PENGENDALIAN
INFEKSI
Tolak ukur utk mutu pelayanan
Meminimalkan resiko tertularnya infeksi
KLB
Terkait dgn keselamatan kerja
Puskesmas merupakan ujung tombak
pelayanan kesehatan di Indonesia
Riskesdas tahun 2010 36,2 % penderita TB
menggunakan Puskesmas sebagai tempat
pengobatan
Sebanyak 54.3% responden rumah tangga
mengetahui puskesmas sebagai tempat
pemeriksaan dahak
39,5% pasien Tb berobat ke Puskesmas
Petugas Puskesmas mempunyai resiko
untuk tertular penyakit infeksi seperti TB,
HIV
Hasil survey tentang upaya pencegahan
infeksi di Puskesmas, menunjukkan
beberapa tindakan petugas:
- Cuci tangan yang tidak benar
- Penggunaan sarung tangan yang tidak
tepat
- Penutupan kembali jarum suntik secara
tidak aman
- Pembuangan peralatan tajam secara
tidak aman
- Teknik dekontaminasi dan sterilisasi
peralatan tidak tepat
- Praktek kebersihan ruangan yang belum
memadai
Kebijakan pada tingkatan pusat dan
regional
Kebijakan pada fasilitas pelayanan
kesehatan
Kebijakan pada keadaan/situasi khusus
Adanya Tim Koordinasi teknis pelaksanaan
kegiatan pengendalian infeksi disertai dengan
rencana kegiatan serta pendanaan yang jelas.
Memastikan fasilitas kesehatan telah
Pelindung Diri
Ditujukan spesifik untuk keadaan masing-
masing.
Misal: Penerapan pengendalian infeksi di
Lapas dan Rutan
18
1. Dukungan Manajerial
Komitmen, kepemimpinan dan dukungan
manajemen yang efektif dalam kegiatan PPI
puskesmas.
2. Pengendalian Administratif
Untuk mengurangi pajanan dan
kemungkinan terinfeksi melalui penerapan
kebijakan yang efektif dan dilaksanakannya
prosedur PPI dengan benar
3. Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan dilakukan untuk
mengurangi kadar droplet nuclei MTb
kemungkinan kontaminasi udara
4. Perlindungan Diri
Untuk melindungi petugas kesehatan yang
harus bekerja di lingkungan dengan risiko
terinfeksi
Pembentukan tim pelaksana PPI yang juga
bertugas melaksanakan PPI .
Tupoksi Tim PPI:
berpotensi infeksius
Menerapkan etika batuk untuk mencegah
AMAN …………
NYAMAN… ..
Tiga jenis sistem ventilasi yaitu:
Ventilasi Alamiah memungkinkan adanya
pertukaran udara secara alami (lubang
dinding, jendela, pintu).
Ventilasi Mekanik menggunakan
peralatan mekanik untuk mengalirkan dan
mensirkulasi udara masuk dan keluar
ruangan (AC dan sistem pemanas udara)
Ventilasi campuran sistem ventilasi
alamiah + peralatan mekanik untuk
menambah efektifitas panyaluran udara.
1. Untuk pencegahan dan pengendalian
infeksi airborne upayakan ventilasi yang
adekuat di semua area pelayanan pasien di
puskesmas.
Pintu
Dilusi udara dan didorong terarah
Alat Pelindung Diri Pernafasan melindungi
petugas kesehatan di tempat, di mana
kadar droplet nuclei tidak dapat dihilangkan
dengan upaya administratif dan lingkungan.