Anda di halaman 1dari 61

Konsep HAIs

Perdalin – Project HOPE


2023
Tujuan umum
Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu memahami
tentang konsep Healthcare Associated Infections

Tujuan khusus
Setelah mengikuti materi ini peserta memahami:
• Pengertian HAIs
• Epidemiologi HAIs
• Surveilans HAIs
• Rantai infeksi dan penyebaran infeksi
• Penerapan PPI
POKOK BAHASAN
• Latar Belakang
• Pengertian HAIs
• Epidemiologi HAIs
• Surveilans HAIs
• Rantai infeksi dan penyebaran infeksi
• Penerapan PPI
• Rangkuman
Latar Belakang WHO Global Patient Safety Action
Plan 2021-2030
• Perubahan Budaya Towards Eliminating Avoidable
• Safety Culture Harm in Health Care
• Blame-Free Culture
VISION
• Reporting Culture A world, in which no one is harmed in
• Learning Culture health care, and every patient receives
safe and respectful care, every time,
everywhere

Patient safety atau keselamatan pasien


Layanan kesehatan HAIs adalah:
• Keadaan tanpa bahaya (yang dapat
dicegah) pada pasien dan
• Pengurangan risiko bahaya yang tidak
perlu terkait pelayanan kesehatan,
seminimal mungkin
Pengertian Healthcare
WHO
Associated Infections (HAIs)
Health care-associated infection (HCAI), also referred to as “nosocomial” or
“hospital” infection. “An infection occurring in a patient during the
process of care in a hospital or other health-care facility which was not
present or incubating at the time of admission. This includes infections
acquired in the health-care facility but appearing after discharge, and also
occupational infections among health-care workers of the facility”
A nosocomial infection or Healthcare Associated Infections (HAI’s) is any
infection acquired while in hospital (occuring 48 hours or more after
admission and, three days after discharge, or 30 days after an operation)
PMK no 27/2017
Infeksi Terkait Layanan Kesehatan atau “HAIs” (Healthcare-Associated Infections) dengan
pengertian yang lebih luas dari pada infeksi nosokomial, yaitu kejadian infeksi tidak hanya
berasal dari rumah sakit, tetapi juga dapat dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Tidak
terbatas infeksi kepada pasien namun dapat juga kepada petugas kesehatan dan pengunjung
yang tertular pada saat berada di dalam lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan.
HAIs atau bukan?
• Tidak termasuk HAIs:
• patogen penyebab diketahui ditransmisikan di komunitas dan belum
pernah diketahui atau dilaporkan sebagai penyebab HAIs, (Blastomyces,
Histoplasma, Coccidioides, Paracoccidioides, Cryptococcus dan
Pneumocystis)
• Infeksi pada bayi baru lahir yang terjadi pada hari ke-1 atau ke-2
Bila infeksi terjadi pada hari ke-3 dikategorikan HAIs, termasuk yang
ditransmisikan melalui plasenta/transplasenta (HSV, toxoplasmosis, rubella,
CMV, sifilis) atau melalui jalan lahir.
• Bila pencatatan data surveilans HAIs dilakukan saat/setelah
dokumentasi persetujuan tindakan (concent) dan pasien sedang
dipersiapkan untuk tindakan transplantasi organ, kemudian
infeksi terdeteksi berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi (dengan
atau tanpa metode biakan) → bukan HAIs, namun dihitung
sebagai denumerator pasien dengan alat.
• Reaktivasi infeksi laten (contoh: herpes, sifilis, tuberculosis) →
bukan HAIs
DAMPAK HCAI/HAIs
HCAI/HAIs dapat menyebabkan:
• Penyakit yang lebih serius
• Perpanjangan masa tinggal di fasilitas pelayanan
Kesehatan
• Kecacatan jangka Panjang
• kematian meningkat
• Beban keuangan tambahan yang tinggi
• Biaya pribadi yang tinggi pada pasien dan keluarga
mereka

WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, 2009


Pengertian Epidemiologi
 Epidemiology (bahasa Yunani)
Epi : di atas/pada
Demos : penduduk
Logos : ilmu

 Ilmu yg mempelajari hal-hal yang terjadi pada penduduk


serta faktor yang berhubungan (determinan)

Epidemiologi menjelaskan hubungan suatu penyakit terhadap


populasi risiko dan meliputi penetapan, analisis dan
interpretasi tingkat kejadian

Epidemiologi HAIs menjelaskan kejadian HAIs pada pasien yang


dirawat di fasilitas layanan kesehatan dan besar
permasalahannya
Original map by John Snow showing the clusters of
cholera cases in the London epidemic of 1854

John Snow is known as the father of (modern) epidemiology.


He began with noticing the significantly higher death rates in
two areas supplied by Southwark Company. His identification of
the Broad Street pump as the cause of the Soho epidemic is
considered the classic example of epidemiology. Snow used
chlorine in an attempt to clean the water and removed the
handle; this ended the outbreak.
Tipe studi epidemiologi
• Dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian tentang munculnya HAI agar
upaya mencegah serta mengendalikan sesuai dengan masalah setempat yang ada.
• Studi Observasi (deskriptif atau analitik)
• Deskriptif: meneliti munculnya penyakit di populasi. Langkah pertama dlm
epidemiologi
• Cross-sectional : mengukur prevalensi penyakit
• Kasus Kelola : Merupakan studi retrosepktif, digunakan untuk mengkaji KLB. Dibagi
atas kelompok kasus (dengan penyakit) dan kelola (tanpa penyakit)
• Studi Kohort : mengevaluasi kelompok masyarakat yang sama sekali belum terkena
dampak yang diteliti.
• izin dan kaji etik.
• Studi eksperimen atau intervensi
• mengubah faktor yang menentukan terjadinya penyakit
• biasanya berupa randomized clinical trial (RCT) dengan pasien sebagai subyek
• Efek intervensi atau pengukuran melihat luaran kelompok eksperimen dibandingkan
dengan kelompok kontrol
• izin dan kaji etik.
10
Epidemiologi
• Pengelompokan HAIs:
• Jenis pasien
• Patogen penyebab
• Unit perawatan
• Jangka waktu
• Hasil studi epidemiologi HAIs:
• membantu personel layanan kesehatan memahami permasalahan HAI dalam fasilitas
tempat bertugas
• sangat berguna untuk menentukan strategi pencegahan

• Empat komponen penting untuk mendukung kegiatan pencegahan HAIs


• Surveilans
• Control measures
• Infection control professional/nurse
• Hospital epidemiologist/infectious disease specialist.
Prinsip Dasar Epidemiologi
Surveilans adalah sistem yang secara sistematik mengamati munculnya dan
distribusi HAI atau kondisi yang akan meningkatkan resiko munculnya HAI

Data surveilans digunakan sebagai:


1. Memberikan informasi munculnya HAIs
2. Data dasar penyakit infeksi yang endemik
3. Identifikasi adanya epidemi
4. Evaluasi hasil tindakan pencegahan, menguatkan tindakan pencegahan penyakit dan
perawatan pasien
5. Mencegah terjadinya tindakan malpraktik
6. Menyediakan data perbandingan
7. Memecahkan persoalan/atau penelitian
8. Merencanakan serta mengukur dampak implementasi rekomendasi 12
SURVEILANS

Untuk mendapatkan
data infeksi terkait
pelayanan
Kesehatan, angka
kejadian,
penyebaran dan
kemungkinan faktor
penyebab.
Central-line Associated Blood Stream Infection
TIPE (CLABSI) atau
Infeksi aliran darah terkait kateter vena sentral
HAIs Surgical Site Infection (SSI) atau
di Infeksi daerah operasi (IDO)

RS Catheter-associated Urinary Tract Infections


(CAUTIs) atau
ISK terkait Pemasangan Kateter
Ventilator Associated Pneumonia (VAP) atau
Pneumonia terkait Pemasangan Ventilator

14
EPIDEMIOLOGI:
Angka Kejadian HAIs
100 pasien dirawat Negara maju:
7 Pasien
Mengalami
Negara 1x HAIs
berkembang:
10 Pasien

The European
Centre for • Prevalensi HAIs negara
Survey point–
Disease berkembang: 5,7% - 19,1%
Prevention and prevalence
• Proporsi infeksi di ICU 4,4%-
Control
•4,131,000 pasien terinfeksi •Negara berkembang : 75.000
HAIs per tahun di Eropa pasien meninggal selama 88,9%
•37.000 kematian perawatan
•kerugian finansial sekitar 7 •Separuh dari HAIs didapatkan • Frekuensi: 42,7 episode/1000
juta pound sterling setahun diluar Unit Perawatan Intensif pasien-hari
The prevalence of HAIs in developed
countries varies between 3.5% and 12%

• The European Centre for Disease Prevention and Control


– 7.1% in European countries
– 4 131 000 patients are affected
– 4 544 100 episodes of HAIs every year in Europe

• The incidence rate in USA


– 4.5% in 2002, corresponding to 9.3 infections per 1 000 patient-days
– 1.7 million affected patients

• European multicentre study


– The proportion of HAIs patients in ICU : 51%
– 30% of patients in ICUs are affected by at least one episode of HAIs
– The cumulative incidence of infection in adult high-risk patients is 17.0 episodes per 1000
patient- days. Associated with the use of invasive devices, in particular central lines, urinary
catheters, and ventilators.
HAIs in low- and middle-income
countries: 5.7% - 19.1%
• The proportion of patients with ICU-acquired infection
– From 4.4% to 88.9% with a frequency of overall infections as high as 42.7 episodes
per 1000 patient- days.
– Almost three times higher than in high-income countries
– Associated with the use of central lines and ventilators and other invasive devices
can be up to 19 times higher than those reported from Germany and the USA.
• Newborns,
– Infection rates 3-20 times higher than in high-income countries.
– Responsible for 4% to 56% of all causes of death in the neonatal period, and
– 75% in South-East Asia and Sub-Saharan Africa.
• Surgical site infection is the leading infection,
– Two third of operated patients
– Frequency up to nine times higher than in developed countries.
What is the impact of health
care-associated infections?

• Annual financial losses :


• Europe :€7 billion, reflecting 16 million extra days of hospital stay,
• USA :US$ 6.5 billion.
• Brazil: US$ 18 million (1992).
• Mexican ICUs, the overall cost of one single HAIs episode: US$ 12 155.
• Argentina ICUs, extra-cost estimates for catheter-related bloodstream
infection and health care-associated pneumonia averaged US$ 4 888
and US$ 2 255 per case, respectively.
Data HAIs di Indonesia

• Laporan pertama (2006): 1


• 2 rumah sakit tipe A dengan jumlah pasien inklusi: 1.334 dan 888 orang
dengan paparan alat invasif dan pembedahan sebesar 59%.
• RS I: 2,6% pasien mengalami phlebitis, 1,8% SSI, 0,9% ISK.
• RS II: 2.2% mengalami phlebitis, 2,6% SSI, 3,5% mengalami ISK dan 0,9%
septikemi.

• Insiden infeksi aliran darah pada bayi baru lahir di Indonesia (2007):2
• 34,8/100 pasien baru atau 50/1000 kelahiran dengan case fatality rate 27,4%
dari seluruh kasus IAD.

1. Duerink, DO. et al. Surveillance of healthcare-associated infections in Indonesian hospitals. J Hosp Infect. 2006
2. Alatas, FS, dkk. Gambaran Epidemiologi Infeksi Nosokomial Aliran Darah pada Bayi Baru Lahir. Sari Pediatri, Vol.9, No.2 (2007)
Studi HAIs oleh BALITBANGKES,
2016-2017
Studi HAIs oleh BALITBANGKES, 2016-2017
Sebaran kasus HAIs

