RSUD BANYUMAS
Di Susun Oleh :
2011040145
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak menyebar ke udara
dan tidak menular ke orang lain. Kebersihan pernapasan dan etika batuk adalah dua
cara penting untuk mengendalikan penyebaran infeksi di sumbernya. Semua pasien,
pengunjung, dan petugas kesehatan harus dianjurkan untuk selalu mematuhi etika batuk
dan kebersihan pernapasan untuk mencegah sekresi pernapasan.
Dengan melakukan etika batuk.
Batuk adalah Mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernafasan dan merupakan
gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena
adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya. Etika adalah Suatu norma atau
aturan yang berlaku pada masyarakat .
Kontrol terhadap infeksi, diaplikasikan secara langsung dengan upaya pencegahan
dan penurunan penyebaran penyakit infeksi yang berakibat menurunnya insiden penyakit
infeksi dan penggunaan antibiotik dan selanjutnya dapat mengurangi terjadinya resistensi
antibiotik. Kurangnya kebijakan kontrol terhadap infeksi paling banyak dilaporkan
berhubungan dengan faktor fasilitas pelayanan kesehatan yang dihubungkan dengan
peningkatan resiko terjadinya kolonisasi atau infeksi organisme yang pathogen.
Termasuk diantaranya etika batuk Oleh karenanya screning terhadap petugas kesehatan
sebaiknya dilakukan secara reguler, khususnya untuk menilai kolonisasi organisme
pathogen pada petugas kesehatan.
Dan dari hasil pengkajian yang dilaksanakan pada tanggal 23-25 Februari 2021 di
Ruang Cempaka RSUD Banyumas didapatkan temuan masalah pada PPI dengan
kurangnya penerapan etika batuk dan bersin sebesar 50 %, maka dari itu kelompok 31
akan melakukan implementasi etika batuk dan bersin, yang bertujuan untuk
meningkatkan etika batuk dan bersin dengan benar, ntuk mengurangi atau mencegah
terjadinya penularan infeksi dari batuk dan bersin yang disebarkan melalui droplets dan
airbrone.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan praktik manajemen keperawatan di Ruang Cempaka RSUD
Banyumas, kelompok 31 mampu menemukan masalah dan menyelesaikan
dengan menggunakan konsep kepemimpinan dan teori majanemen keperawatan
pada ruangan di Rumah Sakit untuk menghasilkan kualitas pelayanan profesional
yang berkualitas tinggi dan tercapainya manajerial yang lengkap di ruang
Cempaka.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan implementasi pada PPI dengan etika batuk dan bersin di ruang
Cempaka RSUD Banyumas, Mahasiswa mampu
a) Mampu membuat dan melaksanakan POA etika batuk dan bersin
b) Mampu mengoptimalkan atau meningkatkan etika batuk dan bersin
diruang Cempaka RSUD Banyumas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian manajemen keperawatan yang dilaksanakan selama 3
hari yaitu pada tanggal 23 Februari 2021 – 25 Februari 2021 diruang Cempaka RSUD
Banyumas, di dapatkan temuan masalah belum optimalnya PPI dalam etika batuk dan
bersin, yang di dapatkan hasil pengkajian sebesar 50%.
Berdasarkan hasil pengkajian, kami dari kelompok 31 stase manajemen mengangkat
masalah belum optimalnya PPI dalam etika batuk dan bersin dengan prosentase awal
50% yang akan di implementaasikan dengan peningkatan prosentase 50% yang tadinya
50% menjadi 100%, dengan tujuan untuk mengurangi resiko infeksi yang ditularkan
melaui batuk dan bersin, melalui droplet, dan airbrone. Dengan diterapkannya etika batuk
dan bersin dapat mengurangi resiko infeksi.
B. Hasil pengkajian
Hasil pengkajian kuersioner PPI dengan etika batuk dan bersin yang di laksanakan pada
tanggal 23 Februari 2021 – 25 Februari 2021 diruang Cempaka RSUD Banyumas,
sebagai berikut :
PROSENTASE 3
x 100% = 50%
6
Sumber : hasil pengkajian mahasiswa Ners diruang Cempaka
Analisis data :
Dari data observasi yang didapatkan berdasarkan hasil pengkajian PPI dengan
etika batuk dan bersin yang dilakukan selama 3 hari yaitu tanggal 23 – 25 Februari
2021 di ruang Cempaka didapatkan hasil 50% , yang artinya masuk kedalam
kategori cukup.
C. POA (PLAN OF ACTION)
8. Evaluasi 12 – 13 Maret
2021
A. Implementasi
Kami berencana untuk meningkatkan etika batuk dan bersin di Ruang Cempaka
RSUD Banyumas dari 50% menjadi 100% dengan kenaikan sebesar 50%. Penanggung
jawab pada kegiatan ini adalah Vatin Ashari Rahmawati.,S.Kep, namun untuk
pelaksanaan dilakukan oleh seluruh rekan profesi Ners dan perawat, pasien dan keluarga
pasien yang ada di ruang Cempaka RSUD Banyumas.
Uraian kegiatan yang telah terlaksana di ruang Cempaka selama 10 hari, yang
dimulai dari tanggal 3 Maret 2021 – 13 Maret 2021 dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.1 Rencana Pelakanaan Peningkatan Etika Batuk dan Bersin di
Ruang Cempaka RSUD Banyumas
Keterangan :
X : Rencana
: Pelaksanaan
Analisis :
B. Evaluasi
Kegiatan evaluasi yang sudah kami lakukan selama 2 hari yaitu tanggal 12-13 Maret
2021 didapatkan peningkatan hasil setelah dilakukan implementasi kepada perawat
ruangan, pasien dan keluarga pasien. Adapun hasil evaluasi dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.2 Evaluasi Pelaksanaan Etika Batuk Dan Bersin di Ruang
CempakaRSUD Banyumas Periode 12 – 13 Maret 2021
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pelaksanaan peningkatan etika batuk dan besin di ruangan Cempaka sebesar 50 % dari
50% menjadi 100% setelah dilakukan pelaksanaan sosialisasi dengan perawat,
penyuluhan dengan pasien dan penempelan poster etika batk dan bersin disetiap kamar
pasien dan diruang perawat atau nurse station didapatkan hasil evaluasi 100% dalam hal
terebut terjadi peningkatan sebesar 50 % yang artinya target sudah tercapai.
B. Saran
1. Dalam mempertahankan etika batuk dan bersin dengan benar di ruang Cempaka,
sebaiknya perawat ruangan tetap mempertahankan melakukan etika batuk dan bersin
dengan benar untuk menjadi contoh untuk pasien dan keluarga pasien.
2. Menegur apabila ada sesama perawat, pasien, keluarga pasien apabila tidak melakukan
etika batuk dan bersin dengan benar
3. Perlu adanya sosialisasi pada saat orientasi penerimaan pasien baru untuk tetap
mempertahankan tingkat kualitas PPI dengan etika batuk dan bersin dengan benar di
Ruang Cempaka RSUD Banyumas.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, K (2015) . Buku Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta: Depkes RI.
Saugi, M. (2011). Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan PPI-TB di Rumah Sakit hal
122. Jakarta: Ditjen Bina Pelayanan Medik.