Anda di halaman 1dari 3

406)Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan alveolus sekunder terhadap adanya

edema pulmoner.7)Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidak seimbangan


cairan mempengaruhi sirkulasi, kerja miokardial dan tahanan vaskuler sistemik, gangguan
frekuensi, irama, konduksi jantung (ketidak seimbangan elektrolit). 8)Kerusakan intregitas kulit
berhubungan dengan akumulasi toksik dalamkulit dan gangguan turgor kulit atau uremia.9)Perubahan
proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis, akumulasi toksik, asidosis metabolik,
hipoksia, ketidak seimbangan elektrolit, klasifikasi metastatik pada otak.10)Devisit perawatan diri
berhubungan dengan istirahat total3.Intervensi Keperawatan1)Tidak efektifnyapola napas berhubungan
dengan hiperventilasi paru. Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien menunjukkan
pola napas efektif.Kriteria hasil :Pertukaran gas dalam rentang normal, tidak ada anda sianosis maupun
dispnea, bunyi napas tidak mengalami penurunan, tanda-tanda vital dalam batas normal (RR 16-24
x/menit). Intervensi

41a)Kaji fungsi pernapasan klien, catat kecepatan, adanya gerak otot dada, dispnea, sianosis,
dan perubahan tanda vital. Rasional : Distress pernapasan dan perubahan tada vital dapat terjadi
sebagai akibat dari patofisiologi dan nyeri.b)Catat pengembangan dada dan posisi trakea. Rasional :
Pengembangan dada atau ekspansi paru dapat menurun apabila terjadi ansietas atau edema
pulmonal. c)Kaji klien adanya keluhan nyeri bila batuk atau napas dalam. Rasional : Tekanan
terhadap dada danotot abdominal membuat batuk lebih efektif dan dapat mengurangi
trauma.d)Pertahankan posisi nyaman misalnya posisi semi fowler.Rasional : Meningkatkan ekspansi
paru.e)Kolaborasikan pemeriksaan laboratorium (elektrolit).Rasional : Untuk mengetahui elektrolit
sebagai indikator keadaan status cairan.f)Kolaborasikan pemeriksaan GDA dan foto thoraks. Rasional :
Mengkaji status pertukaran gas dan ventilasi serta evaluasi dari implementasi, juga adanya
kerusakan pada paru.g)Kolaborasikan pemberian oksigen pada Ahli medis

42Rasional : Menghilangkan distress respirasi dan sianosis.2)Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat, mual, muntah, anoreksia. Tujuan :
Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat. Kriteria hasil :Pengukuran antropometri dalam
batas normal, perlambatan atau penurunan berat badan yang cepat tidak terjadi, pengukuran
albumin dan kadar elektrolit dalam batas normal, peneriksaan laboratorium klinis dalam batas
normal, pematuhan makanan dalam pembatasandiet dan medikasi sesuai jadwal untuk mengatasi
anoreksia. Intervensi :a)Kaji status nutrisi, perubahan berat badan, pengukuran antropometri, nilai
laboratorium (elektrolit serum, BUN, kreatinin, protein, dan kadar besi). Rasional : Menyediakan
data dasaruntuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi. b)Kaji pola diet dan nutrisi
pasien, riwayat diet, makanan kesukaan, hitung kalori.Rasional : Pola diet sekarang dan
dahulu dapat dipertimbangkan dalam menyusun menu.

43c)Kaji faktor-faktor yang dapat merubah masukan nutrisi misalnya adanya anoreksia, mual
dan muntah, diet yang tidak menyenangkan bagi pasien, kurang memahami diet. Rasional :
Menyediakan informasi mengenai faktor lain yang dapat diubah atau dihilangkan untuk
meningkatkan masukan diet. d)Menyediakan makanan kesukaan pasien dalam batasan diet. Rasiomal
: Mendorong peningkatan masukan diet. e)Anjurkan camilan tinggi kalori, rendah protein, rendah
natrium, diantara waktu makan. Rasional : Mengurangi makanan dan protein yang dibatasi dan
menyediakan kalori untuk energi, membagi protein untuk pertumbuhan dan penyembuhan jaringan.
f)Jelaskan rasional pembatasan diet dan hubungannya dengan penyakit ginjal dan peningkatan
urea serta kadar kreatinin.Rasional : Meningkatkan pemahaman pasien tentang hubungan
antara diet, urea, kadar kreatinin dengan penyakit renal