Sebaran kasus HAIs berdasarkan RS Faktor Resiko HAIs berdasarkan jenis kasus HAIs
Faktor risiko terjadinya HAIs
• Faktor yang tidak bergantung ketersediaan fasilitas/alkes
– pengunaan alat invasif tidak semestinya dan pemberian antibiotik berkepanjangan
– Prosedur risiko tinggi dan canggih
– Latar belakang pasien dengan keadaan supresi imun dan adanya komorbid
– Abainya pelaksanaan kewaspadaan isolasi yaitu kewaspadaan standar dan berdasar transmisi
• Beberapa penentu di fasyankes terbatas
– Kondisi kebersihan lingkungan dan pengelolaan limbah yang tidak semestinya
– Infrastruktur yang buruk
– Kurangnya peralatan dan nakes
– Kerumunan
– Rendahnya pengetahuan dan penerapan dasar pengendalian infeksi
– Tidak adanya Standar prosedur;
– Rendahnya pengetahuan keamanan suntikan dan transfusi darah
– Tidak adanya pedoman PPI
Faktor Utama yang Berhubungan dengan HAIs

HAIs
Faktor Penting dalam Infeksi
 Mikroba
 Endogen dan eksogen
 Penggunaan antibiotik

 Lingkungan  Kerentanan pasien


 Manusia  Usia : bayi, manula
 Alat ; bahan; air  Status imun, penyakit
 Makanan dan minuman penyerta, malnutrisi, penyakit
 Udara, tempat tidur, linen kronik
 Tindakan
25
• Pejamu:
Faktor Risiko
• Umum: kekebalan tubuh yang melemah, usia terlalu muda atau terlalu tua, bayi lahir
premature
• Spesifik: penyakit penyerta atau komorbid, contoh penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran napas; keganasan, HIV, luka
bakar luas, malnutrisi, diabetes melitus, luka terbuka, dan trauma

• Mikroba :
• Terdapatnya mikroba penyebab penyakit yang ditransmisikan
• Lingkungan:
• benda hidup adalah tenaga kesehatan, pasien lain, keluarga, dan pengunjung.
• benda mati:
• peralatan medis: untuk diagnosis atau terapi/tatalaksana pasien
• prosedur diagnosis dan terapi, contoh: pembedahan jaringan terinfeksi;
pemasangan benda asing; penggunaan indwelling catheters; trakheostomi atau
intubasi endotrakheal atau pemasangan ventilator; dialysis; transfusi; pengobatan
imunosupresif, antimikroba; radioterapi.
• kebersihan dan sanitasi sarana prasarana, suhu, dan kelembaban udara. 26
Mikroorganisme
☺Flora Normal
Berguna untuk pejamu:
memudahkan pencernaan makanan,
produksi vitamin, melindungi pejamu dari
kolonisasi bakteri patogen
Patogen
dapat menyebabkan penyakit
Oportunistik
dapat menyebabkan penyakit bila sistem imun
pejamu terganggu (immuno-compromised)
Waktu bertahan hidup patogen nosokomial
pada permukaan lingkungan

Current Infectious Disease Reports (2018) 20: 12


Persistensi dan viabilitas strain virus corona yang
berbeda dengan titer virus yang berbeda pada jenis bahan
permukaan yang paling umum digunakan

Aydogdu MO. 2021. J. R. Soc. Interface 18: 20200798. https://doi.org/10.1098/rsif.2020.0798


The complex interactions among human occupants, built
environments, and associated microbial communities
Sources of airborne microorganisms
in the built environment

https://link.springer.com/article/10.1186/s40168-015-0144-z/tables/1
MECHANICS OF AEROSOL
TRANSMISSION
OF INFECTIOUS DISEASES

A sneeze can generate up to


40 000 droplets which can
evaporate to produce droplets
of 0.5-12um in diameter
Cough → 3000 droplets nuclei
Talking for 5 minutes → 3000

Droplets generated by talking, laughing,


coughing, and sneezing potentially lead
to the generation of infectious aerosol

Tang JW et al, J of Hospital Infec, 2006


Recovery of VRE from Hands
and Environmental Surfaces
▪ Up to 41% of healthcare worker’s hands
sampled (after patient care and before hand
hygiene) were positive for VRE1
▪ VRE were recovered from a number of
environmental surfaces in patient rooms (
including patient and healthcare worker gowns, door
handles, cabinets, floors, blood pressure cuffs, bed rails,
urinals, bedpans, and toilet seats.)

▪ VRE survived on a countertop for up to 7


days2
1 Hayden MK, Clin Infect Diseases 2000;31:1058-1065.
2 Noskin G, Infect Control and Hosp Epidemi 1995;16:577-581.
The Inanimate Environment Can
Facilitate Transmission
X represents VRE culture positive sites

~ Contaminated surfaces increase cross-


transmission ~
Abstract: The Risk of Hand and Glove Contamination after Contact with a VRE (+) Patient Environment. Hayden M, ICAAC, 2001, Chicago, IL Adapted from CDC, Safer.Healthier.People
Other gram-negative bacteria associated
with water and moist environment

Implicated contaminated environmental vehicle


Cara Transmisi
• Kontak Langsung antara pejamu yg rentan dgn pasien
• Indirek: instrumen, sarung tangan, dll yg tdk diganti antar pasien yg diperiksa
Kontak &
• Droplet: saat batuk/bersin
Droplet

• terjadi apabila airborne droplet nuclei (partikel dengan ukuran <5 μm yang
mengandung mikroorganisme) tetap berada di udara untuk jangka waktu lama.
• adanya partikel debu yang mengandung agen infeksius atau deskuamasi kulit yang
Airbone mengandung mikroorganisme.

• transmisi melalui benda/alat yang terkontaminasi


Fomites/ • makanan, air, peralatan pengobatan, peralatan medik, dll
Vehicle

• melalui vektor, seperti nyamuk, lalat, tikus dan hewan pengerat lainnya
Vector- • Transmisi terjadi secara langsung atau penetrasi kulit atau mukosa. (jarang terjadi)
borne
36
Perpindahan Mikroba

Baumann, RW. Microbiology. Pearson International Ed. 2009


TRANSMISI INFEKSI DI RUMAH SAKIT

The source of infection may be :


Human → from other patient or hospital staff and occasionally visitors
Environmental, from contaminated objects (fomites), food, water or air
Hand transmission

Germ cross-transmission between patient A and


patient B via health-care worker's hands

Manipulation of invasive devices with


contaminated hands determines transmission
of patient's germs to sites at risk of infection
Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006
WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, 2009
Major patterns of transmission
of health care-associated germs (1)
Mode of
transmission Reservoir / source Transmission dynamics Examples of germs
Direct contact Patients, Direct physical contact between the Staphylococcus
health-care workers source aureus, Gram
and the patient negative rods,
(person-to-person contact); respiratory viruses,
HAV, HBV, HIV
e.g. transmission by shaking hands,
giving the patient a bath, abdominal
palpation, blood and other body
fluids from a patient to the
health-care worker through skin
lesions

WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, 2009


Major patterns of transmission
of health care-associated germs (2)
Mode of
transmission Reservoir / source Transmission dynamics Examples of germs
Indirect contact Medical devices, Transmission of the infectious agent Salmonella spp,
equipment, from the source to the patient occurs Pseudomonas spp,
endoscopes, passively via an intermediate object Acinetobacter spp,
objects (usually inanimate); S. maltophilia,
(shared toys in Respiratory
paediatric wards) e.g. transmission by not changing Syncytial Virus
gloves between patients, sharing
stethoscope

WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, 2009


Major patterns of transmission
of health care-associated germs (3)
Mode of
transmission Reservoir / source Transmission dynamics Examples of germs
Droplet Patients, Transmission via large particle Influenza virus,
health-care workers droplets (> 5 µm) transferring the Staphylococcus
germ through the air when the aureus, Neisseria
source and patient are within close meningitidis, SARS-
proximity; associated
coronavirus
e.g. transmission by sneezing,
talking, coughing, suctioning

WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, 2009


Major patterns of transmission
of health care-associated germs (4)
Mode of
transmission Reservoir / source Transmission dynamics Examples of germs
Airborne Patients, health- Propagation of germs contained Mycobacterium
care workers, hot within nuclei tuberculosis,
water, dust (< 5 µm) evaporated from droplets Legionella spp
or within dust particles, through air,
within the same room or over a long
distance;

e.g. breathing

WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, 2009


Major patterns of transmission
of health care-associated germs (5)
Mode of
transmission Reservoir / source Transmission dynamics Examples of germs
Common vehicle Food, water or A contaminated inanimate vehicle Salmonella spp, HIV,
medication acts as a vector for transmission of HBV, Gram negative
the microbial agent to multiple rods
patients;

e.g. drinking contaminated water,


unsafe injection

WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, 2009


Germs are present on patient skin and
surfaces in the patient surroundings
• Germs (S. aureus, P. mirabilis, Klebsiella spp.
and Acinetobacter spp.) present on intact areas
of some patients’ skin: 100-1 million colony
forming units (CFU)/cm2
• Nearly 1 million skin squames containing viable
germs are shed daily from normal skin
• Patient immediate surroundings
(bed linen, furniture, objects) become
contaminated (especially by staphylococci
and enterococci) by patient germs

Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006


WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, 2009
Kontaminasi Permukaan (di rumah sakit)
dengan MRSA, VRE, dan C. Difficile
Blood Pressure
Cuff:
Windowsill:
VRE 14%
C. Difficile 33%
Overbed Table:
MRSA 40% Commode:

VRE 20% C. Difficile 41%

Patient Gowns:
Bedrail:
MRSA 51%
MRSA 29%
VRE 28% Floors:

C. Difficile 19% MRSA 55%


C. Difficile 48%
Bedsheets:
MRSA 53%
VRE 40%
Did you know that every time you get a new roommate, there is an increase of 3-10%
that you will acquire an HAI.
Huang SS, Datta R, Platt R. Risk of acquiring antibiotic-resistant bacteria from prior room occupants. Arch Intern Med. 2006 Oct
9;166(18):1945-51
Boyce J.M. et al.: Environmental contamination due to methicillin-resistant Staphylococcus aureus: Possible infection control implications. Infect Control Hosp Epidemiol
18:622-627, Sep. 1997.
Slaughter S., et al.: A comparison of the effect of universal use of gloves and gowns with that of glove use alone on acquisition of vancomycin-resistant enterococci in a
medical intensive care unit. Ann Intern Med 125: 448-456, Sep 15, 1996.
Samore M.H., et al.: Clinical and molecular epidemiology of sporadic and clustered cases of nosocomial Clostridium difficile diarrhea. Am J Med 100:32-40, Jan. 1996.
The portal of Entry and exit
Pathogen vs. Imunitas Pejamu
Mikroba masuk dan
Mikroba: keluar tubuh

Virulensi Dosis infeksi Pintu masuk


Kemungkinan Mikroba hidup
Luaran bila mikroba dalam tubuh tanpa
masuk tubuh ada gejala (carrier)
Pejamu:

Genetik Riwayat Paparan Status kesehatan


Timbul penyakit
infeksi

Infection = No.of Organisms x Virulence factors


(Infectious Diseases) Host Resistance
49
Ruangan yang Terkontaminasi
=
Pasien yang Terinfeksi
Riset menggambarkan dampak dari lingkungan
terhadap infeksi pada pasien dalam 6 langkah:
1 Bakteri dari pasien hinggap di permukaan

2 Bakteri hidup dan berkembangbiak di permukaan

Bakteri di permukaan mengkontaminasi benda-benda dan


3 orang yang berada di dalam ruangan

4 Bakteri berpindah dari satu orang ke orang lainnya

Bakteri dari para penghuni ruangan berpotensi menular ke


5 pasien berikutnya

Semakin rendah jumlah bakteri dalam lingkungan ruangan,


6 semakin rendah pula risiko infeksi yang mungkin terjadi
50
Memutus Rantai Infeksi
CORE COMPONENT OF IPC
WHO 2016-2019 1.Program : health care facility and national level
2.Guidance/manual book
3.Education and training
4.Surveillance
5.Multimodal strategi
6.Monitoring/audit, evaluation and feedback
7. Workload, staffing and bed occupancy
8. Built environment, materials and equipment
NATIONAL GUIDELINE
• IPC committee in the hospital
should be direct under control of
the Director
• Full time IPCN
PMK no 27/2017
Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
• Suatu upaya kegiatan untuk mencegah, meminimalkan kejadian infeksi pada
pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar RS dan fasyankes lainnya
yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

