keperawatan kesehatan
masyarakat DI
PUSKESMAS
DIREKTORAT
BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DAN KETEKNISIAN MEDIK
SUB BAGIAN
TATA USAHA
KJF 2
2
KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
adalah perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
aktif masyarakat. mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal, sehingga mandiri dalam upaya
kesehatannya
UPAYA UPAYA
PENGEM-
BANGAN
PERKESMAS PENGEM
BANGAN
PEMODIFIKASI KONSULTAN
LINGKUNGAN
PENDIDIK KESEHATAN
KOORDINATOR
PENEMU KASUS /PENGHUBUNG
PEMBAHARU PENELITI
(CHANGE AGENT) KLIEN
KONSELOR ROLE MODEL
PENGKAJIAN : IMPLEMENTASI :
-Mengumpulkan data subj. dan obj.
-Mengidentifikasi Perub. Kes. Aktual - Melakukan rencana Askep
dan Potensial.
EVALUASI :
-Menentukan efektifitas rencana askep dgn mengkaji
kemajuan klien kearah pencapaian tujuan klien
-Verifikasi manfaat intervensi Kep.
-Modifikasi rencana atau penyelesaian Dx/ Kep.
-Memulai kembali siklus proses Kep.
PENDEKATAN NURSING PROCESS
ASUHAN KEPERAWATAN
PERAN PERAWAT
PERAN KLIEN
14 Subdit Kepwt Dasar
ASUHAN KEPERAWATAN
INDIVIDU
PENGKAJIAN
Unsur yang perlu dikaji :
Data Identitas Klien
Biologis : struktur dan fungsi tubuh
Psichologis : kondisi psichologis (senang,
sedih, cemas dll)
Sosiologis : interaksi dengan orang lain
Kultural : budaya dan kebiasaan
Spiritual : keyakinan dan value
Metode Pengkajian :
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Observasi
Wawancara
Penelusuran data sekunder : Hasil
pemeriksaan penunjang/ riwayat kesehatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan merupakan :
Keputusan klinik tentang respon individu,
keluarga, atau kelompok terhadap proses
kehidupan atau masalah kesehatan yang
aktual maupun potensial. (NANDA)
Diagnosa keperawatan sebagai dasar dalam
menseleksi intervensi keperawatan untuk
mencapai tujuan atau hasil yang menjadi
tanggung jawab perawat (Akontabel)
CONTOH : MASALAH KEPERAWATAN DGN ETIOLOGI
MASALAH ETIOLOGI
Konstipasi -Diit rendah serat
-Efek Medikasi
-Intake cairan tdk adekuat
-Penurunan aktifitas
Keletihan -Ketidaknyamanan
-Tuntutan peran yang berlebihan
-Peningkatan kebutuhan energi
Nutrisi kurang dari -Diare kronis
kebutuhan tubuh -Pola makan tidak efektif
-Anoreksia, mual, muntah
Kerusakan -Sekresi berlebihan
integritas Kulit -Imobilisasi
-Perubahan sirkulasi
CONTOH RUMUSAN DX/ KEPERAWATAN INDIVIDU
KLASIFIKA CONTOH
SI DX/
Aktual 1. Perubahan nutrisi kurang pada balita di keluarga Tn X b/d.
Ketidakmampuan keluarga merawat balita dengan gizi buruk
ditandai dgn : Porsi makan tidak pernah habis, penurunan BB 0,5
kg dl 1 bulan terakhir, klien sering menolak makan, penurunan
kadar albumin
2. Gangguan peran orang tua (ibu) dalam merawat bayi b/d. Tugas
di tempat kerja.
Risiko 1. Risiko terjadi infeksi silang penyakit TB pada keluarga Tn.X b/d.
status imunisasi balita tidak lengkap, status gizi buruk, perilaku
tidak sehat
2. Resiko gangguan pola komunikasi keluarga b/d. Perbedaan
keyakinan/ budaya
Potensial/ Potensi meningkatnya status kesehatan balita pada keluarga Tn. X
Wellness
TUJUAN KEPERAWATAN KELUARGA
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS PEMELIHARAAN
KESEHATAN DAN MENGATASI MASALAH
KESEHATANNYA
MENGOPTIMALKAN FUNGSI KELUARGA DAN
PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN
KELUARGA
Ruang Lingkup
Pelayanan Keperawatan Keluarga
Promosi Kesehatan : dalam rangka meningkatkan perilaku
hidup sehat.
