Anda di halaman 1dari 2

1.

Dari materi yang telah diberikan, ada beberapa teknik dan metode pengambilan spesimen
hewan tanah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kegiatan..
menurut anda, kenapa dalam pengambilan spesimen hewan tanah tersebut membutuhkan
langkah yang berbeda? jelaskan secara terperinci dan berikan contoh secara jelas.
Menurut saya, pengambilan spesimen hewan tanah memiliki metode dan teknik yang
berbeda-beda dikarenakan struktur tanah yang berbeda serta tekstur tanah yang berbeda-
beda membutuhkan langkah-langkah yang berbeda untuk pengambilan spesimen tanah.
Hal tersebut dikarenakan untuk mempermudah menemukan tempat hidup spesimen
hewan tanah yang akan dicari dan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kegiatan. Metode
pengambilan contoh tanah makrofauna dengan menggunakan metode kuadrat (persegi)
atau dengan bor tanah, untuk mesofauna menggunakan metode peyaringan dan
pengapungan dan untukmikrofauna menggunakan metode tambahan yaitu ekstraksi
Nematoda dan isolasi protozoa. Contohnya Nematoda adalah cacing gelang yang tidak
bersegmen untuk menemukan hewan tersebut dilakukan metode ekstraksi nematoda,
perhitungan nematoda secara langsung dan Teknik modifikasi sentrifugasi, pengapungan
contoh tanah, dan Teknik modifikasi sentrifugasi dan pengapungan contoh jaringan
tanaman.

2. untuk pengawetan spesimen hewan tanah yang mana lebih baik digunakan antara alkohol
atau formalin? pada setiap penggunaan Mengapa persentase kedua cairan tersebut
berbeda?
Pengawetan spesimen hewan tanah contohnya cacing tanah lebih baik menggunakan
alkohol karena cacing tanah hendaknya dibunuh dengan menggunakan larutan yang
mengawetkan dan mengfiksir tenunan sedemikian rupa sehingga jaringan tubuhnya tidak
berubah atau mendekati keadaan normal. Perbedaan antara keduanya yaitu formalin dapat
bertahan dalam jangka waktu panjang, lebih mahal harganya dibandingkan alkohol
sedangkan alkohol dapat bertahan dalam jangka waktu pendek dan harga alkohol relatif
murah. Persentase yang biasa digunakan formalin 5-10 % sedangkan alkohol 70 %
dikarenakan pada konsentrasi ini alkohol lebih efektif membunuh mikroba (30% adalah
air mencegah zat alkohol menguap terlalu cepat) sedangkan persentase formalin yang
digunakan dalam pengawetan adalah sekitar 2% dikarenakan apabila konsentrasi
formalin terlalu banyak maka jaringan dari hewan spesimen yang diawetkan dapat
hancur.

3. Jika diminta untuk melakukan sebuah penelitian atau pengamatan terhadap hewan tanah,
hewan apa yang menjadi daya tarik mu untuk diteliti? model dan teknik apa yang akan
kamu gunakan?
serta alasan apa yang mendasarimu melakukan penelitian tersebut?
Hewan tanah yang saya gunakan dalam penelitian yaitu rayap tanah. Mesofauna tanah
hidup secara berkelompok (colony) memiliki tingkat aktifitas lebih tinggi. Rayap tanah
Neotermes sp. (Holmgre) pada hakikatnya hidup di dalam tanah dengan sistem yang
tertutup, proses siklus makan-memakan (predasi) individu yang menyebabkan terjadinya
pelumatan dan pengunyahan (ingested) sehingga terjadi penambahan senyawa organik
yang dikenal sebagai produksi sekunder (alates). Tidak hanya itu rayap tanah juga
memiliki peran sebagai dekomposer primer dari sisa pelapukan tumbuhan di permukaan
tanah dan perombakan humus di dalam tanah. Metode yang digunakan mengacu pada
metode corong Berlese-Tullgren (Adianto 1983) dengan menggunakan teknik/ langkah
yaitu :  Masukkan contoh tanah ke dalam corong Berlese-Tullgren dan ratakan. 
Nyalakan lampu bohlam pada corong Berlese-Tullgren (penyinaran dan pemanasan)
selama 48 jam.  Ambil dan tutup rapat botol koleksi setelah rayap tanah turun ke bawah
dan masuk dalam botol tersebut (berisi alkohol 70%). Alasan saya ingin meneliti rayap
tanah karena ingin mengetahui identifikasi rayap tanah sehingga bisa berperan sebagai
dekomposer primer dari sisa pelapukan tumbuhan di permukaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai