KONSEP DASAR
A.Definisi
Urtikaria atau lebih dikenal dengan biduran adalah suatu gejala penyakit berupa gatal-
gatal pada kulit disertai bercak-bercak menonjol (edema ) yang biasanya disebabkan oleh alergi.
Urtikaria merupakan gejala klinis untuk suatu kelompok kelainan yang di tandai dengan adanya
pembentukan bilur – bilur pembengkakan kulit yang dapat hilang tanpa meninggalkan bekas
yang terlihat. (robin graham, brown,2205)
Urtikaria yaitu keadaan yang ditandai dengan timbulnya urtika atau edema setempat yang
menyebabkan penimbulan diatas permukaan kulit yang disertai rasa sangat gatal ( ramali, ahmad,
2009 )
B. Anatomi Fisiologi Kulit
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lender
yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. Kulit mempunyai banyak fungsi;
didalamnya terdapat ujung saraf peraba,membanu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya
air dari tubuh dan mempunyai sedikit kemampuan exkretori, sekretori dan abrorpsi.
Kulit dibagi menjadi dua lapisan:
1. Epidermis atau kutikula
2. Dermis atau korium
Epidermis tersusun atas epitalium berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas
dua lapis yang jelas tampak; selapis lapisan tanduk dan selapis zona germinalis.
Lapisan Epidermal. Lapisan tanduk terletak paling luar dan tersusun atas tiga lapisan sel yang
membentuk epidermis.
Stratum korneum. Selnya tipis, datar, seperti sisik dan terus-menerus dilepaskan.
Stratum lusidum. Selnya mempunyai batas tegas tetapi tidak ada intinya.
Stratum granulosum. Selapis sel yang jelas tampak berisi inti dan juga granulosum.
Zona Garminalis terletak dibawah lapisan tanduk dan terdiri atas dua lapis sel apitel yang
berbentuk tegas . Sel beduri, yaitu sel dengan fibrin halus yang menyambung sel yang satu
dengan yang lainnya di dalam lapisan ini, sehingga setiap sel seakan-akan berduri.
Sel basal, yang terus menerus memproduksi sel epidermis baru.
Korium atau dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastic. Dermis
tersusun papil-papil kecil yang terisi ranting-ranting pembuluh darah kapiler.
Ujung akhir saraf sensoris, yaitu putting teraba, terletak didalam dermis.Kelenjar keringat ada
yang disebut pori dan kelenjar serumen.
C.Etiologi
Berdasarkan kasus-kasus yang ada, paling banyak urtikaria di sebabkan oleh alergi, baik
alergi makanan, obat-obatan,dll.
Jenis makan yang dapat menyebabkan alergi misalnya: telur, ikan, kerang, coklat, jenis kacang
tertentu, tomat, tepung, terigu, daging, sapi, udang, dll
Jenis obat-obatan yang menimbulkan alergi biasanya penisilin, aspirin, bromide, seru, vaksin,
dan opium.
Bahan-bahan protein yang masuk melalui hidung seperti serbuk kembang, jamur, debu dari bulu
burung, debu rumah dan ketombe binatang.
Pengaruh cuaca yang terlalu dingin atau panas, sinar matahari, tekanan atau air.
-Faktor psikologis pasien misalnya: Krisis emosi
F. Patofisiologi
Sebenarnya patofisiologi dari urtikaria ini sendiri mirip dengan reaksi hipersensifitas.
Pada awalnya alergen yang menempel pada kulit merangsang sel mast untuk membentuk
antibodi IgE, setelah terbentuk, maka IgE berikatan dengan sel mast. Setelah itu, pada saat
terpajan untuk yang kedua kalinya, maka alergen akan berikatan dengan igE yang sudah
berikatan dengan sel mast sebelumbnya. Akibat dari ikatan tersebut, maka akan mengubah
kestabilan dari isi sel mast yang mengakibatkan sel mast akan mengalami degranulasi dan pada
akhirnya sel mast akan mengekuarkan histamin yang ada di dalamnya. Perlu diketahui bahwa
sanya sel mast adalah mediator kimia yang dapat menyebabkan gejala yang terjadi pada
seseorang yang mengalami urtikaria.
Pada urtikaria, maka gejala yang akan terjadi dapat meliputi merah, gatal dan sedikit ada
benjolan pada permukaan kulit. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi ???
Begini jawabannya,pada dasarnya sel mast ini sendiri terletak didekat saraf perifer, dan
pembuluh darah.Kemerahan dan bengkak yang terjadi karena histamin yang dikeluarkan sel mast
itu menyerang pembuluh darah yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas.
Gatal yang terjadi juga diakibatkan karena histamin menyentuh saraf perifer.
G. Komplikasi
Lesi-lesi urtikaria bisa sembuh tanpa komplikasi.namun pasien dengan gatal yang hebat bias
menyebabkan purpura dan excoriasi yang bias menjadi infeksi sekunder.penggunaan
antihistamin bias menyebabkan scomnolens dan bibir kering.pasien dengan keadaan penyakit
yang berat bias mempengaruhi kulitas hidup.
Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding nya
adalah :
a. Ig E test
b. ANA test
c. skin test
I. Penatalaksanaan
1. identifikasi dan pengobatan adalah menghindari factor resiko, ini yang paling penting dan hanya
ini yang efektif untuk terapi jangka panjang.menghindari aspirin atau zat-zat aditif pada makanan
,diharapkan dapat memperbaiki kondisi sekitar 50% pasien dengan urtikaria kronik idiopatik.