• Setiap Rumah Sakit/Fasyankes harus melaksanakan Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi (PPI):
▪ Pelaksanaan PPI sesuai Kebijakan Kemenkes
▪ Direktur membentuk Komite/Tim PPI
▪ Komite PPI dan Tim PPI mempunyai uraian tugas
▪ Menetapkan 1 IPCN tiap 100 TT
Tujuan Pencegahan Pengendalian Infeksi
• Melindungi pasien dari HAIs
• Melindungi pasien dari infeksi lain yang mungkin didapat
sebagai akibat terjadinya kontak dengan pasien lain atau
tenaga kesehatan yang memiliki koloni atau terinfeksi kuman
menular lain.
• Melindungi tenaga kesehatan, pengunjung dan yang berada di
lingkungan rumah sakit dari risiko infeksi yang tidak perlu
terjadi
• Semua upaya PPI mempertimbangkan “ cost efectiveness”
Melaksanakan ICRA (infection
control risk assessment)
Proses penilaian yang berfokus pada pengurangan
risiko infeksi, melibatkan berbagai disiplin ilmu
dengan mempertimbangkan populasi pasien dan
fasilitas
• Renovasi/Konstruksi Bangunan
• Healthcare Associated Infections
• Kewaspadaan Isolasi
Infection Prevention
Programs
• Role on infections
• Monitor
• Understanding the epidemiology of HAI’s
• Determine rates of infections
• Surveillance
• Prevent
• Intervene to prevent infections
• Education
• Control
• Outbreak investigation
Strategi PPI untuk pencegahan HAIs
• Penerapan Kewaspadaan Isolasi yang meliputi kewaspadaan
standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi
• Pencegahan Infeksi pada pemasangan alat kesehatan kateter
intravaskuler, kateter urine menetap, ventilasi mekanik,
tindakan pembedahhan
• Kegiatan Surveilans HAIs : IADP, ISK, VAP,IDO (di RS)
• Penggunaan antimikroba rasional dan pencegahan
penyebaran MDRO
• Pendidikan dan Pelatihan tentang PPI kepada seluruh staf
Bagaimana pemecahan
masalah HAIs ?

• Solusi utama untuk perbaikan


– Identifikasi dan tentukan besaran masalah HAIs
– Tingkatkan sistim surveilans dan pelaporan
– Pastikan kebutuhan minimum untuk surveilans tersedia termasuk kapasitas
laboratorium terpenuhi
– Pastikan komponen inti PPI tersedia dan dilaksanakan
– Laksanakan Kewaspadaan standar, terutama kebersihan tangan
– Tingkatkan Pendidikan staf secara terukur
– Laksanakan riset untuk menilai validitas protokol surveilans sesuai kenyataan
– Lakukan penelitian potensi keterlibatan pasien dan keluarga dalam pelaporan
dan pengendalian HAIs
Rangkuman
• Healthcare Associated Infections (HAIs) adalah masalah Kesehatan di berbagai
fasilitas Kesehatan dunia
• RS dan Fasyankes harus memberikan pelayanan yang aman dan nyaman
melalui penerapan patient safety. Salah satu goal dari patient safety adalah
mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan atau HAIs
• Pemahaman mengenai rantai infeksi, khususnya pola transmisi, dapat
membantu petugas layanan kesehatan mencegah infeksi terkait layanan
kesehatan
• Informasi data epidemiologi mengenai kejadian infeksi terkait layanan
kesehatan berdasarkan pejamu, agen dan lingkungan, serta sebarannya
berdasarkan waktu dan tempat sangat berguna untuk perencanaan strategi
pencegahan dan evaluasi keberhasilan intervensi preventif.
• HAIs dapat dicegah /diminimalkan melalui program PPI. Penerapan PPI
melibatkan dan komitmen semua individu yang berada di RS dan Fasyankes
REFERENSI
• Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Perdalin, UI
Publishing 2021
• Mayhall’s Hospital Epidemiology and Infection Prevention, fifth edition,
David J. Weber, Thomas R. Talbot et al., Wolters Kluwer, 2021.
• MIMS’ Medical Microbiology and Immunology 6th Edition, Richard V.
Goering, et al, Elsevier, 2019
• Foundations in microbiology, tenth edition, Talaro, Kathleen P., dan Chess,
Barry, McGraw-Hill Education, 2018

Anda mungkin juga menyukai