Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KONSEP DIRI

HARGA DIRI RENDAH

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

NAMA:
DEIS ESTELA MAYARIA SL
(111170020002)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


ANDINI PERSADA MAMUJU PROGRAM
STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, yang memberi banyak
kenikmatan, rahmat serta karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah”

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selalu dinantikan. Akhirnya penyusun
mengharapkan semoga dengan segala kesederhanaannya dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Mamuju 25 juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................................ 1
C. Metode Penulisan....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Masalah Utama.......................................................................................................... 2
B. Proses Terjadinya Masalah........................................................................................ 2
C. Pohon Masalah........................................................................................................... 3
D. Masalah Keperawatan................................................................................................ 4
E. Diagnosa .................................................................................................................. 4
F. Rencana Keperawatan................................................................................................ 4
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian.................................................................................................................. 10

II. Keluhan Utama........................................................................................................... 10

III. Alasan Masuk............................................................................................................. 10

IV. Faktor Predisposisi..................................................................................................... 10

V. Pemeriksaan Fisik...................................................................................................... 11

VI. Mekanisme koping..................................................................................................... 13

VII. Diagnosa Keperawatan............................................................................................. 14

VIII. Implementasi dan evaluasi...................................................................................... 21

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................ 24
B. Saran.......................................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat penting. Oleh
karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini merupakan peran petugas
kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut adanya keselarasan dan kerja sama dari
berbagai pihak selain individu itu sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan harga diri rendah
banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila hal ini terjadi, terkadang dapat
menimbulkan dampak yang buruk pada diri pasien sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
Oleh karena itu kami mencoba untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Tn. i Dengan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar mengalami perubahan yang di harapkan

B. TUJUAN PENULISAN
a) Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas individu
mata kuliah Keperawatan jiwa
b) Tujuan umum
- Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, tindakan dan evaluasi
- Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi sosial

C. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah
a. Wawancara : Dilakukan pada pada klien, keluarga klien dan perawat ruangan
b. Observasi : Pengamatan pasien selama proses keperawatan
c. Perpustakaan : Catatan medis dan mata kuliah keperawatan jiwa
d. Internet : Askep Gangguan Konsep Diri : Harga diri rendah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan
menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan diri sendiri tanpa syarat,
walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai
seseorang yang penting dan berharga.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri atau
kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung
diekspresikan. (Towsend, 1998).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak
dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal menyesuaikan tingkah laku
dancita – cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang
percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat bertanggung jawab atas
kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.
2. Tanda-tanda klien dengan harga diri rendah adalah :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)

2
3. Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Ketegangan peran yang dirasakan
4. Perasaan tidak mampu
5. Penolakan terhadap kemampuan personal
6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri

C. POHON MASALAH

EFEK Resiko tinggi mencederai diri ,orla lingkungan

CORE Perubahan persepsi sensori : halusinasi

CAUSA Isolasi sosial : menarik diri

Koping individu inefektif

Gg. Konsep diri : Harga diri rendah

3
D. MASALAH KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial : Menarik diri
Data :
a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap dengan
klien lain atau perawat.
c. Mengisolasi diri (menyendiri)
d. Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnya
e. Menolak hubungan dengan orang lain
f. Aktifitas menurun
g. Harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Data :
a. Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial : menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak
efektif
F. RENCANA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri
rendah
 Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain secara optimal
 Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya

4
o Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau
menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan mengutarakan masalah yang dihadapi
o Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip hubungan
therapeutik
1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang disukai klien
4. Jelaskan tujuan pertemuan
5. Jujur dan menepati janji
6. Selalu kontak mata selama interaksi
7. Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan dukungan
untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan klien

TUK 3 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian


1. Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian

5
2. Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan dengan bantuan sebagian,
kegiatan dengan bantuan total)
3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan
5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 4 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya


o Kriteria hasil
Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya
o Intervensi
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan kemajuan dan
pertumbuhannya
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
Tujuan :
- Klien dapat melakukan keputusan yang efektif untuk mengendalikan situasi
kehidupan yang demikian menurunkan perasaan rendah diri
- Klien dapat membina hubungan terapeutik dengan perawat

Kriteria hasil :
1. Klien mampu merespon tindakan perawat
2. Klien mampu duduk berdampingan dengan perawat
3. Klien mampu berbincang-bincang
dengan perawat

Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan baik, menerima klien apa
adanya dan bersikap empati
2. Cepat mengendalikan perasaan dan reaksi perawatan diri
sendiri misalnya rasa marah ,empati

6
3. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang
sopan
4. Berikan kesempatan kepada klien untuk merespon.

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN


Pertemuan : Ke-I (satu)

Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai
kemampuan yang masih dapat digunakan membantu pasien memilih atau menetapkan
kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang telah dipilih dan menyusun jadwal
pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.
1. Orientasi :
- Salam terapeutik : “Assalamu’alaikum,
- Validasi : bagaimana keadaan Tn. i, hari ini? Tn. terlihat segar ”
- Kontrak :
Topik :“Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara membina
hubungan saling percaya? Tn. Bisa menyebutkannya.?nanti setelah itu kita lakukan
bersama.”
Tempat :“Tn. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Berapa lama?
Waktu : “ Bagaimana kalau 15 menit?
2. Kerja :
“Tn. i, apa saja cara membina hubungan saling percaya Tn.? Bagus, apa lagi? Apa saja
yang Tn. Lakukan selain itu yang biasa Tn. lakukan? Bagaimana dengan berjabat
tangan? Menanyakan nama? Menanyakan alamat……..dst.”. “Wah, bagus sekali ada
lima cara untuk membina hubungan saling percaya yang Tn. lakukan.”
“Tn. i, dari lima cara ini, yang mana yang Tn. bisa lakukan di rumah sakit? Coba kita
lihat, yang pertama bisakah, yang kedua……sampai yang kelima (misalnya masih tiga
yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali masih ada tiga cara yang masih bisa lakukan
di rumah sakit ini.

7
“Sekarang, coba Tn. i pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit ini”. “O, ya
nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita berlatih
berjabat tangan Tn.”. Mari kita lakukan dengan saya Tn. i. coba, sudah bisa kan
berjabat tangan / memperkenalkan diri?”
“Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin Tn. ingin
berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang duduk berdampingan,
ya Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus! Sekarang kita sebut nama dan
alamat. ya bagus!.”
“Tn. i sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik sekali.
Sekarang bedakan dengan sebelum Tn. mengenalinya? Bagus!”
3. Terminasi :
- Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Tn. i setelah bercakap-cakap dan berjabat tangan /
memperkenalkan diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat dilakukan di rumah sakit
ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang sudah Tn. praktekan dengan sekali.
- Evaluasi Objektif
“Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, dan menyebutkan nama.”
- Rencana tindakan lanjut
”Bagaimana kalau kegiatan itu Tn. lakukan selama disini dan nanti kegiatan tersebut
tetap Tn. lakukan dirumah, kalau begitu kita buat jadwalnya saja ya Tn?biar Tn. tidak
lupa.
- Kontrak
Topik : “Besok kita akan membicarakan tentang kemampuan dan aspek positif yang
Tn. miliki.
Tempat : “Tn mau kita berbincang – bincang dimana.?
Waktu : “Mau berapa lama Tn.?”bagaimana kalu 15 menit?setuju?“ sampai jumpa
ya”

8
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke-2 (Dua)

Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien
1. Orientasi :
- Salam theraupetik : “Assalammua’alaikum,
- Validasi :“ Bagaimana perasaan Tn. I pagi ini? Apakah masih ingat tentang apa
yang kita lakukan kemarin?Bagus! Coba diulang lagi? Bagus sekali!
- Kontrak :
Topik :“Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa kegiatan itu
Tn?”
“Ya banar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif yang Tn. miliki.”
Tempat :“Bagaimana kalau kita bicara ditaman?.”
Waktu :“Bagaimana kalu 15 menit?.”
2. Kerja :
“Tn. i , tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Tn. lakukan?, masih ada yang
lain? Sekarang kita coba pilih kemampuan bapak yang dapat Tn. lakukan disini.”.
3. Terminasi :
- Validasi Subjekti :
“Bagaimana perasaan Tn. setelah tahu dan mencoba kegiatan yang dapat Tn.
lakukan disini? Bagus!”
- Validasi Objektif :
“Klien sudah mampu melakukan beberpa aspek positif yang dimiliki”
- Rencana tindakan lanjut :
“Saya harap Tn. mau mencoba melakukan kegiatan selama disini.”
- Kontrak :
Topik :“Tn. pertemuan ini sampai disini dulu, besok kita mengobrol lagi dengan
keluarga apabila datang.”
Tempat : “Bagaimana kalau diruang tamu saja?”
Waktu :“Biasanya keluarga Tn. jenguk jam berapa? Baiklah kita diskusikan nanti ya.
Sampai jumpa.”

