Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN INDIVIDU

DEPARTEMEN: KEPERAWATAN JIWA


Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Analisis Film “ Beautiful Mind”

Oleh:
Muhammad Syaifulloh Mahdzur
NIM. 190070300011049

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT: TANGGAL DIRAWAT / Jam :

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. JN (L/P) Tanggal Pengkajian /jam:_____________________
Umur :___________________________ RM No. :_____________________
Alamat : Pricenton
Pekerjaan : Dosen dan Ilmuwan
Informan : Klien dan keluarga

II. ALASAN MASUK


Klien masuk RS jiwa dikarenakan halusinasi penglihatan dan pendengaran pada saat melakukan kuliah
tamu, klien juga paranoid merasa dirinya diikuti oleh mata-mata rusia karena dia merasa bahwa dia
adalah agen rahasia US, kemudian dia keluar gedung tersebut dengan ketakutan setelah itu berte,u
dengan dr. Rosen (dr. jiwa) yang akan membantu klien menangani maslah kejiwaanya namun klien
malah memukul dr. Rosen dikarenakan menyangka dr. Rosen adalah mata-mata rusia.

III. FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Klien mengalami halusinasi seakan akan bertemu dengan teman sekamarnya (charles herman), sepupu
charles herman (marcee) dan agen rahasia (william parcher) halusinasi klien timbul di setiap waktu,
selain halusinasi klien mengalami delusi atau waham yaitu waham klien sebagai agen rahasia yang
memecahkan kode rahasia. Selama halusinasi respon klien menerima halusinasi tersebut baik charles
herman maupun halusinasi lainnya, klien juga menuruti apa yang diperintahkan oleh halusinasinya, dari
halusinasi dan wahamnya tersebut pada suatu seminar/ perkulihan klien merasa diintai oleh orang Rusia
yang mana klien menjadi panik dan berlari keluar gedung tersebut. Kemudian klien bertemu dengan dr.
Rosen (dr Jiwa) yang disangka sebagai orang Rusia dan kemudian memukulnya. Klien dibawa ke RSJ
setlah diberikan injeksi obat penenang oelh tim dr. Rosen.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


➢ RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?  ya tidak

Klien mengalami halusinasi sudah sejak tahun 1947 saat klien kuliah menyelesaikan program
Doktor nya, halusinasi bahwa ada teman sekamarnya bernama charles herman

Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil


Klien belum pernah berobat

(Pada waktu lain diceritakan klien sudah pernah pergi ke RSJ dilakukan ECT 5x/mgg dalam 10
minggu tetapi klien tidak minum obatnya sudah cukup lama sehingga halusinasinya kembali lagi)

2. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang) ya tidak


Bila ya jelaskan : Tidak terkaji

➢ RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal

Jelaskan :
penolakan dibuktikan dengan ditolak oleh seorang wanita yang mau diajak berkencan tetapi
dikarenakan terlalu jujur dan terlalu vulgar dalam berbicara dg wanita tersebut klien dipukul oleh
wanita itu kemudian klien juga mendapatkan penolakan dari lingkungan sekitarnya, karena pasien
terlalu terobsesi terhadap tujuan utamanya tanpa melihat lingkungan sekitar. Hal tersebut yang
memicu orang sekitar menjauh dari klien karena teman-teman merasa klien ini aneh. klien
menjadi korban
aniaya fisik dibuktikan dengan klien juga pernah membenturkan kepalanya sendiri di jendela
karena merasa gagal dalam menyelesaikan tugasnya
Pertanyaa : apakah bapak pernah mengalami hal buruk selama bapak hidup sampai sekarang ?

6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual):
Klien kurang bisa bersosialiasi dengan lingkunganya dikarenakan klien merasa orang disekitarnya
tidak meyukai klien dan klien sendiri menganggap dirinya aneh.
Diagnosa Keperawatan: Isolasi diri
Pertanyaan yang diajukan :
“Selama bapak hidup apakah ada pengalaman yang menyenangkan dan dingat menurut bapak ?”
(pada fase ini mungkin saya tidak langsung menanyakan pengalaman yang tidak menyenangkan
dikhawatirkan klien tidak menjawab sehingga saya menanyakan hal baik terlebih dahulu)
“Wahh pengalaman yang bagus sekali ya bapak, kemudian bagaimana kalau pengalaman yang
tidak menyenangkan ? coba bapak ceritakan kepada saya ?”

7. Kesan Kepribadian klien: extrovert  introvert lain-lain:__________________

➢ RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? ya tidak


Hubungan keluarga Gejala Riwayat Pengobatan/ perawatan

Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________________
Tidak terkaji (Pada film Tidak digambarkan bagaimana kondisi keluarga klien)

STATUS MENTAL

1. Penampilan
tidak rapi penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : klien selalu berpakaian rapi seperti biasanya
Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________________

2. Kesadaran
➢ Kwantitatif/ penurunan kesadaran]
 compos mentis apatis/ sedasi somnolensia
sopor subkoma koma

➢ Kwalitatif
tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur: sebutkan______________________________
hipnosa disosiasi: sebutkan____________________________________

3. Disorientasi
waktu tempat orang

Jelaskan :
Relasi : klien dapat berinteraksi dengan orang lain tapi minimal, pandangan lebih sering
menunduk, tatapan mata kurang, klien mengatakan lebih suka menyendiri, tidak
suka keramaian dan merasa bahwa orang disekitarnya tidak menyukainya
Orientasi : orientasi klien tampak baik, dapat menyebutkan nama, waktu, tempat dsb
Limitasi : pembicaraan klien tampak terkontrol namun kurang bisa memulai pembicaraan
Diagnosa Keperawatan: Isolasi sosial

4. Aktivitas Motorik/ Psikomotor


Kelambatan:
hipokinesia, hipoaktivitas sub stupor katatonik
katalepsi flexibilitas serea

Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas  gaduh gelisah katatonik
TIK grimase tremor gagap
stereotipi mannarism katalepsi akhopraxia
command automatism atomatisma nagativisme reaksi konversi
verbigerasi berjalan kaku/ rigit kompulsif lain-2 sebutkan

5. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia  marasa kesepian eforia
ambivalen  apati marah depresif/ sedih
cemas: ringan sedang berat  panik
Jelaskan :
• Merasa kesepian: didapatkan data klien tinggal sendirian di asrama dan klien mengungkapkan
bahwa teman temannya tidak terlalu menyukainya.
• Apati: berkurangnya respek kepedulian klien dibuktikan dengn klien yang asyik menghitung
ruus dari seseorang yang sedang terjambret bukan menolongnya. Klien yang menutup
jendela kelas padahal AC sedang mati karena paien tidak mau berusaha mengeraskan
suaranya.
• Panic: Klien panik ketika merasa diawasi dan terancam oleh tentara rusia.
• Labil: emosi klien tampak tidak stabil karena bergantung pada halusinasinya
Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial, Ansietas dan HDR

6. Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi

Macam Halusinasi
pendengaran  penglihatan  perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain, sebutkan...................

Jelaskan :
• Halusinasi pendengaran dan penglihatan ditandai klien dapat melihat dan berkomunikasi
dengan halusinasinya (wiliam, Charles, Marche).
• Halusinasi perabaan di tandai dengan klien yang seakan akan tangan terpasangi chip sebagai
mata mata dari agen rahasia
Diagnosa Keperawatan: halusinasi

7. Proses Pikir
➢ Arus Pikir
 koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan pembicaraan/ persevarasi
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat irelevansi
main kata-kata afasi assosiasi bunyi lain2 sebutkan..

Jelaskan : klien dapat berfikir dengan baik, pembicaraan dapat dipahami


Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________________
➢ Isi Pikir
obsesif ekstasi  fantasi
bunuh diri ideas of reference pikiran magis
alienasi  isolasi sosial rendah diri
preokupasi pesimisme fobia sebutkan.........................
waham: sebutkan jenisnya
agama somatik, hipokondrik kebesaran  curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir kontrol pikir
 kejaran dosa

Jelaskan :
• Fantasi: klien selalu berfikir tentang kejadian atau keadaan yang diinginkan seperi menjadi
mata mata pemerintahan
• Isolasi sosial : karena klien lebih nyaman sendiri juga klien jarang kontak dengan
kawankawannya karenaa sibuk interaksi dan melakukan apa yang di pikirkannya yaitu waham
dan halusinasinya
• Waham kebesaran: klien mengnggap dirinya istimewa, super jenius, dan tidak terkalahkan
• Waham curiga : klien menganggap bahwa dirinya akan dilkukai oleh tentara rusia
• Waham kejaran : klien merasa dimata-matai ole tentara rusia dan Wiliam
Diagnosa Keperawatan:WAHAM

➢ Bentuk Pikir
realistik  nonrealistik
autistik dereistik
bentuk pikir klien yang nonrealistik dikarenakan klien tidak berfikir sesuai kenyataan,
klienmengalami waham dan halusinasi

8. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini amnesia, sebutkan.........................
paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Panjang
• ”bisakah bapak menyebutkan tahun berapa menikah?”
• ”bisakah bapak menyebutkan nama presiden pertama di negara bapak?
Pendek
• ”bisakan bapak menyebutkan tanggal berapa pada hari selasa minggu lalu?”
• ”bisakah bapak sebutkan menu makan siang aapa yang disajikan kemarin?”
Sekarang
• ”bisakah bapak menyebutan hari tanggal bulan dan tahun pada hari ini?”
• ”bisaka bapak sebutkan pukul berapa saat ini?
Diagnosa Keperawatan: Tidak Ada

9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : klien dapat berkonsentrasi tetapi pada saat tertentu seperti saat melakukan
seminar/kuliah tamu di harvard waham klien dan halusinasi klien muncul dan merasa terancam
sehingga tidak bisa berkonsentrasi
Diagnosa Keperawatan: Tidak Ada

10. Kemampuan Penilaian


gangguan ringan gangguan bermakna
• ”selama ini jika bapak mengalami suatu hal, apakah bapak mengambil keputusan sendiri
ataukah dibantu orang lain?
• ”apakah semua keputusan dalam hidup bapak selalu membutuhkan bantuan dari orang
lain?”
Jelaskan :___________________________________________________________________
Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________________

11. Daya Tilik Diri/ Insight


 mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : klien tidak menyadari bahwa dirinya sakit, halusinasi, waham karena percaya
dengan apa yang dilihat, didengar dan dirasakannya
Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________________

12. Interaksi selama Wawancara


bermusuhan  tidak kooperatif mudah tersinggung
 kontak mata kurang defensif  curiga

Jelaskan :
• Tidak kooperatif : Klien menolak saat akan dibawa ke RSJ dan saat klien diborgol klien
berusaha melarikan diri.
• Kontak mata kurang: Pada saat wawancara di kantor dr. Rosen klien tidak melakukan
kontak Mata.
• Curiga : klien mencurigai dr. Rosen tentara rusia
Diagnosa Keperawatan:Curiga, HDR

