Besar Sampel)
………………………………………………
BESRAL
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia1
besral@yahoo.com besral@ui.ac.id Hal-1
Ruang Lingkup
SAMPEL
1. Tujuan Penelitian
2. Disain Penelitian
Cohort
• Random sampling
(populasi sampel)
Experiment • Random alokasi/randomisasi
(intervensi vs control)
SAMPEL
2.BESAR SAMPEL
Tujuan penelitian
Proporsi
Estimasi Rerata
Beda Proporsi
Uji
hipotesis Beda Rerata
• Paired Uji Korelasi
• Independen 1+ r
= 0,5 ln
1- r
Uji Survival z + z 1-
2
n=
z 1-/2
2 2
2 + z1- 1 + 2 2
2
Uji OR,RR,HR
n = 1 - /2
+ 3
1 - 22
Topik Presentasi-1
METODE
PENGAMBILAN SAMPEL
1. Konsep populasi dan sampel
2. Bias dalam pemilihan sampel
3. Metode pemilihan sampel probabilitas
- Simple random sampling
- Systematic random sampling
- Stratified random sampling
- Cluster random sampling
- Multi-stage random sampling
4. Metode sampel sesuai disain penelitian 6
Metode Pengambilan Sampel
Metode sampel harus memenuhi 2 kaidah:
1. Akurasi estimasi parameter populasi
Bergantung pada cara pengambilan sampel
Bergantung pada ketersediaan kerangka
sampel, biaya, dan waktu serta disain studi
2. Presisi Deviasi/error antara nilai sampel
dengan nilai populasi (yang ditoleransi)
Bergantung pada besar sampel
Cara pengambilan sampel sering kurang
mendapat perhatian dibandingkan menghitung
7
besar sampel
MENGAPA PERLU
SAMPEL?
Metode sampling
yang baik
Parameter
(Populasi) Statistik
Mean () (Sampel)
X
Varians (2) s2
Proporsi (P) ps
deduktif
PENGERTIAN Populasi & Sampel
Populasi target
Kumpulan dari satuan/unit yang ingin kita buat inferensi
atau generalisasi hasil penelitian
Populasi studi
Kumpulan dari satuan/unit (N) di mana kita akan memilih
sampel
Kerangka sampel/Sampling frame
Daftar satuan/unit/anggota populasi yang berisi identitas:
(Nomor, Nama, & Alamat)
Sampel
Kumpulan dari satuan/unit yang kita ambil dari populasi
studi (n), misalnya individu, Rumah tangga, Toko obat,
Apotik, dll
Unit analisis
Bagian dari sampel dimana kita melakukan pengukuran dan
analisis (misalnya kepala rumah tangga, atau ibu hamil,
balita, WUS, lansia, Obat, Alat kesehatan)
BIAS DALAM PEMILIHAN SAMPEL
sampel
sampel
sampel sampel
sampel
sampel
sampel
sampel
sampel
sampel
sampel sampel
BIAS DALAM PEMILIHAN SAMPEL
POPULASI
TARGET: RS
POPULASI STUDI:
Siang hari
METODE •Sampel pertimbangan
Studi
(Purposive/judgmental)
SAMPLING •Sampel berjatah (Quota)
kualitatif
Stratified sampling
Apakah area yang
akan disurvey Populasi tidak
homogen & ingin
relatif Luas? estimasi masing2
populasi
Tidak Ya
Implikasinya:
1. Nilai varians lebih besar dibandingkan SRS (Deff>1)
sehingga dibutuhkan jumlah sampel yang lebih besar
2. Perlu analisis yg mempertimbangkan varians disain cluster
Multi-stages random sampling
Digunakan jika populasi sangat besar dan wilayah
geografis yang luas dan sulit dijangkau
Contoh tingkat Propinsi:
1. Tentukan populasi studi (N) dan sampel (n)
2. Bagi populasi menurut wilayah/Strata (Kab/Kota)
Pilih wilayah/strata secara acak
3. Di setiap strata terpilih, kelompokan populasi