9
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. I DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI
RENDAH DI RUANG PERKASA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI
KALIMANTAN BARAT

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. I
Umur : 31 Tahun
Alamat : Ngabang
Status Perkawinan: Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu / Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengatakan disuruh ibu dan istri nya untuk melanjutkan berobat, sering
menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.

III. ALASAN MASUK


2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membanting barang, bicara
sedikit, sulit komunikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa ±3 tahun yang lalu, pernah rawat jalan di
RSJ.SUNGAI BANGKONG PONTIANAK
2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil
3. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa.

10
4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan yaitu ia jatuh dari
sepeda.
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda – tanda vital :
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Suhu : 36,5 ºC
 Pernafasan : 26 x/menit
B. Ukuran :
 Tinggi badan : 169 cm
 Berat badan : 62 Kg
B. Kondisi Fisik :
Klien tidak mengeluh sakit apa – apa, tidak ada kelainan fisik.

VI. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Ket :
: Laki - laki

: Tinggal serumah : Klien

: Perempuan
: Meninggal

11
B. Konsep Diri
 Citra Tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah mata karena
bisa melihat.
 Identitas : Klien mengatakan anak ke-5 dari 5 bersaudara.
 Peran : Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah sebagai anak.
 Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa bosan dan
ingin bekerja lagi.
 Harga diri : Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain
ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada diantara orang lain, kurang
interaksi sosial.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
C. Hubungan Sosial
 Orang yang dekat dengan klien adalah ibu, istri dan ke dua anak ny.
 Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering mengikuti gotong
royong didesanya.
 Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan / berobat jalan
temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diri
D. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien shabis sholat klien
berdoa agar cepat sembuh.
VII. STATUS MENTAL
A. Penampilan : Penampilan klien kurang rapi, klien menggunakan baju yang
disediakan diRSJ.
B. Pembicaraan : Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.
C. Aktivitas Motorik : Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien menyesuaikan.
D. Alam perasaan : Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh dan pulang, klien
sedih belum bisa bertemu ibu ,istri dan kedua anak nya.
E. Afek : Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
F. Interaksi selama wawancara: Kontak mata kurang karena menunduk,sesekali klien
menengadah,selalu menjawab jika ditanya.

12
G. Persepsi : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
H. Pola Fikir : Tidak ada waham.
I. Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian, hari jum’at
tanggal 28 november 2014 jam 10.30 WIB,hari berikutnya juga klien sadar hari sabtu
tanggal 12 januari 2014.
J. Memori : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
K. Tingkat konsentrasi dan berhitung : Klien berhitung lancar, contoh 20 – 15= 5
L. Kemampuan Penilaian : Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah makan
atau membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih membereskan kursi.
M. Daya Tilik Diri : Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.

VIII. MEKANISME KOPING


A. Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
B. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
C. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang lain,lebih suka diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


A. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Klien menarik diri dari lingkungan
B. Masalah dengan kesehatan (-)
C. Masalah dengan perumahan :Klien tinggal dengan kedua orang tua dan 2
saudaranya.
D. Masalah dengan Ekonomi: Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.

X. MASALAH KEPERAWATAN
A. Harga Diri Rendah
B. Menarik Diri
C. Koping Individu Tidak Efektif

13
XI. POHON MASALAH

EFEK Resiko tinggi mencederai diri ,orla lingkungan

CORE Perubahan persepsi sensori : halusinasi

CAUSA Isolasi sosial : menarik diri

Koping individu inefektif

Gg. Konsep diri : Harga diri rendah

XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


b
1. Menarik Diri Harga Diri Rendah
d
b
2. Harga Diri Rendah Koping Individu Tidak Efektif
d

XIII. RENCANA KEPERAWATAN

14
Tgl. Dx.Keperawata Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
n
14- 01- Menarik Diri TUM
13 berhubungan -Klien dapat  Klien ekspresi 1. Beri salam / panggil

dengan harga berhubungan wajah nama yang disukai


2. Jelaskan BHSP
Diri Rendah dengan orang bersahabat.
dengan komunikasi
lain secara  Klien
terapeutik
optimal. menunjukan
3. Memperkenalkan diri
-Klien dapat rasa senang. dengan sopan
membina  Klien mau 4. Tanyakan nama
hubungan saling kontak mata. lengkap dan
percaya  Klien mau panggilan tujuan

berjabat tangan. 5. Jujur dan menepati


janji
 Klien mau
6. Tunjukan sikap
membalas
empati dan menerima
salam.
klien apa adanya
 Klien mau
7. Lakukan kontak
duduk singkat tapi sering
berdampingan.
dengan
perawat.
 Klien mau
menyebut nama
dan mau
mengutaraka
masalah yang
dihadapi.
-Klien dapat  Klien mampu 1. Diskusikan
mengidentifikasi mengidentifikas kemampuan dan
kemampuan dan i kemampuan aspek positif yang
aspek positif yang dimiliki dimiliki

