41a)Kaji fungsi pernapasan klien, catat kecepatan, adanya gerak otot dada, dispnea, sianosis,
dan perubahan tanda vital. Rasional : Distress pernapasan dan perubahan tada vital dapat terjadi
sebagai akibat dari patofisiologi dan nyeri.b)Catat pengembangan dada dan posisi trakea. Rasional :
Pengembangan dada atau ekspansi paru dapat menurun apabila terjadi ansietas atau edema
pulmonal. c)Kaji klien adanya keluhan nyeri bila batuk atau napas dalam. Rasional : Tekanan
terhadap dada danotot abdominal membuat batuk lebih efektif dan dapat mengurangi
trauma.d)Pertahankan posisi nyaman misalnya posisi semi fowler.Rasional : Meningkatkan ekspansi
paru.e)Kolaborasikan pemeriksaan laboratorium (elektrolit).Rasional : Untuk mengetahui elektrolit
sebagai indikator keadaan status cairan.f)Kolaborasikan pemeriksaan GDA dan foto thoraks. Rasional :
Mengkaji status pertukaran gas dan ventilasi serta evaluasi dari implementasi, juga adanya
kerusakan pada paru.g)Kolaborasikan pemberian oksigen pada Ahli medis
43c)Kaji faktor-faktor yang dapat merubah masukan nutrisi misalnya adanya anoreksia, mual
dan muntah, diet yang tidak menyenangkan bagi pasien, kurang memahami diet. Rasional :
Menyediakan informasi mengenai faktor lain yang dapat diubah atau dihilangkan untuk
meningkatkan masukan diet. d)Menyediakan makanan kesukaan pasien dalam batasan diet. Rasiomal
: Mendorong peningkatan masukan diet. e)Anjurkan camilan tinggi kalori, rendah protein, rendah
natrium, diantara waktu makan. Rasional : Mengurangi makanan dan protein yang dibatasi dan
menyediakan kalori untuk energi, membagi protein untuk pertumbuhan dan penyembuhan jaringan.
f)Jelaskan rasional pembatasan diet dan hubungannya dengan penyakit ginjal dan peningkatan
urea serta kadar kreatinin.Rasional : Meningkatkan pemahaman pasien tentang hubungan
antara diet, urea, kadar kreatinin dengan penyakit renal
44g)Sediakan jadwal makanan yang dianjurkan secara tertulis dan anjurkan untuk memperbaiki
rasa tanpa menggunakan natrium atau kalium. Rasional : Daftar yang dibuat menyediakan
pendekatan positif terhadap pembatasan diet dan merupakan referensi untuk pasien dan keluarga
yang dapat digunakan dirumah.3)Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai
O2 dan nutrisi ke jaringan sekunder. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan perfusi
jaringan adekuat. Kriteria hasil : Membran mukosa warna merah muda, kesadaran pasien
compos mentis, pasien tidak ada keluhan sakit kepala, tidak ada tanda sianosis ataupun
hipoksia, capillary refill kurang dari 3 detik, nilai laboratorium dalam batas normal (Hb 12-15 gr %),
konjungtiva tidak anemis, tanda-tanda vital stabil: TD 120/80 mmHg, nadi 60-80 x/menit. Intervensi
:a)Awasi tanda-tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit dan dasar kuku. Rasional :
Memberikan informasi tentang derajat atau keadekuatan perfusi jaringan dan membantu
menentukan kebutuhan tubuh.b)Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi
48d)Anjurkan untuk beristirahat setelah dialisis. Rasional : Dianjurkan setelah dialisis, yang bagi
banyak pasien sangat melelahkan.6)Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan
ekspansi paru sekunder terhadap adanya edema pulmonal. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan klien menunjukkan pertukaran gas efektif.Kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan klien menunjukkan pertukaran gas efektif,GDA dalam rentang normal, tidak ada
tanda sianosis maupun hipoksia, traktil fremitus positif kanan dan kiri, bunyi napas tidak
mengalami penurunan, auskultasi paru sonor, tanda-tanda vital dalam batas normal : RR 16-24
x/menit. Intervensi :a)Kaji fungsi pernapasan klien, catat kecepatan, adanya gerak otot dada,
dispnea, sianosis, dan perubahan tanda vital. Rasional : Distress pernapasan dan perubahan tanda
vital dapat terjadi sebagai akibat dari patofisiologi dan nyeri. b)Auskultasi bunyi napas. Rasional :Untuk
mengetahui keadaan paru yang menunjukkan adanya edema paru. c)Catat pengembangan dada
dan posisi trakea