V. FISIK (Tidak terkaji)


1.Keadaan umum : Baik/kompos mentis
2.Tanda vital: TD:___________ N:___________ S:_____________ P:_______
3.UKur: TB:___________ BB:__________ turun naik
4.Keluhan fisik: tidak ya jelaskan...............................
_________________________________________________________________________________
5. Pemeriksaan fisik:
___________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________
Jelaskan :__________________________________________________________________________
Diagnosa Keperawatan :_______________________________________________________________
Pertanyaan : sekarang apakah ada yang dikeluhkan bapak ? apakah ada badan yang merasa kurang
sehat/sakit ?
VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang tubuh bapak/ibu ? apa bagian yang paling disukai/tidak
disukai ?
b. Identitas :
sebelum dirawat disini dirumah bapak/ibu mempunyai status apa saja ? apakah sudah puas
terhadap status/posisi bapak/ibu sebutkan ?
c. Peran :
apa peran bapak/ibu dalam keluarga dan atau masyarakat ? apa tugas-tugas peran tersebut ?
apakah bapak/ibu dapat melaksanakan dengan bak ?
d. Ideal diri :
apa harapan ibu/bapak terhadap tubuh/status/posisi/peran bapak ibu ?, apa harapan bapak ibu
terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempot kerja, masyarakat) ?, apa harapan bapak ibu
terhadap penyakit bapak/ibu ?
e. Harga diri : klien merasa bahwa dirinya tidak disukai oleh orang lain, setelah klien pulang dari
RS klien merasa malu untuk kembali bekerja
Pertanyaan : Bagaimana bapak menilai diri bapak sendiri ?
Menurut bapak bagaimana orang-orang menilai/memandang bapak ?
Kalau misalnya ada pekerjaan tertentu yang bisa bapak lakukan apakah bapak akan melakukannya
apa ragu unntuk melakukannya ?

Diagnosa Keperawatan : HDR


2. Genogram
Berapa bersaudara bapak/ibu ? berapa anak bapak ibu ? apakah sudah mempunyai cucu ? ayah/ibu
keadaannya bagaimana sekarang ? apakah yang bapak ibu sebutkan tadi pernah masuk rumah sakit
sebelumnya ?

Tn. J
Usia tidak Ny. A
diketahui Usia tidak
diketahui

pasien
An. J
Usia tidak
diketahui

= Laki-laki = Laki-laki Meninggal

= Perempuan = Perempuan Meninggal

= Hubungan Darah

= Tinggal serumah

Keterangan :
Ny. A merupakan istri dari Tn. J (Klien) mereka menikah sebelum klien masuk rumah sakit jiwa, Tn.
J mempunya satu anak laki-laki.

3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
klien memiliki hubungan terdekat dengan istrinya dan cukup dekat dengan kedua temannya
dikantor.
Klien sangat mencintai istrinya dan istrinya sangat mensupport klien untuk sembuh dan
melawan sakitnya
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
peran klien sebelum sakit adalah kepala keluarga, suami, dan pemimpin/leader di tempat
kerjanya dan merupakan dosen
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien jarang terlihat bersosialisasi, tampak suka menunduk, kontak mata kurang, menarik diri,
mengatakan suka menyendiri dan tidak suka keramaian, sulit menemukan teman/tidak ada
teman
Diagnosa Keperawatan: isolasi sosial
4. Spiritual dan kultural
a. Nilai dan keyakinan
Bagaimana keyakinan bapak/ibu terhadap apa yang dialami sekarang ? apakah ada budaya
tertentu yang berhubungan dengan kondisi sekarang ? apa arti nilai/keyakinan/agama bagi
bapak ?
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
Bisa ccceritakan bagaimana keyakinan bapak/ibu ? yang berhubungan dengan kondisi sekarang
?
c. Kegiatan ibadah
Kegiatan ibadah apa saja yang biasa bapak/ibu lakukan ?
DiagnosaKeperawatan:______________________________________________________________

VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)

1. Makan
 Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

2. BAB/BAK
 Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

3. Mandi
 Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

5. Istirahat dan tidur


Tidur siang lama : ______________________ s/d _________________________
Tidur malam lama : ______________________ s/d _________________________
Aktivitas sebelum / sedudah tidur : _____________________ s/d _____________________
Data di film tidak ditemukan tidur berapa lama
Pertanyaan : berapa jam bapak tidur siang ? dari jam berapa ?, kalau tidur malam bagaimana
pak ? apakah ada masalah tidur ?

6. Pengginaan obat
 Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan  Ya Tidak
Sistem pendukung  Ya Tidak
Klien melakukan perawatan lanjutan berupa obat dan sangat didukung oleh keluarganya/istrinya,
tetapi suatu hari klien tidak meminum pbat lagi karena merasa efeksamping obat sangat
merugikan dirinya, saat klien mengambil keputusan tidak melakukan ECT kembali istri klien tetap
mendukung keputusan klien dan selalu ada disamping dan mendukung klien
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak
Didalam film saat klien setelah krs dari rsj klien hanya melakukan beberapa kegiatan seperti
membuang sampah dan pernah melakukan kegiatan memandikan anaknya tetapi karena saat itu
klien putus obat sehingga halusinasi dan nyaris mencedarai anaknya
9. Aktivitas di luar rumah
Belanja Ya  Tidak
Transportasi Ya  Tidak
Lain-lain Ya  Tidak
Jelaskan : saat klien setelah keluar dari rumah sakit jiwa, tampak jarang keluar rumah
Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________________

VIII. MEKANISME KOPING


Adatif Maladaptif
Bicara dengan orang lain  Minum Alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relokasi  Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif  Menghindar
Olah raga  Mencederai diri
Lainnya ...................... Lainnya ......................
• Minum alkohol: klien meminum alkohol saat stres dengan tugas/penilitannya (scane awal)
• Bekerja berlebihan : klien sering menghabiskan waktunya untuk bekerja (mengikuti waham dan
halusinasinya) juga semasa kuliah klien melaukan penelitian tanpa henti (2 hari tanpa istirahat)
• Menghindar: klien tampak menghindari keramaian, kehidupan sosial, dan masalah
• Menciderai diri: asien sempat membenturkan kepalanya di bingkai jendela dan menggaruk
tangannya untuk mencai chip hingg terluka. Klien juga menciderai orang lain sepeti memukul dr.
Rosen.

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan koping__________________________________

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Pasien mengalami gangguan dalam berinterksi seperti lebih suka menyendiri dan tidak adanya
kontak mata,pasien menganggap dirinya aneh dan menganggap teman temanya tidak menyukai
dirinya pasien juga mencurigai orng yang disekelilingnya (satpam kampus dan dr. Rosen) sebagai
mata mata dari rusia.

 Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan


Pasien apatis terhadap lingkungannya dibuktikan pasien yang tidak menolong wanita yang
dijambret, pasien tidak mau mendengarkan keluh kesah muridnya tentang kelas yang panas dan
pasien curiga karena merasa ada yang mengawasi

Masalah dengan pendidikan, uraikan


Klien tidak mempunyai masalah tentang pendidikan

 Masalah dengan pekerjaan, uraikan


Pasien mengabaikan pekerjnnya menjadi dosen karena sering tidak mengisi kelas, pasien lebih
fokus kepada pekerjaan wahamnya tentang analisis kode kode di majalah

 Masalah dengan perumahan, uraikan


Klien tampak susah bersosialisasi dengan orang lain

Masalah dengan ekonomi, uraikan


Klien tidak mempunyai masalah terkait ekonomi

 Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan


Pasien mengalami gangguan jiwa schizofrenia

Masalah lainnya, uraikan


______________________________________________________________________________
Diagnosa Keperawatan : waham, halusinasi, isolasi sosial, HDR

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


 Penyakit jiwa Sistem pendukung
 Faktor presiptasi Penyakit fisik
 Koping Obat-obatan
Lainnya istri klien dan klien tidak mengetahui sakit jiwa
Diagnosa Keperawatan : Defisit Pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : skizofrenia

Terapi medik : post ECT 5x/mgg dalam 10 mgg, obat rutin (tidak diketahui obatnya) tapi putus
obat

XII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Halusinasi
2. Harga diri rendah
3. Waham
4. Isolasi sosial
5. Risiko perilaku kekerasan
6. Ansietas
7. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
XIII. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1 DS : Halusinasi
• klien mengatakan lebih mempunyai teman sekamar saat
kuliah bernama charles, dan sepupu charles marcee, serta
klien mengatakan bekerja untuk agen rahasia negara
bernama william cather
• klien mengatakan ada dan bekerja di laboratorium untuk
memecahkan kode
• klien merasa mengirim surat ke rumah seseorang/kotak
surat rumah seseorang dan diawasi disana
• klien mengatakan terdapat chip di tangannya berisi kode
DO :
• klien tampak sering terlihat berbicara dan menggerakan
tubuhnya seperti berinteraksi dengan orang lain

2 DS : Isolasi sosial
• klien mengatakan lebih suka menyendiri
• klien mengatakan tidak suka keramaian
• klien mengatakan orang-orang sekitar meganggap dirinya
aneh dan tidak menyukai dirinya
DO :
• tampak klienx sering menunduk
• kontak mata kurang
• menarik diri/suka menyendiri
• tampak lebih sering belajar sendiri
• tidak mempunyai banyak teman

3 DS : Harga Diri Rendah


• klien merasa oarng-orang disekitarnya tidak menyukainya
• pklien merasa dirinya aneh dan merasa dianggap orang-
orang aneh
• klien merasa malu/minder ?
DO :
• tampak klien sering menunduk
• berjalan menunduk
• kontak mata kurang
• pasif

4 DS : Waham
• klien merasa dirinya paling jenius dari yang lain
• klien merasa selalu diikuti/dimatai-matai oleh mata-mata
rusia
• klien megatakan melakukan pekerjaan rahasia dan besar
yaitu menjadi agen rahasia untuk memecahkan kode
DO :
• klien tampak waspada
• klien tampak marah
• perilaku seperti wahamnya yaitu menghubung-hubungkan
majalah dan menulis-nulis dan mengirim laporan ke rumah
kosong
5 DS : Risiko perilaku kekerasan
• klien mengatakan kepada istrinya mungkin klien bisa
melukai istrinya
• mengatakan benci

DO :
• klien tampak memukul dr. Rosen
• klien tampak tidak sengaja mendorong istri dan bayinya
• klien tampak hammpir menciderai anaknya saat halusinasi
muncul
• klien tampak melukai tangannya saat di RS dikarenakan
berhalusinasi mengambil chip yang ada di tangannya
• klien membenturkan kepala sendiri saat kesal tidak bisa
menemukan rumus/penelitiannya
• klien mendorong meja
• melotot
• pandangan tajam
• tangan mengepal
• memukul

6 DS: Ansietas
• Pasien tampk frustasi dan kebingungan mencari ide
penelitian
• Pasien mengabaikan diri dengan focus mencari ide dan
berada diperpus selama 2 hari
DO:
• Pasien tampak melakukan pengambaian diri
• Pasien tampak gelisah, was was dan ketakutan.

