Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY

DESEASE (CKD) DENGAN HIPERTENSI DI RUANGAN HEMODIALISA


RS MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL

DISUSUN OLEH :

Jose Calvin Simbolon Amd.Kep


A. CKD (CHRONIC KIDNEY DISASE)
CKD atau gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal yang progresif
dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia
(retensi urea dan sampah nitrogen lain dalamdarah). Gagal ginjal kronik biasanya
akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap, penyebab
glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit vaskuler (nefrosklerosis), proses obstruktif
(kalkuli), penyakit kolagen (lupus sistemik), agen nfritik (aminoglikosida), dan
penyakit endokrin (diabetes).

B. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi penyakit gagal ginjal kronik tergantung pada penyakit yang
mendasarinya, tapi dalam perkembangannya proses yang terjadi sama.
Pengurangan massa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan fungsional nefron
yang masih tersisa (surviving nephrons) sebagai upaya kompensasi, hal ini
mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi yang diikuti dengan peningkatan tekanan
kapiler dan aliran darah glomerulus (Meita, 2020).
Pada stadium paling dini pada penyakit gagal ginjal kronik, terjadi kehilangan
daya cadang ginjal (renal reserve), dimana basal Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
masih normal atau dapat meningkat secara perlahan tapi pasti, dan terjadi
penurunan fungsi nefron yang progresif yang ditandai dengan peningkatan kadar
urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG sebesar 60%, pasien masih belum
merasakan keluhan (asimtomatik), tetapi sudah terjadi peningkatan kadar urea dan
kreatinin serum sampai pada LFG sebesar 30% (Meita, 2020).
Kerusakan ginjal dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi ginjal, produk
akhir metabolik yang seharusnya dieksresikan ke dalam urin menjadi tertimbun di
dalam darah. Semakin banyak timbunan produk metabolik (sampah), maka gejala
yang timbul akan semakin berat (Brunner & Suddarth, 2018). Kondisi ini
menyebabkan gangguan keseimbangan cairan seperti hipovolemi atau hipervolemi,
gangguan keseimbangan elektrolit antara lain natrium dan kalium LFG <15%
menimbulkan gejala dan komplikasi yang serius dan pasien memerlukan terapi
pengganti ginjal (renal replacement therapy) seperti dialisis atau transplantasi ginjal.
C.MANIFESTASI KLINIS
1. Gangguan kardiovaskuler : Hipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat
perikarditis, efusi perikardiak dan gagal jantung akibat penimbunan cairan,
gangguan irama jantung dan edema
2. Gangguan pulmoner : Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan spuntum kental
3. Gangguan gastrointestinal : Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan
dengan metabolisme protein dalam usus, perdarahan saluran gastrointestinal,
ulserasi dan perdarahan mulut, nafas bau amonia
4. Gangguan muskuloskeletal : Pegal pada kaki sehingga selalu digerakan, rasa
kesemutan dan terbakar terutama di telapak kaki, tremor, miopati (kelemahan dan
hipertropi otot – otot ekstremitas)
5. Gangguan integumen : Kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning –
kuningan akibat penimbunan urokrom (hasil pemecahan hemoglobin dan yang
membuat warna urin), gatal – gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh
6. Gangguan endokrin : Libido fertilitas dan ereksi menurun, gangguan menstruasi
dan aminore. Gangguan metabolik glukosa, gangguan metabolik lemak dan vitamin
D
7. Gangguan perkemihan : Terjadi penurunan fungsi dari glomerulus, biasanya
retensi garam dan air, tetapi dapat juga terjadi kehilangan natrium dan dehidrasi,
asidosis, hiperkalemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, proteinuria, BUN dan
kreatinin meningkat, serta terjadi dysuria maupun anuria
8. Sistem hematologi : Anemia yang disebabkan karena berkurangnya produksi
eritopoetin, sehingga rangsangan eritopoesis pada sum – sum tulang berkurang,
dapat juga terjadi gangguan fungsi trombosis dan trombositipenia

I.       PENGKAJIAN
1.       Identitas
a.      Identitas Pasien

Nama                        : An.I
Umur                        : 18 Tahun
Agama                      : Islam
Jenis Kelamin           : Laki-laki
Status                        : Belum Menikah
Pendidikan                : SMA
Pekerjaan                  : Siswa
Suku Bangsa             : Jawa
Alamat                      : Jl. Jermal Kec. Medan Denai
Tanggal Masuk         : 26 Juli 2023
Tanggal Pengkajian   : 26 Juli 2023
No. Register              : 2110315692
Diagnosa Medis        : Ckd + Hipertensi

b.      Identitas Penanggung Jawab


Nama                        : Ny. S
Umur                        : 43 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Orang Tua (Ibu)
Pekerjaan                  : IRT
Alamat                      : Jl. Jermal Kec. Medan Denai

2.      Status Kesehatan
a.      Status Kesehatan Saat Ini
1)      Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Pasien mengeluh sesak nafas, badannya terasa lemas dan pusing

2)      Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini :


Pasien sedang melakukan hemodialisa (cuci darah) rutin 2x seminggu setiap hari
Rabu dan Sabtu, dan pasien sudah menjalani hemodialisa selama 2,5 thn.

3)      Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Pasien rutin datang ke rumah sakit setiap 1 minggu 2 kali pada hari Rabu dan
Sabtu untuk melakukan cuci darah di rumah sakin Murni Teguh.
b.      Satus Kesehatan Masa Lalu
1)   Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi
2)   Pernah dirawat
Pasien belum pernah di rawat di rumah sakit
3)   Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi
4)   Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, kopi, alkohol dsb
c.   Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan ayahnya memiliki riwayat penyakit hipertensi sama seperti
dirinya, dan anggota keluarga yang lain tidak memiliki riwayat penyakit yang lain.
d.   Diagnosa Medis dan therapy
Diagnosa medis yang di tetapkan adalah Chronic Kidney Disase (CKD) +
Hipertensi. Sedang melakukan Hemodialisa (Cuci Darah).
3.    Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a.   Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan itu sangat penting

b.   Pola Nutrisi-Metabolik
   Sebelum sakit          :
Sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan lauk pauk
   Saat sakit                 :
Saat sakit pasien tetap makan seperti biasa 3x sehari dengan lauk pauk, tidak
ada penguarangan nafsu makan

c.   Pola Eliminasi
1)   BAB
   Sebelum sakit          :
BAB 1x sehari di pagi hari
   Saat sakit                 :
BAB 1x sehari di pagi hari
2)   BAK
      Sebelum sakit       :
BAK 4x sehari,
      Saat sakit              :
BAK 4x sehari
d.    Pola aktivitas dan latihan
1)   Aktivitas

Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan v
minum
Mandi v
Toileting v
Berpakaian v
Berpindah v
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total

4.       Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Compos Mentis
b. Tanda-tanda Vital : Td = 150/90 mmHg, Suhu = 36,5 C , Nadi = 92x/i, RR = 28x/I,
SpO2 : 97%
c. Keadaan fisik
1. Kepala  dan leher       :
a) Mata : konjungtiva anemis.
b) Rambut: rambut mudah rontok, tipis dan kasar.
c) Hidung : terdapat pernapasan cuping hidung
d) Mulut : nafas berbau amonia.
e) Leher : tidak terdapat pembesaran vena jugularis.
2. Dada  : Terdapat penggunaan otot bantu pernafasan, pernafasan dangkal.
3. Payudara : Payudara simetris
4. Abdomen  : Nyeri area pinggang
5. Genetalia  :Tidak di kaji
6. Integumen : kulit kering, bersisik, warna kulit abu-abu, mengkilat atau
hiperpigmentasi, gatal (pruritus),edema.
7. Ekstremitas : Capitally revil time > 3 detik, edema, akral dingin.

5.  Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
2. Therapy yang di berikan
Amlodipin 1x10ml
Bisoprolol 1x5ml
2. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1 Ds : Pasien mengeluh Pola nafas tidak
sesak nafas Gangguan proses efektif
Do : Terdapat ginjal
penggunaan otot bantu
nafas, RR : 28x/I, Td :
150/90 mmHg, SpO2 :
97%
2 Ds : Pasien mengatakan Kelebihan asupan Hipervolemia
kedua kakinya sedikit cairan
bengkak dan terasa
berat
Do : terdapat edema
pada ekstremitas
bawah , berat badan
meningkat
3 Ds : Pasien mengeluh Peningkatan Perfusi perifer tidak
pusing tekanan Darah, efektif
Do : akral dingin, turgor
kulit menurun, CRT > 3
detik, edema, Td :
150/90 mmHg

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan proses ginjal
b. Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan
c. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan darah
4. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor pola nafas
berhubungan dengan keperawatan, diharapakan 2. Palpasi kesimetrisan
gangguan proses ginjal pola nafas pasien kembali ekspansi paru
efektif dengan status 3. Berikan terapi nafas jika
pernafasan pasien kembali diperlukan.
normal. 4. Posisikan pasien untuk
Kriteria hasil: memaksimalkan ventilasi
1. Tidak ada deviasi frekuensi 5. Ausklultasi suara nafas
Pernafasan 6. Monitor status pernafasan
2. Pernfasan dalam rentang dan oksigenasi
normal
3. Tidak ada penggunaan otot
bantu nafas
4. Tidak ada suara nafas
tambahan
5. Saturasi oksigen dalam
rentang normal 6. Tidak ada
sianosis
Hipervolemia Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor adanya tanda dan
berhubungan dengan keperawatan diharapkan gejala
kelebihan asupan cairan status keseimbangan cairan hypervolemia(mis.dipnea,
dapat ditingkatkan dengan edema JVP CVP, suara
Kriteria Hasil: napas tambahan)
1. Terbebas dari edema, efusi 2. Monitor intake dan output
dan anaskara cairan
2. TTV dalam batas normal 3. Monitor tanda
3. Keseimbangan intake dan peningkatan. kadar protein,
output dalam 24 jam dan albumin
4. Turgor kulit tidak mengkilap 4. Batasi asupan cairan dan
dan tegang garam
5. Membrane mukosa lembab 5. Kolaborasikan pemberian
6. Menjelaskan indikator diuretik dan penggantin
kelebihan caira kehilangan kalium akibat
diuret
Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan asuhan 1. Periksa sirkulasi perifer
efektif berhubungan keperawatan diharapkan (mis. Nadi perifer, edema,
dengan peningkatan status keseimbangan cairan pengisian kapiler, warna,
tekanan darah dapat ditingkatkan dengan suhu)
Kriteria Hasil: 1. Denyut nadi 2. Monitor tekanan darah
perifer meningkat 2. Warna 3. Jelaskan tujuan kepatuhan
kulit pucat menurun diet terhadap kesehatan
3. Pengisian kapiler membaik 4. Kolaborasi pemberian obat
4. Akral membaik antihipertensi
5. Turgor kulit membaik

5. IMPEMENTASI DAN EVALUASI


Hari/ Tanggal Waktu Implementasi Catatan Perkembangan Paraf

Kamis 07.00 -Mencuci tangan, Dx 1: Pola nafas tidak


memakai APD efektif berhubungan
Gown, masker, dengan gangguan proses
handscoon ginjal
08.00 -Melakukan S: Pasien mengatakan
pemeriksaan TTV sesak sudah berkurang,
TD = 150/90mmHg O: Tidak ada penggunaaan
N=92x/mnt otot bantu nafas, RR :
S=36,5ºC 24x/menit
RR=28x/mnt CRT A: Masalah teratasi
>2 detik P: Intervensi dihentikan
SPO2=97% pasien pulang, rencana HD
08.10 -Memberikan obat sabtu depan.
antihipertensi
(amlodipine 10 ml) Dx 2: Hipervolemia
secara per oral berhubungan dengan
08.15 -Memberikan posisi kelebihan asupan cairan
semi fowler S: Pasien mengatakan
(tinggikan kepala kedua kakinya yang
tempat tidur 30-40º) bengkak sudah terasa
08.20 -Memfasilitasi enteng
pasien untuk O: Mukosa bibir masih
istirahat sedikit kering, akral
08.30 -Melakukan hangat, CRT < 2 detik,
pengukuran TD turgor kulit sedikit elastis,
ulang TD : 140/80 mmHg
TD=140/80mmHg A : Masalah teratasi
09.00 -Mengatur mesin sebagian
HD UF Goal=1.50 P: Intervensi dihentikan
UF Rate=0,37 (pasien pulang, rencana
09.10 -Memberikan HD sabtu depan) :
heparin 1 vial (1 mengajarkan pembatasan
12.00 mL) -Mengukur TD cairan.
selesai HD
TD=140/80mmHg Dx 3 : Perfusi perifer tidak
12.05 -Menganjurkan efektif berhubungan
pasien untuk dengan peningkatan
istirahat tekanan darah
12.10 -Membantu pasien S: Pasien mengatakan
memenuhi kepalanya sudah tidak
kebutuhan terlalu pusing
aktivitasnya sesuai O: Mukosa bibir masih
dengan tingkat sedikit kering, akral
keterbatasan klien hangat, CRT <2 detik, TD
= 150/80mmHg N=80x/mnt
S=37ºC RR=19x/mnt
SPO2=99%
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dihentikan
pasien pulang, rencana HD
sabtu depan

Anda mungkin juga menyukai