Anda di halaman 1dari 12

Asuhan keperawatan jangka panjang pada pasien

hemodialisa dengan gangguan mineral tulang

Disusun oleh:
Ahmad Ibnu Fatulloh
Nani Ratna Nursari
Pipit Puspitasari
Ratna Lestari
Regia Yudistira Arjaya
Peran ginjal dalam keseimbangan hormone dan mineral tulang
Ginjal memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan massa dan struktur
tulang
1. Menyeimbangkan kadar kalsium dan fosfor dalam darah
2. Mengaktifkan suatu bentuk vitamin D yang diperoleh dari makanan dan
mengubahnya menjadi suatu bentuk yang disebut kalsitriol

Penyebab gangguan mineral tulang


Kerusakan ginjal akibat CKD menyebabkan gangguan mineral dan tulang ,
karena ginjal yang rusak tidak menyeimbangkan kadar mineral dan hormone
dalam tubuh dengan baik.

Ginjal yang rusak berhenti:


3. Mengubah vitamin D menjadi kalsiterol, menciptakan ketidakseimbangan
kalsium dalam darah
4. Menghilangkan kelebihan fosfor dari darah, sehingga memicu darah untuk
menarik kalsium dari tulang dan menyebabkan melemah.
Kasus kelompok 4
Data umum
Nama :TN J
Usia :66 tahun
Mulai HD: FEBRUARI 2017
Jadwal HD : 2x seminggu (senin – kamis siang)
Data subjektif
1. Pasien mengatakan diare sejak kemarin, BAB tidak berbusa, tidak berlendir dan tidak ada darahnya
2. Pasien mengatakan lemas dan kedua tangannya tremor
Peresepan HD
TD: 5 jam
QD:500
QB: 220
Heparinisasi minimal (riwayat pendarahan gusi)
Vaskuler akses: cimino sebelah kiri
Dializer: baru
BB kering: 52 Kg
Data objektif
Tekanan darah: 80/50 mmhg
Nadi 100x/mnt
RR: 24x/mnt
BB datang :50 Kg
Pasien tampak lemas dan turgor kulit jelek
No Data Fokus Etiologi Masalah
1 DS: paien mengeluh lemas badan Hipotensi Penurunan curah jantung
DO:
Tekanan darah: 80/50 mmhg
Nadi 100x/mnt
RR: 24x/mnt

2 DS: Pasien mengatakan diare sejak kemarin, BAB tidak Kehilangan cairan dan Kekurangan volme cairan
berbusa, tidak berlendir dan tidak ada darahnya elektrolit
DO:
Tekanan darah: 80/50 mmhg
Nadi 100x/mnt
RR: 24x/mnt
BB datang :50 Kg
BB kering: 52 Kg
Pasien tampak lemas dan turgor kulit jelek
3 DS: Pasien mengatakan lemas dan tremor Penurunan kekuatan Gangguan mobilitas fisik
DO: otot
Pasien tampak lemas
Tremor (+)
Tekanan darah: 80/50 mmhg
Nadi 100x/mnt
RR: 24x/mnt
Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipotensi


2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan dan
elektrolit
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
No Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan Implementasi

1 Penurunan curah Tujuan: Observasi: 1. Memonitor tekanan darah


jantung berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tekanan darah 2. Memonitor frekuensi napas
dengan hipotensi keperawatan diharapkan 2. Monitor frekuensi 3. Memberikan oksigenasi 1 –
DS: pasien mengeluh ketidak adekuatan jantung napas 2 L/mnt
lemas badan dalam memompa darah 3. Monitor status 4. Memonitor status cairan
DO: meningkat oksigenasi 5. Kolaborasi pemberian
Tekanan darah: 80/50 cairan hipertonis Nacl 0,9
mmhg Kriteria hasil: Terapeutik %
Nadi 100x/mnt Tekan darah meningkat dalam 4. Berikan oksigen untuk
RR: 24x/mnt batas normal mempertahankan
saturasi oksigen

Kolaborasi:
5. Kolaborasi pemberian
cairan hipertonis
Evaluasi:

