Anda di halaman 1dari 7

Diagnosa Keperawatan Prioritas

a. Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan dibuktikan dengan:


• Klien menjalai HD 2 x seminggu
• Klien mengatakan urine keluar sedikit
• Klien mengatakan urine 24 jam ≤ 500 cc
• Edema ekstremitas bawah (+)
• Klien menjalani HD 2 x seminggu
• Ureum: 32.1 mg/dL
• Kreatnin: 3.3 mg/dL
• klien tampak lemah
• Kulit klien tampak kering
• Mukosa bibir kering
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload, perubahan afterload,
perubahan frekuensi jantung dibuktikan dengan:
• Klien mengatakan lemah
• Klien mengatakan TD selalu tinggi meskipun sedang beristirahat
• klien tampak lemah
• TD : 185/102 mmHg
• MAP : 129
• N : 58x/menit
• Edema ekstremitas bawah (+)
• Urine 24 jam < 500 cc
• Kardiomegali (+)
c. Risiko perfusi cerebral tidak efektif dibuktikan dengan hipertensi
d. Ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakadekuatan pemahaman dibuktikan dengan :
• klien mengatakan sering tidak tepat waktu dalam meminum obat
• Klien mengatakan masih minum melebihi dari dianjurkan
• Kenaikan IDWG : 4 – 4,5 kg
• UFG : 5000 cc
• TD klien tampak masih selalu tinggi
e. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (penyakit kronis) dibuktikan dengan :
• Klien mengatakan merasa lemah
• Klien tampak lemah
• Klien tampak pucat
27
• Hb : 10,1 g/dl
• Konjungtiva : anemis
f. Risiko gangguan integritas kulit dibuktikan dengan kelebihan volume cairan.

28
A. Intervensi Keperawatan

NO. Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI

1. Hipervolemia berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen hemodialisis


kelebihan asupan cairan selama 1x5 jam, diharapkan keseimbangan Observasi
cairan meningkat (L.03020), dengan kriteria 1) Identifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan hemodialisis
hasil: 2) Identifikasi kesiapan hemodialisis: TTV, BBK, kelebihan
1. Haluaran urine meningkat cairan, kontraindikasi pemberian heparin
2. Kelembaban membran mukosa 3) Monitor tanda vital, tanda perdarahan dan respon selama
meningkat dialysis
3. Edema menurun 4) Monitor TTV pasca dialisis
4. Tekanan darah membaik
5. Turgor kulit membaik Terapeutik
1) Siapkan peralatan hemodialisis
2) Lakukan prosedur dialysis dengan prinsip aseptic
3) Atur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan cairan
4) Atasi hipotensi selama proses dialysis
5) Hentikan dialisis jika mengalami kondisi yang membahayakan

Edukasi
1) Jelaskan tentang prosedur hemodialisis
2) Ajarkan pembatasan cairan, pencegahan infeksi akses HD dan
pengenalan tanda perburukan kondisi

Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian heparin pada blood line sesuai indikasi

2. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan intervensi keperawatan Perawatan Jantung


berhubungan dengan perubahan selama 1x5 jam, diharapkan curah jantung Observasi
preload, perubahan afterload, meningkat dengan kriteria hasil:

29
perubahan frekuensi jantung. 1. Kekuatan nadi perifer meningkat 1) identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung.
2. Bradikardia menurun 2) Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung
3. Lelah menurun 3) Monitor tekanan darah
4. Edema menurun 4) Monitor intake dan output cairan
5. Oliguria 5) Monitor keluhan nyeri dada
6. Pucat menurun
7. Tekanan darah membaik Terapeutik
1) Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki ke bawah
atau posisi nyaman.
2) Fasilitasi pasien dan keluarga untuk memotivasi gaya hidup
sehat.
3) Berikan dukungan emosional dan spiritual.

Edukasi
1) Anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
2) Anjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
3) Anjurkan pasien dan keluarga mengukur berat badan
4) Anjurkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output
cairan harian

Risiko perfusi cerebral tidak efektif Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
dibuktikan dengan hipertensi selama 1x5 jam diharapkan perfusi cerebral Observasi
meningkat dengan kriteria hasil : 1) Identikasi penyebab peningkatan TIK
1. Tekanan intra kranial menurun 2) Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
2. Nilai rata-rata tekanan darah 3) Monitor MAP
membaik 4) Monitor intake dan output cairan
3. Tekanan darah sistolik membaik
4. Tekanan darah diastolik membaik Terapeutik
1) Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang
tenang

30
2) Berikan posisi semi fowler
3) Hindari manuver Valsava
4) Cegah terjadinya kejang
5) Pertahankan suhu tubuh normal

B. Implementasi Keperawatan

No. Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1. Rabu, Hipervolemia berhubungan Manajemen hemodialisis (I.03112) S:


10 Mei 2023 dengan kelebihan asupan cairan 2) Identifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan - Klien mengatakan badan terasa lebih baik
(D.0022) hemodialisis setelah HD
3) Identifikasi kesiapan hemodialisis: TTV,
O:
BBK, kelebihan cairan, kontraindikasi
- KU klien tampak lebik baik
pemberian heparin
- Kulit tampak kering
4) Monitor tanda vital, tanda perdarahan dan
- Mukosa bibir kering
respon selama dialysis
- TD: 199/114 mmHg
5) Monitor TTV pasca dialisis
- Heparin bolus 2000 iu
6) Siapkan peralatan hemodialisis
- Heparin reguler 3000 iu
7) Lakukan prosedur dialysis dengan prinsip
- BB post HD : 48,1
aseptic
- UFG : 5000 cc
8) Atur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan
- Adekuasi : 2,19
kelebihan cairan
- Edema ekstremitas bawah berkurang

31
9) Atasi hipotensi selama proses dialysis - Perdarahan tidak ada
10) Hentikan dialisis jika mengalami kondisi yang - Komplikasi intra HD tidak ada
membahayakan
A: Masalah teratasi sebagian
11) Jelaskan tentang prosedur hemodialisis
P: intervensi dilanjutkan
12) Ajarkan pembatasan cairan, pencegahan
infeksi akses HD dan pengenalan tanda
perburukan kondisi

2. Rabu, Penurunan curah jantung Perawatan Jantung S:


10 Mei 2023 berhubungan dengan perubahan 1) identifikasi tanda/gejala primer penurunan - Klien mengatakan masih lemah
preload, perubahan afterload, curah jantung.
O:
perubahan frekuensi jantung. 2) Identifikasi tanda/gejala sekunder
- TD : 199/114 mmHg
penurunan curah jantung
- MAP : 142 mmHg
3) Monitor tekanan darah
- Nadi : 60 x/menit
4) Monitor intake dan output cairan
- Edema ekstremitas berkurang
5) Monitor keluhan nyeri dada
- Nyeri dada: tidak ada
6) Posisikan pasien semi fowler atau fowler
dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman. A : Masalah belum teratasi
7) Fasilitasi pasien dan keluarga untuk P : Intervensi dilanjutkan
memotivasi gaya hidup sehat.
8) Berikan dukungan emosional dan spiritual.
9) Anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
10) Anjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
11) Anjurkan pasien dan keluarga mengukur

32
berat badan
12) Anjurkan pasien dan keluarga mengukur
intake dan output cairan harian

3. Rabu, Risiko perfusi cerebral tidak Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial S:


10 Mei 2023 efektif dibuktikan dengan 1) Identikasi penyebab peningkatan TIK - Klien mengatakan kuduk masih terasa berat
hipertensi 2) Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
O:
3) Monitor MAP
- TD : 199/114 mmHg
4) Monitor intake dan output cairan
- MAP : 142 mmHg
5) Minimalkan stimulus dengan menyediakan
- Edema ekstremitas bawah berkurang
lingkungan yang tenang
- Sakit kepala tidak ada
6) Berikan posisi semi fowler
- Mual/muntah tidak ada
7) Hindari manuver Valsava
8) Cegah terjadinya kejang A: Masalah belum teratasi
9) Pertahankan suhu tubuh normal P: Intervensi dilanjutkan

33

Anda mungkin juga menyukai