Anda di halaman 1dari 3

II.

Landasan Teori
Probabilitas adalah peluang atau kemungkinan. Probabilitas dapat diartikan pula teori
dasar dalam pengambilan keputusan yang memiliki sifat ketidakpastian. Dalam ilmu
genetika, kemungkinan ikut mengambil peranan penting. Misalnya mengenai pemindahan
gen-gen dari induk/orang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoa,
berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam
kombinasi. Teori kemungkinan atau probabiliti merupakan dasar untuk menentukan nisbah
yang diharapkan dari persilangan genotipe yang berbeda. Penggunaan teori ini
memungkinkan kita untuk menduga emungkinan apa yang diperoleh dari hsil persilangan
tersebut.
Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan
antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya.
Rumusnya :
x
K (x) =
x+ y
K = kemungkinan
K (x) = besarnya kemungkinan untuk mendapat ( x)
x + y = jumlah keseluruhan

Kemungkian terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing-masing berdiri sendiri
ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa-peristiwa itu.
Rumusnya:
K (x+ y ) = K (x) X K( y)

Kemungkian terjadinya dua peristiwa atau lebih yang saling mempengaruhi ialah sama
dengan jumlah dari besarnya peluang untuk masing – masing peristiwa itu.
Rumusnya:
K (x atau y) = K (x) + K ( y)
Untuk mencari peluang biasanya dapat ditempuh jalan yang lebih mudah, yaitu dengan
menggunakan rumus binomium (a+ b)n dengan , a dan b = kejadian/ peristiwa terpisah n =
banyaknya percobaan. Rumus binomial hanya dapat digunakan untuk menghitung peluang
yang masih dalam rencana. Sering kali dalam melakukan percobaan tidak akan memperoleh
hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk mengevaluasi suatu hipotesa perlu dilakukan suatu uji untuk dapat mengubah
devisiasi-devisiasi dari nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan yang
terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperlihatkan besar sampel dan jumlah peubah (derajat
bebas). Uji ini dikenal dengan X 2 (Chi-square). Dalam ilmu genetik, metode Chi-square
mengambil peranan penting. Rumus Chi-square dugunakan untuk mengetes apakah rasio
fenotipe praktis dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan rasio fenotipe teoritis. Rasio
fenotipe hasil percobaan tak sesuai persis sama dengan teoritis yang diharapkan. Kalau nilai
X 2 yang kita dapat nantinya terletak di bawah kolom 0,009 itu berarti data yang diperoleh
dari percobaan itu buruk. Nilai X hitung jauh berbeda dengan nilai X tabel.
Tes X 2 dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

X = ∑ ¿¿)
e = hasil yang diramalkan/ diharapkan (Expected)
d = deviasi/ penyimpangan, yaitu selisih antara hasil yang diperoleh (observasi) dan
hasil yang diramalkan
∑ ¿ jumlah

Derajat Kemungkinan
Kebebasan 0.99 0.90 0.70 0.50 0.30 0.10 0.05 0.01 0.001
1 0.002 0.016 0.15 0.46 1.07 2,71 3.84 6.64 10.83
2 0.002 0.21 0.71 1.39 2.41 4.61 5.99 9.21 13.82
3 0.12 0.58 1.42 2.37 3.67 6.25 7.82 11.35 16.27
4 0.30 1.06 2.20 3.36 4.88 7.78 9.49 13.28 18.47
5 0.55 1.61 3.00 4.35 6.06 9.24 11.07 15.09 20.52
6 0.87 2.20 3.83 5.35 7.23 10.65 12.59 16.81 22.46
7 1.24 2.83 4.67 6.35 8.38 12.02 14.07 18.48 24.32
8 1.65 3.49 5.53 7.34 9.52 13.36 15.51 20.09 26.13
9 2.09 4.17 6.39 8.34 10.66 14.68 16.92 21.67 27.88
10 2.56 4.87 7.27 9.34 11.78 15.99 18.31 23.21 29.59
15 5.23 8.55 11.72 14.34 17.32 22.31 25.00 30.58 37.70
20 8.26 12.44 16.27 19.34 22.78 28.41 31.41 37.57 45.32
25 11.52 16.47 20.87 24.34 28.17 34.38 37.65 44.31 52.62
30 14.95 20.60 25.51 29.34 33.53 40.26 43.77 50.89 59.70
Daftar Pustaka

Susanti, R. (2020). Genetika. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya.


Susanti, R., & Ermayanti. (2018). Panduan Praktikum Genetika. Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai