Pelaksanaan

Kesehatan Kerja
dalam Era
Desentralisasi
Disampaikan pada :

Pertemuan Koordinasi Lintas Program & Lintas Sektor Kesehatan Kerja

Surabaya, 18 s.d 21 April 2011

SAM Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi

Kementerian Kesehatan
Risiko kesehatan di tempat kerja
Risiko kesehatan di tempat kerja
 Manfaat Program Kesehatan Kerja
Bagi Organisasi
Program kesehatan dan
keselamatan yang dikelola baik
Membangun suatu citra positif
Memperbaiki moral staf
Mengurangi pergantian staf
Mengurangi absensi
Meningkatkan produktivitas
Mengurangi ongkos perawatan
kesehatan/asuransi
Mengurangi risiko denda dan
tuntutan hukum
Bagi pekerja
Suatu lingkungan kerja yang
aman dan sehat
Menambah percaya diri
Mengurangi stress
Memperbaiki moral
Meningkatkan kepuasan kerja
Meningkatkan keterampilan
untuk perlindungan kesehatan
Memperbaiki kesehatan
Memperbaiki kebugaran
Sumber : WHO
 KERANGKA
MAKRO KEMKES KEMNAKERTRANS
KESEHATAN KERJA KEBIJAKAN PROGRAM PENDANAAN

YANKES PERORANGAN YANKES KELOMPOK

SASARAN
PREVENTIF PROMOTIF
PENYAKIT MENULAR/ PENYAKIT TIDAK MENULAR/
INFEKSI NON INFEKSI
ISUE-ISUE
PEKERJA JENIS PEKERJAAN

FASILITAS KESEHATAN LINGKUNGAN

UPAYA
KERJA KERJA KERJA

TEMPAT KERJA
PELAYANAN
GIZI KEBUGARAN KECELAKAAN

KURATIF REHABILITATIF
PENGELOLAAN
YANKES RUJUKAN JAMINAN ASURANSI

ADVOKASI SUPERVISI & MONEV BINWAS

PENANGANAN
INSTANSI LAIN TERKAIT SWADAYA/MANDIRI

SAM Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi

 SASARAN KESEHATAN KERJA

• PEKERJA ATAU KARYAWAN ADALAH MANUSIA YANG

BEKERJA DISUATU TEMPAT KERJA
• JENIS PEKERJAAN ADALAH MACAM PEKERJAAN YANG
DILAKUKAN OLEH PEKERJA TERKAIT DENGAN RISIKO
ATAU MASALAH KESEHATAN
• FASILITAS KERJA ADALAH ALAT ATAU PERLENGKAPAN
YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN
• TEMPAT KERJA ADALAH LOKASI DIMANA SESEORANG
BEKERJA ATAU MELAKUKAN PEKERJAAN
• LINGKUNGAN KERJA ADALAH LINGKUNGAN SEKITAR
DIMANA SESEORANG BEKERJA ATAU MELAKUKAN
PEKERJAAN
 ISUE-ISUE KESEHATAN
• PENYAKIT MENULAR/ INFEKSI ADALAH JENIS PENYAKIT YANG
DISEBABKAN OLEH KUMAN YANG SIFATNYA DAPAT MENULAR
DAN MEMBAHAYAKAN BAGI KESEHATAN PEKERJA DI TEMPAT
KERJA.
• PENYAKIT TIDAK MENULAR ADALAH JENIS PENYAKIT YANG
DISEBABKAN OLEH PERILAKU DAN GAYA HIDUP TIDAK SEHAT,
DIET TIDAK SEHAT, KURANG BERAKTIVITAS FISIK DAN
BEROLAHRAGA, SEPERTI MISALNYA PENYAKIT KARDIOVASKULER,
KENCING MANIS, HIPERTENSI, STROKE DSB YANG DAPAT TERJADI
PADA PEKERJA
• GIZI ADALAH SUATU KEBUTUHAN HIDUP ASUPAN ZAT MAKANAN
YANG HARUS DIPENUHI DAN DIPERHATIKAN AGAR TETAP SEHAT
TERKAIT KESEHATAN PEKERJA DI TEMPAT BEKERJA
• KEBUGARAN ADALAH SUATU KEMAMPUAN FISIK PEKERJA AGAR
DAPAT MENJALANKAN TUGAS PEKERJAANNYA DENGAN
SEMANGAT DAN PRODUKTIF
• KECELAKAAN ADALAH KONDISI YANG DAPAT MEMBAHAYAKAN
PEKERJA DI TEMPAT KERJA AKIBAT LANGSUNG ATAU TIDAK
LANGSUNG DARI PEKERJAANNYA
 UPAYA-UPAYA KESEHATAN

• UPAYA PREVENTIF ADALAH UPAYA ATAU TINDAKAN YANG DAPAT

DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA SESUATU KONDISI
YANG TIDAK MENGUNTUNGKAN BAGI PEKERJA TERKAIT SECARA
LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG DENGAN KONDISI PEKERJA,
JENIS PEKERJAAN, TEMPAT KERJA, FASILITAS KERJA, DAN
LINGKUNGAN KERJA.
• UPAYA PROMOTIF ADALAH UPAYA ATAU TINDAKAN YANG DAPAT
DILAKUKAN UNTUK MEMPROMOSIKAN KONDISI DIHARAPKAN DAN
HARUS DIPERHATIKAN KESEHATAN PEKERJA TERKAIT DENGAN
JENIS PEKERJAAN, TEMPAT KERJA, FASILITAS KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA.
• UPAYA KURATIF ADALAH UPAYA ATAU TINDAKAN YANG DAPAT
DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KONDISI GANGGUAN ATAU
MASALAH KESEHATAN PEKERJA, AKIBAT SAKIT ATAU
KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA
• UPAYA REHABILITATIF ADALAH UPAYA ATAU TINDAKAN YANG
DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENGEMBALIKAN KEMAMPUAN ATAU
MEMULIHKAN KONDISI PEKERJA PASCA SAKIT ATAU MENGALAMI
KECELAKAAN KERJA
 PELAYANAN KESEHATAN

• PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN ADALAH SEGALA

BENTUK FASILITAS PELAYANAN YANG DIBERIKAN OLEH
PERUSAHAAN ATAU TEMPAT KERJA BAGI PEMENUHAN
KESEHATAN SEORANG PEKERJA
• PELAYANAN KESEHATAN KELOMPOK ADALAH SEGALA
BENTUK FASILITAS PELAYANAN YANG DIBERIKAN OLEH
PERUSAHAAN ATAU TEMPAT KERJA BAGI PEMENUHAN
KEBUTUHAN KESEHATAN KHUSUS KELOMPOK PEKERJA
• PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN ADALAH FASILITAS
RUJUKAN YANG DISEDIAKAN/DIBERIKAN OLEH PERUSAHAAN
BAGI PEKERJA TERKAIT DENGAN KONDISI ATAU GANGGUAN
KESEHATAN YANG TIDAK DAPAT DIATASI / DITANGANI PADA
FASILITAS KESEHATAN MILIK PERUSAHAAN DAN DIKIRIM KE
FASILITAS DI LUAR PERUSAHAAN/TEMPAT KERJA
• JAMINAN ASURANSI PEKERJA ADALAH FASILITAS JAMINAN
YANG DIBERIKAN ATAU DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN/
TEMPAT KERJA BAGI PEMENUHAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
BAGI PARA PEKERJA YANG DIBUTUHKAN AKIBAT KONDISI
SAKIT ATAU KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA.
 PENGELOLAAN
• KEBIJAKAN YANG DITETAPKAN DAN DITERAPKAN OLEH
PERUSAHAAN/TEMPAT KERJA UNTUK MENJAMIN KESEHATAN DARI
PARA PEKERJA
• PROGRAM ADALAH PROGRAM KESEHATAN YANG DISEDIA KAN
ATAU DIBERIKAN OLEH PERUSAHAAN/ TEMPAT KERJA UNTUK
MENJAMIN PEMENUHAN KESEHATAN DAN KESELAMAT AN PARA
PEKERJA SAAT KERJA ATAU DILUAR WAKTU KERJA
• PENDANAAN ADALAH BIAYA YANG DISEDIAKAN/DIBERIKAN OLEH
PERUSAHAAN/TEMPAT KERJA UNTUK MENJAMIN PEMENUHAN
KEBUTUHAN KESEHATAN PARA PEKERJA
• ADVOKASI ADALAH BANTUAN YANG DIBERIKAN UNTUK MENJAMIN
KETERSEDIAAN DAN PEMENUHAN FASILITAS KESEHATAN BAGI
PEKERJA DISUATU WILAYAH KERJA
• SUPERVISI & MONEV ADALAH KEGIATAN YANG DILAKUKAN UNTUK
MENYELIA, MEMANTAU DAN MENGEVALUASI PELAKSANAAN
PEMENUHAN JAMINAN DAN FASILITAS KESEHATAN KERJA DI
SUATU PERUSAHAAN/TEMPAT KERJA
• PEMBINAAN & PENGAWASAN ADALAH KEGIATAN YANG DILAKUKAN
UNTUK MEMBINA DAN MENGAWASI PELAKSANAAN, KETERSEDIAAN
FASILITAS DAN PEMENUHAN JAMINAN KESEHATAN BAGI PEKERJA
 PENANGANAN KESEHATAN KERJA

• KEMKES MENGELUARKAN KEBIJAKAN DAN ATAU PROGRAM

KHUSUS KESEHATAN BAGI PEKERJA UNTUK DIPEDOMANI DAN
DILAKSANAKAN OLEH PERUSAHAAN/TEMPAT KERJA TERKAIT
FASILITAS PELAYANAN/JAMINAN KESEHATAN KERJA SECARA
NASIONAL
• KEMNAKERTRANS MENGELUARKAN KEBIJAKAN DAN ATAU
PROGRAM KESEHATAN KERJA YANG HARUS DISEDIAKAN DAN
DIBERIKAN OLEH PERUSAHAAN BAGI PEMENUHAN JAMINAN
KESEHATAN BAGI PARA PEKERJA
• INSTANSI LAIN TERKAIT MENYEDIAKAN PROGRAM KESEHATAN
KERJA YANG DAPAT DIMANFAATKAN OLEH ATAU DIBERIKAN
BAGI PEKERJA OLEH PERUSAHAAN/TEMPAT KERJA, BILA TIDAK
DAPAT ATAU MAMPU MENYEDIAKAN FASILITAS SENDIRI.
• SWADAYA/MANDIRI YAITU PERUSAHAAN ATAU TEMPAT KERJA
MENYEDIAKAN PROGRAM DAN FASILITAS KESEHATAN KERJA
YANG MENJAMIN PEMENUHAN KESEHATAN BAGI PEKERJA
SECARA SWADAYA ATAU MANDIRI SESUAI DENGAN STANDAR
DAN PERSYARATAN YANG DITETAPKAN OLEH KEMKES DAN
KEMNAKERTRANS.
 PELAKSANAAN KESEHATAN KERJA DI ERA DESENTRALISASI
KEMKES KEMNAKERTRANS

KEBIJAKAN PROGRAM PENDANAAN

YANKES PERORANGAN YANKES KELOMPOK

PREVENTIF PROMOTIF PUSAT

PENYAKIT MENULAR/ PENYAKIT TIDAK MENULAR/
INFEKSI NON INFEKSI

PEKERJA JENIS PEKERJAAN

FASILITAS KESEHATAN LINGKUNGAN PROVINSI

KERJA KERJA KERJA

TEMPAT KERJA

GIZI KEBUGARAN KECELAKAAN

KURATIF REHABILITATIF KABUPATEN/

YANKES RUJUKAN JAMINAN ASURANSI KOTA

ADVOKASI SUPERVISI & MONEV BINWAS

INSTANSI LAIN TERKAIT SWADAYA/MANDIRI

SAM Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi
 KEWENANGAN & TANGGUNG JAWAB

• PEMERINTAH PUSAT (KEMENKES BERSAMA

KEMNAKERTRANS) MENETAPKAN REGULASI, KEBIJAKAN DAN
PEDOMAN NSPK KESEHATAN KERJA YANG HARUS
DILAKSANA KAN, DITAATI , DIPENUHI DAN DITERAPKAN
SECARA NASIONAL OLEH PERUSAHAAN / TEMPAT KERJA DI
SELURUH INDONESIA
• PEMERINTAH PROVINSI (DINKES DAN DISNAKER PROVINSI)
MELAKUKAN SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI,
ADVOKASI DAN PEMBINAAN TERHADAP PELAKSANAAN
REGULASI, KEBIJAKAN DAN PENERAPAN PEDOMAN NSPK
KESEHATAN KERJA DI DALAM WILAYAH PROVINSINYA.
• PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA (DINKES DAN DISNAKER
KAB/KOTA) MELAKUKAN PENGAWASAN LANGSUNG DALAM
PELAKSANAAN KEBIJAKAN, PENERAPAN PEDOMAN, PENYE
DIAAN FASILITAS PELAYANAN DAN PEMENUHAN JAMINAN
KESEHATAN KERJA SECARA KONSEKWEN DAN KONSISTEN DI
SUATU PERUSAHAAN/TEMPAT KERJA DALAM WILAYAH
KABUPATEN/ KOTANYA.
 PELAKSANAAN KESEHATAN KERJA DI ERA
DESENTRALISASI
• Apa sasaran yang akan /harus dicapai ?
• Bagaimana kebijakannya ?
• Apa upaya dan programnya ?
• Siapa yang memiliki kewenangan ?
• Siapa yang bertanggung jawab ?
• Dimana dilaksanakannya ?
• Bagaimana supervisi, monitoring & evaluasinya ?
• Bagaimana advokasi, pembinaan & pengawasannya ?
• Bagaimana pengelolaaannya ?
• Bagaimana pendanaannya ?
• Bila dilaksanakan dan diimplementasikan ?
• Berapa lama waktu pelaksanaannya ?
• Bagaimana mekanisme kerjasama antar lembaganya ?
• Apa tolok ukur keberhasilannya ?