PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arthritis Gout merupakan peradangan pada sendi akibat peningkatan kadar asam
tubuh yang ditandai dengan nyeri sendi, sehingga dapat mengganggu aktifitas
penderita . Pada keadaan ini bisa terjadi over sekresi asam urat, atau penurunan
fungsi ginjal yang mengakibatkan penurunan ekresi asam urat, atau kombinasi
keduanya. Kadar asam urat normal pada wanita: 2,6 – 6 mg/dl, dan pada pria : 3 – 7
Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil
akhir dari metabolisme purin. Asam urat normalnya terdapat di dalam tubuh, namun
kadar asam urat yang tinggi (Hiperurisemia) dapat menimbulkan timbunan kristal
asam urat di persendian dan menjadi penyakit (La Ode, 2012). Asam urat yang
beredar dalam tubuh manusia diproduksi sendiri oleh tubuh (asam urat endogen) dan
berasal dari makanan (asam urat eksogen), Sekitar 80-85 % asam urat diproduksi
oleh tubuh, sedangkan sisanya berasal dari makanan (Sani & Afni, 2019).
Asam urat merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai pada laki-laki
usia antara 30-40 tahun, sedangkan pada wanita umur 55-70 tahun, insiden wanita
jarang kecuali setelah menopause. Salah satu factor yang dapat mempengaruhi asam
urat adalah makanan yang dikonsumsi, umumnya makanan yang tidak seimbang
(yaitu asupan protein yang mengandung purin terlalu tinggi). (Sani & Afni, 2019)
penyakit gout mengalami kenaikan jumlah penderita hingga dua kali lipat antara
tahun 1990- 2010. Pada orang dewasa di Amerika Serikat penyakit gout mengalami
peningkatan dan mempengaruhi 8.3 juta (4%) orang Amerika. Sedangkan prevalensi
Amerika Serikat. Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap
100.000 orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di bawah
Menurut WHO tahun 2013 (dalam Jaliana et al., 2018), sebesar 81 % penderita
yang tertinggi yaitu berada di Aceh dengan 13,3%, dan terendah yaitu di Sulbar
3,2%. Prevalensi yang mengalami atau penderita asam urat berdasarkan umur yaitu,
umur 15-24 tahun dengan diagnosis yaitu 1,2%, umur 25-34 tahun dengan diagnosis
yaitu 3,1% dan umur 35-44 tahun 2 dengan berdasarkan diagnosis yaitu 6,3%, umur
45-54 tahun berdasarkan diagnosis yaitu 11,1%, umur 55-64 tahun berdasarkan
diagnosis yaitu 15,5%, umur 65-74 tahun berdasarkan diagnosis yaitu 18,6% dan
kolaborasi antara perawat dengan dokter, yang menekan pada pemberian obat.
Penatalaksanaan secara non farmakologi merupakan salah satu obat sam urat alami
urat dalam darah, antara lain pengaturan diet, menghindari makanan tinggi purin,
konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, olahraga rutin, berhenti merokok,
Pengobatan lain yang dapat digunakan untuk mengatasi peningkatan kadar asam urat
yaitu dengan pengobatan herbal (Sari & Syamsiyah, 2017). Salah satu bahan alami
untuk hiperurisemia adalah buah sirsak (Annona Muricata L). Buah sirsak dapat
dimanfaatkan sebagai obat untuk menurunkan kadar asam urat berlebih pada tubuh
Jus sirsak kaya akan kandungan vitamin C sehingga sangat baik untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C dalam jus sirsak berfungsi
xantin oksidase. Jus sirsak dapat menghambat proses pembentukan asam urat dalam
tubuh. Kandungan senyawa alkaloid isquinolin dalam jus sirsak berberan sebagai
analgesik. Jadi, jus sirsak juga bisa meredamkan rasa nyeri akibat asam urat. Selain
itu jus sirsak pun berfungsi sebagai antiinflamasi. Kombinasi dari antiinflamasi dan
analgetik inilah yang berkhasiat mengobati asam urat, dengan demikian jus sirsak
sangat baik dikonsumsi oleh penderita asam urat (Sani & Afni, 2019)
Daun salam salah satunya bisa digunakan untuk mengurangi kadar asam urat.
yang yang terdapat pada tanaman ini. Daun, kulit batang, akar dan buah dari
tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai obat, dengan efek samping sebagai
pemberian jus sirsak dengan menggunakan air rebusan daun salam terhadap
B. Rumusan Masalah
penelitian yaitu apakah ada pengaruh dari pemberian jus sirsak dengan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahui pengaruh pemberian jus sirsak dengan menggunakan air rebusan daun
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui kadar asam urat sebelum diberikan pemberian jus sirsak dengan
menggunakan air rebusan daun salam
b. Diketahui kadar asam urat setelah diberikan pemberian jus sirsak dengan
menggunakan air rebusan daun salam
c. Diketahui pengaruh pemberian pemberian jus sirsak dengan menggunakan
air rebusan daun salam terhadap kadar asam urat
D. Manfaat
gizi dalam hal terapi non farmakologi yang dapat menurunkan kadar asam urat
2. Bagi Masyarakat
mengenai manfaat jus sirsak dengan menggunakan air rebusan daun salam dalam
4. Bagi Peneliti
wawasan dan pengalaman dalam hal penanganan asam urat secara non
farmakologi.
E. Kaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gout Artritis
dan potensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah dikenal sejak lama,
gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri inflamasi satu sendi.
Gout adalah bentuk inflamasi artritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling
sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout tidak terbatas pada jempol kaki,
dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut,
lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon.
Biasanya hanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu, tapi bisa menjadi
semakin parah dan dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi
(Wiraputra, 2017).
Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) suatu zat
yang bernama purin. Zat purin adalah zat alami yang merupakan salah satu
kelompok struktur kimia pembentuk DNA dan RNA. Ada dua sumber utama
purin yaitu purin yang diproduksi sendiri oleh tubuh dan purin yang didapatkan
dari asupan makanan seperti tanaman atau hewan. Asam urat sebenarnya
memiliki fungsi dalam tubuh yaitu sebagai antioksidan dan bermanfaat dalam
regenerasi sel. Metabolisme tubuh secara alami menghasilkan asam urat. Asam
urat menjadi masalah ketika kadar di dalam tubuh melewati batas normal
(Noviyanti, 2015)
2. Klasifikasi Gout
Radang sendi timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa
ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak
berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa
demam, menggigil dan merasa lelah. Lokasi yang paling sering pada MTP-1
terkena sendi lain yaitu pergelangan tangan/kaki, lutut, dan siku. Faktor
pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi purin,
kelelahan fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik dan lain-
arthritis gout pada stadium akut yaitu dengan farmakoterapi dalam 24 jam
sakitnya, jumlah sendi yang terserang atau keterlibatan 1-2 sendi besar
Allopurinol tidak diberikan saat serangan akut arthritis gout. Namun, jika
muncul, sebaiknya dilanjutkan dalam dosis yang sama.13 Untuk pasien yang
2. Stadium Interkritikal
tanda-tanda radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat.
dirinya sendiri (self medication). Sehingga dalam waktu lama tidak mau
berobat secara teratur pada dokter. Artritis gout menahun biasanya disertai
tofi yang banyak dan poliartikular. Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh
dengan obat, kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder. Lokasi tofi yang
paling sering pada aurikula, MTP-1, olekranon, tendon achilles dan distal
digiti. Tofi sendiri tidak menimbulkan nyeri, tapi mudah terjadi inflamasi
disekitarnya, dan menyebabkan destruksi yang progresif pada sendi serta
3. Etiologi Gout
1. Gout primer
diketahui. Berdasarkan data ditemukan bahwa 99% kasus adalah gout dan
biosintesis de novo.
2. Gout sekunder
peningkatan degradasi ATP atau pemecahan asam nukleat dan kelainan yang
2017)
Hiperurisemia sekunder karena produksi berlebih dapat disebabkan
pemecahan asam nukleat dari dari intisel. Peningkatan pemecahan ATP akan
4. Patofisiologi Gout
produksi (10%) dan ekskresi (90%). Bila keseimbangan ini terganggu maka
dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah yang
disebut dengan hiperurisemia (Manampiring, 2011). Selain itu kadar asam urat
dalam serum merupakan hasil keseimbangan antara produksi dan sekresi, dan
2019)
seperti pada sendi perifer tangan dan kaki, dapat menjelaskan kenapa Kristal
juga dengan trauma ringan yang berulang-ulang pada daerah tersebut. Awal
serangan gout akut berhubungan dengan perubahan kadar asam urat serum,
meninggi atau menurun. Kadar asam urat yang stabil jarang muncul serangan
gout akut. Penurunan asam urat serum dapat mencetuskan pelepasan Kristal
kompleman melalui jalur klasik maupun alternative. Sel makrofag juga (paling
penting), netrofil dan sel radang lain juga teraktivasi, yang akan menghasilkan
2019)
5. Mekanisme Gout
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Meningkatnya kadar
asam urat dalam darah disebut hiperurisemia. Hiperurisemia disebabkan oleh dua
hal, yaitu karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau karena penurunan
penumpukan kristal asam urat. Apabila kristal berada dalam cairan sendi maka
Kadar rata-rata asam urat di dalam darah atau serum tergantung pada usia
dan jenis kelamin. Kadar asam urat pada wanita lebih rendah daripada laki-laki,
karena wanita mempunyai hormon estrogen yang dapat meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui ginjal melalui urin. Wanita umumnya mengalami
sekresi asam urat sehingga mampu melindungi wanita dari hiperurisemia (Lestari
et al., 2015)
6. Komplikasi Gout
degenerative arthritis, infeksi sekunder, batu ginjal dan fraktur pada sendi.
Sitokin, kemokin, protease, dan oksidan yang berperan dalam proses inflamasi
akut juga berperan pada proses inflamasi kronis sehingga menyebabkan sinovitis
kronis, dekstruksi kartilago, dan erosi tulang. Kristal monosodium urat dapat
terjadinya batu ginjal. Penderita dengan artritis gout membentuk batu ginjal
karena urin memilki pH rendah yang mendukung terjadinya asam urat yang tidak
terlarut. Terdapat tiga hal yang signifikan kelainan pada urin yang digambarkan
endogen dan diet yang mengandung purin. Pada pH netral, asam urat dalam
bentuk ion asam urat (kebanyakan dalam bentuk monosodium urat) banyak
mg/dL). Dalam tubuh manusia terdapat enzim asam urat oksidase atau urikase
yang akan mengoksidasi asam urat menjadi alantoin. Defisiensi urikase pada
manusia akan mengakibatkan tingginya kadar asam urat dalam serum. Urat
dikeluarkan di ginjal (70%) dan traktus gastrointestinal (30%). Kadar asam urat
2015).
Sintesis asam urat dimulai dari terbentuknya basa purin dari gugus ribosa
sembilan cincin purin. Reaksi ini dikatalisis oleh PRPP glutamil amidotranferase,
2015).
monophosphat berfungsi sebagai titik cabang dari nukleotida adenin dan guanin.
gugus amino aspartat ke karbon enam cincin purin dalam reaksi yang
berasal dari IMP melalui pemindahan satu gugus amino dari amino glutamin ke
terbentuk dari IMP yang mengalami defosforilasi dan diubah oleh xhantine
8. Metabolisme Purin
nukleotida. Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
enzim nukleotida purin fosforilase, akan melepas senyawa ribosa 1-fosfat dan
basa purin. Hipoxantin dan guanin selanjutnya membentuk xantin dalam reaksi
Kemudian xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisis oleh enzim xantin oksidase. Asam urat yang terbentuk dapat diserap
Terdapat dua sumber utama purin dalam tubuh, yaitu purin yang berasal
dari makanan dan purin hasil metabolisme deoxyribonucleic acid (DNA). Secara
alamiah sumber purin eksogen dapat dijumpai pada semua makanan dari sel
hidup, yakni makanan dari tanaman berupa sayur, buah, dan kacang-kacangan
atau hewan berupa daging, jeroan, ikan, serta dalam minuman berakohol dan
makanan kaleng. Dalam bahan makanan, purin terdapat dalam asam nukleat
diserap oleh tubuh dan sebagian dipecah lebih lanjut menjadi purin dan
pirimidin. Selanjutnya didalam hati, purin diangkut dan teroksidasi menjadi asam
urat. Jadi, asam urat terbentuk dari hasil metabolisme ikatan kimia yang
mengandung nitrogen yang terdapat dalam asam nukleat yaitu purin. Enzim yang
penting pada pembentukan asam urat adalah xantin oksidase yang 12 sangat aktif
bekerja pada usus halus, hati, dan ginjal ( McLean L dan Becker MA, 2011).
