
Januari 2016 . Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami
gangguan jiwa.
4. Fisik
Pasien tidak memiliki keluhan fisik, saat dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital, didapatkan hasil TD : 110/80 mmHg ; N : 82x/i ; S
: 36,5oC ; P : 20x/i. Pasien memiliki tinggi badan 168 cm dan berat
badan 67 Kg.
5. Psikososial
a. Genogram
Penjelasan :
Pasien merupakan anak keempat dari 4 bersaudara, pasien
memiliki 2abang
dan 1 kakak perempuan. Pasien belum menikah.
:laki-laki
: perempuan
: meninggal
: pasien
b. Konsep diri
a) Gambaran diri : pasien menyukai tubuhnya yang tidak ada
cacat.
b) Identitas : pasien anak ke 4 dari 4 bersaudara
c) Peran : pasien hanya sempat sekolah SMP kelas
1 yang saat ini tidak memiliki pekerjaan
d) Ideal diri : pasien sudah merasa bosan dan ingin
secepatnya pulang ke rumah.
e) Harga diri : pasien merasa malu berada di RS dan
merasabosan
c. Hubungan social
Pasien mengganggap bahwa keluarganya adalah orang yang
sangat berarti dalam hidupnya, terutama orangtuanya.
Pasien mengatakan tidak mengikuti kegiatan di
kelompok/masyarakat. Pasien mengatakan mempunyai
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena
pasien sulit bergaul dan selalu ingin menyendiri dan pasien
juga beranggapan bahwa orang-orang yang disekitanya jahat
dan suka mara-marah
d. Spiritual
Nilai dan Keyakinan : Pasien beragama kristen dan yakin
dengan agamanya.
a. Kegiatan Ibadah : Pasien melakukan ibadah selama
dirawat.
9. Aspek Medik
Diagnosa medis : Skizofrenia
ParanoidTerapi medis yang
diberikan: Resperidon tablet 2
mg 2x1
10. Analisa Data
Do :
Pasien tampak lemah dan tidak
bersemangat, kontak mata kurang,
pasien lebih sering menyendiri.
11. Pohon Masalah
NO DIAGNOSA INTERVENSI
1. Gangguan persepsi sensori SP 1:
:halusinasi 1. Identifikasi isi, waktu terjadi,
DO : situasi pencetus, dan respon
Pasien sering bicara ngawur, terhadap halusinasi
terkadang bicara sendiri, 2. Mengontrol halusinasi dengan
senyum-senyum sendiri. cara menghardik
SP 2:
Ds : Mengontrol Halusinasi dengan
- Keluarga pasien caraminum obat secara teratur.
mengatakan bahwa pasien
SP 3:
suka tertawa sendiri dan
mengontrol halusinasi dengan
berteriak
carabercakap – cakap dengan orang
- Pasien sering melihat
lain
orang-orang asing seperti :
SP 4:
orang arab, tanpa wujud
mengontrol halusinasi dengan cara
dan terkadang mendengar melakukan aktifitas terjadwal
suara-suara bisikan.
- Pasien mengatakan orang
arab yang tanpa wujud
tersebut muncul 3 kali/
hari disaat dia menyendiri
dan ketika melihat orang
ramai.
- Pasien sangat takut dan
gelisah jika melihat
orang tersebut.
2. Isolasi sosial Bina hubungan saling percaya
dengan Mengemukakan prinsip
komunikasiterapeutik
Sp1:
Menjelaskan keuntungan dan
kerugianmempunyai teman
Sp2:
Melatih pasien dengan
berkenalandengan 2
orang
Sp3:
Melatih pasien bercakap-cakap
sambilmelakukan kegiatan harian.
Sp4 :
Melati berbicara sosial:
seperti meminta
sesuatu, berbelanja
dan
sebagainya.
14. Implementasi dan Evaluasi
RTL:
Sp3 dan Sp4 :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
· Waktu
Berapa lama Ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit saja?
· Tempat
Ibu senangnya kita berbicaranya dimana?. Dimana saja boleh kok, asal
Ibu merasa nyaman. Baiklah, berarti kita berbicara di teras ruangan ini
saja ya, Bu”
· Tujuan
Agar Ibu dapat mengontrol halusinasi dengan kegiatan yang positif yaitu
dengan latihan mengahardik dengan cara menuup telinga, mengajak
rang di rumah untuk berbicara dengan ibu dan tidak menimbulkan
kerugian untuk diri sendiri maupun orang lain.
2. Fase Kerja
“Nah, sekarang coba Ibu ceritakan, Apa yang membuat Ibu hilda mendengar
suara berisik ditelinga? ” Apakah sebelumnya Ibu pernah mendengar
bisikan suara? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?”
“Lalu saat Ibu mendengar suara apa yang Ibu rasakan? Apakah Ibu merasa
takut, gelisah, berteriak, dan berbicara pada suara itu? ”
“Setelah itu apa yang Ibu lakukan? ”
“Apakah dengan cara itu,masalah Ibu dapat terselesaikan? ” Ya tentu tidak, apa
kerugian yang Ibu hilda alami?”
“Menurut Ibu adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Ibu belajar cara
mengahardik suara itu dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”
”Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol halusinasi, Ibu. Salah satunya adalah
dengan cara menghardik suara. Jadi melalui kegiatan ini, rasa ketakutan Ibu
dapat tersalurkan.”
”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara dulu? Namanya
menghardik suara”
”Begini Bu, kalau tanda-tanda itu tadi
sudah Ibu rasakan, maka Ibu menghardiknya dengan menutup telinga.
“Ayo Bu coba lakukan apa yang saya praktikan tadi, Ibu menghardikna
dengan menutup telinga, bagus..,. Nah, lakukan jika suara iu terdengar
lagi. “
“Bagus sekali, Ibu sudah bisa melakukannya”
“ Nah.. Ibu hilda tadi telah melakukan latihan mengardik suara-suara dengan
menutup telinga, dan bercakap-cakap dengan orang lain atau keluarga
dirumah sebaiknya latihan ini Ibu lakukan secara rutin, sehingga bila suara
aneh itu muncul Ibu sudah terbiasa melakukannya”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
· Subyektif
“Bagaiman perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan melakukan
latihan mengardik suara tadi? Ya...betul, dan kelihatannya
Ibu terlihat sudah lebih rileks”.
· Obyektif
”Coba apakah Ibu mendengar suara berbisik-bisik, lalu apa yang ibu
rasakan dan apa yang akan Ibu lakukan untuk menghilangkan suara-
suara ang berbisik ditelinga”. Coba tunjukan pada saya cara ibu
menghadik suara tersebut.
“Wah...bagus, Ibu masih ingat semua...”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan 5 kali dalam 1 hari dan di
tulis dalam jadwal kegiatan harian Ibu.
c. Kontrak yang akan datang
· Topik :
“ Nah, Bu. Ibu bisa mempraktekkan kembali untuk mengatasi suara-
suara yang berbisik ditelinga ibu.
Tempat :
“ baiklah bu, hari ini cukup untuk latihannya. Besok Kita akan bertemu
untuk mempelajari lagi cara mengntrol halusinasi yang kedua yaitu
kita membahas cara minum obat yang baik serta guna obat. Mau jam
berapa ibu? Bagaimana kalau jam 10.00 pagi? dimana, Bu? Di teras
ruangan ini saja lagi , Bu”. “ok, Bu, sampai jumpa di pertemuan
berikutnya.