berdasarkan cluster (Desa/RW)
Pilih cluster/strata secara acak
4. Tentukan besar sampel di tiap Strata & klaster
5. Di klister terpilih, ambil sampel secara acak
Implikasinya:
1. Nilai varians lebih besar dibandingkan SRS (Deff>1)
sehingga dibutuhkan jumlah sampel yang lebih besar
2. Perlu analisis yg mempertimbangkan disain cluster
Ruang Lingkup
1.Menentukan tujuan studi SAMPEL
1
3
3.Menentukan populasi (target &
studi) Kerangka Sampel
4
4.Menentukan metode pengambilan sampel,
sesuai disain penelitian
Tujuan penelitian
Proporsi
Estimasi Rerata
Beda Proporsi
Uji
hipotesis Beda Rerata
• Paired Uji Korelasi
• Independen 1+ r
= 0,5 ln
1- r
Uji Survival z + z 1-
2
n=
z 1-/2
2 2
2 + z1- 1 + 2 2
2
Uji OR,RR,HR
n = 1 - /2
+ 3
1 - 22
Ruang Lingkup
BESAR SAMPEL
1. Komponen penentuan besar sampel
2. Penentuan besar sampel untuk
estimasi (estimasi proporsi dan
rerata)
3. Penentuan besar sampel untuk uji
hipotesis (beda proporsi, beda
rerata, korelasi, survival, dll)
4. Penentuan besar sampel untuk situasi
lainnya
5. Anggapan yang salah tentang
sampel
28
PENENTU BESAR SAMPEL
1. Jenis penelitian
Eksplorasi awal 1,2 sampel mungkin cukup
Generalisasi harus representative
2. Skala-ukur outcome variabel
Nominal/ordinal (Kategorik) Proporsi
Interval/ratio (Numerik) Mean dan SD
3. Ketepatan perkiraan yang diinginkan (presisi
atau sampling error) sampling error kecil presisi tinggi
presisi makin tinggi ~ sample makin besar
4. Tujuan Penelitian
Estimasi
Uji Hipotesis
5. Interval kepercayaan dan Kekuatan Uji
6. Teknik pengambilan sampel (SRS atau Non-SRS)
29
PENENTU BESAR SAMPEL
OR,
2. Uji 1. Beda
p1-p2 RR, 90, 95, 99% 80,90,95% 1. Acak sederhana
Hipotesis proporsi
HR
2. Beda 2. Kompleks
(dua sampel) x1-x2
rerata sampel
30
POTENSI KESALAHAN DALAM UJI STATISTIK
32
Tujuan penelitian
1.Estimasi
Mengetahui proporsi anemia pada ibu hamil di
kota Depok
Mengetahui rerata kadar Hb pada ibu hamil di
kota Depok
2.Uji Hipotesis
Mengetahui hubungan sosial ekonomi dengan
anemia pada ibu hamil di Kota Depok
Mengetahui hubungan sosial ekonomi dengan
rerata Hb pada ibu hamil di Kota Depok
33
Tujuan penelitian:
Estimasi & Uji Statistik
1. Estimasi 1. Estimasi
Mengetahui prevalen anemia Estimasi
pada ibu hamil di kota Depok proporsi
Mengetahui rerata kadar Hb Estimasi rerata
pada ibu hamil di kota Depok
2. Uji Hipotesis 2. Uji Hipotesis
Mengetahui hubungan sosial Uji beda
ekonomi dengan anemia proporsi
pada ibu hamil di Kota Depok
Mengetahui hubungan sosial
Uji beda rerata
ekonomi dengan rerata Hb independen
pada ibu hamil di Kota Depok
34
“Perhitungan Besar Sampel”
Untuk ESTIMASI
1. Estimasi Proporsi
Perhitungan Besar Sampel utk
Estimasi Parameter Populasi
Rumus tersebut:
Digunakan untuk estimasi proposi
Tidak tepat digunakan untuk uji hipotesis
Asumsi: populasi tak terbatas dan sampel SRS
Jika sampel Non-SRS, harus dikalikan dengan Deff 39
Besar sampel estimasi proporsi:
Contoh
Suatu survei dilakukan untuk mengetahui
prevalensi anemia pada Bumil di Kota Depok.
