HAIs
Anis Karuniawati
PERKUMPULAN PENGENDALIAN INFEKSI INDONESIA
2020
TUJUAN
UMUM • Peserta memahami epidemiologi HAIs
• Mengetahui:
• pengertian HAIs
• tipe HAIs
• rantai infeksi HAIs
KHUSUS • faktor risiko HAIs
• Mengetahui penyusunan prioritas
pemecahan masalah
• Mengetahui upaya yg tepat dlm
menyusun strategi pengendalian
Healthcare associated infections (HAIs)
=Infeksi terkait pelayanan kesehatan
■ infeksi yang terjadi ketika sedang mendapatkan pelayanan
kesehatan atau perawatan.
■ Definisi:
infeksi yang dihubungkan HAIs: memiliki pengertian lebih luas,
dengan masuknya pasien ke tidak hanya infeksi yang didapat
pasien ketika dirawat di rumah sakit
rumah sakit, atau disebut infeksi
tapi juga di pelayanan kesehatan
terkait rumah sakit (hospital lainnya seperti home care,
acquired infections) atau disebut ambulatory care, long-term care
juga infeksi nosokomial.
infeksi yang diperoleh setelah
mendapat perawatan 48 jam atau
lebih atau dalam 30 hari setelah
mendapat perawatan
HAIs atau bukan?
■ Tidak termasuk HAIs:
– patogen penyebab diketahui ditransmisikan di komunitas dan belum pernah
diketahui atau dilaporkan sebagai penyebab HAIs, (Blastomyces,
Histoplasma, Coccidioides, Paracoccidioides, Cryptococcus dan
Pneumocystis)
– Infeksi pada bayi baru lahir yang terjadi pada hari ke-1 atau ke-2
Bila infeksi terjadi pada hari ke-3 dikategorikan HAIs, termasuk yang
ditransmisikan melalui plasenta/transplasenta (herpes simplex,
toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, sifilis) atau melalui jalan lahir.
■ Bila pencatatan data surveilans HAIs dilakukan saat/setelah dokumentasi
persetujuan tindakan (concent) dan pasien sedang dipersiapkan untuk tindakan
transplantasi organ, kemudian infeksi terdeteksi berdasarkan pemeriksaan
mikrobiologi (dengan atau tanpa metode biakan) à bukan HAIs, namun dihitung
sebagai denumerator pasien dengan alat.
■ Reaktivasi infeksi laten (contoh: herpes, sifilis, tuberculosis) à bukan HAIs
Angka Kejadian
100 pasien dirawat Negara Maju :
7 Pasien
Mengalami
Negara
Berkembang : 1x HAIs
10 Pasien
Pejamu Agen
Lingkungan
Pathogens vs. Host Defense
Causative agent
• terjadi apabila airborne droplet nuclei (partikel dengan ukuran <5 µm yang
mengandung mikroorganisme) tetap berada di udara untuk jangka waktu lama.
• adanya partikel debu yang mengandung agen infeksius atau deskuamasi kulit yang
Airbone mengandung mikroorganisme.
• melalui vektor, seperti nyamuk, lalat, tikus dan hewan pengerat lainnya
Vector- • Transmisi terjadi secara langsung atau penetrasi kulit atau mukosa. (jarang terjadi)
borne
Faktor Risiko
■ Pejamu:
– Umum: kekebalan tubuh yang melemah, usia terlalu
muda atau terlalu tua, bayi lahir premature
– Spesifik: penyakit penyerta atau komorbid, contoh
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) meningkatkan
risiko terjadinya infeksi saluran napas; keganasan, HIV,
luka bakar luas, malnutrisi, diabetes melitus, luka
terbuka, dan trauma
1. Surveilans
2. Control measures
3. Infection control professional/nurse
4. Hospital epidemiologist/infectious disease specialist.
Prinsip Dasar Epidemiologi
Surveilans adalah sistem yang secara sistematik mengamati munculnya dan
distribusi HAI atau kondisi yang akan meningkatkan resiko munculnya HAI