Pencegahan Penyakit , melalui kegiatan: imunisasi;
pencegahan merokok; program kebugaran fisik; screening dan
follow up berbagai kasus seperti hipertensi, osteoporosis;
pencegahan komplikasi DM;
Intervensi Keperawatan untuk Proses Penyembuhan : melalui
terapi keperawatan antara lain: management symptom,
Perawatan luka, coaching, batuk efektif, inhalasi sederhana,
stimulasi kognitif, latihan rentang gerak (ROM), dll. Terapi
komplementer antara lain: pijat bayi, tehnik refleksi-relaksasi,
herbal terapi, meditasi, dan lain-lain.
Pemulihan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan klien
di keluarga dapat berfungsi secara optimal melalui berbagai
terapi modalitas, dan terapi komplementer keperawatan
EVALUASI
Evaluasi dapat dibagi dua, yaitu evaluasi proses atau
formatif yang dilakukan setiap selesai melaksanakan
intervensi keperawatan dan Evaluasi hasil atau
sumatif dilakukan dengan membandingkan respons
pasien dengan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang yang telah ditentukan
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan SOAP, sebagai pola pikir :
S (subyektif).
O (Objektive).
A (analisa)
P (Perencanaan)
Indikator Luaran Pelayanan Keperawatan keluarga
1. Persentase keluarga risiko tinggi/keluarga rawan
kesehatan yang mendapatkan Pelayanan
keperawatan keluarga.
2. Jumlah kasus penyakit menular ( TB Paru, Malaria,
HIV/AIDS, Kusta, Filariasis) dan Penyakit Tidak
Menular (Hipertensi, Jantung, DM, Stroke) yang
ditemukan dan mendapatkan pelayanan
keperawatan keluarga .
3. Persentase pasien pascarawat inap dengan
penyakit kronik, penyakit degeneratif, dan
penyakit terminal yang mendapatkan tindak
lanjut pelayanan keperawatan keluarga di rumah.
4. Persentase keluarga yang dibina dan meningkat
kemandiriannya.
Rencana tindak lanjut dapat berupa
10/26/2017 Ryt 44
ASUHAN KEPERAWATAN
KELOMPOK/ MASYARAKAT
PELAKSANAAN ASKEP KELOMPOK/ MASYARAKAT
1. Data yang perlu dikaji :
a. Penduduk (Core)
Data Demografi penduduk (jumlah, klasifikasi
umur, jenis kelamin dll),
Data Vital Statistik (angka kesakitan, angka
kematian) penduduk
Data Riwayat Kesehatan penduduk (Status
imunisasi, status nutrisi, kebiasaan penduduk, dll).
Keyakinan / norma / Kebiasaan/ Perilaku
penduduk
b. Pelayanan Kesehatan/ Sosial
Fasilitas yang tersedia dan jenis pelayanannya
Pemanfaatan fasilitas oleh masyarakat
c. Lingkungan Fisik
Sanitasi lingkungan pemukiman : Rumah, Sumber
air, Jamban
Sanitasi lingkungan umum : SPAL, TPS, Jamban
Umum
Kondisi sarana umum : Pasar, Sekolah, Lapangan
d. Ekonomi
Sumber / mata pencaharian/ Pekerjaan
Penghasilan/ Pengeluaran/ Kebutuhan
e. Pendidikan
Pemanfaatan fasilitas pendidikan dan pelatihan
oleh masyarakat
Kelengkapan sarana/ fasilitas sekolah yang
tersedia : jenis, karakteristik pengguna,
keadekuatan.
f. Kebijakan dan Pemerintahan
Perkembangan organisasi kemasyarakatan
Peran serta masyarakat dlm pembangunan wilayah
Kebijakan dan peraturan- peraturan kemasyarakatan
terkait kesehatan
Sistem Pemerintahan wilayah setempat
g. Komunikasi
Jenis sarana komunikasi yang tersedia
Pemanfaatan sarana komunikasi oleh masyarakat
Kebutuhan sarana komunikasi formal dan non formal
h. Keamanan dan transportasi
Jenis sarana keamanan dan transportasi yang
tersedia
Pemanfaatannya oleh masyarakat
Keadekuatan fungsi pengamanan dan
transportasi
i. Rekreasi
Jenis sarana / fasilitas rekreasi yang tersedia di
masyarakat : OR, Kesenian, hiburan dll)
Pemanfaatannya oleh masyarakat
2. Metoda Pengumpulan data
Whindshield Survey, Survey Terstruktur
Wawancara dengan : Petugas Puskesmas, Aparat
Pemda, Tokoh Masyarakat, Kader, Ormas, perwakilan
Masyarakat .
Penyebaran instrumen/ angket
Observasi Partisipasi
Pemeriksaan/ Pengukuran
Analisa Data Sekunder : data hasil sensus, data Vital
statistik, Perkembangan wilayah setempat
CONTOH DX/ KEP.KOMUNITAS
Tidak efektifnya koping Kelompok lansia b/d.
Keterbatasan sumber daya pendukung
Tidak efektifnya pengelolaan/ penanganan masalah
kesehatan kelompok lansia b/d. Kurang pemahaman
masyarakat, keterbatasan sumber daya pendukung
Isolasi sosial bagi kelompok lansia b/d. tidak adanya
kebijakan pendukung penanganan masalah lansia
Resiko terjadi peningkatan penderitaTB b/d. Pemukiman
kumuh, cakupan imunisasi rendah
Potensi peningkatan status kesehatan balita b/d.
Ketersediaan sumber daya pendukung pelaksanaan
program
MENETAPKAN RENCANA
KEPERAWATAN
Menetapkan tujuan atau hasil yang diharapkan serta
waktu pencapaian yang dibutuhkan
Mengidentifikasi dan menentukan intervensi untuk
penanganan masalah :
Intervensi oleh Perawat
Dilakukan oleh klien : Keluarga/ kelompok/
masyarakat secara mandiri
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
MENETAPKAN TUJUAN DAN HASIL YANG
DIHARAPKAN
Tujuan dan hasil yang diharapkan Merupakan
pernyataan spesifik tentang perilaku atau
respon klien yang akan diantisipasi perawat
melalui asuhan keperawatan
Penetapannya melibatkan klien
Kegunaan : memberikan arah & menentukan
efektifias intervensi keperawatan
MENENTUKAN INTERVENSI
1. Intervensi perawat komunitas menekankan pada
pencegahan primer, pencegahan sekunder dan
pencegahan tersier.
2. Kemungkinan Kebutuhan komunitas dalam
penanganan masalah keperawatan komunitas adalah:
a. Tindakan/ Intervensi Keperawatan (Direc Care dan
kolaborasi)
b. Pengarahan/ nasehat, Konseling
c. Penjelasan/ edukasi, Pemberdayaan, motivasi
d. Penemuan masalah/ case finding
e. Kerjasama, Rujukan.
CONTOH INTERVENSI KEPERAWATAN SESUAI TINGKAT
PENCEGAHAN
Tugas Kelompok:
10/26/2017 73
KASUS
Bapak S berumur 55 tahun sejak 6 bulan yang lalu dinyatakan
menderita tuberkulosis . Saat ini mengeluh cepat lelah, kurang
nafsu makan dan kadang terasa nyeri di dada. Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital :TD: 130/70 mmHg, N: 82 X/menit, S: 38 C, R:
24 X/ menit. BB sekarang : 50 kg (BB bulan lalu: 55 kg), TB: 160
cm. Hasil pemeriksaan sputum: BTA positif (3 bulan yang lalu).
Klien tampak pucat, keringat dingin dan sering batuk-batuk
produkif. Keluarga mengatakan sejak dinyatakan menderita
tuberkulosis sudah menelan OAT selama 3 bulan, dan selanjutnya
berhenti minum obat karena selalu merasa mual. Bapak S bekerja
sebagai buruh angkut di pasar, pendapatan sehari-hari tidak
menentu. Keluarga bapak S tinggal di lingkungan kumuh dan
padat penduduk. Untuk menambah penghasilan keluarga, istri
bapak S (ibu B) bekerja sebagai buruh cuci baju. Ibu B
mengatakan, keluarga biasa mengkonsumsi nasi dengan lauk
tempe atau tahu. Saat ini bapak S tidak bisa menghentikan
10/26/2017 74
kebiasan merokok
Lanjutan
10/26/2017 75
TERIMA KASIH
10/26/2017 76
BERBAGAI
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Beberapa bentuk dan Jenis intervensi keperawatan
komplementer:
Mind- body intervention: yoga, thai ci, imagery, musik,
meditasi, hypnotherapy, NLP (Neuro Linguistic
Programming)
Biologically based therapy : herbal/jamu, terapi diet,
food suplement, Aromatherapi, homeopathy.
Manipulative & body based method : Kiropraktik,
acupressure and acupuncture, reflexology, massage,
bekam
Energy therapy : healing touch, reiki, bioresonansi,
TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation),
prana
Tindakan komplementer
(Evidence Based)
Kiropraksi/ Chiropractice
Gangguan rasa nyaman (Sakit kepala, sakit
pinggang)
Gangguan pola nafas (asthma)
Gangguan sexuality(gangguan gairah)
Gangguan perfusi (hipertensi)
Bekam
Gangguan rasa nyaman (Nyeri sendi, Nyeri
dada, Myalgia, Hiper uric acid dan Sakit kepala)
Gangguan perfusi (hipertensi)
Gangguan citra diri (Acne vulgaris)
Akupunktur / Akupresur
Gangguan rasa nyaman (Nyeri ,
Disminore, Gastritis, Mual, dan
Nyeri ischiatika)
Intoleransi aktifitas (Gangguan jantung, dan
Gangguan fungsi otot)
Gangguan perfusi (hipertensi)
26/10/2017 Munas PPNI 2010 di Balikpapan
Tindakan komplementer
(Evidence Based)
Hypnocaring
Gangguan kecemasan (Hysteria, Stress)
Gangguan rasa nyaman (nyeri, sakit
kepala dan migren)
Phobia,Depresi, Alkoholisme,
Gangguan sexual (Impotensipsikologis)
Peningkatan kosentrasi, Pemberdayaan
diri, Perbaikan perilaku tdk sehat
(merokok, ngemil, tiduran/malas,dll)
Gangguan pola-makan (Obesitas dan DM)
Gangguan tidur, Penggunaan obat,
psikoaktif, Kepercayaan diri
26/10/2017 Munas PPNI 2010 di Balikpapan
OBAT BEBAS DAN BEBAS TERBATAS
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran
dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada
kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau
dengan garis tepi berwarna hitam
2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya
termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau
dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan
tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan
etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan
garis tepi berwarna hitam
PENGGUNAAN OBAT BEBAS/BEBAS TERBATAS
Batuk :
A. Obat Batuk Berdahak (Ekspektoran)
1. Gliseril Guaiakolat
2. Bromheksin
3. Kombinasi Bromheksin dengan Gliseril Guaiakolat atau
Obat Batuk Hitam (OBH)
B. Obat Penekan Batuk (Antitusif)
1. Dekstrometorfan HBr (DMP HBr)
2. Difenhidramin HCl
FLU
1. Antihistamin
2. Oksimetazolin (tetes hidung)
3. Dekongestan oral
4. Antitusif/ekspektoran
5. Antipiretik dan Analgesik
Lanjutan...............
DEMAM
1. Parasetamol/Asetaminofen
2. Asetosal (Aspirin)
NYERI
1. Ibuprofen
2. Asetosal (Aspirin)
3. Parasetamol
SAKIT MAAG
1. Senyawa Aluminium hidroksida
2. Magnesium hidroksida
Lanjutan...........
KECACINGAN
1. Pirantel Pamoat
2. Mebendazol
3. Piperazin
DIARE
1. Oralit
2. Adsorben dan Obat Pembentuk Massa (Norit),
kombinasi Kaolin-Pektin dan attapulgit.
Biang Keringat
Salicyl talk dan sediaan yang mengandung Kalamin
Lanjutan..........
JERAWAT
Sulfur, resorsinol, asam salisilat, benzoil peroksida,
triklosan
KADAS/ KURAP DAN PANU
1. Obat yang mengandung Klotrimazol 1 %
2. Obat yang mengandung Mikonasola nitrat 2 %
3. Obat yang mengandung Asam undesilenat, Seng
undesilenat, kalsium propionat, natrium propionat
LUKA BAKAR
1. Obat yang mengandung perak sulfadiazin
2. Obat yang mengandung oleum iecoris aselli (minyak
ikan, levertraan)
KETOMBE
Shampo yang mengandung Selenium sulfid/Zinc pirithone
Shampo yang mengandung Mundidone (Povidone iodine 4 %)
Shampo yang mengandung Sulfur
Resorsinol
KUDIS
1. Sediaan yang mengandung Gamaheksan (lindane) 0,5 %,
triklorokarbanilida 0,5 %, asam salisilat 2 %
2. Sediaan yang mengandung Lindane 1%, asam usnat 1 %
KUTIL
1. Obat yang mengandung asam salisilat 2 g, asam laktat 0,5 g,
polidokanol 0,2 g
2. Asam Salisilat
3. Asam Laktat
KEPMENKES NO.1280 TH.2002
TENTANG JUKNIS JABFUNG PERAWAT
BEBERAPA JENIS TINDAKAN KEPERAWATAN :
- Melakukan pemeriksaan status kesehatan pasien
- Memberikan oksigen pada bayi/ anak
- Membersihkan hidung atau mengisap lendir pada bayi
- Membilas lambung dan menyadap cairan lambung
- Memberi makan & minum melalui penduga lambung
- Memberikan huknah atau gliserin
- Membilas kandung kemih
- Mengambil darah perifer, vena, arteri
- Menghentikan perdarahan
- Memberikan obat melalui oral, injeksi, inhalasi atau lokal
- Melakukan irigasi mata, irigasi telinga, irigasi drainage
28/02/2008 89
Lanjutan .
- Menyiapkan spesimen/ bahan pemeriksaan
laboratorium : dahak, feces, urine, darah,
hapusan tenggorok, cairan, jaringan dll.
- Memelihara personal higiene
- Merawat dan menjahit luka
- Mengatur suhu tubuh
- Memberikan transfusi darah
- Melakukan vena sectie
- Mengumbah kandung kemih
- Pemeriksaan kadar gula darah, protein dan BJ
urine, LED, Hb dll.
- Melakukan nasehat dan konseling
28/02/2008 90
Lanjutan
- Melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan
- Melakukan observasi : perdarahan, gangguan
keseimbangan cairan, gangguan sirkulasi, gangguan
eleminasi, tanda-tanda infeksi, tanda-tanda iritasi dll
- Melatih care giver atau alih ketrampilan kepada klien
- Melakukan resusitasi, melakukan chest fisioterapi,
postural drainage
- Menolong persalinan normal, persalinan dengan
episiotomi, dengan vacum
- Memasang dan melepaskan IUD, memasang susuk
KB
- Melaksanakan plasenta manual
Lanjutan
- Melaksanakan tindakan anestesi pada operasi kecil,
sedang, besar, khusus
- Melaksanakan instrumentasi pada operasi kecil,
sedang, besar, khusus
- Melakukan treadmill
- Melakukan EEG dan EKG
- Melakukan perawatan luka bakar
- Melakukan pemeriksaan auskultasi
- Membimbing pasien gangguan jiwa dalam hal
memelihara personal higiene, self care, berdoa,
bersosialisasi
- Membimbing dan memonitor pasien dengan
masalah resiko bunuh diri, pasien samnambolisme
- Melakukan dokumentasi
28/02/2008 92
INTERVENSI MANDIRI DALAM KEPERAWATAN