S: Pasien mengatakan Lemas badan berkurang


O:Tekanan darah :120/80 mmhg
Nadi : 80x/ mnt
RR: 20x/mnt
A: gangguan penurunan curah jantung teratasi
P: hentikan intervensi
No Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan Implementasi

2 Kekurangan volume Tujuan: Observasi: 1. Memonitor tekanan


cairan berhubungan Setelah dilakukan 1. Monitor status hidrasi (misalnya darah
dengan kehilangan tindakan keperawatan tekanan darah, respirasi rate, 2. Memonitor frekuensi
cairan dan elektrolit diharapkan turgor kulit) napas
Tekanan darah: 80/50 keseimbangan elektrolit 2. Monitor BB sebelum dan 3. Memonitor status
mmhg meningkat sesudah dialisis oksigenasi
Nadi 100x/mnt Terapeutik 4. Melakukan Kolaborasi
RR: 24x/mnt Kriteria hasil: 3. Catat intake – output dan hitung dengan nutrition
BB datang :50 Kg 1. Dehidrasi menurun balance cairan 24 jam makanan yang bias
BB kering: 52 Kg 2. Tekanan darah 4. Berikan cairan intravena jika dikonsumsi
Pasien tampak lemas membaik perlu 5. Memonitor status cairan
dan turgor kulit jelek 3. Turgor kulit Edukasi: 6. Melakukan Kolaborasi
membaik 5. Anjurkan pasien mengkonsumsi pemberian cairan
4. Lemas berkurang makanan rendah serat hipertonis Nacl 0,9 %
Kolaborasi: 7. Melakukan Kolaborasi
6. Kolaborasi dengan dokter untuk dengan dokter pemberia
pemberian obat antidiare obat antidiare
7. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian cairan hipertonis Nacl
0,9 %
Evaluasi:

S: pasien mengatakan keluahan lemas badan dan diare berkurang


O:Tekanan darah: 120/80 mmhg
Nadi 80x/mnt
RR: 20x/mnt
turgor kulit membaik
A: gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit teratasi
P: hentikan intervensi
No Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan
Tujuan dan kriteria Intervensi Keperawatan Implementasi
hasil
3 Gangguan Tujuan: Observasi: 1. mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
mobilitas fisik Setelah dilakukan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan pasien dalam mobilisasi
berhubungan tindakan keperawatan pasien dalam mobilisasi 2. mengidentifikasi indikasi dan
dengan diharapkan mobilitas 2. Identifikasi indikasi dan kontraindikasi kontraindikasi mobilisasi
penurunan fisik meningkat. mobilisasi 3. Memonitor kemajuan pasien atau keluarga
kekuatan otot 3. Monitor kemajuan pasien atau keluarga dalam melakukan mobilitas
Kriteria hasil: dalam melakukan mobilitas 4. mempersiapkan materi dan media penkes
1. Kekuatan otot Terafetik: 5. menjadwalkan waktu untuk dilakukannya
meningkat 4. Persiapkan materi dan media penkes penkes
2. Rentang gerak 5. Jadwalkan waktu untuk dilakukannya 6. memberi kesempatan pada pasien dan
sendi (ROM) penkes keluarga untuk bertannya
meningkat 6. Beri kesempatan pada pasien dan 7. menjelaskan prosedur, tujuan, indikasi serta
3. Gerakan terbatas keluarga untuk bertanya kontrindikasi mobilisasi serta dampak
menurun Edukasi: imobilisasi
4. Kelemahan fisik 7. Jelaskan prosedur, tujuan, indikasi serta 8. mengajarkan cara menidentifikasi
menurun kontrindikasi mobilisasi serta dampak kemampuan imobilisasi (seperti kekuatan
imobilisasi otot dan rentang gerak)
8. Ajarkan cara menidentifikasi
kemampuan imobilisasi (seperti
kekuatan otot dan rentang gerak)
Evaluasi:
S: pasien mengatakan lemas badan tidak ada, sudah tidak tremor
O: keadaan umum tenang
Tremor (-)
a. Gangguan mobilitas fisik teratasi
b. P: hentikan intervensi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai