NIM : 06091181722007
Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap
bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa.
Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli :
1. Muhammad Yamin. Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima
dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan
baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan
tentang tingkah laku yang penting dan baik.
2. Notonegoro. Pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia, sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara
yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
3. Ir. Soekarno. Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-
temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian,
Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa
Indonesia.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan
bentuk geografisnya menurut Pancasila dan UUD 1945 dalam mengutamakan kesatuan
wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar.
1. Sumarno. Ketahanan Nasional adalah kondisi di mana bangsa yang mencakup semua
aspek kehidupan nasonal terintegrasi.
2. Harjomataram. Ketahanan Nasional adalah daya tahan suatu bangsa untuk
mengembangkan kekuatan nasional untuk menghadapi semua tantangan dari dalam atau
di luar, langsung atau tidak langsung, yang dapat membahayakan naasional hidup.
3. Suradinata. Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu negara yang
memiliki kemampuan dan ketangguhan dan mampu mengembangkan kekuatan nasional
di menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang
dari luar atau dalam negeri, baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integrasi , identitas dan kelangsungan bangsa hidup dan negara dalam
menjaga tujuan nasional.
4. Kaelan. Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu negara yang memiliki
kemampuan dan ketangguhan dan mampu mengembangkan kekuatan nasional di
menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang
dari luar atau dalam negeri, baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integrasi , identitas dan kelangsungan bangsa hidup dan negara dalam
menjaga tujuan nasional.
Ketahanan nasional merupakan suatu sikap tangguh dan ulet dari bangsa Indonesia
dalam mempertahankan dirinya dari segala gangguan, ancaman, tantangan dan hambatan
yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Ada 3 landasan dalam mewujudkan ketahan nasional yaitu Pancasila, UUD 1945 dan
Wawasan Nusantara. Ketiga hal tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam
mewujudkan ketahanan nasional.
Pancasila sebagai satu – satunya dasar filsafat negara RI merupakan suatu azas
kerohanian negara yang mengandung nilai – nilai essensial yang secara obyektif telah
dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahului sebelum mendirikan negara. Nilai - nilai
tersebut merupakan bagian yang integral dari suatu sistem nilai yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia yang akan memberikan pola bagi sikap, tingkah laku dan perbuatan bangsa
Indonesia. Melalui ke 5 sila yang terkandung dalam Pancasila, bangsa Indonesia senantiasa
berpedoman dan menjadikan Pancasila sebagai satu – satunya hakekat dalam
mempertahankan pertahanan dan keamanan dalam mewujudkan ketahanan nasional.
Mengandung makna segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara, moral negara, moral penyelenggara negara, politik negara, pemerintahan negara,
hukum peraturan perundangan, kebebasan dan hak azasi warga negara harus dijiwai nilai -
nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Mengandung makna bahwa negara menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk yang beradab. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial harus
bisa bersikap adil baik terhadap diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap
lingkungan, adil terhadap bangsa dan negara dan adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Mengandung makna bahwa suatu perbedaan yang ada dalam suatu bangsa hendaknya
tidak dijadikan alasan untuk menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada
suatu kedaan yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk
mewujudkan ketahan nasional.
Mengandung makna :
1. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat,
bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras, suku
dan agama.
Sila kelima mengandung nilai – nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan hidup
bersama. Keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan
manusia lain, manusia dengan lingkungan, bangsa dan negara serta hubungan manusia
dengan Tuhan.
Kelima sila tersebut juga terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV. Inti dari
pembukaan UUD 1945 alenia IV adalah mengenai dasar filsafat negara, ini mengandung
konsekuensi logis bahwa UUD harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain
– lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusian yang luhur. Hal ini
menegaskan alenia IV mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia.
UUD 1945 sebagai suatu hukum dasar tertulis merupakan suatu hukum positif yang
mengikat pemerintah sebagai penyelenggara negara maupun mengikat setiap warga negara.
UUD 1945 bersifat singkat dan supel memuat aturan – aturan, norma – norma serta ketentuan
– ketentuan yang dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional.
UUD 1945 sebagai suatu dasar hukum tertulis berfungsi untuk menjaga dan membatasi
segala tingkah laku warga negara sehingga segala gerak dan tingkah laku setiap warga
didasarkan pada peraturan yang berlaku sehingga ketahanan nasional dapat terwujud.
Selain adanya peraturan tertulis (Pancasila dan UUD 1945) yang mengatur dan
mermbatasi setiap warga negara, untuk mewujudkan ketahanan nasional setiap bangsa harus
memiliki suatu cara pandang atau prinsip yang akan dijadikan acuan dalam mewujudkan
ketahanan nasional. Cara pandang tersebut disebut Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara
terdiri dari 8 unsur yang disebut Asta Gatra yaitu Geografi, Kekayaan alam, Kemampuan
penduduk, Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial budaya dan Pertahanan keamanan.
Wawasan Nusantara didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 baik mengenai Tri Gatra
maupun Panca Gatra.
Srijanti, Kaelan dan Achmad Zubaidi (2007: 124) bahwa wawasan nusantara merupakan
cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa
dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Selain memanfaatkan kondisi geografi
Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa, Lemhanas juga mengartikan wawasan nusantara
sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia dalam memanfaatkan konstelasi geografis
Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahkan segala dorongan dan
rangsangan di dalam usaha pencapaian aspirasi bangsa dan kepentingan dan tujuan-tujuan
nasional (Sukrama, 1996: 4).
Wan Usman menjelaskan bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang Bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam. Selain itu wawasan nusantara sebagai wawasan nasional Bangsa
Indonesia harus sesuai dengan filsafat hidup bangsa serta kondisi geografis dan sosial budaya
Bangsa Indonesia.
Sumarsono (2002: 82) menjelaskan bahwa wawasan nusantara adalah nilai yang menjiwai
segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah
negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau
nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati diri Bangsa Indonesia.
Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya merupakan fenomena (gejala) sosial yang dinamis yang memiliki tiga unsur
dasar. Unsur dasar tersebut adalah sebagai berikut.
1. Wadah dari wawasan nusantara adalah wilayah negara kesatuan RI yang berupa
nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh.
2. Isi wawasan nusantara adalah inspirasi Bangsa Indonesia berupa cita-cita nasional
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
3. Tata laku dari wawasan nusantara adalah kegiatan atau tindakan/perilaku Bangsa
Indonesia untuk melaksankan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang apabila
dilaksanakan dapat menghasilkan wawasan nusantara (Sunarso, 2006: 177-181).