Anda di halaman 1dari 21

JIWA : HALUSINASI

PENDENGARAN
PADA “NY.N”
DENGAN
DIAGNOSIS MEDIS
SKIZOFRENIA DI
BANGSAL KENANGA
RSKD DADI
MAKASSAR
KELOMPOK 2
A.CINDEWI A NYIWI (21.04.001)
A.NURUL FADILAH (21.04.002) ALYA M. SANGADJI (21.04.005)
A.USWATUN K (21.04.003) NOVIYANTI IKE SAFITRI (21.04.017)
ALEN ANSYARI AG (21.04.004)   OKTAVIANIA KRISTANTI (21.04.022)
RAMLAH (21.04.024)
Apa itu
Halusinasi
Pendengaran?
 Halusinasi pendengaran (audotorik) Gangguan stimulus
dimana pasien mendengar suara-suara terutama suara
orang. Biasanya mendengar suara orang yang sedang
membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan
memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
 Halusinasi pendengaran adalah ketika Anda mendengar
suara, misalnya suara orang, suara langkah kaki atau
ketukan pintu, namun orang lain tidak mendengarnya,
karena sebenarnya suara tersebut tidak nyata. Ciri
utama halusinasi pendengaran yaitu mendengar suara
yang tidak didengar oleh orang lain.
 Penyebabnya yaitu gangguan mental, gangguan
pendengaran, gangguan tidur, dsbg.
PENGKAJIAN DAN
ASUHAN
KEPERAWATAN
JIWA PADA NY. N
Pengkajian
• Inisial : Ny. N
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tgl Pengkajian : 5 April 2022
• Umur : 40 tahun

• Alasan Masuk : Ny.N di bawah oleh keluarganya


ke UGD RSKD Dadi dengan keluhan gelisah, dan
suka berbicara sendiri. keluhan pasien memberat
sejak 1 hari yang lalu, keluhan di alami kurang
lebih 2 bulan terakhir. Pasien suka keluar rumah
dan tidak kembali ke rumahnya selain itu pasien
berjalan jauh tanpa tujuan dan tidak memakai
sendal.
FAKTOR PREDISPOSISI :
Ny. N sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa
beberapa tahun yang lalu namun pengobatannya belum
berhasil dikarenakan tidak rutin meminum obatnya.
Selain itu terdapat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa yaitu tante pasien (namun sudah meninggal)
dengan keluhan sering marah-marah.
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : pasien
mengatakan waktu kecil pernah dipukuli oleh ayahnya
sehingga pasien terkadang merasa sedih jika mengingatnya.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 110/90 mmHg, P : 19x/menit, N : 92x/menit, S : 36ºC
BB ; 58 kg, TB : 154 cm
Keluhan fisik : tidak ada
Konsep Diri
Citra Tubuh : Pasien memandang terhadap dirinya ada bagian tubuh yang sangat istimewa
yaitu mata karena pasien merasa matanya indah
Identitas : pasien anak kedua dari 10 bersaudara dan usia pasien 40
tahun. Pendidikan terakhir pasien SD dan pekerjaan pasien kuli
bangunan.
Peran : Pasien mengatakan dirinya bisa membantu keluarga dan kalau di
rumah pasien sebagai ibu rumah tangga dan memiliki anak
Ideal Diri : Cita-cita pasien menjadi seorang sekretaris di kantor namun
pasien mengatakan ia hanya seorang kuli bangunan. Pasien juga berharap
bisa cepat sembuh dan bisa pulang ke rumah agar berkumpul dengan
keluarganya.

Harga Diri : pasien mengatakan merasa malu karena gagal menjadi seorang
ibu yang baik.
Hubungan Sosial :
Orang yang berarti : pasien mengatakan orang yang berarti saat ini
adalah orang tuanya dan anaknya.
Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : sebelum masuk
rumah sakit, pasien tidak pernah mengikuti kegiatan di dalam
lingkungan masyarakat karena pasien lebih suka sendiri
Hambatan dalam berhubungan : pasien mengatakan mempunyai
hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain karena pasien sulit
bergaul.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

Spiritual :
Nilai dan Keyakinan : pasien beragama islam, menurut pasien sebagai
orang baragama islam harus rajin sholat agar dijauhkan dari segala
cobaan
Kegiatan Ibadah : selama dirawat di RS pasien jarang shalat
Status Mental
 Penampilan : Pakaian pasien rapi (memakai daster), rambut tidak disisir
dan terurai serta pasien berdandan dengan memakai lipstick
 Pembicaraan : Pasien ketika bicara tidak cepat serta nada suara tidak
keras jadi pasien mampu berinteraksi dengan baik.
 Aktivitas Motorik : Pasien tampak gelisah apabila tidak diajak
berkomunikasi karena pasien mengatakan sesekali mendengar suara
suara yang menganggunya
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
 Alam Perasaan : pasien sedih karen tidak berkumpul dengan keluarganya
 Afek : labil. Pasien mengatakan kadang merasa sedih dan kadang tiba-
tiba menjadi marah apabila mendengar bisikan untuk menyuruhnya pergi
bertemu suaminya
Masalah Keperawatan : Risiko perilaku kekerasan
Interaksi Selama wawancara : Pasien kooperatif ketika diajak bercerita
namun sesekali respon tidak sesuai dengan yang ditanyakan serta kontak
matanya kurang apabila pasien menceritakan masa lalunya tentang
suaminya dan menceritakan tentang bisikan yang menyuruhnya untuk pergi
ke suaminya
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran

● Persepsi Halusinasi : pasien mengatakan sering mendengar bisikan suara


tanpa ada wujudnya. suara itu muncul saat pasien sendiri dan suara itu
mengatakan segera pergi bertemu dengan Tn.I (pasien mengatakan Tn.I
adalah suaminya). Suara itu muncul 2 kali dalam sehari dan paling sering
saat malam hari selain itu pasien hanya menutup telinga untuk menghindari
suara-suara itu
Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran
Masalah Psikososial & Lingkungan

Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan : Pasien mengatakan sulit berbaur dengan
teman sebangsalnya karena mereka kadang membuat pasien emosi dan selalu ingin marah
Masalah dengan pendidikan : Pasien mengatakan pendidikan terakhirnya adalah SD
Masalah dengan pekerjaan : Tidak ada
Masalah dengan perumahan, : Pasien mengatakan tinggal dirumah orang tuanya
Masalah dengan ekonomi: pasien mengatakan kalau bekerja selalu mendapatkan uang tapi
kadang pasien marah kepada saudaranya dan membuang barang-barang rumah karena
uangnya sering hilang sehingga pasien sering mengeluh terkait masalah keuangannya
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan : Tidak ada masalah
Masalah keperawatan : Risiko perilaku kekerasan

Aspek Medik :
Diagnosis Medik : Skizofrenia unspecified
Terapi Medik :
 Risperidone 2 mg/12 jam/oral
 Clozapine 25 mg/24 jam/oral
ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan

DS :
1. Pasien mengatakan sering mendengar bisikan suara tanpa ada wujudnya.
2. Pasien mengatakan suara itu muncul saat pasien sendiri dan suara itu mengatakan segera pergi bertemu dengan
Tn.I Suara itu muncul 3 kali dalam sehari dan paling sering saat malam hari  
3. Pasien mengatakan hanya bisa menutup telinga untuk menghindari suara-suara itu Gangguan persepsi sensori : halusinasi
DO pendengaran
4. Tampak pasien gelisah dan melamun ketika tidak diajak bicara
5. Kontak mata kurang
6. Sesekali respon pasien tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan
DS :
1. Pasien mengatakan sebelum dirawat di RS pasien tidak pernah mengikuti kegiatan dilingkup masyarakat
2. Pasien mengatakan lebih suka sendiri
3. Pasien mengatakan mempunyai hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain karena pasien sulit bergaul
DO :
4. Afek labil Isolasi Sosial
5. Kontak mata pasien kurang
6. Tampak sesekali pasien menolak berinteraksi dengan teman sebangsalnya
ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan

Faktor risiko :
1. Halusinasi pendengaran yang dialami
2. Riwayat atau ancaman kekerasan : pasien mengatakan pernah melempar barang-barang yang ada
dirumahnya dan sering marah-marah kepada saudaranya
 
3. Persepsi pada lingkungan tidak adekuat : sesekali pasien tampak memandang orang lain seperti bermusuhan
Risiko Perilaku Kekerasan

POHON MASALAH Efek / Akibat Risiko Perilaku Kekerasan

Gangguan Persepsi Sensori


Core Problem
Halusinasi Pendengaran
 

Etiologi Isolasi Sosial


Rumusan Diagnosis Keperawatan
a. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran
b. Isolasi Sosial : Menarik diri
c. Risiko perilaku kekerasan
Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4x8 jam. SP1P
pendengaran 1. Identifikasi halusinasi, isi, frekuensi, waktu terjadi,
Diharapkan klien dapat membina hubungan saling percaya dan
situasi cencetus, perasaan, respon
persepsi sensori membaik dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi hardik, obat,
bercakap-cakap, melakukan kegiatan
1. Verbalisasi mendengar bisikan menjadi menurun 3. Latihan mengontrol halusinasi
4. Masukkan pada jadwal kegiatan
2. Perilaku halusinasi menjadi menurun
3. Menarik diri menjadi menurun SP2P
4. Melamun menjadi menurun 5. Evaluasi kegiatan menghardik
6. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan minum
5. Respon membaik obat
7. Jelaskan pentingnya penggunaan obat
8. Menjelaskan akibat bila tidak minum obat
9. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
menghardik dan minum obat
SP3P SP4P SP5P
1. Evaluasi tindakan latihan 1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan latihan
menghardik dan minum obat, menghardik, minum obat, menghardik, dan obat,
bercakap-cakap, beri pujian bercakap-cakap, beri pujian bercakap-cakap, beri pujian
2. Latih cara mengontrol halusinasi 2. Latihan cara mengontrol, 2. Melatih kegiatan harian
dengan melakukan kegiatan halusinasi dengan melakukan 3. Menilai kemampuan yang telah
harian kegiatan harian mandiri
3. Masukkan pada jadwal kegiatan 3. Masukkan pada jadwal kegiatan 4. Menilai apakah halusinasi
untuk melatih menghardik, untuk latihan menghardik, terkontrol
minum obat, bercakap-cakap minum obat, bercakap-cakap
dan kegiatan harian dan kegiatan harian
SP1P S:

1. Mengidentifikasi halusinasi, isi, frekuensi, waktu a. Pasien mengatakan ia mendengar suara bisikan yang
terjadi, situasi, pencetus, perasaan, respon menyuruhnya pergi ke Tn.I
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi hardik, b. Pasien mengatakan suara bisikan terdengar saat dia
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan sendirian
3. Melatih mengontrol halusinasi c. Pasien mengatakan mendengar bisikan itu 2 kali
4. Masukkan pada jadwal kegiatan dalam sehari dimana paling sering pada malam hari
  d. Pasien mengatakan apabila bisikan itu muncul pasien
akan menutup telinganya dan menghardik halusinasi
itu sesuai yang diajarkan
O:

e. Pasien mampu menjelaskann yang sedang dialami


f. Pasien kooperatif
g. Pasien dapat mempraktikan cara menghardik yang
benar
h. Pasien memasukkan jadwal menghardik pada pukul
10.00 WITA

A: Halusinasi Pendengaran (+)

P:

Latihan menghardik 2x sehari.

Lanjutkan SP2P : :

i. Evaluasi kegiatan menghardik


j. Latih cara mengontrol halusinasi dengan minum obat
k. Jelaskan pentingnya penggunaan obat
l. Jelaskan akibat bila tidak minum obat
m. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
menghardik dan minum obat
SP2P S:

1. Mengevaluasi kegiatan menghardik 1. Pasien mengatakan tadi malam sampai sekarang belum
2. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan minum obat mendengar suara bisikan kembali
3. Menjelaskan pentingnya penggunaan obat 2. Pasien mengatakan telah berlatih menghardik tadi malam
4. Menjelaskan akibat bila tidak minum obat 3. Pasien mengatakan ingin minum obat agar dapat
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan mengontrol bisikan yang muncul
menghardik dan minum obat
O:

4. Pasien mampu menjelaskan kegiatan hariannya (berlatih


menghardik tadi malam)
5. Pasien memahami akibat bila tidak minum obat dengan
cara menjelaskan kembali
6. Pasien kooperatif
7. Pasien memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
minum obat

A : Halusinasi Pendengaran (-)

P:

Lanjutkan SP3P :

8. Mengavaluasi tindakan latihan menghardik dan minum


obat, bercakap-cakap, beri pujian
9. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan harian
10. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk melatih
menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan
harian
SP3P S:

1. Mengavaluasi tindakan latihan menghardik dan minum obat, bercakap-cakap, 1. Pasien mengatakan tidak mendengar suara bisikan pada hari ini.
beri pujian 2. Pasien mengatakan tidak ikut senam hari ini karena bangun jam 9
2. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk melatih menghardik, minum obat, O:
bercakap-cakap dan kegiatan harian 3. Kontak mata ada, verbal ada afek terbatas
  4. Pasien berusaha menyebutkan warna obat dan jam minum obatnya.
5. Pasien memasukkan kegiatan harian senam di jam 08.00, menghardik di jam
10.00 dan minum obat di jam 11.00

A : Halusinasi Pendengaran (-)

P:

Lanjutkan SP4P & SP5P :

SP4P

6. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat, bercakap-cakap, beri pujian


7. Latihan cara mengontrol, halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
8. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan harian

SP5P

9. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat, bercakap-cakap, beri pujian


10. Latih kegiatan harian
11. Nilai kemampuan yang telah dilakukan mandiri
12. Nilai apakah halusinasi terkontrol
SP4P & SP5P S:

1. Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat, bercakap-cakap, 1. Pasien mengatakan mendengar suara bisikan tadi malam
beri pujian 2. Pasien mengatakan melakukan kegiatan menghardik
2. Latihan cara mengontrol, halusinasi dengan melakukan kegiatan harian 3. Pasien mengatakan makan dan tidur baik serta tadi pagi melakukan kegiatan
3. Melatih kegiatan harian yaitu berdandan sesudah mandi
4. Menilai kemampuan yang mandiri 4. Pasien mengatakan kalau halusinasinya muncul pasien sudah mampu
5. Menilai apakah halusinasi terkontrol mengontrolnya.
O:

5. Pasien senang diberikan pujian.


6. Kontak mata ada, verbal baik afek terbatas, pasien tampak dapat menyebutkan
jadwal minum obat dan warnanya
7. Pasien mampu mengontrol halusinasinya.

A:

Halusinasi pendengaran (+)

P:

Pertahankan intervensi :

LANJUTKAN SP1P-SP5P
SP4P & SP5P LANJUTKAN SP1P-SP5P :
1. Mengevaluasi kegiatan latihan
menghardik, minum obat, bercakap-
SP1P
cakap, beri pujian  Identifikasi halusinasi, isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi cencetus, perasaan, respon
2. Latihan cara mengontrol, halusinasi  Jelaskan cara mengontrol halusinasi hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
dengan melakukan kegiatan harian  Latihan mengontrol halusinasi
3. Melatih kegiatan harian
4. Menilai kemampuan yang mandiri
 Masukkan pada jadwal kegiatan
5. Menilai apakah halusinasi  
terkontrol SP2P
• Evaluasi kegiatan menghardik
• Melatih cara mengontrol halusinasi dengan minum obat
• Jelaskan pentingnya penggunaan obat
• Menjelaskan akibat bila tidak minum obat
• Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat

SP3P
 Evaluasi tindakan latihan menghardik dan minum obat, bercakap-cakap, beri pujian
 Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk melatih menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian

SP4P
 Evaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat, bercakap-cakap, beri pujian
 Latihan cara mengontrol, halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian

SP5P
 Evaluasi kegiatan latihan menghardik, dan obat, bercakap-cakap, beri pujian
 Melatih kegiatan harian
 Menilai kemampuan yang telah mandiri
 Menilai apakah halusinasi terkontrol
THANKS!

SEMANGAT !
!!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons from Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai