Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN ANEMIA

OLEH :
Vatin Ashari Rahmawati
2011040145
Kasus
An.A. Usia 19 tahun dengan pendidikan terakhir SMA, di bawa ke IGD RS Banyumas oleh

keluarganya pada tanggal 18 Mei 2021, dengan keluhan badan terasa lemas, pusing, mual, demam, dan

riwayat transfusi darah. Dengan pemeriksaan TTV, TD: 111/ 97 mmHg, N: 125 x/menit , SPO2 99%, RR:

20 x/ menit, S: 38,5 C, GDS : 89 mgdl, HB : 3,5. Leukosit : 1,76, trombosit : 82, eritrosit : 0,98. dengan

kesadaran compos metis. Dari hasil pemeriksaan dokter dari hasil pemeriksaan di temkan dagnosa medis

dengan Anemia.

Riwayat kesehatan dahulu : ibu pasien mengatakan pasien pernah menderita penyakit anemia

sudah 4 tahun, dan juga pasien mempunyai riwayat penyakit lupus, pasien pernah dirawat di RS Sardjito

pada tahn 2017 dikrenakan saki anemia dan lupus..


Patways
Diagnosa Keperawatan
Gangguan perfusi jaringan b.d Penurunan konsentrasi Hb dalam darah
01
Perawat menegakan diagnose ini dikarenakan adanya tanda dan gejala seperti pasien
mengatakan badannya terasa lemas, sakit kepala, mual, dan dengan pemeriksaan Hb : 3.5
g/Dl, eritrosit 0,98
.
Intoleransi aktivitas b.d berkurangnya suplay oksigen ke saluran
02 saraf pusat
 Perawat menegakan diagnose ini dikarenakan adanya tanda dan gejala seperti pasien
mengatakan bahwa pasien mudah letih , lemas, pasien mudah mengantuk, pasien
terlihat bed rest .

03 Resiko defisit nutrisi b.d asam lambung meningkat, anoreksia

 Perawat menegakan diagnose ini dikarenakan adanya tanda dan gejala seperti
pasien mengatakan mengalami penurunan nafsu makan, apabila makan pasien
merasakan mual, mukosa mult pasien tampak kering dan pecah – pecah, pasien
tidak menghabiskan jatah makannya dari RS.
Diagnosa Keperawatan
04 Resiko infeksi b.d Leukopenia
Perawat menegakan diagnose ini dikarenakan adanya tanda dan gejala seperti pasien

mengalami thermogulasi yang tida stabil, dengan S : 38,5 C, dan dari hasil pemeriksaan

penunjang dihasilkan nilai leukosit ang rendah 1,76.


.
Intervensi Keperawatan
•Lakukan pengkajian tanda – tanda vital pasien, dan hasil lab pemeriksaan darah

lengkap, Rasional : data dasar mengetahui perkembangan pasien.

•Manajemen terapi transfusi sesuai terapi, Rasional : meningkatkan sel darah,

memperbaiki nilai pemeriksaan darah rutin.


Gangguan perfusi
01 jaringan •Monitor kesadaran pasien, Rasional : mengetahui statu kesadaran pasien

•Monitor keefektifan suplai O2, Rasional : menjaga ketidakefektifan oskigen

•Anjurkan pasien untuk menghindari pergerakan yang berlebih, Rasional:

mempertahankan pasokan O2.

•Kolaborasi dengan dokter unuk pemberian terapi obat dan transfusi

•Kolaborasi dengan laboratorium pemeriksaan hasil darah rutin


Intervensi Keperawatan

•lakukan pengkajian tanda verbal dan non verbal, Raional: mengetahui kondisi

dan memilih intervensi yang tepat.

•Latih ROM apabila keadaan pasien memungkinkan, Rasional : imobilisasi


02 Intoleransi
aktivitas
yang lama akan menyebabkan dekubitus.

•Anjurkan kepada pasien untk mengurangi aktivitas yang berat, Rasional :

menghemat energi

•Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi obat dan terapi transfusi


Intervensi Keperawatan

•Observasi riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai, Rasional :

mengidentifikasi permasalahan dan menentukan intervensi

•Kaji masukan atau intake makanan pasien, Rasional : Mengawasi kalori atau
Risiko defisit
03 nutrisi kalitas kekurangan konsusmsi makanan

•Edukasi untuk sedikit makan tetapi sering, Rasional : makan sedikit tapi sering

dapat menurunkan rasa mual

•Kolaborasi dengan ahli gizi


Intervensi Keperawatan

•Observasi thermogulasi dan hasil lab pemeriksaan darah rutin khususna leukosit,

Rasional : mengetahui kondisi pasien dan mengetahui intervensi yang tepat

•Pemberian transfusi darah

04 Risiko infeksi •Edukasi untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, Rasional:

meningkatkan kadar leukosit dalam darah

•Edukasi untuk istirahat yang cukup

•Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi obat


Komplikasi
Apabila tida dilakukan perawatan pada penyakit anemia ,

akan mengakibatkan komplikasi diantaranya menyebabkan

pendarahan di paru paru karena darah kekurangan supai oksigen,


PowerPoint
resiko mncul penyakit kanker darah , serangan jantung, stroke dan
Presentation

tubuh rentan terserang infeksi. oleh karena itu perlu adanya perawatan

penyakit anemia, diantarnay perlu adanya transfusi darah untuk

memperbaiki nilai darah rutin dengan kategori normal, untuk

mencegah terjadinya komplikasi.


Prognosis
Prognosis pasien akan baik apabila nilai hasil pemeriksaan

laboratorium darah rutin ( seperti Hb, Eritrosit, Trombosit, leukosit) mempunyai

nilai normal.
SOAL
1. jenis penyakit anemia apakah yang tepat pada kasus diatas ?
Jawab : pada kasus diatas termasuk dalam anemia jenis hemolitik karena ditandai dengan tanda dan
gejala diantaranya didapatkan data hasil pemeriksaan penunjang adanya abnormalita kandungan
darah normal diantarnya HB : 3,5. Leukosit : 1,76, trombosit : 82, eritrosit : 0,98., dan juga dari
faktor penyebabnya yaitu Faktor ekstrinsik Akibat rekasi immunitas (eritroit diselimuti antibody
yang dihasilkan oleh tubuh itu endiri) paisen mempunyai riwayat penyakit lupus.

2. Kenapa pada penyakit anemia sesuai kasus diatas pasien mengatakan mengalami lemas dan sering
merasakan mudah lelah, dan diagnosa apa yang cepat pada keluhan tersebut?
Jawab : pada kasus anemia pasien mengatakan lemas dan mudah lelah dikarenakan pada penyakit
anemia terjadi kekrangan nilai Hb dalam darah, sedangkan fungsi Hb dalam darah yaitu untuk
membaa O2 keseluruh tubuh, akibat dari darah kekurangan O2 , Atp yang berfungi untuk membawa
energi kedalam sel berkurang, maka dari itu paien dengan diagnosa anemia mengalami mudah lelah
dan merasakan lemas.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai