Peptic Ulcer
Wilujeng (1206248445)
Kasus:
Pasien laki-laki berusia 40 tahun, dengan BB= 68 kg dirawat di rumah sakit dengan diagnosa
medis hematemesis melena ec. Peptic ulcer. Saat ini pasien masih terpasang nasogastric tube
(NGT)untuk dekompresi dengan drainage darah sejumlah 400 cc/5 jam. TTV= TD= 90/60
mmHg, HR= 124 x/mnt (heart rate), RR= 26 x/mnt, cepat dan dalam, kesadaran delirium. Infus
Normal Saline terpasang di tangan kiri. Pasien ada perencanaan dilakukan pemeriksaan lab untuk
evaluasi masalah cairan terkait perdarahan yang muncul. Pasien juga mendapatkan terapi
pengobatan untuk mengatasi masalah perdarahannya.
Data yang terdapat dalam kasus:
1.
2.
3.
4.
5.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan perubahan volume sekuncup
Data Objektif
Pendarahan: Hematemesis dan melena
Takikardia yang ditandai dengan HR
Data Subjektif
N/A
124x/menit
Tekanan darah rendah: 90/60 mmHg
Delirium
Data tambahan:
Ansietas, rasa gelisah, dan keletihan pada pasien
Tekanan vena sentral (CVP) dan tekanan baji arteri paru (PAWP) pada pasien
Distensi vena jugular
Intervensi
Palpasi nadi perifer
Rasional
Penurunan curah jantung berpengaruh terhadap
nadi perifer
Kaji adanya pallor dan sianosis pada kulit Pallor dan sianosis dapat menjadi tanda bahwa
pasien
Kaj tekanan darah pasien
bahwa
volume
darah
pasien
40%.
Ginjal akan berespons terhadap penurunan curah
jantung dengan cara menahan air dan kadar
sodium
Perubahan respons sensori pasien menandakan
perfusi
serebral
yang
tidak
adekuat
yang
jantung
Curah jantung pasien dapat diketahui dengan
teknik thoracic electrical bioimpedance (TEB).
Curah jantung pasien dapat diukur sebelum dan
pasien
manifestasi
klinis
penyakit
menurunkan
atau
mencegah
yang
kemudian
dapat
meningkatkan
tekanan darah
Kriteria Evaluasi:
a. Pasien menunjukkan curah jantung normal yang ditandai dengan:tanda tanda vital normal
dan stabil
b. Pasien tidak menunjukkan tanda tanda komplikasi atau perburukan penurunan curah
jantung
2.
Penurunan volume cairan tubuh b/d hilangnya caran tubuh akibat pendarahan
dan vomiting
Data Objektif
Pendarahan: Hematemesis dan melena
Drainage darah 400 cc/5 jam
Tekanan darah rendah: 90/60 mmHg
Takikardia yang ditandai dengan
Data Subjektif
N/A
HR
124x/menit
Data tambahan:
a.
b.
c.
d.
CRT
Suhu tubuh
Turgor kulit dan keadaan membrane mukosa
Volume dan keadaan urin
Rasional
Tanda tanda vital dapat membantu perawat
dalam menentukan derajat kurangnya cairan
pada pasien, efektivitas resusitasi cairan, dan
respons kepada medikasi.
dapat
pertimbangan
menjadi
resusitasi
dasar
cairan
yang
dibutuhkan pasien
Peningkatan suhu dapat meningkatkan
metabolisme
yang
selanjutnya
dapat
menimbulkan
kardiopulmonar
dengan
yang
peningkatan
kompromi
dapat
sistem
ditandai
tekanan
darah
Kaji intake dan output pasien dan korelasikan Intake dan output pasien dapat menunjukkan
dengan tindakan medis yang dialami pasien status hidrasi pasien.
(drainage)
adalah
jumlah,
warna,
dan
Vomiting
Urn output dapat menurun berhubungan
dengan hipovolemia dan penurunan perfusi
ginjal
Berat badan pasien dapat digunakan untuk
mengetahui
jumlah
terapi
cairan
yang
pengisian kapiler
Kaji status kesadaran pasien dan kemampuan Status kesadaran pasien dan beberapa kondisi
pasien dalam mencukupi kebutuhan hidrasi
gag
dan
refleks
menelan
dapat
fungsi
Dukung pasien untuk memakan makanan Kandungan cairan yang tinggi dapat membantu
dengan kandungan cairan yang tinggi
membran
mukosa
yang
kurang
lembab
Bantu pasien untuk mobilisasi di tempat tidur Pada keadaan hipovolemia, jaringan tubuh bisa
dan memijat kulit pasien
menjadi sangat lemah
Berikan higiene oral pada pasien aplikasika Higiene oral tetap dibutuhkan walaupaun klien
losion pada kulit pasien
ansietas
dapat
menjadi
tanda
terjadinya
dalam
menngkatkan
volume
darah
yang
atau
mempertahankan
Kriteria Evaluasi:
1. Pasien menunujukkan cairan tubuh seimbang yang ditandai dengan tanda tanda vital
normal dan stabil, CRT normal, volume dan penampilan urin normal, membran mukosa
lembab, dan turgor kulit yang baik
2. Pasien memahami penyebab hipovolemia dan alasan dllakukannya intervensi serta tindakan
yang dapat dilakukan oleh pasien untuk mengatasi hipovolemia
Data Subjektif
N/A
dengan
HR
124x/menit
Status kesadaran: Delirium
Data Tambahan:
a.
b.
c.
d.
e.
pH darah
Kandungan karbon dioksida dan Oksigen dalam darah
Pernafasan abnormal seperti pernafasan cuping hidung
Rasa gelisah
Keadaan penglihatan pasien
Intervensi
Kaji tanda tanda vital pasien dan termasuk
Takikardia,
ritme jantung
tekanan
Rasional
takipnea, dan
darah
dapat
perubahan
menjad
tanda
di sel
Status respirasi pasien dapat menunjukkan
pasien
Status
kesadaran
yang
menuurun
dapat
respoms
pasien
terhadap
aktvitas
dan
dan
beritahu
pasien
tindakan dan pemeriksaan diagnostic yang juga dapat meningkatkan kebutuhan oksigen
dilakukan
Kolaborasi pemberian terapi oksigen
tubuh
Terapi oksigen dapat meningkatkan pertukaran
gas
Terapi
cairan
dapat
membantu
pasien
Instruksikan keluarga pasien untuk menemani Perubahan
kondisi
pasien
dapat
segera
pasien
diketahui dan diatasi
Dukung istirahat pasien dan batasi aktivitas Istirahat dan pembatasan aktivitas mengurangi
pasien
Kriteria Evaluasi:
1. Pasien tidak lagi menunjukkan tanda dan gejala kesulitan pertukaran gas
2. Pasien menunjukkan kondisi pertukaran gas yang baik dengan hasil analisa gas darah arteri
yang berada dalam rentang normal
Diagnosa keperawatan lainnya:
lambung)
Risiko penurunan perfusi jaringan jantung dengan factor risiko hipovolemia
Daftar Pustaka
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., dan Dochterman, J. M (Editor). (2008). Nursing Interventions
Classification. 5th Edition. Missouri: Mosby Elsevier.
Doenges, M.E., Moorhouse, F.M., dan Murr, A.C. (2010). Nursing Care Plans: Guidelines for
Individualizing Client Care Across The Life Span. 8th Edition. Philadelphia: F. A. Davis
Company.
Herdman, T. H. (Editor). (2012). Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012 2014.
(terj. Made Sumarwati dan Nike Budhi Subekti). Jakarta: EGC.