26.67±5.42 27.07±5.40
Pendidikan:
Buta huruf 3 5.0 0 0.0 X2 = 12.39
Membaca dan 4 6.7 1 1.7 P 0.015
menulis
Sekolah dasar 10 16.7 2 3.3
Sekolah 22 36.7 26 43.3
menengah
Universitas 21 35.0 31 51.7
Pekerjaan
Ibu 35 58.3 35 58.3
rumahtangga
Pekerja 25 41.7 25 41.7
Tempat tinggal
Perkotaan 31 51.7 25 41.7 X2 = 1.205
Pedesaan 29 48.3 35 58.3 P 0.272
2.3. Hasil
Tabel 1. Perbandingan Data Sosio Demografik para Wanita pada Kelompok Perlakuan
Tabel 1. Menunjukkan bahwa lebih dari separuh wanita dilakukan P6 akupresure dan grup terapi
konvensional berada pada kisaran usia 20-30 tahun, dengan nilai mean umur 26.67 ± 5.42
dan 27.07 ± 5.40. Jika didasarkan pada tingkat pendidikan masing –masing pada kedua
grup adalah 35.0 % dan 51.7% yang belatar belakang pendidikan universitas. Sedangkan
dalam hal pekerjaan 58.3 % dari wanita tersebut adalah ibu rumah tangga. Sekitar separuh
dari para wanita di kedua grup penelitian tinggal di daerah perkotaan dan pedesaan. Tidak
ada perbedaan yang signifikan pada data sosio demografi ( kelompok umur, pekerjaan dan
tempat tinggal) dan data hiperemesis gravidarum diantara wanita yang menjadi sampel
penelitian kecuali pada tingkat pendidikan.
Tabel 2. Riwayat Obstetri dari Kelompok Penelitian
Perencanaan kehamilan
Ya 76.7 54 54 90.0 X2=3.84
Tidak 23.3 6 6 10.0 P 0.051
Tabel 2. Berfokus pada riwayat kebidanan. 91,7% wanita yang menjadi sampel pernah hamil
sebelumnya setidaknya 1-3 kali kehamilan. Wanita dengan nuli paritas masing-masing berjumlah
43,3% dan38,3% dalam kelompok P6 akupresur dan kelompok konvensional. 83,3% dan
90,0% dari mereka masing-masing kelompok tidak melakukan aborsi,dan56,7 & 61,7punya1-3 anak
yang masih hidup.
Nilai mean dari umur wanita pada kelompok akupresur dan kelompok konvensional berkisar antara
12,32 ± 1,25dan12,85 ± 1,60 pada minggu pengamatan. Ada hubungan yang signifikan antara umur
kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum.
Tabel 3. Nilai mean dan Standart Deviasi Mual, Muntah dan Muntah kering berdasar Skor total
Rhodes Index di antara kelompok penelitian
Tabel (3) Menunjukkan adanya penurunan signifikansi dalam skor rata-rata mual, muntah dan
muntah kering dan total skor dari hari ke 4 setelah intervensi (uji Anova, P 0,000). Terjadi
perbaikan dalam kelompok konvensional secara signifikan lebih baik daripada kelompok
akupresur di hari yang berbeda.Rata-rata skor total menurun secara signifikansi mulai dari
31,82 ± 0,60 hingga 6,60 ± 2,17 dalam grup akupresur P6 dan 31,83 ± 0,57 hingga 2,91 ± 1,18
pada kelompok konvensional
Tabel 4. Tingkat Skor Rhodes Indeks pada Masing- Masing Hari Intervensi
Hari 1
Lebih Parah 57 100.0 57 98.3 Test fisher exact
Parah 0 0.0 1 1.7 P 0.504
Sedang 0 0.0 0 0.0
Ringan 0 0.0 0 0.0
Hari 2
Lebih Parah 54 94.7 30 51.7 X2 = 27.012
Parah 0 5.3 28 48.3 P 0.000
Sedang 0 0.0 0 0.0
0 0.0 0 0.0
Ringan
Hari 3
Lebih Parah 0 0.0 0 0.0 X2 = 21.491
Parah 27 47.4 5 8.6 P 0.000
Sedang 30 52.6 53 91.4
0 0.0 0 0.0
Ringan
Hari 4
Lebih Parah 0 0.0 0 0.0 X2 = 18.912
Parah 0 0.0 0 0.0 P 0.000
Sedang 16 28.1 0 0.0
41 71.9 58 100.0
Ringan
Tabel 4 : Menunjukkan bahwa tingkat skor Rhodes adalah 100 % paling parah pada kedua grup di
dalam baseline, hal ini meningkat secara bertahap. Di hari ke 4 prosentase tingkat paling
parah dan parah adalah 0,0% di kedua kelompok. Di antara kelompok akupresur P6 71,9%
adalah ringan dan aktif 28,1%sedang, sementara itu 100% dalam kelompok konvensional
meningkatkan ke tingkat ringan. Itu berarti bahwatingkat peningkatan grup akupresur
dibandingkan dengan konvensional adalah 71,9%