Berapa sampel minimal yang diperlukan untuk
survei ini?
Berarti:
Pada survei yang bertujuan untuk mengetahui
prevalen anemia Bumil di Depok, diperlukan
sampel minimum 381 responden,
- yang pengambilan sampelnya dilakukan dengan
metode acak sederhana
- jika pengambilan sampelnya komplek maka harus
dikoreksi (dikalikan) dengan disain efek (DEFF),
(kisaran 1.5 sampai 4) 42
Besar sampel estimasi proporsi:
Hasil perhitungan S-size
43
“Perhitungan Besar Sampel”
Untuk ESTIMASI
2. Estimasi Rerata
Perhitungan Besar Sampel utk
Estimasi Parameter Populasi
Berarti:
Peneliti yakin 95% bahwa rerata kadar Hb Bumil di
populasi berkisar 11-13 mg%
47
Besar sampel estimasi rata-rata,
presisi mutlak
49
Tujuan penelitian & Besar Sampel
1.Tujuan (Estimasi)
Mengetahui prevalensi anemia pada ibu hamil di
kota Depok
Mengetahui rerata kadar Hb pada ibu hamil di kota
Depok
Hal-53
Rumus Perhitungan Besar Sampel
utk Uji Hipotesis
Uji beda
proporsi
n
z 1/ 2 2P(1P) z1 P1(1P1) P2(1P2) )
2
(P1 P2)
2
2 z1 / 2 z1 2
Uji beda rata-
rata (paired)
n
1 2 ) 2
54
Besar sampel uji hipotesis beda
proporsi 2 kelompok
n
z1 / 2 2P(1 P) z1 P1(1 P1) P2 (1 P2 ) )
2
(P1 P2 ) 2
55
Perbedaan bermakna secara Statistik
vs. bermakna secara Substansi
Tidak ada hubungan Kebiasaan PJK n
minum teh dengan minum teh Ya Tidak
penyakit jantung coroner Ya 12 (12%) 88 100
(PJK) Tidak 10 (10%) 90 100
Jumlah 22 178 200
Namun, jika sampelnya 2 = 0,20 p=0,6513
ditingkatkan 20 kali lipat,
ada hubungan bermakna Kebiasaan PJK n
Peneliti perlu minum teh Ya Tidak
Ya 240 (12%) 1760 2000
mempertimbangkan
Tidak 200 (10%) 1800 2000
apakah perbedaan PJK Jumlah 440 3560 4000
sebesar 2% bermakna 2 = 4,09 p=0,0432
secara Kesmas?
sampel yang terlalu besar mampu mendeteksi perbedaan
56
P1 = a/(a+b)
P2 = c/(c+d)
58
P1, P2 pada disain kasus-kontrol
Keluaran Total
Sebab
+ -
+ a b a+b
- c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
P1 = a/(a+c)
P2 = b/(b+d)
59
Contoh P1 dan P2
“Hubungan antara anemia dengan BBLR”
BBLR Total
Anemia
Ya Tidak cohort/cross sectional
Ya a b a+b
Tidak c d c+d
P1: Proposi BBLR pada ibu anemia
P2: Proposi BBLR pada ibu tidak anemia
BBLR
Anemia
Ya Tidak Case control
Ya a b
Tidak c d
Total a+c b+d
P1: Proporsi ibu anemia pada BBLR 60
50% 60%
305
64
Besar sampel uji beda proporsi:
Hasil perhitungan S-size (1-tailed)
65
Contoh Perhitungan Besar Sampel uji
beda Proporsi
Pada contoh ini (P1-P2) = 10% n=305 per klp
Beda minimal proporsi anemia yang dianggap bermakna
antara sosek tinggi vs rendah sebesar 10%
Jika nantinya (setelah data terkumpul), beda anemia sebesar
10% atau lebih Uji statistik akan “signifikan”
Jika nantinya (setelah data terkumpul), beda anemia kurang
dari 10% Uji statistik akan “tidak signifikan”
Signifikan uji statistik dirancang berdasarkan
pengertian tentang substansi
INGAT:
Perbedaan berapapun dapat dirancang untuk
“signifikan” secara statistik, asal jumlah sampel
terpenuhi
66
Contoh Perhitungan Besar Sampel
uji beda Proporsi (2-tailed)
P1=0,6 P2=0,5 P=0,55
Z-a/2=1,96 Z-beta=0,84
388
67
Besar sampel uji beda proporsi:
Hasil perhitungan S-size (2-tailed)
68
Tujuan penelitian, Hipotesis, &
Besar Sampel
2. Tujuan (Uji Hipotesis)
Mengetahui hubungan sosial ekonomi (tinggi vs
rendah) dengan anemia pada Bumil
1 & 1 = Rerata & Std.Deviasi kelp.1
2 & 2 = Rerata & Std.Deviasi kelp.2
CI = Confidence Interval 95% (Z.1-α=1.64)
Power = Kekuatan Uji 80% (Z.1-β=0.84) 71
Besar sampel uji hipotesis
beda rerata (independen)
n
2
2 z1 / 2 z1 2
2
(n 1) s
1 2
1( n2 1) s 2
2
1 2 ) 2 (n1 1) (n2 1)
72
Tujuan penelitian &
Jenis Uji Hipotesis
2. Tujuan (Uji Hipotesis) 2. Jenis Uji
Hipotesis
Mengetahui hubungan sosial
ekonomi (tinggi vs rendah) Uji beda rerata
dengan rerata Hb pada ibu independen
hamil di Kota Depok
74
Contoh Besar sampel uji hipotesis
beda rerata (independen): 1-tailed
𝟐 𝟐
30.5
𝟐
𝟐 61
76
Besar sampel uji beda rata-rata (2-tailed):
Hasil perhitungan S-size n=77
77
Tujuan penelitian & Besar Sampel
1. Estimasi 1. Besar Sampel
Mengetahui prevalen anemia 381
pada ibu hamil di kota Depok
Mengetahui rerata kadar Hb 139
pada ibu hamil di kota Depok
2. Uji Hipotesis 2. Uji Hipotesis
Mengetahui hubungan sosial 305 +305 (1-tailed)
ekonomi dengan anemia
pada ibu hamil di Kota Depok 388 +388 (2-tailed)
Mengetahui hubungan sosial
ekonomi dengan rerata Hb 61 + 61 (1-tailed)
pada ibu hamil di Kota Depok 77 + 77 (2-tailed)
Besral
Departemen Biostatistika dan Kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 83
WA: 0812.8257.5200
Email: besral@yahoo.com besral@ui.ac.id Hal-83
Calculating sample size
Only a guide
Most of the time, bound by financial, time, and
resource limitations
But an estimate is important in order to prioritise,
and to know the statistical confidence and power
of the study beforehand
Avoid gross under/over sampling
Page 84
Negative results
When a study yields negative results
(no association/effect):
It could be that the effect really doesn’t exist,
It could be that the effect exist,
but the study was not powerful enough to detect it,
because the sample size could have been too small
n
2 z1 / 2 z1
2
Paling aman, pakai SD terbesar
1 2 )2
Paling ideal, hitung SD-gabungan
Durasi
Contoh:konversi
Durasi konversi
PCR covid-19
RS Persahabatan: mean= 9,8 hari, SD = 5,4 hari (Maret-April)
Obat Herbal: asumsi, lebih cepat = 6.8 hari. (Delta = 3 hari)
vs 2 hari vs 4 hari. (Za = 1,95, Zb = 1.28)
n=