Transformasi Layanan
Primer
1
Promosi Kesehatan Promosi kesehatan jiwa pada populasi sehat dan
1 Jiwa dan Kemitraan Pengembangan Jejaring Kemitraan dan Advokasi
agenda: 3
Tata Kelola
Gangguan Jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa terpadu,
penanganan pemasungan dan TPKJM,
rehabilitasi ODGJ
Tata Kelola Gangguan Rehabilitasi Medis Penyalahguna NAPZA
4 Penggunaan NAPZA
dan layanan pasca rehabilitasi
2
Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun 2022 - 2024
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024
30%
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko
masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
60% 90%
3
Indikator 1
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024
Definisi Operasional
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang dilakukan skrining dengan
menggunakan instrumen SDQ (untuk usia 15-18 tahun) atau SRQ-20 (usia di atas 18 tahun) dan/atau
ASSIST, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan/atau kader kesehatan dan/atau guru terlatih
Cara Penghitungan
Jumlah penduduk usia ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang
mendapatkan skrining
x 100%
Jumlah estimasi penduduk ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa
4
Berdasarkan KMK No. HK.01.07-MENKES-5675 tentang Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2021-2025
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan
jiwa yang mendapatkan skrining
TW I-IV
53,83
49,62
46,17
21,34 20,44
18,42
14,91
13,17
10,42 9,89 9,55 9,53
9,37 8,96 8,63 8,48
7,85
6,80 6,63
4,62 4,37 4,09
3,47 3,33 2,84 2,64 2,58
2,22 1,77 1,42
1,13 1,08 1,04 0,82
0,07
MASYARAKAT DALAM
Institusi/ Pencegahan INSTITUSI/LEMBAGA
Lembaga
Peran aktif
Catatan:
Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa:
Deteksi Dini, Pengendalian Faktor Risiko
(Komunikasi Interpersonal dan Konseling) Dukungan Kebijakan dan Sumberdaya Desa dan
dan Surveilans termasuk Surveilans Berbasis Peran Serta Mitra Potensial 6
Masyarakat
25% Peserta Didik tingkat SMA sederajat 25% Peserta Didik tingkat SMA sederajat
2023
2024
25% Mahasiswa 25% Mahasiswa
25% Santri di Pesantren 25% Santri di Pesantren
25% Penghuni LAPAS 25% Penghuni LAPAS
Deteksi Dini 25% Pekerja ASN 25% Pekerja ASN
25% Ibu hamil 25% Ibu hamil
25% Ibu memiliki batita 25% Ibu memiliki batita
25% Lansia + 65 thn 25% Lansia + 65 thn
20% Sekolah
2023
2024
20% Sekolah
20% Kampus 20% Kampus
Intervensi 15% Pesantren
15% Pesantren
75% LAPAS 75% LAPAS
50% Posyandu 50% Posyandu
30% Kantor Pemerintah Pusat dan 30% Kantor Pemerintah Pusat dan
Daerah Daerah
SASARAN DETEKSI DINI DAN INTERVENSI HASIL DETEKSI DINI PADA
Target berdasarkan Sasaran Tahun 2023
KELOMPOK BERISIKO
Deteksi Dini Jumlah Target 2023 (25%) Intervensi Jumlah Target 2023
Peserta Didik tingkat 11.680.712 2.920.178 SMA sederajat 37.590 20% 7.518
SMA sederajat
Mahasiswa 6.349.941 1.587.486 Perguruan Tinggi 3,957 20% 791
Ibu memiliki Batita 13.141.045 3.285.261 Pemerintah Daerah 13.224 30% 3.667
Keterangan:
Intervensi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah keluar hasil skrining kesehatan jiwa, yang dapat dilakukan dengan konseling,
kegiatan pengendalian faktor risiko (perilaku dan lingkungan) serta rujukan
1. DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN JIWA
Output:
Individu berisiko masalah kesehatan jiwa mendapatkan layanan deteksi dini kesehatan jiwa
Aspek Kegiatan Sasaran
TAHUN 2023
A. Peningkatan • TOT Upaya Promotif dan Preventif KesehatanJiwa Pengelola Kesehatan Jiwa Dinkes
kapasitas (Pusat dan Dekon) Provinsi, Kab./Kota, Kader di desa dan
• Pelatihan Skrining Penyalahgunaan NAPZA dengan masyarakat di kelompok potensial
Menggunakan ASSIST
• Serial Webinar Program Kesehatan Jiwa
• Penyusunan Kurikulum Modul TOT Upaya Promotif
dan Preventif Kesehatan Jiwa
• Penyusunan Modul dan Kurikulum Deteksi Dini
Penyalahguna Napza bagi Tenaga Kesehatan di
Puskesmas
• Penyusunan Buku Saku Skrining Kesehatan Jiwa
bagi Kader
• Penyusunan Pedoman Upaya Preventif Kesehatan
Jiwa di Masyarakat
• RPM Pedoman Penanganan Masalah Kesehatan
Jiwa dalam Penghapusan Kekerasan pada Anak
• Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Kesehatan Jiwa
di Pesantren
• Pembuatan Video Edukasi Kesehatan Jiwa bagi
Ibu Hamil dan Lansia
• Pendampingan Pelaksanaan Skrining (DAK K/K) 9
• Orientasi Skrining (DAK K/K)
1. DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN JIWA
Output:
Individu berisiko masalah kesehatan jiwa mendapatkan layanan deteksi dini kesehatan jiwa
TAHUN 2024
A. Peningkatan • Webinar Kesehatan Jiwa Pengelola Kesehatan Jiwa Dinkes
kapasitas • Penyusunan Strategi Komunikasi Upaya Preventif Provinsi, Kab./Kota, Puskesmas
Kesehatan Jiwa
• Pembinaan dan Koordinasi LS dalam rangka
Penguatan Deteksi Dini Kesehatan Jiwa dan
Intervensi Hasil Deteksi Dini Kesehatan Jiwa dan
NAPZA
• TOT Upaya Promotif dan Preventif KesehatanJiwa
(Dekon)
10
1. DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN JIWA
Output:
Individu berisiko masalah kesehatan jiwa mendapatkan layanan deteksi dini kesehatan jiwa
TAHUN 2023
B. Penyelenggar • Advokasi Peningkatan Cakupan Skrining • Kader Kesehatan di K/L sasaran
aan Deteksi • Pertemuan Koordinasi dengan K/L sasaran • Pengelola Keswa Prov, Kab/Kota,
Dini dalam Penyelenggaraan Deteksi Dini dan OPD sasaran, Petugas Keswa
Intervensi Hasil Deteksi Dini Puskesmas dan kelompok potensial
• Koordinasi LP/LS dalam Pelaksanaan Deteksi • ASN Kemenkes dan K/L lainnya
Dini Kesehatan Jiwa di Daerah • Masyarakat di Kelompok Potensial
• Deteksi Dini dan Psikoedukasi Melalui Layanan • Masyarakat umum
Kesehatan Jiwa Bergerak (MMHS)
• Pendampingan skrining dan penanganan
masalah kesehatan jiwa di Sekolah, Tempat
Kerja dan kelompok beresiko lainnya (DAK
Kab./Kota)
• Pelaksanaan Skrining Kesehatan Jiwa di UKBM/
Lembaga/ Sekolah (DAK Puskesmas)
• Aplikasi Sehat Jiwa
• Pelaksanaan Skrining Kesehatan Jiwa (DAK
PKM)
11
1. DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN JIWA
Output:
Individu berisiko masalah kesehatan jiwa mendapatkan layanan deteksi dini kesehatan jiwa
TAHUN 2024
B. Penyelenggar • Kampanye "Ayo Lakukan Deteksi Dini Kesehatan Pengelola Kesehatan Jiwa Dinkes
aan Deteksi Jiwa Sekarang Juga’” Provinsi, Kab./Kota, ASN Kemenkes
Dini • Deteksi Dini dan Psikoedukasi melalui Layanan dan K/L, LS di Daerah dan masyarakat
Kesehatan Jiwa Bergerak (MMHS) sasaran
• Pembinaan dan Koordinasi LS dalam rangka
Penguatan Deteksi Dini Kesehatan Jiwa dan
Intervensi Hasil Deteksi Dini Kesehatan Jiwa dan
NAPZA
12
2. INTERVENSI HASIL DETEKSI DINI OLEH KELOMPOK POTENSIAL
Output:
Adanya peran serta dari Kelompok Potensial untuk melakukan intervensi hasil deteksi ini dalam bentuk
komunikasi interpersonal dan konseling serta pengendalian faktor risiko (psikososial)
13
2. INTERVENSI HASIL DETEKSI DINI OLEH KELOMPOK POTENSIAL
Output:
Adanya peran serta dari Kelompok Potensial untuk melakukan intervensi hasil deteksi ini dalam bentuk
komunikasi interpersonal dan konseling serta pengendalian faktor risiko (psikososial)
14
C
Cerdas intelektual
E
Empati dalam berkomunikasi
R
Rajin beribadah
I
Interaksi yang
A
Asah, asih, asuh
emosional dan spiritual efektif sesuai agama & bermanfaat bagi tumbuh kembang
keyakinan kehidupan dalam keluarga &
masyarakat
15