melalui dua mekanise berbeda yaitu: melalui pelepasan gugus amino oleh
dirubah menjadi basa purin hipoxantin dan guanine oleh enzim nucleoside
deaminasi oleh enzim guanine deaminase membentuk xantin. Proses akhir dari
metabolism purin ini adalah oksidasi xantin oleh enzim xanthine-oxidase untuk
Purin selain didapat dari makanan juga berasal dari penghancuran sel-sel
tubuh yang sudah rusak akibat gangguan penyakit atau penggunaan obat kanker
(kemoterapi), serta sintesis purin dalam tubuh dari bahan-bahan pangan seperti,
CO2, glutamine, glisin, asam aspartat, dan asam folat. Pada dasarnya konsumsi
makanan sumber purin bagi individu yang tidak memiliki kadar asam urat
berlebih tidak menimbulkan masalah, namun bagi individu yang memiliki kadar
asam urat berlebih dapat menimbulkan gejala hiperurisemia . Hal ini dikarenakan
tubuh telah menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan tubuh, sedangkan
bercabang, berwarna coklat kotor. Daun tunggal berbentuk bulat telur atau lanset
dengan ujung runcing panjang 6-18 cm dan lebar 2-6 cm, pertulangan menyirip
warna hijau kekuningan dan hijau. Bunga tunggal dengan daun kelopak kecil warna
kuning keputihan dengan benang sari banyak, berambut, berkepala putik silindris,
mahkota berdaging, bulat telur, panjang 3-5 cm, kuning muda, muncul pada batang
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Familia : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona muricata Linn
(Spanyol), Nangka Sabrang atau Nangka Belanda (Jawa), Nangka Walanda atau
Sirsak merupakan tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan
Amerika Selatan. Tanaman ini dapat tumbuh disembarang tempat, namun paling
banyak ditanam di daerah yang cukup berair. Kandungan buah sirsak tersusun atas
67% daging buah yang dapat dimakan, 20% kulit, 8,5% biji, dan 4% poros tengah
Buah sirsak banyak mengandung air dan serat, kandungan zat gizi terbanyak
dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah
gula preduksi (glukosa dan fruktosa) dengan kadar 81,9 - 93,6% dari kandungan gula
total. Buah sirsak mengandung sedikit lemak yaitu 0,3 gram/ 100 gram, sehingga
sangat baik untuk kesehatan. Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah
Kandungan vitamin C dalam jus sirsak berfungsi sebagai antioksidan yang dapat
Isquinolin yang berfungsi sebagai analgesik yang dapat meredakan rasa nyeri akibat
asam urat. Rasa asam pada sirsak berasal dari dari asam malat, asam sitrat, dan asam
isositrat. Kandungan asam malat pada sirsak dapat melarutkan kristal asam urat
sehingga dapat dikeluarkan oleh tubuh. selain itu, jus sirsak berfungsi sebagai
antiinflamasi. Kombinasi dari antiinflamasi dan analgetik dapat mengobati Artritis
Gout. Dengan demikian, jus sirsak sangat baik dikonsumsi oleh penderita Artritis
Kandungan vitamin C dalam jus sirsak berfungsi sebagai antioksidan yang dapat
Isquinolin yang berfungsi sebagai analgesik yang dapat meredakan rasa nyeri akibat
asam urat. Rasa asam pada sirsak berasal dari dari asam malat, asam sitrat, dan asam
isositrat. Kandungan asam malat pada sirsak dapat melarutkan kristal asam urat
sehingga dapat dikeluarkan oleh tubuh. selain itu, jus sirsak berfungsi sebagai
Gout. Dengan demikian, jus sirsak sangat baik dikonsumsi oleh penderita Artritis
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sani 2019, rata-rata kadar asam urat
responden sebelum diberikan jus sirsak adalah 9.213 mg/ dl, nilai asam urat paling
rendah 8.0 mg/ dl dan nilai asam urat paling tinggi sejumlah 11.0 mg/ dl. Sedangkan
Kadar asam urat responden rata - rata kadar sesudah pemberian jus sirsak (Annona
muricata linn.) adalah 6.807mg/ dl, nilai asam urat paling rendah 5.7 mg/ dl dan nilai
asam urat paling tinggi sejumlah 7.8 mg/ dl. Maka ada pengaruh jus sirsak terhadap
Penelitian yang dilakukan oleh Yobel 2019, kadar asam urat pada lansia sebelum
sebanyak 500 ml 1x sehari menunjukkan nilai 46% kadar asma urat normal.
Sedangkan menurut penelitian Sari 2018, rata-rata kadar asam urat responden
kelompok intervensi sebelum diberikan jus sirsak yaitu 8,550 mg/dl dan rata-rata
kadar asam urat responden pada kelompok kontrol yaitu 8,370 mg/dl, dan rata-rata
kadar asam urat responden pada kelompok intervensi sesudah diberikan jus sirsak
yaitu 5,680 mg/dl dan rata-rata kadar asam urat responden pada kelompok kontrol
hTanaman salam secara ilmiah mempunyai nama Latin Eugenia polyantha Wight
dan memiliki nama ilmiah lain, yaitu Syzygium polyantha Wight. dan Eugenia
lucidula Miq. Tanaman ini termasuk suku Myrtaceae. Di beberapa daerah Indonesia,
daun salam dikenal sebagai salam (Jawa, Madura, Sunda); gowok (Sunda); kastolam
sering digunakan dari daun salam, di antaranya ubar serai, (Malaysia); Indonesian
bay leaf, Indonesian laurel, Indian bay leaf (Inggris); Salamblatt (Jerman) (Utami
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzgium
Daun salam mengandung zat bahan warna, zat samak dan minyak atsiri yang
Manfaat daunsecara tradisional, daun salam digunakan sebagai obat sakit perut.
Daun salam juga dapat digunakan untuk menghentikan buang air besar yang
berlebihan. Pohon salam bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, stroke,
dari daun salam (Syzygium polyanthum) secara ilmiah yaitu telah ditemukannya
beberapa kandungan pada daun salam seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri
dengan kandungan minyak sitral dan eugenol yang diduga mampu menurunkan asam
urat dalam darah. Minyak atsiri yang dikandung di dalam daun salam sebesar 0,05
persen bersifat antibakteri dan beraroma gurih. Unsur lain yang juga ditemukan
dalam daun salam adalah sitral, eugenol, tanin dan flavonoid. Selain itu daun salam
juga bermanfaat sebagai peluruh kencing (diuretik) dan penghilang nyeri (analgetik).
Sebagai diuretik, daun salam mampu memperbanyak produksi urin sehingga dapat
rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada penderita gout
artritis. Dimana mengkonsumsi rebusan daun salam secara teratur dan sesuai
dengan dosis yang dianjurkan yaitu 200 ml atau 1 gelas selama 7 hari dapat
menurunkan kadar asam urat pada penderita gout artritis. Nilai rata-rata kadar
asam urat responden sebelum diberikan rebusan daun salam yaitu 9,18 mg/dL
dan nilai rata-rata kadar asam urat setelah pemberian rebusan daun salam yaitu
7,97 mg/dL.
Berdasarkan penelitian Marlinda 2019, menunjukkan Rata - rata kadar asam urat
sebelum dilakukan pemberian air rebusan daun salam adalah 5.7 mg/dl dengan kadar
asam urat tertinggi adalah 7.9 mg/dl dan kadar asam urat terendah 6,3 mg/dl, dan
setelah pemberian air rebusan daun salam adalah 4,9 mg/dl dengan kadar asam urat
tertinggi 5,6 mg/dl dan kadar asam urat terendah 4,3 mg/dl. Rata-rata perbedaan
hasil kadar asam urat sebelum dan sesudah pemberian air rebusan daun salam adalah
2,2 mg/dl. Responden diberikan air rebusan daun salam sebanyak 100 cc yang di
buat dengan merebus 5-7 lembar daun salam dengan 1000 cc air menjadi 100 cc, dan
D. Kerangka Teori
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperiment dengan rancangan
one group pretest and posttest design. Perlakuan yang diberikan yaitu berupa jus
sirsak sebanyak 250 ml sebelum makan pagi dan 250 ml sebelum makan malam
pengukuran kadar asam urat (pretest) sebelum diberikan jus sirsak. Selanjutnya
dilakukan pengukuran kadar asam urat kembali (posttest) untuk melihat hasil
A1 X A2
Keterangan :
Variable bebas dalam penelitian ini adalah konsumsi jus sirsak sedangkan terikat
C. Definisi Operasional
Variable Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional
Jus Sirsak Jus sirsak Gelas Diukur mL Rasio
dibuat dengan Ukur volume
300 gram perlakuan
buah sirsak yang dibuat
dan 200 ml
air rebusan
daun salam.
Pemberian
sebanyak 2
kali sehari
yaitu 250 ml
sebelum
makan pagi
dan 250 ml
sebelum
makan malam
selama 7 hari.
Kadar Pengukuran Easy Diukur mg/dl Rasio
Asam kadar asam Touch secara
Urat urat di GCU langsung
lakukan pada
sebelum dan responden
sesudah
diberikan
perlakuan.
E. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Arthtritis Gout di wilayah
Puskesmas Sukamerindu. dengan jumlah total 178 orang berdasarkan data yang
F. Sampel penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah wanita menopause yang kadar asam urat >7
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
G. Besar sampel
(Lemeshow et al,1997) :
α
[ α 2(ZI − + ZI −β) 2
2
(µ 1−µ 2)2 ]
Keterangan :
N = Besaran sampel
α
ZI − = Standar normal deviasi untuk α ( standar deviasi α = 0.05 = 1.96)
2
α = Estimasi standar deviasi dari beda mean pretest dan post test
berdasarkan literatur (Arini.2017)
N = [ (1.24)2(1.96+1.64)2
(7.97−9.18)2 ]
19,93
=
1,46
= 13,65
= 14 sampel
N = 14 + 10%
= 16 Sampel
I. Jalannya Penelitian
Adapun jalannya penelitian sebagai berikut :
2. Melakukan skrining awal (kadar asam urat, konsumsi obat dan suplemen)
perlakuan, lalu hasilnya dicatat dilembar hasil pemeriksaan yang telah disediakan
perlakuan
10. Seluruh data hasil pemeriksaan dicatat untuk selanjutnya dilakukan pengolahan
Populasi
Kriteria Inklusi
Persiapan Informed
consent
Observasi
Pemberian jus sirsak 250
asupan
ml sebelum makan pagi
dengan food
dan 25 ml sebelum makan
recall 3 x 24
malam selama 7 hari
jam
1. Jenis Data
a. Data primer Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan
b. Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah data penunjang
a. Data Primer
identitas responden, data asupan, dan kadar asam urat. Identitas responden
meliputi data nama, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, dan alamat yang
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu data
5. Jus sirsak.
Pembuatan jus :
a. Alat
b. Bahan
M. Pengolahan data
1. Editing
menghindari kesalahan pada data karena data meragukan atau tidak logis.
2. Coding
Pemberian kode dari setiap data yang didapatkan oleh peneliti. Tahap ini
3. Scoring
Pemberian nilai pada masing-masing jawaban dari pertanyaan yang diberikan
4. Tabulating
dengan kriteria.
5. Entry data
Proses pemasukan data ke dalam komputer melalui program SPSS 16.0 dan
6. Cleaning
Kegiatan untuk memastikan data yang dimasukan pada saat entri data telah
N. Analisis data
1. Analisis Univariat
jenis data numerik digunakan mean atau rata-rata, median, nilai maksimum dan
minimum juga standar deviasi. Sedangkan untuk data kategorik digunakan untuk
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
uji t-tes dependent yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara dua
kelompok data yang dependent. Sampel t-test dependent dengan kriteria hasil
sebagai berikut :
a) Jika nilai p 0,05 maka Ha diterima artinya tidak ada pengaruh pemberian jus
b) Jika nilai p >0,05 maka Ha diterima artinya tidak ada pengaruh pemberian jus
Wilcoxon signed rank test merupakan uji non parametrik yang digunakan untuk
menganalisis data berpasangan karena adanya dua perlakuan yang berbeda. Wilcoxon
signed rank test digunakan apabila data tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan
keputusan untuk menerima atau menolak Ho pada uji Wilcoxon signed rank test adalah
sebagai berikut :
Jika probabilitas ( Asymp. Sig) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika probabilitas ( Asymp. Sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Ho : Tidak terdapat pengaruh pemberian jus sirsak terhadap kadar asam urat di
Ho ditolak jika nilai probabilitas < 0,05 berarti terdapat pengaruh pemberian jus
Ho diterima jika nilai probabilitas > 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh pemberian
O. Etika penelitian