• Difteri Kembali Mewabah Di Indonesia. Kementerian Kesehatan Bahkan Sudah Menetapkan Status
Kejadian Luar Biasa (KLB)/ wabah dan terhitung yang terbesar di dunia.
• Data Kementerian Kesehatan Menujukkan Sampai Dengan Desember 2017, Ada 142 Kabupaten Dan
Kota Dari 28 Provinsi Yang Melaporkan Kasus Difteri. Secara Keseluruhan Terdapat 622 Kasus, 38
Diantaranya Meninggal Dunia.
• Ada11 Provinsi KLB Difteri, Antara Lain Di Sumatra Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatra Selatan,
Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, Dki Jakarta, Jawa Barat Dan Jawa Timur.
DIFTERI
SAAT INI ...?
TREND BULANAN KASUS DIFTERI DI JATIM 2012 - 2013 (mggu ke 8)
PADA KELOMPOK USIA <15 TAHUN & >=15 TAHUN
(233 kasus)
80 SUB PIN
75 76
73
70
65
60
<15 th 56
54 55
53
50 49
45
42 42
40 38 37
34 33 34
30 31
>15 th 28
26 25 24
22 23 23
20 18 18 18
20 20
15 16
10
0
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
'2012 '2013
DISTRIBUSI PENDERITA DIFTERI MENURUT “ GOL UMUR “
DI JAWA TIMUR TAHUN 2005 – 2013 (28 Juni – 314 ks
100% 0 04
7,4 7 6,6 6,4
13,4
90% 7 5,3 20,4
15,7 >15 TH
35,1 36,7
80% 15,8
40,4
70% 44,4
44,7 26,3
60% 10-14 TH
55,1 15,3 14
46,4
33,8
50%
40% 31,9
28,6 26,7 5 - 9 TH
30% 33,3 50
20% 42
33,1
27 31,4
23,3 18,9 22,3 1 - 4 TH
10%
14,8
5,6 1,5 2 1,9 <1 TH
0% 1,2 1,3 0,7 0,3
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
GEJALA KLINIS & HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PADA KLB DIFTERI DI JATIM TAHUN 2012
NO GEJALA TAK ADA NEGATIV POSITIV (%)
SPES.
TOXIGENIC NON TOXIGENIC MIKROSKOPIS
(N = 76) (N = 634) (N=86) (N=15) (N=124)
1 PANAS 94.9 93.4 93.3 86.7 93.5
2 NYERI TELAN 61.5 72.4 70.9 93.3 63.3
TAK IMM
Bagaimana
90%
80%
70%
60%
50%
Status
TAK LENGKAP
imunisasi
40%
30%
Penderita ...?
20%
IMM
10%
0%
Pernahhidung,
kontak tenggorok,
dengan kasus (<2 minggu)
ulcus kulit, jaringan,
•Ada
adalahdidaerah
orang endemis
conjunctiva,
dengan difteria
telinga,Laringitis,
gejala vagina)
Stridor , Bullneck
Nasofaringitis atau•Tonsilitis
atau ditambah
Pendarahan Submucusa atau petechiae pada kulit
• pseudomembrane
serum antitoxin meningkat 4 kali lipatkeabuan
putih atau lebihyang
(hanya
Gagal jantung toxic,
bila mudah
tak kedua sampel
lepas serum
dan diperolehberdarah
mudah sebelum pemberian
di
Gagal ginjal akut
faring, toxoid
laring, difteri
tonsil. atau antitoxin)
Myocarditis and/or kelumpuhan motorik 1 s/d 6
minggu setelah onset
Mati
PERAN PENDIDIK: PRAKTIKNYA
DIPHTHERIA LARING
8
ADS kematian
SAKIT – MATI
(HARI)
MENDAPAT ADS (81.1%)
<= 7 hr (54%), 8-14 hr (27%), >15 hr (19%)
Keberhasilan pencegahan difteri
dengan imunisasi sangat
menentukan cakupan imunisasi,
yakni minimal 95%.
2/19/2018 56
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB……
2/19/2018 57
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…..
Penyimpanan
Vaksin DPT harus disimpan dalam alat pendingin
(kulkas), tidak boleh sering dibuka-tutup, dalam
kedinginan 2 - 8 derajat C. Dibawah suhu 2 derajat
C dan diatas 8 derajat C vaksin DPT akan rusak atau
berkurang daya imunnya.
Transportasi
dibawa dalam termos disertai cool dan cold pack
2/19/2018 64
Pemberian Vaksin
• Bayi di bawah satu tahun diberikan tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib
dengan jarak satu bulan
• Anak usia 18 bulan diberikan satu dosis vaksin DPT-HB-Hib
• Anak sekolah kelas 1 SD diberikan satu dosis vaksin DT
• Anak sekolah kelas 2 SD diberikan satu dosis vaksin Td
• Anak sekolah kelas 5 SD diberikan satu dosis vaksin Td
• Vaksin difteri diberikan sebanyak tiga dosis sejak usia dua
tahun hingga usia 18 tahun (usia 5 tahun, 10-12 tahun, dan 18
tahun).
• Setelah itu, vaksin ini akan semakin efektif bila diberikan setiap
10 tahun selama seumur hidup.
Pemberian Vaksin difteri untuk orang dewasa
• Menurut CDC, pemberian vaksin difteri diberikan pada
usia 19-64 tahun. Berikut jadwal pemberian vaksin difteri
bagi orang dewasa:
• Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin Td atau
belum lengkap status imunisasinya, diberikan 1 dosis vaksin Td diikuti
dengan vaksin Td sebagai penguat setiap 10 tahun.
• Orang dewasa yang sama sekali tidak diimunisasi, diberikan dua
dosis pertama dengan jarak 4 minggu dan dosis ketiga diberikan
setelah 6 sampai 12 bulan dari dosis kedua
• Orang dewasa yang belum menyelesaikan tiga dosis vaksin Td
seri primer diberikan sisa dosis yang belum dipenuhi
LAKUKAN KOLABORASI MULTIDISILIN DAN
MULTI SEKTOR TERMASUK DENGAN
MASYARAKAT
STRATEGI
MENURUNKAN KESAKITAN
Temukan kasus dg cepat & lakukan profilaksis yg
benar
Pemantauan Minum Obat harus benar
ORI dilakukan minimal wilayah Desa
ORI dilakukan pd semua golongan umur ( <60 th )
Skrining dengan benar saat ORI
Lengkapi dengan benar sesuai status “ D “ nya
Semua petugas Kesehatan harus tahu “ Gejala
Klinis Difteri “
Perhatian khusus untuk daearah “Kantong“
STRATEGI
MENURUNKAN KESAKITAN
BASRIANAH ( + ) PENDI ( + )
( Tetangga ) ( Serumah )
(-) SURTINI (+) DINKES
(serumah) (sekolah)
IKA ( + )
( Tetangga )
HARI (+) SUPARMI ( + )
(Serumah) ( Tetangga )
Wassalamu alaikum WR WB
bwk keren