44g)Sediakan jadwal makanan yang dianjurkan secara tertulis dan anjurkan untuk memperbaiki
rasa tanpa menggunakan natrium atau kalium. Rasional : Daftar yang dibuat menyediakan
pendekatan positif terhadap pembatasan diet dan merupakan referensi untuk pasien dan keluarga
yang dapat digunakan dirumah.3)Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai
O2 dan nutrisi ke jaringan sekunder. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan perfusi
jaringan adekuat. Kriteria hasil : Membran mukosa warna merah muda, kesadaran pasien
compos mentis, pasien tidak ada keluhan sakit kepala, tidak ada tanda sianosis ataupun
hipoksia, capillary refill kurang dari 3 detik, nilai laboratorium dalam batas normal (Hb 12-15 gr %),
konjungtiva tidak anemis, tanda-tanda vital stabil: TD 120/80 mmHg, nadi 60-80 x/menit. Intervensi
:a)Awasi tanda-tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit dan dasar kuku. Rasional :
Memberikan informasi tentang derajat atau keadekuatan perfusi jaringan dan membantu
menentukan kebutuhan tubuh.b)Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi

45Rasional : Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan


seluler, vasokonstrisi (ke organ vital) menurunkan sirkulasi perifer. c)Catat keluhan rasa dingin,
pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai dengan indikasi. Rasional : Kenyamanan klien
atau kebutuhan rasa hangat harus seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari panas
berlebihan pencetus vasodilatasi (penurunan perfusi organ). d)Kolaborasi untuk pemberian O2.
Rasional : Memaksimalkan transport oksigen ke jaringan. e)Kolaborasikan pemeriksaan laboratorium
(hemoglobin). Rasional : Mengetahui status transport O2.4)Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan penurunan haluaran urine dan retensi cairan dan natrium. Tujuan : Kelebihan cairan / edema
tidak terjadi. Kriteria hasil : Tercipta kepatuhan pembatasan diet dan cairan, turgor kulit normal tanpa
edema, dan tanda-tanda vital normal. Intervensi :a)Monitor status cairan, timbang berat badan
harian, keseimbangan input dan output, turgor kulit dan adanya edema, tekanan darah, denyut dan
irama nadi.

46Rasional : Pengkajian merupakan dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan


mengevaluasi intervensi.b)Batasi masukan cairan Rasional : Pembatasan cairan akan menentukan
berat tubuh ideal, keluaran urine dan respons terhadap terapi. c)Identifikasi sumber potensial cairan,
medikasi dan cairan yang digunakan untuk pengobatan, oral dan intravena. Rasional : Sumber
kelebihan cairan yang tidak diketahui dapat diidentifikasi. d)Jelaskan pada pasien dan keluarga
tentang pembatasan cairan. Rasional : Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga
dalam pembatasan cairan. e)Bantu pasien dalam menghadapi ketidaknyamanan akibat pembatasan
cairan. Rasional : Kenyamanan pasien meningkatkan kepatuhan terhadap pembatasan
diet.f)Kolaborasi pada medis dalam pembatasan cairan intravena antara 5-10 tetes permenit dan
pembatasan obat - obat cair
47Rasional : dengan pembatasan cairan intravena dapat membantu menurunkan resiko kelebian
cairan.5)Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk sampah dan
prosedur dialisis. Tujuan :Berpartisipasi dalam aktivitas yang dapat ditoleransi.Kriteria hasil :
Berpartisipasi dalam aktivitas keluwarga sesuai kemampuan, melaporkan peningkatan rasa segar
dan bugar, melakukan istirahat dan aktivitas secara bergantian, berpartisipasi dalam
aktivitas perawatan mandiri yang dipilih. Intervensi : a)Kaji faktor yang menyebabkan
keletihan, anemia, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, retensi produk sampah, dan depresi.
Rasional : Menyediakan informasi tentang indikasi tingkat keletihan. b)Tingkatkan kemandirian
dalam aktivitas perawatan diri yang dapat ditoleransi, bantu jika keletihan terjadi. Rasional :
Meningkatkan aktivitas ringan / sedang dan memperbaiki harga diri. c)Anjurkan aktivitas alternatif
sambil istirahat. Rasional : Mendorong latihan dan aktivitas dalam batas-batas yang dapat ditoleransi
dan istirahat yang adekuat

48d)Anjurkan untuk beristirahat setelah dialisis. Rasional : Dianjurkan setelah dialisis, yang bagi
banyak pasien sangat melelahkan.6)Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan
ekspansi paru sekunder terhadap adanya edema pulmonal. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan klien menunjukkan pertukaran gas efektif.Kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan klien menunjukkan pertukaran gas efektif,GDA dalam rentang normal, tidak ada
tanda sianosis maupun hipoksia, traktil fremitus positif kanan dan kiri, bunyi napas tidak
mengalami penurunan, auskultasi paru sonor, tanda-tanda vital dalam batas normal : RR 16-24
x/menit. Intervensi :a)Kaji fungsi pernapasan klien, catat kecepatan, adanya gerak otot dada,
dispnea, sianosis, dan perubahan tanda vital. Rasional : Distress pernapasan dan perubahan tanda
vital dapat terjadi sebagai akibat dari patofisiologi dan nyeri. b)Auskultasi bunyi napas. Rasional :Untuk
mengetahui keadaan paru yang menunjukkan adanya edema paru. c)Catat pengembangan dada
dan posisi trakea

Anda mungkin juga menyukai