7 DS : Ketidakefektifan
• klien mengatakan sudah tidak minum obat kembali karena pemeliharaan kesehatan
efeksamping obat sangat merugikan diirnya

DO :
• klien tampak menyembunyikan obatnya di laci
• klien tampak mengalami kekambuhan setelah beberapa
kali tidak minum obat
• klien tampak gagal mencegah kekambuhan
• gagal menerapkan program perawatan dalam kehidupan
sehari-hari
XIV. POHON MASALAH

Halusinasi kembali muncul



relapse

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehetan

Putus obat karena merasa obat sangat merugikan

Menjalani pengobatan dengan efek samping

Masuk RS kemudian masalah kejiwaan terkontrol

Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan

Waham: Kebesaran, Kejaraan, Curiga→ Ansietas

Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran dan penglihatan

Isolasi Sosial : menarik diri

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Koping individu inefektif

Faktor Presipitasi : Faktor Predisposisi :


- Px tidak mempunyai - Kurang diketahui dari film tetapi
teman/keluarga dekat kemungkinan
- Px membenci - Pendidikan tinggi
kegagalan/kekalahan - Cita-cita yang tinggi
- Px merasa dirinya yang paling
baik
- Merasa gagal
- Tidak boleh gagal
XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Penglihatan & Pendengaran


2. Waham Kebesaran & Curiga
3. Risiko Peirlaku kekerasan
4. Isolasi sosial
5. Harga diri rendah
6. Ansietas
7. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

Mahasiswa

Muhammad Syaifulloh Mahdzur


DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Berdasarkan prioritas)

Ruang :
Nama Klien : Tn. J
No. Register :
No. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA
Dx MUNCUL TERATASI TANGAN
1. 21-04-2020 Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
Pendengaran & Penglihatan
Waham kebesaran & curiga
2. 21-04-2020
Risiko perilaku kekerasan
3. 21-04-2020
Isolasi sosial
4. 21-04-2020
Harga diri rendah
5. 21-04-2020
Ansietas
6. 21-04-2020
Ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan
7. 21-04-2020
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama : Tn. JN
Alamat :

Dx Perencanaan
Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan TUM: Klien dapat Setelah dilakukan intervensi 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan komunikasi antar pribadi bagi
sensori mengontrol keperawatan selama 1x24 jam interaksi menggunakan prinsip komunikasi terapeutik : perawat sangat berperan penting
persepsi: halusinasi yang klien menunjukkan tanda – tanda a. Sapa klien dengan ramah baik verbal dalam menangani
halusinasi dialaminya percaya kepada perawat, seperti : maupun non verbal dan merawat klien gangguan jiwa.
(lihat/dengar/p • Ekspresi wajah bersahabat. b. Perkenalkan nama, nama panggilan dan Komunikasi antarpribadi yang
enghidu/raba/k TUK 1 : • Menunjukkan rasa senang. tujuan perawat berkenalan dilakukan perawat dalam
ecap) Klien dapat membina • Ada kontak mata. c. Tanyakan nama lengkap dan nama menangani dan merawat klien
hubungan saling • Mau berjabat tangan. panggilan yang disukai klien gangguan jiwa yaitu menggunakan
percaya • Mau menyebutkan nama. d. Buat kontrak yang jelas komunikasi terapeutik sehingga
• Mau menjawab salam. e. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji akan terjalan BHSP antara perawat
• Mau duduk berdampingan setiap kali interaksi dan klien. bila BHSP sudah
dengan perawat. f. Tunjukan sikap empati dan menerima terbentuk maka akan bermanfaat
apa adanya dalam :
• Bersedia mengungkapkan
g. Beri perhatian kepada klien dan 1. memberikan informasi atau
masalah yang dihadapi.
perhatikan kebutuhan dasar klien pesan antara perawat dengan
h. Tanyakan perasaan klien dan masalah klien gangguan jiwa yang
yang dihadapi klien efektif
i. Dengarkan dengan penuh perhatian 2. hubungan yang baik antara
ekspresi perasaan klien perawat dengan klien
gangguan jiwa
3. kepercayaan antara perawat
dengan klien gangguan jiwa
4. menghilangkan rasa
kecurigaan klien terhadap
perawat.
Sehingga asuhan keperawatan
dapat efektif diberikan pada klien
(Sumangkut,2019)
TUK 2 : Setelah dilakukan intervensi 1.1 Adakan kontak sering dan singkat secara Pada penelitian Rahmawati (2014)
Klien dapat keperawatan selama 1x24 jam klien bertahap yang menerapakan asuhan
mengenal dapat menyebutkan : 1.2 Observasi tingkah laku klien terkait dengan keperawatan pada klien halusinasi,.
halusinasinya • Isi halusinasinya (* dengar /lihat /penghidu /raba Pada penelitian tersebut juga pada
• Waktu /kecap), jika menemukan klien yang sedang salah satu intervensinya dikatakan
• Frekuensi halusinasi: mengkaji halusinasi yang terdiri dari
• Situasi dan kondisi yang a. Tanyakan apakah klien mengalami isi halusinasi, frekuensi, waktu
menimbulkan halusinasi sesuatu ( halusinasi dengar/ lihat/ halusinasi, situasi dan respon. Hal
penghidu /raba/ kecap ) tersebut sangat penting dilakukan
b. Jika klien menjawab ya, tanyakan apa untuk melakukan analisa lebih
yang sedang dialaminya lanjut, penegakan diagnosa dan
c. Katakan bahwa perawat percaya klien intervensi yang akan dilakukan.
mengalami hal tersebut, namun perawat Pada penelitian tersebut penerapan
sendiri tidak mengalaminya ( dengan askep yang dilakukan peneliti
nada bersahabat tanpa menuduh atau menunjukkan halusinasi dapat
menghakimi) terkontrol.
d. Katakan bahwa ada klien lain yang
mengalami hal yang sama.
e. Katakan bahwa perawat akan
membantu klien

1.3 Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi


tentang adanya pengalaman halusinasi,
diskusikan dengan klien :
a. Isi, waktu dan frekuensi terjadinya
halusinasi ( pagi, siang, sore, malam
atau sering dan kadang – kadang )
b. Situasi dan kondisi yang menimbulkan
atau tidak menimbulkan halusinasi
2. Setelah dilakukan intervensi 2.1 Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan Kegiatan ini dapat memberikan
keperawatan selama 1x24 jam klien jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan gambaran pakah pasien masih
dapat menyatakan perasaan dan untuk mengungkapkan perasaannya. dalam tahapan comfortable atau
responnya saat mengalami halusinasi 2.2 Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan tidak karena pasien
: untuk mengatasi perasaan tersebut. mengungkapkan perasaan yang
• Marah 2.3 Diskusikan tentang dampak yang akan dialami ketika bertemu dengan
• Takut dialaminya bila klien menikmati halusinasinya. halusinasinya, sehingga perawat
• Sedih dapat menyiapakn apa yang akan
• Senang dilakukan ketika pasien pada tahap
• Cemas tertentu.
• Jengkel

TUK 3 : 1. Setelah dilakukan intervensi 1.1 Identifikasi bersama klien cara atau tindakan Latihan menghardik dapat
Klien dapat keperawatan selama 1x24 jam klien yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, berpengaruh terhadap tingkat
mengontrol dapat : marah, menyibukan diri dll) halusinasi pendengaran. Anggraini
halusinasinya • menyebutkan tindakan yang 1.2 Diskusikan cara yang digunakan klien, dkk (2016) dalam penelitiannya
biasanya dilakukan untuk a. Jika cara yang digunakan adaptif beri mengungkapkan bahwa terdapat
mengendalikan halusinasinya pujian. pengaruh pemberian latihan
b. Jika cara yang digunakan maladaptif menghardik terhadap penurunan
diskusikan kerugian cara tersebut tingkat halusinasi pendengaran di
RSJ Dr. Aminogondohutomo
Semarang.

2. Setelah dilakukan intervensi 2.1 Diskusikan cara baru untuk memutus/ Latihan bercakap-cakap akan
keperawatan selama 1x24 jam klien mengontrol timbulnya halusinasi : meningkatkan kontrol halusinasi
dapat : a. Menghardik/mengusir/ tidak pada klien halusinasi (Fresa 2015).
• menyebutkan cara baru memperdulikan pada saat halusinasi
mengontrol halusinasi terjadi)
b. Bercakap-cakap dengan orang lain Menurut Kristiadi dkk (2015)
(perawat/teman/anggota keluarga) menyatakan bahwa terdapat
untuk menceritakan tentang pengaruh terapi aktivitas terjadwal
halusinasinya. terhadap penurunan halusinasi di
c. Membuat dan melaksanakan jadwal RSJ Dr. Aminogondohutomo
kegiatan sehari hari yang telah di Semarang.
susun.
d. Meminta keluarga/teman/ perawat
menyapa jika sedang berhalusinasi.
3.1 Beri contoh cara menghardik halusinasi : Pada penelitian Kumboyono (2017)
3. Setelah dilakukan intervensi “Pergi ! , saya tidak mau mendengar kamu, menyatakan bahwa terjadi
keperawatan selama 1x24 jam klien saya mau mencuci piring / bercakap-cakap hubungan yang signifikan antara
dapat : dengan suster” dukungan keluarga pesien
• klien dapat memilih dan 3.2 Beri pujian atas keberhasilan klien Skizophrenia dengan peningkatan
memperagakan cara 3.3 Minta klien untuk mengikuti contoh yang adaptasi pasien Skizoprenia.Tingkat
menghardik/mengusir / tidak diberikan dan minta klien mengulanginya adaptasi yang baik dapat
memperdulikan halusinasinya 3.4 Susun jadwal latihan klien dan minta untuk menunjang pancapaian remisi
menuliskan pada jadwal kegiatan hariannya pasien yang lebih baik.

4.1 Anjurkan klien untuk mengikuti terapi aktivitas


4. Setelah dilakukan intervensi kelompok (TAK) : Stimulasi Persepsi untuk Pada penelitian oleh Sepalanita &
keperawatan selama 1x24 jam klien halusinasi Khairani (2019) mengungkapkan
dapat : a. Sesi 1 : mengenal halusinasi (jenis, isis. bahwa terdapat engaruh pemberian
• klien dapat mengikuti terapi Frekensi, waktu, situasi dan respon) terapi aktivitas kelompok dengan
aktivitas kelompok b. Sesi 2 : melawan halusinasi dengan stimulasi persepsi terhadap
menghardik peningkatan pengontrolan
c. Sesi 3 : melawan halusinasi dengan halusinasi pada klien skizofrenia.
melakukan kegiatan terjadwal
d. Sesi 4 : melawan halusinasi dengan
bercakap-cakap dan de-enskalasi
e. Sesi 5 : patuh 8 benar minm obat
(benar nama, benar obat, benar
manfaat benar dosis, benar frekuensi,
benar caram benar tanggal
kadaluwarsam dan benar dokumentasi)

5.1 Beri contoh dan penjelasan tentang jenis, Penelitian Astuti (2017) menyatakan
5. Setelah dilakukan intervensi dosis dan waktu minum obat tersebut bahwa terdapat hubungan signifikan
keperawatan selama 1x24 jam klien dengan prinsip 5 benar (benar waktu, benar antara kepatuhan minum obat
dapat : orang, benar obat, benar dosis, benar dengan periode kekambuhan pada
pemberian) klien skizofrenia: halusinasi di RSJ
• klien dapat mendemontrasikan 5.2 Diskusikan dengan klien tentang jenis obat Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Oleh
kepatuhan minum obat untuk yang di minum (nama, warna dan besarnya), karena itu edukasi kepatuhan
mencegah halusinasi waktu minum minum obat, jenis obat, efek
5.3 Beri contoh proses minum obat : samping, warna obat, jadwal minum
a. Klien meminta obat kepada perawat (jika obat sangat penting dilakukan
di RS), kepada keluarga (jika di rumah) karena berpengaruh pada
b. Klien memeriksa obat sesuai dengan kesehatan atau kekambuhan klien.
kondisinya
c. Klien meminum obat pada waktu yang
tepat
5.4 Anjurkan klien untuk bicara dengan
mengenai manfaat serta efek samping obat
5.5 Beri pujian terhadap kemajuan dan
keberhasilan klien

TUK 4 : 1. Setelah dilakukan intervensi 1.1 Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan ( Penelitian berjudul Pengaruh
Keluarga dapat keperawatan selama 1x24 jam waktu, tempat dan topik ) Intervensi Strategi Pelaksanaan
merawat klien keluarga dapat : 1.2 Diskusikan dengan keluarga ( pada saat
Keluarga Terhadap Pengetahuan
dirumah dan menjadi • menyatakan setuju untuk pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)
sistem pendukung mengikuti pertemuan dengan a. Pengertian halusinasi Dan Kemampuan Keluarga Dalam
yang efektif untuk perawat b. Tanda dan gejala halusinasi Merawat Pasien Skizofrenia.
klien • keluarga dapat menyebutkan c. Proses terjadinya halusinasi
Penelitian dilakukan dengan desain
pengertian, tanda dan gejala, d. Cara yang dapat dilakukan klien dan
proses terjadinya halusinasi dan keluarga untuk memutus halusinasi pre post dengan pemberian
tindakan untuk mengendali kan e. Obat- obatan halusinasi intervensi strategi pelaksanaan jiwa.
halusinasi f. Cara merawat anggota keluarga yang
Dari hasil penelitian tersebut ebelum
• keluarga dapat menyebutkan; halusinasi di rumah ( beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan bersama, bepergian diberikan intervensi strategi
˗ Manfaat minum obat
˗ Kerugian tidak minum obat bersama, memantau obat – obatan dan pelaksanaan keluarga menunjukkan
˗ Nama,warna,dosis, efek cara pemberiannya untuk mengatasi bahwa dari 15 orang keluarga yang
terapi dan efek samping halusinasi )
g. Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit menjadi responden didapatkan
obat
˗ mendemontrasikan dan bagaimana cara mencari bantuan jika sebagian besar pengetahuan
penggunaan obat dgn benar halusinasi tidak dapat diatasi di rumah
˗ menyebutkan akibat berhenti responden dengan kategori tidak
minum obat tanpa konsultasi tahu. Setelah diberikan intervensi
dokter
strategi pelaksanaan jiwa 15 orang
˗ tanda dan gejala kambuh
keluarga yang menjadi responden
didapatkan sebagian besar
pengetahuan responden dengan
kategori tahu (Susilawati & Fredika,
2019).
TUK 5 : Tindakan Kolaborasi : Salah satu element penting dari
Kolaborasi dengan 1. Melakukan kolaborasi dengan dokter asuhan keperawatan adalah
dokter terkait menggunakan SBAR dan TbaK, pemberiian keselamatan klien. tindakan
pengobatan/obat- obat-obatan anti psikotik, seperti kolaborasi menggunakan teknik
obatan medis Chlorpromazine, Haloperidol Dan obat komunikasi SBAR merupakan
maupun kolaborasi golongan antikolinergik seperti trihexyphenidyl salah satu tindakan yang dapat
dengann ners 2. Memberikan program terapi dokter (obat) : menignkatkan keselamatan klien.
spesialis untuk edukasi 8 benar pemberian obat dengan menurut Rahmah (2018) terdapat
melakukan terapi menggunakan konsep safety pemberian obat hubungan antara penggunaan
keperawatan lebih 2. Mengobservasi manfaat dan efek samping komunikasi SBAR dengan
lanjut obat, manfaat : kesalamatan klien.
a. Chlorpromazine
Mengatasi gejala psikosis
b. Haloperidol
membuat fikiran lebih tenang,
menurunkan kegelisahan Penelitian Muliani (2017)
c. Trihexyphenidyl menyatakan bahwa Terapi
Membuat rileks atau vasodilitasi Keterampilan Sosial Dan Cognitive
mengurangi spasme Behaviour Therapy mampu
Efek samping : emnurunkan tanda gejala pada
a. Chlorpromazine klien dengan halusinasi serta
• Tremor isolasi sosial.
• Mulut kering
• Disfungsi ereksi
• Sakit kepala
• Jantung berdebar dsb
b. Haloperidol
• Disfungsi ereksi
• Pusing
• Keingan untuk terus bergerak
• Gangguan gerakan otot
• BB naik
• lemas
c. Trihexyphenidyl
• Konstipasi
• Pusing
• Sulit buang air kecil
• Mulut kering
• Pandangan buram
• mual
3. Kolaborasi dengan ners spesialis untuk
melakukan terapi lanjutan seperti
a. Terapi perilaku
b. Terapi penerimaan komitmen
STRATEGI PELAKSANAAN
NO DIAGNO TINDAKAN PERTEMUAN
SA 1 2 3 4 5 S.D 12
1 HALUSI KLIEN 1. Identifikasi halusinasi: isi, 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan
NASI frekuensi, waktu terjadi, menghardik. Beri pujian. latihan menghardik menghardik, obat dan latihan
situasi pencetus, perasaan, 3. Latih cara mengontrol dan minum obat. bercakap-cakap. Beri menghardik,
respon. halusinasi dengan obat Beri pujian. pujian. obat, bercakap-
2. Jelaskan cara mengontrol (jelaskan 6 benar: jenis, 2. Latih cara 2. Latih cara mengontrol cakap dan
halusinasi: hardik, obat, guna, dosis, frekuensi, mengontrol halusinasi dengan kegiatan harian.
bercakap-cakap, melakukan cara, kontinuitas minum halusinasi dengan melakukan kegiatan Beri pujian.
kegiatan. obat). bercakap-cakap saat harian (mulai 2 kegiatan). 2. Latih kegiatan
3. Latih cara mengontrol 4. Masukkan pada jadual terjadi halusinasi. 3. Masukkan pada jadual harian.
halusinasi dengan kegiatan untuk latihan 3. Masukkan pada kegiatan untuk latihan 3. Nilai kemampuan
menghardik. menghardik dan minum jadual kegiatan menghardik, minum obat, yang telah
4. Masukkan pada jadwal obat. untuk latihan bercakap-cakap dan mandiri.
kegiatan untuk latihan menghardik, minum kegiatan harian. 4. Nilai apakah
menghardik. obat dan bercakap- halusinasi
cakap. terkontrol.
KELUARGA 1. Diskusikan masalah yang 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
dirasakan dalam merawat dalam merawat/melatih keluarga dalam keluarga dalam keluarga dalam
klien. klien menghardik. Beri merawat/melatih merawat/melatih klien merawat/melatih
2. Jelaskan pengertian, tanda pujian. klien menghardik menghardik, klien menghardik,
dan gejala, dan proses 2. Jelaskan 6 benar cara dan memberikan memberikan obat dan memberikan obat
terjadinya halusinasi memberikan obat. obat. Beri pujian. bercakap-cakap. Beri dan bercakap-
(gunakan booklet). 3. Latih cara 2. Jelaskan cara pujian. cakap dan
3. Jelaskan cara merawat memberikan/membimbing bercakap-cakap dan 2. Jelaskan follow up ke melakukan
halusinasi. klien minum obat. melakukan kegiatan PKM, tanda kambuh kegiatan harian
4. Latih cara merawat 4. Anjurkan membantu klien untuk mengontrol dan rujukan. dan follow up.
halusinasi: hardik. sesuai jadual dan memberi halusinasi. 3. Anjurkan membantu Beri pujian.
5. Anjurkan membantu klien pujian. 3. Latih dan sediakan klien sesuai jadual dan 2. Nilai kemampuan
sesuai jadual dan member waktu bercakap- memberi pujian. keluarga merawat
pujian. cakap dengan klien klien.
terutama saat 3. Nilai kemampuan
halusinasi. keluarga
4. Anjurkan membantu melakukan
klien sesuai jadual kontrol ke PKM.
dan memberi pujian.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) 1
HALUSINASI (KLIEN)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Tn. J mengalami halusinasi, teradapat beberapa halusinasi pada Tn. J yaitu halusinasi
penglihatan, halusinasi pendengaran maupun halusinasi perabaan. Tn. J dapat
berkomunikasi dengan halusinasinya (teman sekamarnya bernama, sepupu temannya
dan agen rahasia), Tn. J banyak dipengaruhi oleh halusinasinya dalam memutuskan
suatu tindakan atau kehidupannya.
2. Diagnosa Keperawatan: Halusinasi penglihatan, pendengaran, & perabaan
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai berikut.
• Ekspresi wajah bersahabat
• Menunjukkkan rasa senang
• Klien bersedia diajak berjabat tangan
• Klien bersedia menyebutkan nama
• Ada kontak mata
• Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
• Klien bersedia mengutarakan Ibualah yang dihadapinya.
b. Membantu klien mengenal halusinasinya
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik halusinasi
4. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan prinsip terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Bantu klien mengenal halusinasi (isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon saat terjadinya halusinasi)
c. Jelaskan cara mengontrol halusinasi (hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan
kegiatan).
d. Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
e. Tahapan tindakannya meliputi :
1) Jelaskan cara menghardik halusinasi
2) Peragakan cara menghardik
3) Minta klien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku klien
5) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


No Tahapan SPTK SPTK
1. Orientasi 1. Salam terapeutik
“Selamat pagi, pak. Boleh saya berkenalan dengan bapak ?
Perkenalkan nama saya Muhammad Syaifulloh Mahdzur, saya biasa
dipanggil Syaiful saya merupakan mahasiswa praktik disini, Kalau
boleh tahu Nama bapak siapa ya? bapak senang dipanggil siapa ya
pak ? “
2. Evalluasi validasi

“Baik pak John, Bagamaina perasaan pak John pada hari ini ? apa
ada keluhan ? Ohh bapak merasakan biasa saja ya pak ? biasanya
seperti apa pak ?, jadi bapak sudah terbiasa dengan hal tersebut
pak ya ? dan apa yang dilakukan bapak ?”
3. Kontrak topik, waktu dan tempat
a. Kontrak topik
"Apakah bapak tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya?
Menurut bapak sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau
kita ngobrol tentang teman-teman bapak”
b. Kontrak tempat dan waktu
“Baik pak, pak john mau kita mengobrol dimana pak ? ohh di
taman ya pak, untuk waktunya menghendaki berapa menit ? 30
menit apakah cukup ? atau kebanyakan ? Kita mulai ya pak.”
Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan
a. Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi,
situasi pencetus, perasaan, respon.
“Coba pak john ceritakan apa yang terjadi dirumah sehingga
pak john dibawa kesini.
jadi bapak mempunyai teman dan teman tersebut mempunyai
sepupu, bapak juga disuruh-suruh oleh agen rahasia untuk
melakukan tugas ragasia serta ditangan bapak terdapat chip
rahasia? Apakah bapak bisa berkomunikasi dengan mereka pak
? seberapa sering bapak berkomunikasi dengan teman bapak ?
teman bapak ini muncul waktu kapan ya pak ? jadi selalu muncul
ya pak, apalagi jika bapak sedang sendirian ya? Lalu bagaimana
perasaan pak john dan tindakan pak john ketika bertemu
dengan mereka pak ? jadi bapak merasa senang dan mengobrol
dengan mereka serta melakukan sesuatu yang diinginkan oleh
mereka ya pak ? "
b. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat,
bercakap-cakap, melakukan kegiatan.
“jadi begini pak John, saya percaya apa yang bapak lihat,
dengar, dan rasakan, tetapi sekarang saya tidak melihat,
mendengar, dan merasakan apa yang bapak dengar.
yang bapak rasakan itu namanya halusinasi pak, halusinasi
adalah mendengar, melihat, merasakan, atau membau sesuatu
yang sebnarnya itu tidak ada. Baik pak saya mengerti perasaan
bapak, tetapi apakah apabila bapak melakukan hal yang disuruh
oleh teman bapak apakah menimbulkan efek negatif apa positif
? negatif ya pak ? seperti apa pak ? jadi seperti mendorong dan
sebagainya ya pak, baik pak, nah jadi hal tersebut menganggu
bapak kan sebenarnya ? baik jadi bapak sudah tahu ya apa
sebenarnya teman-teman bapak tersebut, nah apakab bapak
ingin menghilangkan teman-teman bapak supaya bapak tidak
merasa dirugikan setiap waktu ? baik kalau begitu ada 4 cara
pak untuk menghilangan teman-teman bapak dan tidak
menganggu bapak, yaitu menghardik, meminum obat,
bercakap-cakap, dan melakukan aktivitas rutin. Cara
mengurangi halusinasi ini akan sangat efektif jika bapak
melakukannya secara rutin.”
c. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik.
“Hari ini bagaimana kalau kita berlatih mengurangi halusinasi
dengan cara menghardik. Menghardik itu seperti mengusir pak.
Caranya jika teman khayalan bapak itu dating/muncul atau
hanya mendengar bayangan/suaranya saja maka bapak bisa
menghardiknya/mengusirnya dengan cara bapak dalam hati
mengatakan “pergi..pergi… kamu palsu kamu tidak nyata, pergi
pergi” jika halusinasi bapak masih ada bisa dilakukan dengan
suara keras atau dengan menutup mata dan telinga. Sekarang
kita coba ya pak (memperagakan) baguss benar begitu pak john.
Bagus sekali pak john dapat melakukannya dengan baik dan
benar , Jadi kalau halusinasinya datang pak john sudah bisa
mengusirnya ya pak dengan cara yang tadi bapak pperagakan.

Terminasi 4. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih menghardik tadi
pak ?”
Evaluasi objektif
“Apa yang telah bapak pelajari tadi pak ? coba diperagakan pak
(beri pujian)”
Tindak lanjut
“ baik pak john, karena bapak sudah bisa menghardik dan
sudah ada jadwal latihan menghardik, sekarang kita
memaskukkan jadwal menghardik di jadwal harian pak john
ya ? bapak mau latihan pukul berapa? baik, jadi pak john akan
berlatih menghardik 3x sehari setelah minum obaat ya pak?
Tetapi bila halusinasi muncul bapak langsung bisa
memakainya”
Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu, topik, tempat)
“Baik pak john, saya rasa latihan hari ini cukup, kemudian
bagaimana kalau kita besok bertemu lagi? Besok akan saya
ajari cara yang lainya selain mengharidik, bagaimana ? Dimana
pak ? disini saja ? untuk waktunya pukul berapa pak? Baik pak
besok kita akan bertemu di taman ini pada pukul 10.00 untuk
latihan cara kedua yaitu meminum obat ya pak. Sampai jumpa
pak john, selamat pagi.”
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) 2
HALUSINASI (KLIEN)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Tn. J mengalami halusinasi, teradapat beberapa halusinasi pada Tn. J yaitu halusinasi
penglihatan, halusinasi pendengaran maupun halusinasi perabaan. Tn. J dapat
berkomunikasi dengan halusinasinya (teman sekamarnya bernama, sepupu temannya
dan agen rahasia), Tn. J banak dipengaruhi oleh halusinasinya dalam memutuskan
suatu tindakan atau kehidupannya.
Hari pertama sudah dilakukan PHBS dan diajarkan cara menghardik, sekarang klien
sudah lebih akrab dengan perawat, dan beberapa kali mempraktikkan menghardik
tetapi masih menunjukkan tanda dan gejala halusinasi
2. Diagnosa Keperawatan: Halusinasi penglihatan, pendengaran, & perabaan
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai
berikut.
• Ekspresi wajah bersahabat
• Menunjukkkan rasa senang
• Klien bersedia diajak berjabat tangan
• Klien bersedia menyebutkan nama
• Ada kontak mata
• Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
• Klien bersedia mengutarakan Ibualah yang dihadapinya.
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan minum obat (8 benar)
4. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan prinsip terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian.
c. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 8 benar minum obat yaitu
: benar klien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara, benar manfaat,
benar kadaluwarsa, dan benar dokumentasi)
d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


No Tahapan SPTK SPTK
2. Orientasi 1. Salam terapeutik
“Selamat pagi, pak John. Apakah bapak masih mengingat saya? Iya
benar, saya Syaiful yang kemarin sudah berlatih menghardik
besama bapak”
2. Evalluasi validasi

“Bagamaina perasaan pak John pada hari ini ? apa ada keluhan ?
apakah lebih baik daripada kemarin pak ? syukurlah kalau seperti
itu, jadi bagaimana pak, apakah bapak melakukan latihan sesuai
jadwal ? apakah bapak melakukan menghardik saat halusinasi
muncul ? baikkk bagus pak kalau seperti itu, tetapi saya lihat bapak
masih menunjukkan tanda-gejala halusinasi ya ? baik pak saya
akan mengajarkan cara lain agar halusinasi dapat lebih
berkurang/hilang dari sebelumnya”
3. Kontrak topik, waktu dan tempat
c. Kontrak topik
"sesuai perjanjuan kemarin kan saya mengajak bapak untuk
latihan lain selain menghardik, nah pada hari ini saya akan
mengajarkan cara menghilangkan halusinasi dengan cara
minum obat dengan teknik 8 benar, apakah bapak bersedia ?”
d. Kontrak tempat dan waktu
“Baik pak, pak john mau kita mengobrol dimana pak ? tetap
disini ya, untuk waktunya menghendaki berapa menit ? 30 menit
apakah cukup ? atau kebanyakan ? Kita mulai ya pak.”

Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan


Jadi pak cara yang kedua dalam menghilangkan halusinasi adalah
menggunakan obat-obatan atau minum obat. Hari ini saya akan
mengajari bapak untuk mengenal warna, nama dan fungsi obat-
obatan yang bapak konsumsi setiiap harinya. Saya akan
menjelaskan obat-obatnya ya pak
Obat ini namanya Chlorpromazine atau biasa disingkat CPZ:
warnanya orange diminum 3x sehari jam 07.00,13.00,17.00
gunanya untuk menghilangkan halusinasi bapak
Obat kedua adalah Haloperidol atau disingkat HLD/HP : berwana
merah jambu diminum 3x sehari jam 07.00,13.00,17.00 gunanya
untuk membuat membuat fikiran bapak lebih tenang
Obat ketiga adalah rihexyphenidyl atau disingkat THP: berwarna
putih diminum3x sehari jam 07.00,13.00,17.00 gunanya
untukmembuat badan rileks dan tidak kaku.
Selain warna, nama dan fungsi obat pak john juga harus
mengerti dan menghafalkan 8 benar, apa saja itu 8 benar obat.
1. Benar klien: pastikan obat tersebut milik pak john
2. Benar obat : cek nama, warna, dan jenis obat
3. Benar dosis: diminum 3x sehari dan sekali minum hanya 1
butir per obat
4. Benar waktyu : obat harus diminum pada pukul 07.00, 13.00,
dan 17.00
5. Benar cara: dengan memasukan dan menelan obat 1 butir
bersama air putih
6. Benar manfaat: pak john juga harus mengetahui manfaat
dari tiap tiap obat ditambah dengan efek sampingnya
7. Benar kadaluwarsa: mengecek tanggal kadaluwarsa masing
masing obat
8. Benar dokumentasi: dengan memberi tandah centang pada
daftar dan jadwal minum obat bapak jika bapak telah
meminum obat.
Baik dari penjelasan saya tadi apakah sudah jelas? Nah ini ada
catatan buat bapak tentang 8 benar yang tadi jadi bapak sebelum
minum obat harus baca 8 benar ini dan ini ada jadwal bapak
minum obat juga
Terminasi 4. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih menghardik tadi
pak ?”
Evaluasi objektif
“Apa yang telah bapak pelajari tadi pak ? coba dijelalskan kembali
pak (beri pujian)”
5. Tindak lanjut
“ baik pak john, sekarang kan pak john sudah bias mengontrol
halusinasi dengan menghardik dan dengan minum obat
sekarang kita memaskukkan jadwal menghardik dan minum
obat dijadwal harian pak john ya ? tetap untuk latihan
menghardik harus dilakukan ya pak, apabila muncul diluar
jjam latihan juga harus menghardik, obat harus diminum
sesuai jadwal dan sebelum minum harus lihat 8 benar”
6. Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu, topik,
tempat)
“Baik pak john, saya rasa latihan hari ini cukup, kemudian
bagaimana kalau kita besok bertemu lagi? Besok akan saya
ajari cara yang lainya selain mengharidik dan obat, bagaimana
? Dimana pak ? di ruang tengah ya ? untuk waktunya pukul
berapa pak? Baik pak besok kita akan bertemu di ruang tengah
pada pukul 10.00 untuk latihan cara ketiga yaitu bercakap-
cakap ya pak. Sampai jumpa pak john, selamat pagi.”
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) 3
HALUSINASI (KLIEN)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Tn. J mengalami halusinasi, teradapat beberapa halusinasi pada Tn. J yaitu halusinasi
penglihatan, halusinasi pendengaran maupun halusinasi perabaan. Tn. J dapat
berkomunikasi dengan halusinasinya (teman sekamarnya bernama, sepupu temannya
dan agen rahasia), Tn. J banak dipengaruhi oleh halusinasinya dalam memutuskan
suatu tindakan atau kehidupannya.
Hari pertama dan kedua sudah dilakukan PHBS dan diajarkan cara menghardik, dan
minum obat sekarang klien sudah lebih akrab dengan perawat, dan beberapa kali
mempraktikkan menghardik.
2. Diagnosa Keperawatan: Halusinasi penglihatan, pendengaran, & perabaan
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai berikut.
• Ekspresi wajah bersahabat
• Menunjukkkan rasa senang
• Klien bersedia diajak berjabat tangan
• Klien bersedia menyebutkan nama
• Ada kontak mata
• Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
• Klien bersedia mengutarakan Ibualah yang dihadapinya.
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan bercakap cakap
4. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan prinsip terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum obat. Beri pujian.
c. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat terjadi halusinasi.
d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tahapan SPTK SPTK
3. Orientasi 1. Salam terapeutik
“Selamat pagi, pak John. Apakah bapak masih mengingat saya? Iya
benar, saya Syaiful yang kemarin mengajari bapak menghardik dan
minum obat”
2. Evaluasi validasi

“Bagamaina perasaan pak John pada hari ini ? apa ada keluhan ?
apakah lebih baik daripada kemarin pak ? syukurlah kalau seperti
itu, jadi bagaimana pak, apakah bapak melakukan latihan sesuai
jadwal ? apakah bapak melakukan menghardik saat halusinasi
muncul ? baikkk bagus pak kalau seperti itu, untuk obatnya rutin
ya pak ? boleh saya lihat lembarannya ? wah bagus pak, baik pak
saya akan mengajarkan cara lain agar halusinasi dapat lebih
berkurang/hilang dari sebelumnya”
3. Kontrak topik, waktu dan tempat
a. Kontrak topik
"sesuai perjanjuan kemarin kan saya mengajak bapak untuk
latihan lain selain menghardik dan minum obat, nah pada hari
ini saya akan mengajarkan cara menghilangkan halusinasi
dengan cara bercakap-cakap, apakah bapak bersedia ?”
b. Kontrak tempat dan waktu
“Baik pak, pak john mau kita mengobrol dimana pak ? tetap
disini ya, untuk waktunya menghendaki berapa menit ? 30 menit
apakah cukup ? atau kebanyakan ? Kita mulai ya pak.”

Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan


Jadi pak cara yang ketiga dalam menghilangkan halusinasi adalah
dengan cara bercakap-cakap. Nah bercakap-cakap ya seperti
sekarang bapak sama saya bercakap-cakap/ngobrol, Kalau boleh
tahu biasanya bapak kalau dirmah senang bercakap-cakap
dengan siapa? Oh sama istrinya ya, pak john biasa melakukan
aktivitas bercakap akap ini dengan istri bapak, nah kalau disini
bapak bisa bercakap-cakap dengan teman mungkin kalau sudah
ada teman disini, bisa juga dengan saya, bisa juga dengan
perawat sehingga bapak bisa kapanpun bercakap-cakap agar
halusinasi bapak tidak muncul selain itu kan bapak jadi banyak
teman dari bercakap-cakap. Bagaimana pak apakah bapak sudah
mengerti untuk mengurangi halusinasi dengan bercakap-cakap?”
Terminasi 4. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih menghardik tadi
pak ?”
Evaluasi objektif
“Apa yang telah bapak pelajari tadi pak ? coba dijelalskan kembali
pak (beri pujian)”
1. Tindak lanjut
“ baik pak john, sekarang kan pak john sudah bias mengontrol
halusinasi dengan menghardik, dengan minum obat, dan yang
baru kita latih adalah dengan bercakap-cakap nah sekarang
kita memaskukkan jadwal latihan bercakap-cakap ya pak
tetapi diluar jam latihan bercakap-cakap bisa juga dilakukan
dan bapak tetap untuk latihan menghardik harus dilakukan ya
pak dan minum obat secara rutin
2. Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu, topik,
tempat)
“Baik pak john, saya rasa latihan hari ini cukup, kemudian
bagaimana kalau kita besok bertemu lagi? Besok akan saya
ajari cara yang lainya selain mengharidik dan obat, bagaimana
? Dimana pak ? di ruang tengah ya ? untuk waktunya pukul
berapa pak? Baik pak besok kita akan bertemu di ruang tengah
pada pukul 10.00 untuk latihan cara keempat yaitu melakukan
kegiatan harian pak. Sampai jumpa pak john, selamat pagi.”
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) 4
HALUSINASI (KLIEN)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Tn. J mengalami halusinasi, teradapat beberapa halusinasi pada Tn. J yaitu halusinasi
penglihatan, halusinasi pendengaran maupun halusinasi perabaan. Tn. J dapat
berkomunikasi dengan halusinasinya (teman sekamarnya bernama, sepupu temannya
dan agen rahasia), Tn. J banak dipengaruhi oleh halusinasinya dalam memutuskan
suatu tindakan atau kehidupannya.
Hari pertama dan kedua sudah dilakukan PHBS dan diajarkan cara menghardik,minum
obat, bercakap-cakap, sekarang klien sudah lebih akrab dengan perawat, dan
beberapa kali mempraktikkan menghardik.
2. Diagnosa Keperawatan: Halusinasi penglihatan, pendengaran, & perabaan
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai
berikut.
• Ekspresi wajah bersahabat
• Menunjukkkan rasa senang
• Klien bersedia diajak berjabat tangan
• Klien bersedia menyebutkan nama
• Ada kontak mata
• Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
• Klien bersedia mengutarakan Ibualah yang dihadapinya.
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan melakukan kegiatan
sehari-hari
4. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan prinsip terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, obat dan bercakap-cakap. Beri pujian.
c. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian (mulai 2
kegiatan).
d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tahapan SPTK SPTK
4. Orientasi 1. Salam terapeutik
“Selamat pagi, pak John. Apakah bapak masih mengingat saya? Iya
benar, saya Syaiful yang kemarin mengajari bapak menghardik dan
minum obat”
2. Evaluasi validasi

“Bagamaina perasaan pak John pada hari ini ? apa ada keluhan ?
apakah lebih baik daripada kemarin pak ? syukurlah kalau seperti
itu, jadi bagaimana pak, apakah bapak melakukan latihan sesuai
jadwal ? apakah bapak melakukan menghardik saat halusinasi
muncul ? baikkk bagus pak kalau seperti itu, untuk obatnya rutin
ya pak ? boleh saya lihat lembarannya ? wah bagus pak, untuk
bercakap-cakap apakah bapak juga melakukan sesuai yang ada
pada jadwal ? wah bagus, baik pak saya akan mengajarkan cara
lain agar halusinasi dapat lebih berkurang/hilang dari sebelumnya”
3. Kontrak topik, waktu dan tempat
a. Kontrak topik
"sesuai perjanjian kemarin kan saya mengajak bapak untuk
latihan lain selain menghardik, minum obat, dan bercakap-
cakap, nah pada hari ini saya akan mengajarkan cara
menghilangkan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan
sehari-hari, apakah bapak bersedia ?”
b. Kontrak tempat dan waktu
“Baik pak, pak john mau kita mengobrol dimana pak ? tetap
disini ya, untuk waktunya menghendaki berapa menit ? 30 menit
apakah cukup ? atau kebanyakan ? Kita mulai ya pak.”
Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan
“hari ini kan kita akan berlatih tentang beraktivitas pak,
sebelumnya saya tnya apakah hobi pak john? Ooh hobi pk john
membaca buku rumus ya, selain itu pak? Ohh hobi pak john
membantu istri pak john untuk membereskan rumah, baik pak
bagaimana kalua kita membuat membersihkan rumah itu sebagai
aktivitas harian bapak? Jadi jika nanti halusinasi bapak dating
bapak bias menyibukkan diri dengan membantu istri
membersihkan rumah juga. Tujuan membersihkan rumah akan
menjadi salah satu caara bpak agar bapak tidak terfokus pada
halusinasi bapak. Apakah bapak setuju? Baik, biasanya bapk
membantu memberihkan rumah pada bagian apa pak? Ohh
membereskan kamar dan buang sampah ya? Baik bias kita
praktikkan pak bagaimana bapak membuang sampah dan
membersihkan kamar? Pintar sekali pak John. Baik kita akan
membuat kedua aktivitas tersebut menjadi aktivitas harian bapak
ya?”
Terminasi 3. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih menghardik tadi
pak ?”
Evaluasi objektif
“Apa yang telah bapak pelajari tadi pak ? coba dijelalskan dan
dipraktikkan kembali pak (beri pujian)”
4. Tindak lanjut
“ baik pak john, sekarang kan pak john sudah bias mengontrol
halusinasi dengan menghardik, dengan minum obat, dengan
bercakap-cakap dan yang baru kita latih adalah dengan
melakukan kegiatan sehari-hari nah sekarang kita
memaskukkan jadwal latihan kegiatan sehari-hari ya pak tetapi
diluar jam latihan kegiatan sehari-hari bisa juga dilakukan dan
bapak tetap untuk latihan menghardik harus dilakukan ya pak
dan minum obat secara rutin, juga latihan bercakap-cakap
5. Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu, topik, tempat)
“Baik pak john, saya rasa latihan hari ini cukup, kemudian besok
saya akan kesini lagi untuk mengecek kondisi bapak dan
melihat apakah bapak sudah melakukan kegiatan sesuai jadwal,
apakah halusinasi bapak sudah terkontrol dengan baik atau
belum. Tapi untuk besok tidak ada kontrak ya pak, pokok saya
bertemu atau bapak mencari saya saja gakpapa hehe,
terimakasih pak selamat pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI
UNTUK KELUARGA
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Keluarga:
Ny. A adalah istri tn. Jn ny. A tidak menyadari tn. Jn menderita halusianasi. Setelah
diberikan penjelasan dr. rosen ny. A baru menyadari semua yang diceritakan suaminya
adalah halusinasi.
2. Diagnosis keperawatan:
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi (pendengaran, penglihatan perabaan)
3. Tujuan khusus intervensi
Mengatasi masalah keperawatan halusinasi dengan tujuan khusus keluarga dapat
mengerti pgertian, anda dan gejala, serta proses terjadinya halusinasi pada pasien
4. Tujuan umum intervensi
a. Keluarga dapat merawat dan memutuskan cara merawat sesuai kondisi pasien
b. Keluarga dapat membantu pasien untuk menghindari situasi yang menyebabkan
halusinasi
c. Keluarga dapa membimbing pasien melakukan cara mengendalikan halusinasi
d. Keluarga dapat membeikan pujian atas keberhasilan pasien
e. Keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala ketika pasien membutuhkn ruukn
seta memfollow up ke yankes secara teratur
B. STRATEGI PELAKSANAAN
• SP Keluarga
1. SP I:
a. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.
b. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya
halusinasi.
c. Jelaskan cara merawat halusinasi.
d. Latih cara merawat halusinasi: hardik.
e. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan member pujian.
2. SP II
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien menghardik.
Beri pujian.
b. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat.
c. Latih cara memberikan/membimbing pasien minum obat.
d. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.
3. SP III
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien menghardik
dan memberikan obat. Beri pujian.
b. Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk
mengontrol halusinasi.
c. Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap dengan pasien terutama saat
halusinasi.
d. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.
4. SP IV
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien menghardik,
memberikan obat dan bercakap-cakap. Beri pujian.
b. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh dan rujukan.
c. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.
d. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien.
e. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM
STRATEGI KOMUNIKAASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SPTK PADA KELUARGA PASIEN HALUSINASI

Strategi Tahapan SPTK SPTK


No Pelaksaaan
1. SP I : Orientasi 1. Salam terapeutik
1. Jelaskan “Selamat pagi nu. Perkenalkan nama saya
pengertian, Syaiful aprilia putri, saya senang dipanggil
tanda dan Syaiful. Nama ibu siapa ?ibu senang dipanggil
gejala, dan siapa bu ? baik bu Alice, kebetulan saya
proses perawat yang bertugas merawat ibu alice
terjadinya selama ini“
halusinasi 2. Evalluasi validasi
2. Menjelaskan
“bagaimana keadaan ibu alice hari ini? Baik ya
cara
bu. Bagaimana pendapat ibu tentang
menghardik
perkembangn kesehatan suami ibu? Ohh,
perkembangan baik seperti pa yang ibu
maksud? Oh jadi bu alice sudah tidak terlalu
focus dengan halusinasinya ya bu?”
3. Kontrak topik, waktu dan tempat
a. Kontrak topik
"Nah, bagaimana kalau kita mengobrol
tentang apa yang sedag dialami bu alice
selama ini dan car acara yang dapat dilakkan
untuk meberikan perawatn kepada suami
ibu, abuah ibu bersedia?”
b. Kontrak tempat dan waktu
“Baik bu, kita mengobrol dimana ? ohh di
sini aja ya bu, untuk waktunya bisaanya
dilakukan selama 30 menit, apakah bu alice
longgar sampai 30 menit kedepan? Baik bu.
Kita mulai ya bu.”
Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan
“Apakah sebelumnya Ibu melihat suami Ibu
berbicara sendiri atau seolah olah sedang
berbicara dengan orang lain? Ya, pada catatan
perawatan suami Ibu mengalami masalah
Halusinasi. Sebelumnya saya tanya pada bu
Alice , apakah Ibu tahu apa itu halusinasi?
Baik, saya jelaskan dulu ya Bapak/Ibu .
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana
seseorang mendengar atau melihat sesuatu
yang tidak nyata adanya, tapi seseorang
tersebut menganggap sesuatu itu nyata.
Tanda-tanda yang paling sering terjadi adalah
sesorang mengatakan mendengar sesuatu,
melihat sesuatu, terlihat bingung, bersikap
seolah-olah ada sesuatu yang sedang
mengajaknya, berhenti berbicara di tengah-
tengah kalimat seperti mendengar sesuatu, dan
sulit berkonsentrasi jika diajak berbicara.
Halusinasi ini bisa terjadi karna adanya masalah
sebelumnya yaitu Isolasi sosial. Jika masalah
isolasi soisial tidak tertangani, maka akibatnya
suami Ibu dapat mengalami halusinasi. Oleh
karena itu, saya akan mengajarkan bagaimana
cara untuk mengontrol halusinasi. Jadi ada 4
cara yang dapat dilakukan, yaitu menghadik,
bercakap-cakap, membuat jadwal kegiatan dan
patuh minum obat.”
“ hai ini kita akan belajar menghardik terlebih
dahulu ya bu, begini u jika suami ibu mengalami
gangguan halusinasi maka ibu dapat menuntun
suami ibu untuk menghardik degan cara
menutup mata dan telinga serta bilang “pergi
kamu palsu, kamu tidak nyata” , apakah ibu
sudah bisa? coba diulangi bu bagaimana cara
menghardiknya. Baguss, pintar bu Alice, jadi
jika suami ibu kesulitan menghardik, ibu dapat
membantu suami ibu ya”
Terminasi 1. Evaluasi respon terhadap tindakan
keperawatan

Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih
menghardik tadi bu ?”
“Coba Ibu sebutkan lagi apa pengertian dan
gejala dari halusinasi yang dialami oleh suami
ibu ? Coba Ibu sebutkan kembali cara-cara
yang dapat dilakukan untuk membantu cara
mengatasi halusinasi pada suami Ibu “
Evaluasi objektif
“Apa yang telah ibu pelajari tadi bu ? coba
diperagakan lagi bu (beri pujian)”
2. Tindak lanjut

“ baik bu alice, karena bu sudah bisa


menghardik saya harap Ibu dapat
menerapkan cara yang sudah kita diskusikan
bersama kepada suami Ibu dan Ibu juga
mengingatkan kepada suami Ibu untuk
menulisnya di jadwal kegiatan harian.”
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
(waktu, topik, tempat)
“Baik bu alice, bagaimana kalau kita besok
kita bertemu lagi untuk mempelajari cara
mengontrol halusinasi menggunaan obat
agar bu alice dapat mengetahui obat apa
saja yang dikonsumsi suami bu alice?
Dimana bu ? oh baik dirumah bu alice ya ?
pukul 10.00 apa bu alice bisa? Baik bu besok
kita akan bertemu diruang tengah pada
pukul 10.00 untuk latihan cara kedua yaitu
meminum obat ya bu. Sampai jumpa bu
alice, selamat pagi.”
Strategi Pelaksaaan Tahapan SPTK
No SPTK
2. SP I : Orientasi 1. Salam terapeutik
1. Jmenjelaskan latihan “Selamat pagi bu. Apakah bu alice masih mengingat
caa saya, baik say Syaiful perawat tn. John yang menemui
memberikan/membi ibu kemarin“
mbing minum obat 2. Evalluasi validasi

“bagaimana keadaan ibu alice hari ini? Baik ya bu.


Bagaimana pendapat ibu tentang perkembangn
kesehatan suami ibu? Apakah ibu sudah membantu
suami ibu untuk berlatih menghardik kemarin? Bisa
dipraktikan lai bu cara menghardiknya. Wahh benar
bu, bagus.”
3. Kontrak topik, waktu dan tempat
a. Kontrak topik
"Nah, hari ini kita akan berbincag masalah
pegobatan yang dijalani pak john mulai dari jenis
obat, fungsi obat, warna obat, dosis dan cara
meminum obat dengan benar apakah ibu
bersedia?”
b. Kontrak tempat dan waktu
“Baik bu, kita mengobrol dimana ? ohh di sini aja
ya bu, untuk waktunya bisaanya dilakukan selama
30 menit, apakah bu alice longgar sampai 30 menit
kedepan? Baik bu. Kita mulai ya bu.”
Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan
“Apakah sebelumnya Ibu tau obat apa saja yang
sudah dikonsumsi suami ibu? Ohh ibu belum tau ya,
baik saya akan jelaskan. Jadi suami bu alice
mengkonsumsi beberapa jenis obat, sbb:
1. Obat CPZ: berwarna orange diminum3x sehari
jam 07.00,13.00,17.00 gunanya untuk
menghilangkan suara suara halusinasi
2. Obat HLD: berwana merah jambu diminum3x
sehari jam 07.00,13.00,17.00 gunanya untuk
membuat pikiran tenang
3. Obat THP: berwarna putih diminum3x sehari
jam 07.00,13.00,17.00 gunanya untuk badan
rileks dan tidak kaku.
Selain warna, nama dan fungsi obat bu alice juga
harus menghafalkan 8 benar obat.
1. Benar pasien: pastikan obat tersebut milik pak
john
2. Benar obat : cek nama, warna, dan jenis obat
3. Benar dosis: diminum 3x sehari dan sekali
minum hanya 1 butir per obat
4. Benar waktyu : obat harus diminum pada pukul
07.00, 13.00, dan 17.00
5. Benar cara: dengan memasukan dan menelan
obat 1 butir bersama air putih
6. Benar manfaat: pak john juga harus
mengetahui manfaat dari tiap tiap obat
ditambah dengan efek sampingnya
7. Benar kadaluwarsa: mengecek tanggal
kadaluwarsa masing masing obat
8. Benar dokumentasi: dengan memberi tandah
centang pada daftar dan jadwal minum obat
bapak jika bapak telah meminum obat.
Baik dari penjelasan saya tadi apakah sudah jelas?
Jadi ibu sekarang sudah bisa ya membantu pak john
untuk meminum obat.
Terminasi 4. Evaluasi respon terhadap tindakan
keperawatan

Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih
menghardik tadi bu ?”
“Coba Ibu sebutkan lagi apa saja jenis obat dan
prinsip meminum obat yang baik dan benar ? Coba Ibu
sebutkan kembali cara-cara yang dapat dilakukan
untuk membantu cara mengatasi halusinasi pada
suami Ibu yang telah kita pelajari hari ini dan kemarin

Evaluasi objektif
“Apa yang telah ibu pelajari tadi bu ? coba diperagakan
lagi bu (beri pujian)”
5. Tindak lanjut

“ baik bu alice, karena bu sudah bisa menghardik dan


paham tentang obat yang harus dikonsumsi pak john,
saya harap Ibu dapat menerapkan cara yang sudah
kita diskusikan bersama kepada suami Ibu dan Ibu
juga mengingatkan kepada suami Ibu untuk
menulisnya di jadwal kegiatan harian.”
6. Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu,
topik, tempat)
“Baik bu alice, bagaimana kalau kita besok kita
bertemu lagi untuk mempelajari cara mengontrol
halusinasi dengan mengobrol dan beraktivitas?
Dimana bu ? oh baik dirumah bu alice ya ? pukul
10.00 apa bu alice bisa? Baik bu besok kita akan
bertemu diruang tengah pada pukul 10.00 untuk
latihan cara tigayaitu menobrol dan beraktivitas ya
bu. Sampai jumpa bu alice, selamat pagi.”
Strategi Pelaksaaan Tahapan SPTK
No SPTK
3. SP I : Orientasi 1. Salam terapeutik
Menjelaskan cara “Selamat pagi bu. Apakah bu alice masih mengingat
bercakap-cakap dan saya, baik say Syaiful perawat tn. John yang menemui
melakukan aktivits untuk ibu kemarin“
mengontrol halusinasi 2. Evalluasi validasi

“bagaimana keadaan ibu alice hari ini? Baik ya bu.


Bagaimana pendapat ibu tentang perkembangn
kesehatan suami ibu? Apakah ibu sudah membantu
suami ibu untuk berlatih menghardik dan membantu
suami ibu untuk meminum obat kemarin? Bisa
dipraktikan lagi bu pa yang sudah kita pelajai kemarin.
Wahh benar bu, bagus.”
3. Kontrak topik, waktu dan tempat
c. Kontrak topik
"Nah, hari ini kita akan berbincag masalah cara
megontrol halusinasi dengn melakukan percakapan
dengan orang terdekat dan melakukan aktivitas
positif, apakah ibu bersedia?”
d. Kontrak tempat dan waktu
“Baik bu, kita mengobrol dimana ? ohh di sini aja
ya bu, untuk waktunya bisaanya dilakukan selama
30 menit, apakah bu alice longgar sampai 30 menit
kedepan? Baik bu. Kita mulai ya bu.”
Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan
“baik bu sebelumnya saya akan bertanya apakah ada
keluarga lain yang tinggal disini bersama anda dan pak
john? Ohh tidak ada ya bu? Jadi hanya bu alice teman
mengobrol pak joh? Baik bu, halusinasi bisaanya akan
muncul jika pasien sedang tidak ada yang menemani
dan sedang tidak melakukan apa apa alisan melamun,
disini peran bu alice sangat penting dalam membntu
pak john untuk menghindari halusinasi ya dengan cara
mengajak pak john mengobrol ketik pak john tampak
sendirian dan murung, juga bu alice dapat mengaja
pak john untuk melakukn aktivitas bersama seperti
membersihkan rumah agar pak john tidak memiliki
waktu untuk melamun yang menimbulkan
halusinasinya dating lagi. Pakah ibu mengerti
penjelasan saya? Baik jadi sekarang selain mengajari
menghardik dan minum obat bu alice juga memiliki
tugas yaitu menemani pak john untu berbincang
bincang dan beraktivits bersama ya bu”
Terminasi 1. Evaluasi respon terhadap tindakan
keperawatan

Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang tadi
bu ?”
“Coba Ibu sebutkan lagi apa yang harus dilakukan jika
melihat pak john sendirian dan melamun ? Coba Ibu
sebutkan kembali cara-cara yang dapat dilakukan
untuk membantu cara mengatasi halusinasi pada
suami Ibu yang telah kita pelajari hari ini dan kemarin

Evaluasi objektif
“Apa yang telah ibu pelajari tadi bu ? coba diperagakan
lagi bu (beri pujian)”
2. Tindak lanjut

“ baik bu alice, karena bu sudah saya ajarkan 4 cara


untuk mengotrol halusinasi dan bu alice telah paham
bagaimana caranya, saya harap Ibu dapat
menerapkan cara yang sudah kita diskusikan bersama
kepada suami Ibu dan Ibu juga mengingatkan
kepada suami Ibu untuk menulisnya di jadwal
kegiatan harian.”
3. Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu,
topik, tempat)
“Baik bu alice, bagaimana kalau kita besok kita
bertemu lagi untuk berbincang tentang jadwal
control dan tanda gejala pasien yang
membutuhkan rujukan ke yankes? Dimana bu ? oh
baik dirumah bu alice ya ? pukul 10.00 apa bu alice
bisa? Baik bu besok kita akan bertemu diruang
tengah pada pukul 10.00. Sampai jumpa bu alice,
selamat pagi.”
Strategi Pelaksaaan Tahapan SPTK
No SPTK
4. SP I : Orientasi 1. Salam terapeutik
Menjelaskancara “Selamat pagi bu. Apakah bu alice masih mengingat
memfollow up dan tanda saya, baik saya Syaiful perawat tn. John yang
gejala jika pasien kambuh menemui ibu kemarin“
2. Evalluasi validasi

“bagaimana keadaan ibu alice hari ini? Baik ya bu.


Bagaimana pendapat ibu tentang perkembangn
kesehatan suami ibu? Wah sudah banyak
perkembangan ya bu, bisa ibu sebutkan apa saja yang
telah kitta pelajari selama 4 hari ini? Wahh baguss.”
3. Kontrak topik, waktu dan tempat
e. Kontrak topik
"Nah, hari ini kita akan berbincag masalahtanda
dan gejala jika pak john utuh rujukan atau cara
memfollow up ke puskesmas ya bu, apakah ibu
bersedia?”
f. Kontrak tempat dan waktu
“Baik bu, kita mengobrol dimana ? ohh di sini aja
ya bu, untuk waktunya bisaanya dilakukan selama
30 menit, apakah bu alice longgar sampai 30 menit
kedepan? Baik bu. Kita mulai ya bu.”
Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan
“baik bu seperti yang sudah saya jelasn kemarin
tentang tanda dan gejala orang dengan halusinasi,
disini pak john kondisinya sudah bisa dbilang stabil
karena pak john sudah dapat mengntrol halusinasinya,
tetapi walaupun kondisi pak john stabil bu alie harus
tetap memperhatikan jadwal harian dan kegiatan pak
john terutama obat obatan, walapun kondisi stabil pak
joh tidak boleh menghentikan konsumsi obat tersebut,
jadi setiap bulan pak john wajib melakukan control
dipuskesmas sekaligus mengambil obatya. Selain itu
control dipuskesmas/rujuk ke puskesmas dapat
dilakukan kiranya pak john mengalami perburukan
kondisi berhubungan dengan halusiasinya atau ak john
mengalami gangguan emosi mengamuk atau perilaku
kekerasan, maka bu alice harus segera mungkin
membawa pak john ke puskesmas. Apakah bu alice
mngerti tentang penjelasan saya ini bu?”
Terminasi 1. Evaluasi respon terhadap tindakan
keperawatan

Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang tadi
bu ?”
“Coba Ibu sebutkan lagi apa yang harus harus
dilakukan jik pak john mengalami perburukan kondisi
? Coba Ibu sebutkan kembali cara-cara yang dapat
dilakukan untuk membantu cara mengatasi halusinasi
pada suami Ibu yang telah kita pelajari hari ini dan
kemarin “

Evaluasi objektif
“Apa yang telah ibu pelajari tadi bu ? coba diperagakan
lagi bu (beri pujian)”
2. Tindak lanjut

“ baik bu alice, kita sudah selesai dalam mempelajai


halusinasi, saya harap Ibu dapat menerapkan cara
yang sudah kita diskusikan bersama kepada suami
Ibu dan Ibu juga mengingatkan kepada suami Ibu
untuk menulisnya di jadwal kegiatan harian serta bu
alice tidak lupa untuk mengantarkan pak john kontrol
ke pskesmas”
3. Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu,
topik, tempat)
“Baik bu alice, saya harap bu alice tetap
mengkomunikasikan dengan saya terkait
perkembangan kesehatan pak john, bu alce dapa
menghubungi saya di nomor 085xxxxxxxx. Sampai
jumpa bu alice, selamat pagi.”
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, A. P., Susilo, T., & Putra, S. M. A. (2017). Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan
Periode Kekambuhan pada Klien Skizofrenia Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Soeroyo Magelang. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan, 6(2), 53.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Fresa, O., Rochmawati, D. H., & Arif, S. (2015). Efektifitas Terapi Individu Bercakap-Cakap
Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pada Klien Halusinasi
Pendengaran Di Rsj Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.

Irawan, E. (2016). Pengaruh Terapi Penerimaan Dan Komitment (Acceptance Dan


Commitment Theraphy) Pada Penurunan Nilai Bprs Pada Klien Dengan Gangguan
Sensori Persepsi : Halusinasi. Jurnal Ilmu Keperawatan, IV(2), 77–84.

Kala, A., & Dahrianis. (2014). Pengaruh Tak Stimulasi Persepsi Terhadap Kemampuan Klien
Dalam Mengontrol Halusinasi Diruang Kenari Rskd Provinsi Sul-Sel, 4(2008), 157–162.

Karina, A., Arief, N., & Supriyadi. (2016). Pengaruh Menghardik Terhadap Penurunan
Tingkat Halusinasi Dengar Pada Klien Skizofrenia Di Rsjd Dr. Aminogondohutomo
Semarang. Ejournal Stikestelogorejo. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Kristiadi, Y., Rochmawati, H. D., Program, D., Keperawatan, S., Sultan, U., Program, D., …
Kemenkes, P. (2014). Pengaruh aktivitas terjadwal terhadap terjadinya halusinasi di rsj
dr amino gondohutomo provinsi jawa tengah, 000, 1–6.

Kumboyono. (2017). Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Peningkatan


Adaptasi Pasien Skizophrenia, Journal Care Vol .5, No2,Tahun 2017

Muliani, N. (2017). Penerapan Terapi Keterampilan Sosial Dan Cognitive Behaviour Therapy
Pada Klien Isolasi Sosial Dan Halusinasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(1), 83–90.
https://doi.org/10.35952/jik.v6i2.98

Rachmah. (2018). Optimalisasi Keselamatan Klien Melalui Komunikasi Sbar Dalam Handover
Sbar. Idea Nursing Journal, IX(1), 34–41.

Rahmawati, Y. (2014). Asuhan Keperawatan Pada Ny. L Dengan Gangguan Persepsi Sensori
Halusinasi Pendengaran Di Ruang Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

Sepalanita, W., & Khairani, W. (2019). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok dengan Stimulasi
Persepsi terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi pada Klien Skizofrenia. Jurnal
Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(2), 426.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v19i2.690

Sumangkut, C. E. (2019). Peran Komunikasi Antar Pribadi Perawat Dengan Klien Gangguan
Jiwa Di Rumah Sakit Ratumbuysang Manado. E-Journal Universitas Sam Ratulangi.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Anda mungkin juga menyukai