15
yang dimiliki  Aspek positif 2. Hindarkan dari
keluarga penilaian yang
 Aspek positif negatif
lingkungan 3. Utamakan
yang dimiliki pemberian pujian
klien yang realistic
-Klien dapat  Klien mampu 1. Diskusikan
menilai menilai kemampuan yang
kemampuan kemampuan dapat digunakan
yang dimiliki yang dimiliki selama sakit
selama sakit 2. Diskusikan
kemampuan yang
dapat ditunjukan
penggunaannya
-Klien dapat  Klien dapat 1. Rencanakan
menetapkan membuat bersama klien
perencanaan rencana aktifitas yang dapat
kegiatan sesuai kegiatan harian dilakukan setiap
dengan hari
kemampuannya - Kegiatan
mandiri
- Dibantu
sebagian
- Dengan
bantuan total
Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan
toleransi kondisi klien
2. Beri contoh cara
pelaksanaan
kegiatan yang
boleh klien lakukan

16
-Klien dapat  Klien 1. Beri kesempatan
melakukan melakukan klien untuk
kegiatan sesuai kegiatan yang mencoba kegiatan
kondisi sakit dan sesuai yang telah
kemampuannya dengankondisi direncanakan
sakit dan 2. Beri pujian atas
kemampuannya keberhasilan klien
3. Diskusikan
kemungkinan
melaksanakan
dirumah.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Beri pendidikan
memanfaatkan memanfaatkan kesehatan cara
sistem system perawatan klien
pendukung yang pendukung dengan Harga Diri
ada dikeluarga Rendah
secara optimal 2. Bantu keluarga
 Klien daoat menyiapkan
memanfaatkan lingkungan di
system rumah.
pendukung
dilingkungan
sekitar.
Harga Diri TUM
Rendah -Klien dapat  Klien mampu 1. Lakukan
berhubungan melakukan duduk pendekatan dengan
dengan Koping keputusan yang berdampingan baik, menerima
Individu Tidak efektif untuk dengan perawat klien apa adanya
Efektif mengendalikan  Klien mampu dan bersikap
situasi kehidupan berbincang - empati
yang demikian bincang dengan 2. Cepat
menurunkan perawat mengendalikan

17
perasaan rendah  Klien mampu perasaan dan reaksi
diri merespon perawatan diri
-Klien dapat tindakan sendiri misalnya
menbina perawat rasa marah ,empati.
hubungan 3. Sediakan waktu
terapeutik untuk berdiskusi
dengan perawat dan bina hubungan
yang sopan.
4. Berikan
kesempatan kepada
klien untuk
merespon.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Tunjukan
mengenali dan mengungkapka emosional yang
mengekspresikan n perasaannya sesuai
emosinya  Klien mampu 2. Gunakan tekhnik
mengenali komunikasi
emosinya dan terapeutik terbuka,
dapat 3. Bantu klien
mengekspresika mengekspresikan
nnya perasaannya
4. Bantu klien
mengidentifikasika
n situasi kehidupan
yang tidak berada
dalam kemampuan
dan mengontrolnya

5. Dorong untuk
menyatakan secara
verbal perasaan –

18
perasaan yang
berhubungan
dengan ketidak
mampuannya.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Diskusikan masalah
memodifikasi mengidentifikas yang dihadapi klien
pola kognitif i pemikiran dengan
yang negative yang negatif memintanya untuk
 Klien dpat menyimpulkannya
menurunkan 2. Identifikasi
penilaian yang pemikiran negatif
negatifpada klien dan bantu
dirinya. untuk menurunkan
melalui interupsi
dan substitusi
3. Evaluasi ketetapan
persepsi logika dan
kesimpulan yang
dibuat klien
4. Kurangi penilaian
klien yang negatif
terhadap dirinya
5. Bantu klien
menerima nilai
yang dimilikinya
atau perilakunya
atau perubahan
yang terjadi pada
dirinya.
-Klien dapat  Klien mampu 1. Libatkan klien
berpartisipasi menentukan dalam menetapkan
dalam kebutuhan tujuan yang ingin

19
mengambil untuk dicapai
keputusan yang perawatan pada 2. Motivasi klien
berkenan dengan dirinya untuk membuat
perawatan  Klien dapat jadwal aktivitas
dirinya berpartisipasi perawatan dirinya
dalam 3. Berikan privasi
pengambilan sesuai kebutuhan
keputusan yang ditentukan
4. Berikan
reinsforcement
posotif tentang
pencapaian
kegiatan yang telah
sesuai dengan
keputusan yang
ditentukannya

20
XIV. ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem

1. Ds : Harga diri Rendah Menarik Diri


- Klien mengatakan sering
menunduk, kurangnya
interaksi sosial
Do “
- Klien tampak menyendiri
2. Ds : Koping Individu Harga Diri
- Klien mengatakan teman Tidak Efektif Rendah
berkurang semenjak sakit
- Klien malu dengan teman
karena klien merasa tidak
pantas diantara mereka
Do :
- Klien tampak malu saat
berbicara

XV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal No Implementasi Evaluasi


/ Jam
15 1 1. Bina hubungan saling percaya S:
1
Januari dengan :  Klien menjawab salam
2013  Menyapa klien dengan dan mengatakan selamat
Jam ramah pagi,menyebutkan nama
12.30  Memperkenalkan diri dan alamat
dengan sopan O:
 Menanyakan nama lengkap  Klien mau berjabat

21
serta alamat klien tangan
 Menunjukan sikap empati,  Klien mau duduk
jujur dan menempati janji berdampingan dengan
 Menanyakan masalah yang perawat
dihadapi  Klien mau mengutarakan
masalahnya
A : SP 1 tercapai
Pp :
Lanjutkan SP 2 adakan
kontrak waktu pertemuan
berikutnya.
Pk :
Anjurkan klien untuk dapat
menyapa perawat jika
bertemu dan percaya jika
perawat akan membantu
masalah yang dihadapi
15 2. Bina hubungan terapeutik S:
Januari dengan perawat dengan :  Klien mau duduk
2013  Pendekatan dengan baik berdampingan dengan
Jam ,menerima klien apa perawat
15.30 adanya O:
 Mengidentifikasi perasaan  Klien mampu berbincang
dan reaksi perawatan diri – bincang dengan
sendiri perawat
 Menyediakan waktu untuk  Klien mampu merespon
bina hubungan yang sopan tindakan perawat.
 Menberikan kesempatan A : SP 2 tercapai
untuk merespon
P:
-Lanjutkan SP 3 adakan

22
kontrak waktu pertemuan
berikutnya.

-Anjurkan klien mampu


berkomunikasi,mampu
memulai berbicara dan tidak
janggung.

S:
16 3. Mengidentifikasi kemampuan  Klien mengatakan cara
Januari dan aspek positif yang dimiliki penilaian positif tidak
2013 dengan : boleh berfikir jelek
Jam  Membantu terhadap orang lain,sopan
17.00 mengidentifikasi santun dan ramah yang
dengan aspek yang diutamakan.
positif
 Mendorong agar O:
berpenilaian positif  Klien dapat
 Membantu mengungkapkan
mengungkapkan perasaannya
perasaannya A : SP 3 teratasi sebagian
P:
-lanjutkan SP 1 keluarga

-Anjurkan klien untuk


mempertahankan hubungan
saling percaya berinteraksi
secara terarah.

23
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Tn. Y dengan gangguan
konsep diri : harga diri rendah di Ruang perkasa Rumah Sakit Jiwa Daerah Klaten selama 2
minggu penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dalam malakukan perawatan jiwa sangat
penting sekali membina hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang
baik dengan tenaga medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga
dan masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat maupun perawat
yang merawat tercapai.

B. SARAN
1. Klien
- Libatkan klien dalam aktivitas positif
- Minum obat secara rutin dengan prinsip 5B
- Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya
- Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain
2. Keluarga
- Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien
- Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif
- Menerima klien apa adanya
- Hindari pemberian penilaian negatif
3. Perawat
- Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien
- Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumah
- Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan klien
- Memberi reinforcement

24
DAFTAR PUSATAKA

Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). “Principles And Practice Of Psychiatric
Nursing”. (6th ed). St. Louis : Mosby year book

Town send, M.C. (1998). “Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk


pembuatan rencana keperawatan”. Jakarta : EGC (terjemahan).

25

Anda mungkin juga menyukai